Pengolahan jenis sampah yang sulit terurai menjadi masalah lingkungan tersendiri. Secara teknis, ada sampah yang mengalami proses penguraian secara natural oleh alam, namun ada pula yang tidak. Kategori terakhir bahkan bisa bertahan hingga ratusan tahun.
Apa saja ragam sampah yang tidak mengalami proses penguraian alami serta berpotensi menjadi limbah tersebut? Mengapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana penanganannya yang tepat? Simak pembahasannya dalam artikel berikut ini!
Daftar ISI
Ragam Jenis Sampah
Sebelum membahas tentang apa saja sampah yang sulit terurai berikut penjelasannya secara rinci, Anda perlu mengetahui dulu tentang klasifikasi sampah itu sendiri. Sampah terbagi menjadi dua jenis, yaitu organik dan anorganik.
Sampah organik mudah mengalami proses pembusukan, sedangkan anorganik sangat sulit – bahkan tidak jarang memang tak membusuk. Secara teknis, sampah organik memang mudah terurai secara alami, sementara sampah anorganik tidak.
Namun, bukan berarti sampah organik yang bisa terurai secara alami tidak menimbulkan masalah. Ada beberapa contoh kategori sampah ini yang juga mengalami penguraian cukup lama hingga berpotensi untuk menjadi sumber pencemaran lingkungan.
8 Jenis Sampah yang Sulit Terurai berikut Penyebabnya
Adapun ragam jenis sampah yang sulit terurai, baik organik maupun anorganik sebagai berikut:
1. Sisa Makanan
Makanan yang tersisa merupakan contoh sampah organik yang sulit mengalami penguraian. Berbeda dengan bahan-bahan makanan mentah yang bisa menjadi kompos, sisa makanan tidak.
Food waste tidak bisa diolah menjadi kompos karena kadar oksigennya rendah dan mampu menimbulkan ledakan ketika menumpuk. Selain itu, sisa makanan juga mengundang belatung, lalat, serta tikus hingga menjadi sumber berbagai penyakit.
2. Limbah Kayu Utuh
Kayu termasuk dalam kategori sampah organik yang mayoritas menganggap ramah lingkungan serta mudah terurai. Padahal, sebenarnya tidak, terutama kayu utuh yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengalami penguraian alami.
Hal tersebut terjadi karena kayu merupakan limbah keras, sehingga sulit untuk mikroorganisme menghancurkannya. Berbeda lagi jika kayu tersebut berupa menjadi potongan-potongan kecil.
3. Plastik
Jenis sampah yang sulit terurai paling populer tentu saja plastik. Aneka jenis plastik pun sama-sama membutuhkan waktu sangat lama – atau bahkan mustahil – untuk terurai secara alami. Botol minuman, kantong, bahkan sedotan plastik pun sama sulitnya.
Plastik sendiri termasuk dalam kategori sampah anorganik yang tidak dikenali mikroorganisme. Oleh karena itu, plastik bisa tahan hingga ribuan tahun di alam terbuka dan tidak mengalami perubahan bentuk.
4. Kaca
Selain plastik, ada sampah kaca sebagai contoh sampah yang proses penguraian alaminya sangat sulit. Sampah kaca keras dan tajam, sehingga mikroorganisme kesulitan dalam menguraikannya.
Dibandingkan plastik, kaca bisa membutuhkan waktu jutaan tahun untuk dapat terurai alami. Tidak mengejutkan bila banyak penemuan sampah kaca yang menjadi lebih buram dari kondisi semula, namun tetap kokoh.
5. Styrofoam
Wadah makanan sekali pakai yang satu ini sering menjadi perdebatan atas kelayakannya, namun rupanya tidak selesai sampai disitu saja. Styrofoam termasuk kategori sampah anorganik lunak yang susah mengalami penguraian secara alami.
Ini terjadi karena bahan dasar pembuatan styrofoam berasal dari plastik. Meskipun styrofoam mudah dihancurkan, namun untuk menjadi lembut sebagaimana penguraian oleh mikroorganisme sangat sulit. Sederhananya, ini akan menyebabkan tumpukan sampah semakin menggunung.
6. Pembalut dan Popok
Contoh jenis sampah yang sulit terurai selanjutnya adalah popok dan pembalut yang mungkin Anda sering temukan sehari-hari. Apa penyebabnya? Tidak lain karena bahan pembuatan kedua benda tersebut, yaitu nano dan mikro plastik campuran kertas juga plastik.
Baik plastik maupun kertas sama-sama memiliki durasi penguraian alami yang cukup lama. Oleh karena itu, penggabungan keduanya menghasilkan produk yang juga sukar terurai alami.
7. Kaleng Bekas
Berikutnya, sampah anorganik yang sulit untuk mengalami penguraian alami, yaitu kaleng bekas dari aluminium. Penyebabnya adalah karakteristiknya yang tebal dan kuat, sehingga mikroorganisme pun kesulitan melakukan tugasnya.
