Berbicara tentang kesenian tari, Indonesia mempunyai beraneka ragam tari tradisional dengan gerakan dan kostum yang unik. Salah satu contoh tarian tradisional adalah tari piring asal Minangkabau Sumatera Utara. Jika kamu ingin membawakannya, maka harus tahu pola lantai tari piring dan gerakan tariannya.
Supaya mementaskan tarian khas Minangkabau ini, baca informasi di bawah ini untuk mengetahui pola lantai, gerakan, lagu, dan properti yang perlu kamu siapkan.
Daftar ISI
- 6 Pola Lantai Tari Piring
- Musik Tari Piring
- 20 Gerakan Tari Piring
- 1. Pasambahan
- 2. Singanjuo Lalai
- 3. Mencangkul
- 4. Menyiang
- 5. Buang Sampah
- 6. Menyemai
- 7. Memagar
- 8. Cabut Benih
- 9. Bertanam
- 10. Istirahat Melepas Lelah
- 11. Mengantar Juadah
- 12. Panen Padi
- 13. Mengambil Padi
- 14. Menganginkan Padi
- 15. Jemur Padi–Mairik
- 16. Membawa Padi
- 17. Menumbuk Padi
- 18. Gotong Royong
- 19. Menampi Padi
- 20. Menginjak Pecahan Kaca
- 5 Properti Tari Piring
- Siap Mencoba Pola Lantai Tari Piring untuk Pementasan Seni?
6 Pola Lantai Tari Piring
Tari piring mempunyai banyak pola lantai, namun pola lantai tersebut tidaklah rumit. Yuk, intip 6 pola lantai tarian khas Minangkabau berikut!
1. Horizontal
Pola lantai yang pertama yaitu horizontal, sehingga penari akan melakukan gerakan bergeser ke kanan atau ke kiri. Gerakan tersebut bisa memindahkan tubuh atau melangkah ke samping sesuai dengan alunan irama musik yang mengiringi. Biasanya, penari akan melakukan gerakan yang sama ketika bergeser ke samping.
2. Vertikal
Memberikan kesan dinamis pada tarian juga dapat menggunakan pola lantai vertikal. Penari akan bergerak maju mundur ketika melakukan pola lantai ini. Setiap gerakan tentu harus menyesuaikan ketukan alunan musik pengiring.
Gerakan vertikal pada tari piring bisa berupa satu langkah maju ke depan dan satu langkah mundur ke belakang.
3. Lingkarang Besar
Ketika memasuki pentas, biasanya penari akan melakukan gerakan pola lantai tari piring vertikal dan horizontal. Setelah menyelesaikan gerakan pembuka, maka penari akan beralih ke gerakan lain seperti membuat lingkaran besar.
Baca Juga : Tari Remo: Sejarah, Makna, Tujuan, Keunikan, dan Gerakannya
4. Lingkaran Kecil
Tari piring biasanya dibawakan secara berkelompok dan anggotanya lumayan banyak. Kondisi ini memungkinkan penari piring untuk menggunakan pola lantai lingkaran kecil. Penari akan membentuk beberapa grup dan membentuk lingkaran kecil.
5. Spiral
Gerakan pola lantai spiral membuat pertunjukkan tari piring memukau penonton karena perpindahan gerakan penari yang mulus. Untuk melakukan gerakan spiral, maka penari akan menggunakan lebih dari satu garis lingkaran.
Supaya menghasilkan perpindahan gerakan penari lebih halus, maka garis spiral harus searah dengan anggota badan.
6. Berbaris
Pola lantai tari piring yang terakhir yaitu berbaris. Biasanya, penari melakukan pola lantai berbaris setelah melakukan gerakan pola lantai lingkaran kecil.
Para penari akan berjajar hingga membentuk garis lurus yang rapi. Pola berbaris ini juga menjadi tanda bahwa tarian sudah selesai.
Musik Tari Piring
Mengingat bawah tari piring merupakan jenis tarian tradisional, maka musik yang mengiringi juga berasal dari alat-alat musik tradisional. Tempo alunan musik saat baru memulai tarian relatif lambat.
Akan tetapi, tempo musik akan semakin cepat sehingga penari juga menyesuaikan dengan gerakan yang cepat pula. Beberapa alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari piring diantaranya yaitu gong, rabab, rebana, saluang bentuknya mirip seruling bambu, dan talempong.
Talempong adalah alat musik tradisional khas suku Minangkabau yang memainkannya dengan cara dipukul. Selain menggunakan alat musik tradisional tersebut, tari piring biasanya menggunakan lagu pengiring yang berjudul “Takhi Pinghing Khua Belas” dan “Takhian Sai Tiusung”.
Penari dapat melakukan gerakan pola lantai tari piring secara teratur dengan bantuan alat musik gong. Sedangkan, bunyi yang berasal dari rabab dan saluang akan memberikan nuansa Minangkabau yang lekat.
20 Gerakan Tari Piring
Atraksi tari piring tidak pernah gagal memukau penonton karena tak hanya mempunyai banyak pola lantai, tetapi juga gerakan. Berikut adalah 20 gerakan tari piring beserta penjelasannya, yaitu:
1. Pasambahan
Pasambahan adalah gerakan yang mengungkapkan rasa syukur kepada Sang Pencipta. Umumnya, hanya penari laki-laki saja yang melakukan gerakan pasambahan ini.
Sementara itu, referensi lain mengatakan bahwa gerakan pasambahan mempunyai makna meminta maaf kepada penonton.
Pasalnya, selama menari para penari bisa saja tidak sengaja melakukan kesalahan seperti menjatuhkan piring dan lain sebagainya.
