Vulkanisme Adalah: Ciri, Gejala, Jenis, dan Contoh Peristiwanya

Bumi yang kita pijak ini selalu mengalami proses geologi yang terjadi secara terus-menerus. Vulkanisme adalah salah satu bentuk proses geologi yang terjadi jauh di bawah permukaan bumi. Karena Indonesia rentan mengalami aktivitas vulkanik, mari ketahui ciri dan gejalanya di bawah ini.

Apa Itu Vulkanisme?

Tahukah kamu bahwa di dalam perut bumi itu ada sebuah “dapur” magma yang terhubung ke gunung-gunung berapi di seluruh dunia? Magma ialah suatu zat yang terdiri dari bebatuan dan mineral yang suhunya sangat panas, sehingga memiliki tekstur kental mirip air.

Aktivitas vulkanisme adalah suatu kejadian di mana magma tersebut berusaha untuk menembus kerak bumi. Magma membutuhkan kawah gunung berapi untuk keluar lalu menjadi lava yang bersuhu sangat tinggi. Bukan hanya lava saja yang keluar, tetapi juga gas, mineral, dan abu vulkanik.

Proses vulkanik yang sampai menimbulkan letusan gunung berapi memiliki dua dampak penting. Di satu sisi, erupsi gunung berapi dapat mengakibatkan kerugian jiwa dan harta bagi manusia. Di sisi lain, gunung berapi mampu menghasilkan mineral yang sangat dibutuhkan oleh beragam makhluk hidup.

Ciri-Ciri Aktivitas Vulkanisme

Aktivitas vulkanik yang terjadi di dalam perut bumi seringkali memiliki beberapa tanda atau ciri yang cenderung tidak kasat mata. Ada ciri yang terkesan alami dan biasa saja, tetapi ada juga ciri yang patut kita waspadai, terutama jika mengarah kepada potensi letusan.

1. Terdapat Getaran Seismik

Ciri-ciri pertama aktivitas vulkanisme adalah adanya getaran seismik yang mirip dengan peristiwa gempa bumi ringan. Getaran ini timbul karena pergerakan magma di bawah permukaan bumi yang selalu mencari jalan keluar.

Tentu saja, meskipun ada getaran seismik di sekitar gunung berapi, itu bukan berarti gunung tersebut akan segera meletus. Getaran seismik yang wajib semua orang waspadai adalah getaran yang terasa sangat kuat bersama suara gemuruh.

2. Keluarnya Zat-Zat Vulkanik

Dari semua zat vulkanik yang keluar ketika gunung berapi bergejolak, dua zat yang paling umum ialah lava dan gas vulkanik. Beberapa contoh gas vulkanik itu bisa berupa karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan sulfur dioksida.

Begitu aktivitas vulkanik mereda, biasanya akan ada beberapa zat ekstra yang keluar pasca erupsi gunung berapi. Zat-zat vulkanik yang keluar pada momen ini misalnya yaitu air panas geyser, pasir silika, dan mineral belerang.

3. Peningkatan Temperatur

Suhu atau temperatur yang meningkat secara tidak wajar merupakan ciri ketiga dari proses vulkanik, yang berasal dari magma yang bergejolak. Jika magma sudah mendekati kawah gunung, maka suhu akan melonjak lebih tinggi lagi.

Para ilmuwan dari lembaga pemerintah yang terkait mempunyai beberapa alat khusus untuk memonitor perubahan suhu itu. Peningkatan suhu gunung berapi yang tidak wajar akan segera mereka catat dan awasi dengan seksama.

4. Binatang Liar Melarikan Diri

Jika aktivitas vulkanik mulai mengarah kepada potensi erupsi, maka hewan-hewan liar yang hidup di sekitar gunung akan melarikan diri. Itu karena aktivitas vulkanisme adalah salah satu ciri bencana alam yang bisa dirasakan oleh semua binatang.

Baik itu monyet, gajah, ular, macan tutul, kijang, dan burung-burung, semuanya akan kabur begitu merasakan tanda-tanda erupsi. Semakin kuat getaran yang timbul akibat aktivitas vulkanik, maka semakin banyak pula binatang yang menyelamatkan diri.

Gejala-Gejala yang Sering Timbul

Berbeda dengan ciri-ciri di atas yang biasanya tersembunyi, gejala vulkanisme adalah tanda-tanda alami yang cenderung kasat mata dan mudah untuk diteliti. Apabila kamu sampai mendapati adanya gejala-gejala aktivitas vulkanik, sudah waktunya kamu meningkatkan kewaspadaan.

1. Gempa yang Disusul Letusan

Begitu aktivitas vulkanik sudah mencapai tingkat yang paling tinggi, maka gejala pertama yang pasti muncul ialah gempa bumi besar. Tidak lama setelah gempa bumi ini berlangsung, letusan atau erupsi gunung berapi akan segera terjadi.

Ciri-ciri aktivitas vulkanik di bagian sebelumnya akan berlangsung dengan sangat intensif. Misalnya getaran seismik di wilayah gunung berapi akan berubah menjadi gempa bumi sungguhan. Kemudian temperatur gunung berapi akan naik tinggi sekali, disertai dengan munculnya semburan gas panas.