Kaleng bekas memerlukan waktu hingga puluhan atau bahkan ratusan tahun untuk bisa terurai sempurna. Hal itu juga masih tergantung pada kondisi lingkungan pembuangan sampah tersebut. Semakin banyak tumpukan sampah yang ada, semakin lama waktu penguraian kaleng bekasnya.
8. Sol Sepatu
Anda pasti tidak asing dengan sol sepatu, bukan? Terbuat dari karet membuat benda yang jika menjadi sampah ini tidak bisa terurai oleh mikroorganisme. Sebab, karet sama asingnya dengan aluminum maupun kaca.
Baca Juga : Pengertian Karakter: Sifat, Unsur, Jenis, Faktor, dan Contohnya
Solusi Penanganan Jenis Sampah yang Sulit Terurai
Lantas bagaimana dengan berbagai sampah sulit terurai sebagaimana penjabaran di atas? Apakah dibiarkan begitu saja menumpuk dan menjadi limbah lingkungan yang meresahkan? Tentu saja tidak, karena ada beberapa metode penanganan tepat, antara lain:
1. Menjadikan Kerajinan Daur Ulang
Salah satu metode terbaik untuk sampah organik dan anorganik yang tidak mudah mengalami penguraian alami adalah daur ulang. Mengubah bahan-bahan dengan durabilitas tinggi tersebut menjadi aneka kerajinan.
Contohnya menjadikan plastik sebagai tas, botol bekas menjadi vas bunga, atau kaca untuk aquarium. Selain mencegah sampah menumpuk dan menyebabkan polusi lingkungan, proses daur ulang juga meningkatkan nilai barang tersebut.
2. Mengonsumsi Makanan Hingga Habis atau Membagikannya
Metode ini efektif untuk mencegah dan mengurangi limbah sisa makanan. Pastikan selalu mengambil makanan sesuai porsi agar tidak sampai menyisakan. Selain itu, para pemilik restoran atau rumah makan bisa membagikan stok makanan yang tidak habis agar tidak terbuang sia-sia.
3. Mengolah Sebagai Kompos
Kompos alias pupuk tanaman buatan sendiri juga bisa menjadi salah satu cara mengolah jenis sampah yang sulit terurai. Bahannya bisa berasal dari kayu utuh yang diserut tipis-tips atau hydrogel (isian dalam popok dan pembalut).
Pupuk seperti ini tidak hanya menekan biaya bercocok tanam Anda, namun juga mengurangi limbah. Anda bisa menambahkan bahan-bahan pendukung lain yang efektif membantu menyuburkan tanah dan menyehatkan tanaman.
4. Membuat Perabotan
Selain menjadi sebagai pupuk tanaman, kayu utuh juga bisa menjadi berbagai perabotan rumah. Terlebih jika kayu tersebut merupakan jenis yang kokoh dan tahan lama. Nilainya juga pasti melesat jauh daripada dibiarkan begitu saja.
5. Menyerahkan ke Balai Pengolahan Limbah
Solusi terakhir yang paling mudah adalah menyerahkan sampah-sampah sulit terurai pada balai pengolahan limbah (bank limbah). Hampir setiap desa memiliki layanan seperti ini karena merupakan program pemerintah.
Anda bisa mendapatkan kompensasi berupa uang tunai dari balai tersebut. Kemudian, bank limbah akan menyerahkan kepada pihak profesional untuk pengelolaan lebih lanjut. Mudah dan menguntungkan sekali, bukan?
Tidak Disarankan Membakar Jenis Sampah yang Sulit Terurai
Membakar sampah hingga menjadi abu mungkin menjadi salah satu pertimbangan Anda ketimbang cara-cara pengolahan di atas. Namun, jangan salah, karena pembakaran bukan metode yang tepat. Terlebih untuk jenis sampah organik dan anorganik yang sulit terurai.
Pembakaran sampah bisa mengakibatkan berbagai dampak negatif seperti:
- Polusi udara yang mengancam pernapasan makhluk hidup akibat tingginya produksi karbon monoksida.
- Tanah menjadi gersang, khususnya titik pembakaran.
- Pencemaran air melalui residu pembakaran yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan.
Jadi, meskipun pembakaran merupakan opsi paling mudah, sebaiknya jangan Anda lakukan.
Sudah Tahu Apa Saja Jenis Sampah yang Sulit Terurai?
Ketika Anda tidak dapat mengandalkan mikroorganisme untuk jenis sampah yang sulit terurai, bukan berarti harus menyerah begitu saja. Banyak cara lain untuk mengolah limbah lingkungan tersebut.
Kuncinya ada pada kreativitas Anda dalam melakukan pengolahan kembali terhadap bahan-bahan yang membutuhkan penguraian alami dalam waktu yang sangat lama. Anda bisa mengubahnya menjadi barang kerajinan hingga perabotan. Tertarik untuk mencobanya?