2. Singanjuo Lalai
Penari wanita akan melakukan gerakan pola lantai tari piring dan mengolaborasikannya dengan gerakan singanjuo lalai. Kamu akan menyaksikan penari melakukan gerakan gemulai lembut yang melambangkan suasana pagi yang indah.
3. Mencangkul
Setelah menyelesaikan gerakan singanjuo lalai, maka akan beralih ke gerakan selanjutnya yaitu mencangkul. Pada masa lampu, mayoritas mata pencaharian suku Minangkabau adalah petani. Gerakan mencangkul ini juga melambangkan siap untuk melakukan cocok tanam.
4. Menyiang
Tari piring mempunyai gerakan menyiang yang maknanya adalah mengambil sampah-sampah atau rumput liar di sawah. Petani akan menyiangi sawah mereka sebelum menanaminya.
5. Buang Sampah
Pola lantai tari piring juga dikolaborasikan dengan gerakan buang sampah. Saat melakukan gerakan buang sampah, penari akan melakukan gerakan yang olah-olah mengambil sampah.
6. Menyemai
Setelah menyiapkan lahan bercocok tanam, penari akan melakukan gerakan seperti orang menyemai atau menaburkan bibit.
7. Memagar
Gerakan memagar pada tari piring mengisyaratkan bahwa seorang petani akan membuat pagar sebagai batas sawah mereka.
8. Cabut Benih
Cabut benih merupakan gerakan lanjutan dari menyemai. Penari akan melakukan gerakan seperti mencabut benih lalu memindahkannya ke sawah atau lahan tanam.
9. Bertanam
Saat melakukan gerakan bertanam, penari bisa melakukan pola lantai tari piring horisontal atau vertikal. Penari juga akan membungkukan badan sebagaimana layaknya orang bertanam.
10. Istirahat Melepas Lelah
Setelah melakukan gerakan bertanam, penari bisa beristirahat melalui gerakan melepas lelah. Penari melakukan gerakan ini pada pertengahan tarian, sehingga memberikan suguhan unik.
11. Mengantar Juadah
Pada kehidupan nyata, para wanita akan mengantar juadah ke sawah. Kemudian petani laki-laki akan menikmati makanan sambil istirahat. Tari piring menghadirkan gerakan ini secara nyata.
12. Panen Padi
Setelah memasuki musim panen, penari akan membawakan gerakan seperti menyabit padi. Gerakan tersebut yaitu membungkukkan badan dan mengayunkan tangan kanan.
13. Mengambil Padi
Penari akan memperagakan gerakan mengambil padi dan mengumpulkan di tempat lain dengan melakukan gerakan berpindah-pindah.
14. Menganginkan Padi
Gerakan berikutnya yaitu memisahkan padi dari kulitnya. Contoh pola lantai tari piring dengan gerakan menganginkan padi ini yaitu mengangkat salah satu tangan ke atas secara bergantian.
15. Jemur Padi–Mairik
Saat menjemur padi, biasanya petani akan menggunakan alat untuk meratakannya. Penari akan melakukan gerakan pola lantai vertikal dan horizontal untuk menggambarkan kegiatan ini.
16. Membawa Padi
Lanjutan dari gerakan mairik atau menjemur padi adalah gerakan membawa padi. Biasanya, petani akan mengusung padi yang sudah kering ke proses selanjutnya.
17. Menumbuk Padi
Pada zaman dahulu, masih belum ada mesin penggiling padi, sehingga masyarakat Minangkabau memisahkan kulit beras dengan membukanya. Terlebih, dahulu penari pria akan melakukan gerakan menjemur padi lalu penari wanita melanjutkan gerakan mencurahkan padi ke dalam lesung.
18. Gotong Royong
Pola lantai tari piring setelah gerakan menumbuk padi yaitu gerakan gotong royong. Penari laki-laki dan wanita secara kompak dan serentak melakukan gerakan yang sama.
19. Menampi Padi
Proses setelah gotong royong menumbuk padi yaitu menampi padi. Gerakan ini menggambarkan bagaimana petani memisahkan kulit padi yang mengelupas dengan beras.
20. Menginjak Pecahan Kaca
Gerakan penutup yaitu menginjak pecahan kaca dan hanya penari profesional yang melaksanakannya. Gerakan ini memang tidak ada hubungannya dengan kegiatan bercocok tanam karena merupakan improvisasi penari.
5 Properti Tari Piring
Berikut adalah 5 properti tari piring yang harus kamu siapkan, yaitu:
1. Piring
Setiap penari piring akan memegang 2 buah piring keramik atau porselen. Ukuran piring ini tidak terlalu besar, namun pas di genggaman tangan penari.
2. Damar
Penari piring juga akan membawa damar atau properti dari kayu. Mereka akan mengetuk-ketukkan properti tersebut ke dalam piring untuk menghasilkan nada ketukan.
3. Baju Kurung
Kostum penari piring yaitu baju kurung berbahan satin atau beludru. Biasanya, penari juga menggunakan baju dengan warna cerah dan motif bunga.
4. Kain Kondek
Kain ini bentuknya mirip dengan sarung dan fungsinya sebagai bahwan. Biasanya, penari akan menggunakan kain kondek dengan warna keemasan.
5. Penutup Kepala
Baik penari laki-laki atau wanita, mereka menggunakan penutup kepala khas pakaian adat Minangkabau.
Siap Mencoba Pola Lantai Tari Piring untuk Pementasan Seni?
Bagi kamu yang ingin mementaskan tari piring untuk pementasan seni, bisa mempelajari 6 pola lantai tari piring dan 20 macam gerakannya. Semua gerakan tersebut menggambarkan kehidupan petani dalam bercocok tanam hingga memanen padi.
Kamu bisa membawakan tari piring secara berkelompok dengan jumlah penari sekitar 7 orang atau jumlah ganjil lainnya. Selamat mencoba dan berkreasi!