Lafal Niat Puasa Asyura, Arab, Latin, dan Terjemahannya

Hadits menyebutkan Rasulullah SAW menyatakan segala sesuatu tergantung pada niatnya, termasuk puasa Asyura. Ketika hendak melafalkan niat puasa Asyura tentu harus diyakini dengan sepenuh hati untuk meminta ridho kepada Allah SWT.

Seperti puasa pada umumnya, niat dari puasa Asyura ini bisa dibaca pada malam hari atau sebelum masuk waktu sholat Subuh.

Namun, puasa Asyura yang termasuk puasa sunnah ini diperbolehkan jika niatnya dadakan selama tidak batal puasa.

Bacaan Niat Puasa Asyura

Bacaan Niat Puasa Asyura

Puasa Asyura merupakan salah satu puasa yang bisa kita lakukan pada bulan Muharram. Bulan Muharram yang menjadi tanda awal Tahun Baru Islam, dan puasanya bisa kita kerjakan pada 10 Muharram.

10 Muharram atau lebih tepatnya hari ke- 1- pada bulan Muharram tersebut. Oleh sebab itu, dengan mengetahui niat puasa Asyura setidaknya membuat kita lebih berniat khusyuk dalam menjalankan puasanya. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya hari Asyura adalah hari-hari Allah, maka barangsiapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu, dan barangsiapa yang tidak ingin, maka ia boleh meninggalkannya.” (Shahih Muslim No. 1901)

Berikut bacaan niat dari puasa Asyura dalam bahasa arab yang dibarengi dengan adanya lafal latin serta terjemahannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati ‘Asyura lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Asyura karena Allah SWT.”

Bacaan niat dari puasa Asyura tersebut bisa kita lafalkan pada malam hari sebelum masuk waktu subuh pada tanggal 10 Muharram. Akan tetapi, jika terlupa membacanya atau alasan mendadak ingin berpuasa.

Maka, sangat diperbolehkan jika kita membaca niat puasa Asyura pada pagi hari maupun siang hari sejuah  selama belum melakukan hal-hal yang bisa membatalkan puasa, termasuk makan minum sejak subuh.

Tidak afdol rasanya jika kita hanya mengetahui niat puasa Asyura bulan Muharram saja, oleh sebab itu inilah bacaan niat puasa sunnah Tasu’a. Puasa sunnah Tasu’a yang bisa kita laksanakan pada 9 Muharram.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sahuma ghadin ‘an ada’I sunnatit Tasua’a lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”

Baca juga: Kumpulan Doa Pelunas Hutang dan Amalan Pembuka Pintu Rezeki

Asal Usul Dianjurkannya Puasa Asyura

Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW datang ke Madinah, kemudian melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura tersebut. Lantas Rasulullah SAW bertanya: 

“Ada apa ini?.”

Mereka pun menjawab: “Hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan bani Israil dari musuh mereka, hingga akhirnya membuat Musa berpuasa karenanya.” Barulah setelah itu, Rasulullah SAW bersabda.

“Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu,” Dan kemudian beliau melaksanakan puasa pada hari itu dan menyuruh untuk orang berpuasa pula.

Selain itu, masih ada riwayat lain yang menceritakan tentang puasa Asyura ini, hingga akhirnya ada niat dari puasa Asyura tersebut. Dimana Abdullah Ibn Umar RA berkata: 

“Bahwa orang-orang jahiliyah dahulu selalu berpuasa pada hari Asyura.”

Kemudian beliau melanjutkan: 

“Dan bahwa Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin juga berpuasa pada hari itu (Asyura) sebelum diwajibkannya berpuasa Ramadhan.”

Keutamaan Puasa Asyura

Setelah kita sudah memahami dengan baik mengenai niat dari puasa Asyura sekaligus ada asal mula dianjurkannya berpuasa, maka selanjutnya mengenai keutamaan puasa Asyura itu sendiri.

