3 Unsur Unsur Desa dan Ragam Potensinya, Mari Kenali Lebih Dalam!

Bagi suatu area, untuk dapat disebut sebagai desa, ada tiga elemen yang wajib dipenuhi. Unsur unsur desa tersebut saling berkaitan sehingga ketika salah satunya tidak ada, akan terjadi ketimpangan fatal.

Apa Itu Desa?

Sebelum membahas tentang unsur unsur yang membentuk sebuah desa, perlu dipahami tentang konsep sebutan itu sendiri. Secara sederhana, desa berarti suatu wilayah administratif dengan hak otonomi mencakup perekonomian, budaya, pendidikan, dan semacamnya.

Luas desa sesuai peraturan pemerintah yang berlaku adalah 50 sampai dengan 1.000 are yang dipimpin oleh Kepala Desa. Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut desa adalah dusun dan kampung.

Unsur Unsur Desa yang Wajib Terpenuhi

Lantas, apa saja ketiga unsur desa sesuai yang telah disinggung sebelumnya? Unsur atau elemen desa merupakan pondasi suatu kampung yang saling berkesinambungan, yaitu:

1. Wilayah

Salah satu unsur unsur desa paling utama adalah suatu wilayah di mana desa itu dapat berdiri yang berkaitan erat dengan unsur geografis sebagai berikut:

  • Luas: Desa minimal harus memiliki luas wilayah 50 are dan maksimal 1.000 are. Tidak boleh lebih maupun kurang.
  • Lokasi: Suatu kampung harus mempunyai titik koordinat yang jelas dan terdaftar secara administratif.
  • Batas: Sebuah dusun harus memiliki batas-batas area yang jelas di empat penjuru mata angin untuk meminimalisir pertikaian wilayah dengan kampung lain.

2. Penduduk

Bagian dari unsur desa berikutnya adalah adanya penduduk atau populasi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Peran penduduk dalam desa antara lain:

  • Menjaga siklus kehidupan melalui kelahiran dan kematian.
  • Menjalin interaksi sosial satu sama lain sehingga kampung tersebut tidak menjadi desa mati.
  • Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan.
  • Membuat roda perekonomian berputar melalui aktivitas bekerja dan jual beli.
  • Membantu menjaga ekosistem alami di area kampung.

3. Pemerintah

Unsur unsur desa yang terakhir adalah pemerintah yang menetapkan regulasi di wilayah tersebut agar tata tertib terjaga serta sistem berjalan dengan baik. 

Intinya, ketiga elemen di atas merupakan living unit alias kesatuan hidup. Jika ada wilayah, namun tidak ada penduduk dan pemerintah. Maka, area tersebut tidak bisa menjadi desa. Begitu pula jika wilayah dan penduduk tanpa pemerintah, sistem akan kacau balau dan tidak terkendali.

Ragam Klasifikasi Desa

Ketika wilayah tertentu telah memenuhi unsur unsur desa di atas, maka berikutnya adalah klasifikasi atau pembagian jenisnya sebagai berikut:

1. Desa Tradisional atau Terisolasi

Jenis kampung yang pertama adalah desa tradisional yang tidak dapat penduduk di luar dusun akses, alias terisolasi – baik secara sengaja maupun tidak. Contohnya perkampungan Baduy Dalam.

2. Desa Swadaya

Merupakan suatu desa yang memiliki keterampilan khusus turun-temurun, namun infrastruktur dan fasilitas sangat minim. Contohnya perkampungan Baduy Luar.

3. Desa Swakarya

Sebutan untuk kampung yang memenuhi unsur unsur desa dan telah memahami potensi yang dimiliki untuk kemudian menyalurkannya pada industri berskala kecil (UMKM). Contohnya desa Carangwulung, Jombang dengan UMKM batiknya.

4. Desa Swasembada

Klasifikasi desa yang terakhir adalah kampung swasembada yang sudah sangat modern dan mengadaptasi kehidupan di perkotaan. SDM tinggi, SDA terkelola dengan baik, infrastruktur serta fasilitas pun sangat bagus. Contohnya desa Pujon Kidul, Malang dengan industri susu sapi murninya.

Ragam Potensi Suatu Desa

Tujuan dari klasifikasi desa bukan untuk menyudutkan, melainkan untuk memudahkan dalam menggali potensi-potensi yang ada. Meskipun banyak yang meremehkan karena dianggap tidak sepadan dengan suatu wilayah yang memiliki label ‘kota’, sebenarnya desa menyimpan potensi yang besar:

1. Potensi Fisik Desa

Bagi wilayah yang unsur unsur desa telah terpenuhi, secara otomatis akan memiliki potensi fisik yang berkaitan dengan SDA dan hal-hal fisikal semacamnya. Berikut uraiannya:

  • Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa terus berkembang, khususnya dalam mengeksplorasi keunggulan desanya sendiri.
  • Lahan kosong yang bisa menjadi lokasi pertanian terbaik dan menjadi sumber devisa pemerintah desa.
  • Peternakan yang bisa menjadi sumber makanan maupun sumber tenaga hewan untuk membajak sawah.
  • Air bersih di wilayah desa yang masih murni dan melimpah karena tingkat pencemaran masih relatif rendah.

