Warna merupakan bagian penting dalam kehidupan. Tiga jenis warna yang lebih dikenal adalah warna sekunder, primer, dan tersier. Perbedaan warna dihasilkan oleh bagaimana jatuhnya cahaya pada suatu objek. Hal ini menghasilkan spektrum warna yang berbeda.
Warna primer merupakan warna dasar atau warna yang sudah ada di dunia. Sedangkan warna tersier terbentuk dari percampuran antara warna primer dan sekunder. Lalu, apa itu warna jenis sekunder? Mari kita simak informasi lengkapnya berikut!
Daftar ISI
Apa Itu Warna Sekunder?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), warna merupakan kesan yang diperoleh mata melalui cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.
Warna memiliki peranan penting dalam aspek kehidupan, khususnya pada nilai seni dan arsitektur. Tidak hanya itu, bagi pemilik usaha, warna juga memiliki peranan penting dalam membangun citra brand yang kuat.
Hasil pemantulan cahaya pada suatu benda menghasilkan spektrum warna yang berbeda. Hal ini membuat warna dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu primer, sekunder, dan tersier.
Ketiga jenis warna tersebut dihasilkan melalui proses yang berbeda. Warna dasar disebut sebagai warna primer. Hal ini dikarenakan warna primer merupakan warna utama yang tidak tercampur dengan warna lainnya.
Berbeda dengan warna primer, warna tersier dan sekunder tercipta dari pencampuran warna. Warna yang merupakan bagian dari warna primer sendiri adalah warna kuning, biru, dan merah.
Warna sekunder lebih dikenal sebagai warna turunan dari warna primer. Hal ini dikarenakan warna ini merupakan gabungan dari dua warna primer. Penggabungan dua warna primer akan menghasilkan warna baru yang disebut sebagai warna turunan atau sekunder.
Meskipun merupakan turunan dari warna primer, warna ini juga memiliki karakter yang kuat. Sehingga, penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari juga akan meninggalkan kesan yang kuat.
Penggabungan dua warna tersebut dilakukan dengan metode satu banding satu. Sehingga, satu warna primer digabungkan dengan satu warna primer lainnya akan menghasilkan satu warna baru.
Selanjutnya, warna tersier tercipta dari penggabungan warna primer dan sekunder. Warna baru tercipta dari pencampuran dua warna yang berbeda. Oleh sebab itu, yang membedakan antara ketiganya adalah proses pencampurannya.
Jenis dan Contoh Warna Sekunder
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, warna kedua atau sekunder adalah gabungan dari dua warna primer. Gabungan tersebut menghasilkan tiga warna baru yang berbeda. Adapun ketiga jenis warna tersebut adalah:
1. Orange
Orange atau jingga merupakan warna yang menggambarkan suasana hangat dan ceria. Warna dengan spektrum yang terang ini mampu menarik perhatian, tapi tidak terlalu mencolok.
Warna jingga merupakan penggabungan dari warna primer kuning dan merah. Gabungan dari kedua warna cerah ini menghasilkan warna jingga yang memiliki kesan hangat dan tenang.
Meski terkesan hangat dan lebih tenang dari warna primernya, warna jingga kerap kali ditemukan untuk menggambarkan citra yang mencolok. Warna ini sering digunakan untuk logo-logo brand yang berhubungan dengan makanan.
Tidak hanya itu, warna oranye juga seringkali ditemui untuk menggambarkan citra ceria pada suatu brand, sehingga menarik kaum muda.
2. Ungu
Warna selanjutnya adalah warna ungu. Ungu merupakan gabungan dari warna biru dan merah. Gabungan warna merah yang mencolok dan warna biru yang tenang, menghasilkan warna ungu yang berkesan mewah.
Bahkan, di masa lalu, warna ungu hanya digunakan oleh kalangan tertentu. Warna ini dianggap mewah dan berkelas, karena memberikan kesan yang sakral dan lebih intim. Selain itu, harga pewarna ungu yang mahal di masa lalu membuat warna ini lebih istimewa.
Penggunaan warna ungu pada logo atau suatu benda seperti pakaian juga akan memberikan kesan misterius. Warna ini juga kerap kali digunakan untuk menggambarkan kegiatan agama dan spiritual.