2. Lava Mengalir Keluar dari Kawah

Selanjutnya, gejala kedua dari proses vulkanisme adalah lava yang mengalir turun dari kawah gunung berapi dan membakar lahan di sekelilingnya. Aliran lava ini bisa bergerak cepat atau lambat tergantung dari kekentalan zat lava tersebut.

Lava ini tidak bisa menjaga suhu tingginya sepanjang waktu. Jika lava sudah terlalu lama berada di permukaan bumi, maka zat ini akan mengeras dan menjadi mineral vulkanik. Peristiwa mendinginnya lava bisa dipercepat apabila zat ini terkena air sungai, air laut, atau hujan.

3. Muncul Awan Panas Vulkanik

Selain gempa bumi dan guguran lava, gejala nomor tiga dari aktivitas vulkanisme adalah adanya awan panas yang berhembus setelah timbul erupsi. Nama lain dari awan panas ini ialah awan piroklastik dan terdiri dari campuran partikel abu vulkanik serta gas-gas bersuhu tinggi.

Masyarakat tradisional Jawa memberi nama fenomena awan piroklastik dengan istilah “wedhus gembel” karena tampilannya yang mirip bulu domba. Awan piroklastik ini sanggup bergerak dengan kecepatan 200 kilometer per jam dan memiliki tinggi hingga mencapai 1,5 kilometer.

Beragam Jenis Aktivitas Vulkanisme

Ada beberapa jenis aktivitas vulkanik dengan karakteristiknya sendiri, tergantung dari bentuk gunung berapi tersebut. Ada jenis aktivitas vulkanik yang tidak terlalu besar, namun ada juga yang memiliki daya ledak yang sangat besar.

1. Letusan Efusif

Jenis pertama vulkanisme adalah letusan efusif, yang memiliki daya ledak rendah dan tergolong tidak merusak. Hal itu karena lava yang mengalir keluar dari kawah gunung berapi tersebut memiliki sifat cair dan cepat bergerak.

Kandungan mineral yang terdapat dalam lava cair ini membuat gas-gas vulkanik dapat berhembus keluar dari gunung berapi tanpa hambatan. Hal ini lalu berdampak kepada gunung berapi yang wujudnya melandai seperti perisai.

2. Letusan Eksplosif

Letusan eksplosif merupakan jenis aktivitas vulkanik yang kedua, dan yang paling ditakuti oleh masyarakat. Itu karena gunung berapi yang mengeluarkan letusan eksplosif mempunyai kekuatan yang amat besar seperti bom nuklir.

Hal ini terjadi apabila kandungan mineral yang cukup banyak dalam lava, sehingga lava bersifat kental. Lava yang tingkat kekentalannya tinggi dapat membuat gas-gas vulkanik tersumbat, yang nantinya akan memicu letusan berdaya ledak tinggi.

Contoh Gunung yang Mengalami Vulkanisme

Beberapa negara termasuk Indonesia memiliki gunung yang mengalami aktivitas vulkanisme dan paling tidak ada satu contoh peristiwa ini yang sangat legendaris dan menjadi perhatian warga mancanegara.

1. Gunung Mauna Loa

Contoh gunung yang paling sering mengalami aktivitas vulkanisme adalah Gunung Mauna Loa di Pulau Hawai’i. Lava yang keluar dari kawah Gunung Mauna Loa cenderung encer sehingga daya letusannya terbilang kecil. Namun sebagai gantinya, gunung ini nyaris tidak pernah berhenti meletus.

2. Gunung Merapi

Indonesia memang mempunyai banyak sekali gunung berapi, dan sebagai di antara mereka tergolong aktif. Adapun gunung berapi Indonesia yang rentan mengalami vulkanisme adalah Gunung Merapi. Letak gunung ini ada di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Magelang dan Boyolali.

3. Gunung Vesuvius

Inilah gunung yang aktivitas vulkaniknya sangat melegenda di dunia. Itu karena letusan Gunung Vesuvius telah menghancurkan dan mengubur Kota Pompeii kuno di bawah lapisan abu vulkanik yang sangat tebal. Sisa-sisa kehancuran Kota Pompeii dapat kamu temukan di Kota Napoli, negara Italia.

4. Gunung Santa Maria

Kawasan Amerika Latin juga punya gunung berapi yang lumayan aktif. Nama gunung berapi ini adalah Gunung Santa Maria dan bertempat di negara Guatemala. Kabarnya, Gunung Santa Maria mulai meletus pada tahun 1902, dan masih terus mengeluarkan zat-zat vulkanik hingga sekarang.

Siapkah Kamu dalam Menghadapi Peristiwa Vulkanik Ini?

Itulah pembahasan mengenai aktivitas vulkanik yang sering muncul pada gunung-gunung berapi di berbagai negara termasuk negara kita, Indonesia. Vulkanisme adalah proses alami yang pasti dialami oleh bumi, meskipun hal ini memang berbahaya dan sanggup menghancurkan peradaban manusia.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ciri-ciri dari proses vulkanik ini beserta gejala-gejalanya supaya bisa menyelamatkan diri. Bagi kamu yang tinggal di wilayah lereng sebuah gunung berapi, jadilah waspada jika sudah muncul gejala aktivitas vulkaniknya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page