2. Potensi Non Fisik

Unsur unsur desa tidak hanya menghasilkan potensi fisik, tetapi juga non fisik. Non physical potensial yang dimiliki desa berhubungan dengan interaksi sosial dalam masyarakat, meliputi:

  • Gotong Royong atau kebiasaan saling membantu dan bekerja sama dalam melakukan suatu aktivitas untuk kebutuhan bersama. Contohnya gotong royong mengecat gapura desa. Hal tersebut meningkatkan kedekatan emosional dan empati dalam masyarakat.
  • Organisasi sosial yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam membangun desa menjadi lebih baik dan maju.
  • Pemerintah desa yang bekerja dengan baik dapat mempermudah kemajuan suatu wilayah secara signifikan.

Kelebihan Tinggal di Desa

Banyak bukan potensi yang dimiliki suatu kampung apabila unsur unsur desa terkait lengkap? Tidak hanya sampai di situ, memilih sebuah dusun untuk tinggal juga menghasilkan beberapa keuntungan, seperti:

1. Nilai Properti Relatif Murah dan Stabil

Ketimbang perkotaan apalagi wilayah metropolitan, harga properti di desa masih sangat murah dan cenderung stabil. Cocok untuk menjadi pilihan tempat tinggal maupun sekadar investasi properti.

2. Lingkungan yang Bersih dan Sehat

Udara dan air di desa, khususnya jenis kampung swadaya dan swakarsa, masih sangat minim polusi. Sehingga sejuk, menenangkan, dan menyegarkan. Lingkungan semacam itu akan memberikan dampak positif untuk mental maupun fisik penduduk yang tinggal di sana.

3. Hubungan Erat Layaknya Keluarga

Poin ini berkaitan dengan penduduk sebagai salah satu dari unsur unsur desa. Tinggal di kampung, kepedulian masyarakat satu sama lain sangat tinggi – bahkan terasa seperti keluarga. Ketika sedang mengalami kesulitan, penduduk desa tidak akan ragu untuk memberikan bantuan tanpa pamrih.

4. Biaya Hidup Relatif Lebih Rendah

Bukan hanya properti yang lebih murah di desa, melainkan biaya hidup pun demikian. Harga bahan pokok di kampung bisa 50% lebih murah daripada harga jual di wilayah perkotaan. Namun, hal ini juga bergantung dengan UMR atau pendapatan minimum masyarakat desa.

5. Destinasi Wisata Murah

Meskipun desa tidak memiliki terlalu banyak destinasi wisata modern, namun area-area wisata alamnya tidak kalah menarik. Selain cocok untuk menenangkan pikiran, biaya aksesnya pun tidak menguras dompet – bahkan bisa masyarakat kunjungi secara gratis.

Hal yang Harus Dibenahi

Daerah yang telah memenuhi unsur unsur desa masih mendapatkan pandangan negatif dari sebagian masyarakat. Umunya, orang menggapnya terbelakang dari segi pertumbuhan hingga penduduknya dilabeli dengan kata ‘udik’ atau kampungan.

Padahal, potensi yang desa miliki sangat banyak, terlebih jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Lahan kosong yang masih banyak dengan SDA melimpah ketika terkelola secara benar dapat memajukan perekonomian, pendidikan, hingga kesehatan masyarakat.

Beberapa hal yang masih harus dibenahi dalam pengembangan suatu desa, khususnya untuk kampung tradisional, swadaya dan swakarsa, yaitu:

  • Akses transportasi harus lebih mudah terjangkau.
  • Infrastruktur jalan untuk mendukung kelancaran moda transportasi menuju desa.
  • Jaringan telekomunikasi yang harus terus ditingkatkan, khususnya pemerataan sinyal dan konektivitas internet agar semua lapisan masyarakat melek teknologi.
  • Penyebaran informasi dari pemerintah pusat ke masyarakat desa agar tidak ketinggalan kebijakan-kebijakan terbaru.
  • Pelatihan gratis untuk meningkatkan kualitas SDM dalam mengelola SDA desa.
  • Bantuan promosi destinasi wisata yang ada di desa oleh pemerintah pusat untuk menaikkan kesadaran masyarakat luar tentang eksistensi kampung terkait.

Sudah Tahu Apa Saja Unsur Unsur Desa?

Jika setiap perbaikan dapat terpenuhi, semua desa memiliki potensi untuk menjadi kampung swasembada dan secara general membantu Indonesia mengejar posisi negara-negara maju. Tidak cukup berhenti dengan kelengkapan unsur unsur desa, wilayah terkait harus didukung pula untuk terus berkembang dalam berbagai sektor. 

Tentu saja, baik masyarakat maupun pemerintah harus aktif berpartisipasi bersama dalam mewujudkannya. Karena itu, memahami setiap masalah di desa akan membantu setiap pihak yang terkait mencari solusi untuk mengembangkan wilayah tersebut.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page