Meski dikenal sebagai warna janda, ungu mampu memberi kesan misterius dan feminism disaat yang bersamaan. Hal ini membuat warna ungu cukup populer digunakan berbagai merek yang menargetkan kaum perempuan sebagai target pasar.
3. Hijau
Hijau merupakan warna yang sering dijumpai dalam kehidupan. Bahkan, tak sedikit yang mengira hijau adalah warna primer atau warna dasar. Namun nyatanya, warna hijau dihasilkan dari pencampuran warna kuning dan biru.
Warna ini sering digunakan sebagai simbol pertumbuhan. Keberadaannya yang dekat dengan alam membuat warna ini memberikan efek tenang pada indra penglihatan. Oleh sebabnya, penggunaannya sering kali ditemui pada rumah sakit.
Penggunaan warna hijau pada instansi kesehatan bertujuan untuk menenangkan indra penglihatan dan memiliki tujuan positif. Warna hijau juga sering digunakan sebagai simbol pembaharuan.
Tidak hanya instansi kesehatan, bahkan instansi pemerintahan juga sering menggunakan warna hijau sebagai aksen. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan yang melambangkan stabilitas dan kemakmuran.
Keberadaannya yang dekat dengan alam membuat warna hijau memberikan citra yang alami. Hal ini tentunya baik digunakan untuk pelaku usaha yang memasarkan produk dengan penggunaan bahan alami sebagai logo mereknya.
Penggunaan Warna Sekunder
Warna sekunder kerap kali digunakan untuk melengkapi dan menonjolkan warna primer. Hasil dari pencampuran warna akan menghasilkan gradasi warna yang berbeda. Perlu diperhatikan, warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Sedangkan sekunder adalah hijau, orange, dan ungu.
Hasil dari pencampuran warna akan berbeda, jika perbandingan yang digunakan dalam pencampuran juga berbeda. Misalnya warna orange yang dihasilkan dari pencampuran warna kuning dan merah.
Apabila warna merah lebih banyak akan menghasilkan warna orange yang cenderung kemerahan. Warna ini akan memberikan kesan yang lebih hangat.Â
Sedangkan warna kuning yang lebih banyak akan menghasilkan warna orange yang kekuningan. Warna ini akan memberikan kesan yang cerah dan gembira.
Untuk menghasilkan warna yang diinginkan, berbagai eksperimen pencampuran warna bisa dilakukan. Saat ini, terdapat roda warna yang dapat digunakan sebagai acuan untuk memadu padankan warna.
Roda warna atau lebih dikenal sebagai color wheel akan membantu desainer grafis lebih mudah dalam menentukan warna. Hal ini sangat berguna untuk memutuskan warna yang akan digunakan dalam logo suatu merek.
Penggunaan palet warna manual maupun diagram roda warna dapat membantu untuk menyampaikan pesan kepada konsumen melalui warna yang tepat. Pemilihan warna yang tepat akan membuat konsumen semakin tertarik pada citra merek yang disampaikan.
Sebagai contoh, apabila kita ingin menargetkan kaum muda dan perempuan, warna yang memiliki kesan feminism akan memberikan citra yang baik pada merek. Warna yang dapat digunakan, seperti warna ungu, orange, biru muda, maupun merah muda.
Color wheel dapat membantu untuk menentukan warna primer, sekunder, maupun tersier yang sesuai. Batas warna antara warna primer merah dan sekunder ungu misalnya, akan menghasilkan warna tersier merah muda.
Sudah Tahu Apa Saja Warna Sekunder?
Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai apa itu warna sekunder dan jenisnya. Meskipun terlihat sepele, nyatanya masih banyak dari kita yang tidak memahami apa dan bagaimana warna ini dapat tercipta.
Sebagai seorang desainer grafis maupun pelaku industri pakaian, pemilihan warna dan penerapannya penting untuk dipelajari, agar mampu menyampaikan maksud dari produk yang dihasilkan dengan tepat. Semoga penjelasan singkat mengenai warna di atas dapat membantu kamu untuk mengenalnya lebih baik.