Pencatatan Akuntansi Hotel, Accrual Basis atau Cash Basis?

Dalam pengelolaan manajemen perhotelan, penting untuk melakukan pencatatan akuntansi hotel dengan metode atau teknik yang tepat.

Di industri perhotelan sendiri mengenal dua teknik pencatatan, yaitu accrual basis atau cash basis yang memiliki metode berbeda dalam penerapannya.

Jika membahas teknik mana yang paling sesuai di industri perhotelan, tentu akan lebih baik untuk mengenal dan memahami masing-masing teknik pencatatan akuntansi tersebut.

Nah, pembahasan kali ini akan menjelaskan tentang teknik mana yang lebih cocok. Pencatatan akuntansi hotel, accrual basis atau cash basis?

Apa Itu Accrual Basis?

Accrual basis adalah teknik pencatatan akuntansi yang pencatatannya dilakukan saat transaksi terjadi meski kas belum diterima atau dikeluarkan.

Jadi, pencatatan pendapatan dan biaya diakui saat periode terjadinya transaksi tanpa menunggu penerimaan kas atau pengeluaran kas terlebih dahulu.

Dalam bisnis perhotelan, munculnya hak untuk menagih transaksi sudah diakui sebagai pendapatan meskipun kas belum diterima.

Sedangkan kewajiban membayar oleh perusahaan yang sudah jatuh tempo dicatat sebagai biaya meskipun kas belum mengeluarkan pembayaran.

Pencatatan dengan teknik accrual basis dapat memberikan informasi posisi keuangan manajemen yang akurat dan jelas.

Metode ini juga memudahkan tim manajemen untuk melakukan pengukuran aset, kewajiban, dan ekuitas property serta mengurangi risiko kerugian jangka pendek dan jangka panjang.

Namun, pencatatan akuntansi dengan teknik ini juga bukannya tanpa cela sebab akan ada risiko pendapatan tak tertagih yang muncul nantinya.

Ada potensi pendapatan berkurang karena biaya yang belum dibayarkan sudah dicatat serta penurunan ekuitas akibat  penyusutan dan amortisasi.

Meski begitu, metode accrual basis justru banyak digunakan di beberapa hotel bintang 5 dan villa untuk mencatat transaksi akuntansi.

Hal ini dikarenakan kegiatan operasional villa hingga hotel bintang 5 jauh lebih kompleks jika dibandingkan dengan guest house dan homestay.

Ada kebutuhan pencatatan kas masuk dan keluar, jumlah utang dan piutang yang dimiliki, serta penyusutan dan amortisasi.

Teknik accrual basis juga lebih menguntungkan hotel dalam mencatat pembayaran produk atau layanan tertentu yang belum bisa diterima atau diberi.

Apa itu Cash Basis?

Sedangkan cash basis adalah teknik pencatatan akuntansi saat ada penerimaan atau pengeluaran kas, bukan berdasarkan kapan transaksi benar-benar terjadi atau diperoleh.

Semua transaksi, baik itu hutang maupun piutang, tidak akan diakui selama belum ada kas masuk atau kas keluar.

Artinya, pendapatan perusahaan baru diakui saat ada kas masuk dan biaya untuk pembayaran akan diakui saat sudah ada kas keluar.

Dalam penerapannya di dunia bisnis, cukup banyak perusahaan dan manajemen hotel berbintang yang mulai meninggalkan metode ini.

Namun, beberapa jenis usaha masih menggunakannya, seperti guest house, homestay, toko, dan praktik dokter.

Alasannya karena pencatatan transaksi yang dibutuhkan masih sangat sederhana dan SDM yang mengelola pun belum memadai untuk teknik pencatatan yang lebih canggih.

Faktor Pembeda Accrual Basis dan Cash Basis

Untuk memudahkan pemahaman, berikut penjabaran singkat mengenai faktor pembeda accrual basis dan cash basis.

1. Jangka Waktu

Faktor pembeda yang cukup mendasar antara accrual basis dan cash basis adalah waktu pencatatan transaksi.

Pencatatan dengan accrual basis dilakukan setelah transaksi terjadi, sedangkan cash basis dilakukan setelah kas diterima.

2. Ketepatan

Menilik pada ketepatan penggunaannya, cash basis cenderung kurang efektif jika digunakan untuk jangka panjang.

Hal ini dikarenakan ada kemungkinan penerimaan dana penjualan berlangsung cukup lama dan berpotensi kehilangan kontrol pada transaksi non-tunai.

Sedangkan accrual basis dianggap lebih akurat dan dapat memberikan gambaran real-time tentang posisi bisnis.

3. Arus Kas

Dari aspek arus kas, cukup sulit bagi teknik accrual basis untuk mempresentasikan laporan kas dengan tepat karena ada beberapa laporan yang dibuat secara terpisah.

Berbeda dengan cash basis, gambaran arus kas masuk dan keluar jauh lebih akurat karena dicatat sesuai pemasukan dan pengeluaran.

4. Penerapan di Industri

Accrual basis lebih umum diterapkan dalam bisnis dengan modal besar dan tingkat perputaran produksi yang cepat, seperti manufaktur dan konstruksi.

Sedangkan cash basis lebih cocok diterapkan untuk usaha kecil atau usaha yang sedang berkembang.

5. Kemudahan Penggunaan

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pencatatan akuntansi dengan teknik accrual basis lebih kompleks dan rumit dengan banyak entri jurnal.

Namun, pencatatan dengan cash basis justru lebih mudah karena tidak membutuhkan entri jurnal di setiap transaksi.

Metode Mana yang Lebih Cocok untuk Pencatatan Akuntansi Hotel?

Setelah memahami pengertian masing-masing dan analisis faktor pembedanya, metode mana yang lebih cocok untuk pencatatan akuntansi hotel?

Metode accrual basis dinilai lebih cocok sebagai teknik pencatatan akuntansi laporan di industri perhotelan, terutama hotel berbintang.

Alasannya, accrual basis memiliki akurasi untuk mengukur aset yang lebih baik karena ada pencatatan piutang dan hutang yang detail.

SHARE:

SEO Specialist di bidangnya. Mempunyai team yang punya pengalaman sebagai akademisi maupun praktisi.

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste