Seringkali ketika kita membeli barang atau suatu aset secara kredit, kita diwajibkan untuk membayar down payment, DP, atau uang muka terlebih dahulu secara tunai. Down payment ini biasanya akan diminta di awal saat kita membeli barang bernilai tinggi, misalnya saat ingin mencicil handphone, laptop, atau barang mahal lain.
Pembayaran di awal ini bukan serta merta diminta tanpa ada manfaat dan keuntungan bagi penjual dan pembeli. Pada kenyataannya, down payment memiliki beberapa fungsi dan keuntungan tersendiri yang wajib diketahui. Apa saja keuntungan tersebut? Simak informasi lengkapnya dalam artikel ini sampai habis!
Daftar ISI
Pengertian Uang Muka
Uang muka sering digunakan saat melakukan pembayaran secara kredit. Pembayaran di muka ini juga bisa disebut sebagai down payment (DP), di mana pembeli wajib membayar sejumlah uang secara tunai di awal pembayaran ketika membeli barang-barang mahal.
Besaran pembayaran DP ini berasal dari sebagian harga total sebanyak 15-50%. Artinya, DP ini bukanlah biaya terpisah, namun itu masih termasuk dalam harga pembelian. Lalu, sisa dari harga total pembelian tersebut dibayarkan secara kredit atau cicilan.
Sebagai contoh, kita akan membeli sebuah handphone dengan DP 0%, maka kita tidak perlu membayar uang muka untuk membeli produk tersebut. Namun, jika penjual meminta DP 15%, maka harga handphone tersebut akan dikurangi 15% dari harga total pembelian. Sisanya, kita mengangsur pembayaran sampai lunas.
Begitu juga saat kita ingin membeli rumah atau menyewa tempat penginapan. Biasanya pihak penjual akan meminta DP terlebih dahulu kepada kita, lalu pembayaran selanjutnya kita harus melunasinya dengan cara mencicil atau langsung cash.
Lalu, untuk apakah kita diminta membayar uang muka dulu oleh penjualnya?
Pembayaran DP ini sebenarnya bertujuan untuk membooking atau mengamankan barang yang akan kita beli. DP juga berguna sebagai jaminan kepada penjual bahwa kita akan membayarkan sisa cicilannya.
Fungsi Uang Muka saat Melakukan Pembelian
Mungkin kita pernah terbesit bahwa DP hanya menguntungkan salah satu pihak saja, yakni penjual. Namun jika dipahami dengan baik sebenarnya uang muka ini memiliki fungsi dan manfaat bagi kedua belah pihak.
Selain untuk mengamankan barang dan sebagai jaminan kepada penjual, DP juga berfungsi untuk mengurangi total nominal utang pembelian barang tersebut. Misal, ketika kita dikenai DP 15%, maka harga barang menjadi berkurang sesuai besaran DP tersebut.
Ada juga fungsi DP yang lain yakni untuk memastikan adanya pembelian suatu barang atau jasa dan sebagai tanda bahwa transaksi jual beli tersebut jadi dilakukan.
Transaksi pakai DP ini juga biasanya digunakan untuk penjualan yang berkaitan dengan produk atau jasa yang proses pembuatannya secara manual atau pengirimannya secara bertahap.
Maksudnya, jika pesanan tersebut memerlukan waktu karena dikerjakan secara manual, maka biasanya penjual akan meminta DP untuk memastikan pembeli benar-benar ingin membeli barang tersebut.
Jadi dari sini bisa dipahami bahwa uang muka memiliki fungsi penting dalam transaksi jual beli supaya tidak terjadi penipuan yang dilakukan salah satu pihak serta pembeli bisa mendapat keringanan harga saat mencicil pembayaran.
Cara Kerja Uang Muka
Setelah mengerti beberapa informasi tentang down payment dan fungsinya, sekarang bagaimana cara kerjanya?
Perlu diketahui bahwa semakin besar nominal DP yang kita bayar, maka semakin kecil pula cicilan yang harus kita tanggung untuk dilunasi di kemudian hari. Meski begitu, kita juga harus mempertimbangkan bunga yang wajib dibayar setiap bulan saat membayar cicilan tersebut.
Nah, supaya bisa memahami lebih baik lagi, berikut gambaran contoh kasusnya.
Bu Retno mempunyai bisnis kuliner yang bisa menerima pesanan nasi kotak. Suatu hari ada pelanggan memesan 100 nasi kotak dengan isian sesuai keinginannya. Karena Bu Retno membutuhkan waktu untuk memasak dan menyiapkannya, maka Bu Retno meminta pelanggan untuk membayar uang muka terlebih dahulu.
Pembayaran DP ini membantu Bu Retno untuk mendapatkan kepastian dari pelanggan apakah pelanggan serius ingin order nasi kotak atau tidak. Jadi, ini sangat diperlukan untuk menghindarkan dari penipuan.