Ada banyak sekali keutaman puasa Asyura yang bisa kita ambil hikmah dan pelajarannya untuk selalu berbuat baik, salah satunya dengan menunaikan ibadah sunnah puasa Asyura tersebut.

Berikut beberapa keutamaan puasa Asyura dengan niat dari puasa Asyura yang baik dan benar karena Allah SWT:

1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu

Siapa diantara kita yang ingin dihapus dosanya oleh Allah SWT? Mungkin dengan melaksanakan puasa sunnah Asyura dengan niat puasa Asyura menghapus dosa selama setahun yang lalu karena Allah SWT.

Dengan begitu, bisa membantu kita untuk menghapus dosa yang banyak sebelum-belumnya. Sekaligus memulai awal tahun dengan niat yang baik karena Allah SWT.

Karena pada bulan-bulan haram atau asyhurul hurum atau bulan mulia ini sangatlah istimewa keberadaanya, sebab puasa Asyura dapat menghapuskan dosa yang telah lalu.

Ada riwayat yang menerangkannya dengan jelas. Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA:

 “Sungguh Rasulullah SAW bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu kemudian beliau menjawab: Puasa Asyura meleburkan dosa setahun yang telah lewat.” (HR. Muslim).

Baca juga: 8 Doa Dimudahkan Segala Urusan dan Dilancarkan Rezeki

2. Menjadi Pembeda dengan Kaum Yahudi

Tidak dapat kita pungkiri bahwa keberadaan puasa pada bulan Muharram, termasuk 9 Muharram dan 11 Muharram ini juga umat Yahudi lakukan. Dan 10 Muharram inilah ini sebagai pembeda umat Islam dengan umat Yahudi.

Ada riwayat yang menjelaskan tentang perkara ini yaitu sebagai berikut:

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA dengan status marfu, Rasulullah SAW bersabda “Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.”

3. Puasa yang Diutamakan setelah Bulan Ramadhan

Berikutnya ada keutamaan puasa Asyura dengan niat dari puasa Asyura karena Allah SWT yaitu puasa juga diutamakan setelah bulan Ramadhan. 

Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa pada bulan Muharram paling utama setelah puasa bulan Ramadhan.

Penjelasan lebih lengkapnya, ketika suatu hari Abu Hurairah bertutur dan kemudian Rasulullah ditanya beliau, “Salah manakan yang lebih utama setelah shalat fardhu.” Rasulullah SAW bersabda, “ Yaitu salat di tengah malam.”

Kemudian mereka bertanya kembali, “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?.”

Rasulullah SAW pun bersabda: 

“Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

4. Menjadi Awal yang Baik

Selain ketiga hal diatas, keutamaan puasa Asyura dengan niat puasa Asyura karena Allah SWT yaitu menjadi awal yang baik. Sebab puasa pada awal bulan Muharram merupakan awal yang baik untuk melangkah lebih jauh.

Berikut ada pendapat beberapa ulama mengenai puasa bulan Muharram tersebut yaitu sebagai berikut:

Pendapat Imam al-Qurthubi “Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama.” 

(Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dijab ala Muslim, (Arab Saudi, Darubnu Affan))

5. Pelengkap Ibadah pada Bulan Mulia

Sebenarnya ini bukan terakhir, masih ada banyak keutamaan lain dari puasa Asyura dengan niat puasa Asyura karena Allah SWT. 

Namun, ini adalah keutamaan terakhir yang akan kita bahas yaitu menjadi pelengkap ibadah pada bulan yang mulia.

Ada sebuah hadis yang menyebutkan Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslim agar menunaikan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dan bulan yang mulia ini yaitu Muharram.

“Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya)

Demikian informasi mengenai puasa Asyura dengan niat puasa Asyura karena Allah SWT. Tunaikanlah puasa sunnah dan ibadah lainnya selama kita masih bisa melaksanakannya.

Share:

Reskia pernah menjabat sebagai Sekretaris Divisi Media Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Sumbagsel tahun 2020. Ia senang berbagi pengetahuan yang ia peroleh. Because sharing is caring.

Leave a Comment