Keuntungan Pembayaran Uang Muka
Setiap sistem pembayaran tentu memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing, termasuk pembayaran sistem DP. Apa saja keuntungan pembayaran down payment ini?
1. Down Payment Besar
Saat akan membayar DP, kita biasanya diberi dua pilihan yakni membayar dalam jumlah besar atau kecil. Keduanya sama-sama memiliki keuntungan sendiri, misalnya keuntungan DP besar adalah:
- Suku bunga rendah: DP dalam jumlah besar memungkinkan kita untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah. Sehingga nantinya pengeluaran kita semakin kecil untuk membayar bunga selain cicilan tiap bulannya.
- Cicilan per bulan jadi lebih kecil: Jika jumlah DP besar, maka sisa cicilan yang wajib kita bayar menjadi kecil.
- Mendapat kepercayaan untuk kredit lagi: Jika memilih DP besar, maka kreditur akan memberikan kepercayaan kepada kita untuk melakukan kredit di lain waktu lagi. Ini sangat membantu apabila kita ingin membeli barang lagi dengan cara kredit.
2. Down Payment Kecil
Jika tidak bisa memilih jumlah DP besar, tenang saja, karena kita juga bisa memilih DP dengan jumlah yang lebih kecil. Meski jumlahnya tidak banyak, namun kita tetap akan mendapatkan beberapa keuntungan, seperti:
- Bisa mendapatkan barang dengan biaya minim.
- Cicilan tidak melebihi budget alias sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
- Kita masih punya uang sisa untuk keperluan lain, misalnya untuk biaya berobat, dana darurat, biaya sekolah, atau biaya tak terduga lainnya.
- Pembelian menjadi lebih cepat, misalnya kita ingin membeli rumah dengan cara kredit, maka kita tidak perlu menunggu bertahun-tahun dulu untuk mengumpulkan uang. Kita bisa mendapatkan rumah tersebut lebih cepat karena jumlah DP relatif kecil.
Kekurangan Pembayaran Down Payment
Selain beberapa keuntungan tersebut, tentu saja pembayaran sistem pembayaran DP ini memiliki kekurangan yang harus jadi pertimbangan. Kekurangan pembayaran sistem DP ini seperti:
1. Kekurangan Jumlah DP Besar
Kerugian ketika memilih sistem pembayaran DP besar adalah bisa saja uang tabungan kita cepat habis dan nantinya tidak memiliki uang sisa untuk kebutuhan lainnya. Dari sini harusnya kita mengumpulkan uang lebih banyak lagi atau mempunyai uang cadangan yang cukup.
2. Kekurangan Down Payment Kecil
Begitu juga jika memilih DP kecil, kita akan dihadapkan dengan konsekuensi cicilan yang jauh tinggi. Ini karena uang DP yang dibayarkan jumlahnya lebih sedikit sehingga otomatis sisa cicilan yang perlu dilunasi akan jauh lebih besar.
Selain itu, DP kecil juga membuat kita membayar bunga cicilan yang lebih besar. Inilah nantinya yang membuat kita mengeluarkan uang dalam jumlah yang berkali-kali lipat.
Selain kedua kekurangan tersebut, ada lagi kekurangan lain yang harus dipertimbangkan terlebih jika kita ingin membeli rumah secara kredit. Kekurangan tersebut adalah uang kita akan terikat dalam aset.
Maksudnya, uang muka yang sudah kita bayar tetap terikat oleh waktu yang lama sampai rumah tersebut lunas.
Perbedaan Down Payment dengan Termin Pertama
Selain down payment atau uang muka, mungkin kita juga familiar dengan istilah termin pertama. Apa itu termin pertama dan apa bedanya dengan down payment?
Termin pertama adalah pembayaran awal yang dilakukan setelah barang diberikan kepada pelanggan. Sementara down payment adalah pembayaran awal yang dilakukan sebelum barang tersebut diberikan.
Jadi, perbedaan keduanya terletak pada kapan barang tersebut diberikan kepada pelanggan.
Contoh Pembayaran Uang Muka
Contoh transaksi yang menggunakan sistem down payment ini seperti ketika kita membeli rumah, membeli handphone, laptop, memesan makanan atau minuman dalam jumlah banyak, membeli alat-alat produksi, memesan furniture, dan lain sebagainya.
Sudah Paham tentang Pembayaran Uang Muka Ini?
Dari sini bisa disimpulkan bahwa uang muka atau down payment seringkali digunakan dalam pembayaran kredit, yakni pembayaran yang dilakukan di awal sebagai jaminan atau untuk mengamankan suatu barang yang akan kita beli. Pembayaran down payment ini akan membawa keuntungan baik bagi pihak pembeli maupun penjual. Bagi pembeli, mereka dapat meringankan beban cicilannya di masa depan. Sementara itu, pihak penjual juga akan mendapat sejumlah uang sebagai jaminan dari penjualan barang atau aset tersebut.