Mengenal Alat Musik Kendang: Asal, Jenis, & Cara Memainkan

Kendang merupakan alat musik tradisional Indonesia yang cukup populer. Kendang atau gendang sendiri juga memiliki nilai seni, sejarah, dan budaya yang tinggi. Tentu saja, akan menarik bagi kita untuk mengenal lebih jauh tentang alat musik yang satu ini. Yuk, simak artikel ini untuk belajar lebih jauh mengenai kendang!

Apa itu Alat Musik Kendang?

Kendang merupakan instrumen musik tradisional jenis perkusi. Perkusi ini merupakan jenis musik yang menghasilkan suara dengan cara dipukul, ditepuk, atau ditabuhkan. 

Alat musik ini memiliki bentuk menyerupai tabung kosong dengan lapisan kulit yang menutupi kedua ujungnya. Oleh sebab itu, kendang juga termasuk dalam alat musik membranofon. Sama seperti alat musik ritmis lainnya, kendang tidak dapat menghasilkan nada tapi bisa mengeluarkan irama.

Bahan utama pembuatan kendang biasanya terbuat dari kayu nangka, kelapa, atau cempedak. Pada bagian muka atau ujung sisi kendang terbuat dari kulit kambing, sapi, atau kerbau. Kulit tersebut diikatkan pada bagian badan kendang dengan menggunakan tali rotan yang membentuk huruf Y.

Baca Juga : 5 Lagu Daerah Jakarta Paling Legend dan Liriknya

Fungsi Kendang

Sebagai salah satu instrumen musik, penggunaan alat musik kendang berfungsi untuk pengiringan acara kesenian dan karawitan. Anda mungkin juga sering mendengar suara gendang sebagai pengiring musik genre dangdut. Oleh karena itu, kita jarang menjumpai kendang tanpa adanya instrumen lain.

Dalam budaya Jawa, kendang merupakan bagian dari ansambel gamelan. Sedangkan pada budaya Sunda, kendang menjadi bagian dalam ansambel mirip dengan gamelan bernama degung.

Dalam karawitan, kendang memiliki peran penting untuk pertunjukan sehingga permainan kendang seringkali mendominasi dalam penyajiannya. Singkatnya, kendang akan memberikan jiwa pada karawitan. Maka, bagus tidaknya pertunjukan karawitan tergantung pada permainan kendang.

Fungsi-fungsi kendang antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Melengkapi musik ritmis gamelan.
  2. Sebagai kendali irama dan tempo.
  3. Pengiring musik untuk acara kesenian, tarian, dan silat.
  4. Pemberi tanda untuk peralihan lagu.
  5. Pembuka dan penutup gending.
  6. Melodi untuk lagu.

Asal dan Sejarah Alat Musik Kendang

Karena persebarannya yang meluas hingga ke penjuru Indonesia, asal muasal munculnya kendang juga beragam. Kendang dipercaya sudah hadir di nusantara pada abad ke-9 Masehi di Pulau Jawa. Pada masa itu, kendang memiliki beragam nama, mulai dari pataha, murahi, marsala, kalaha, panawa, dan damaru.

Nama-nama tersebut menunjukkan keragaman bentuk dan ukuran pada kendang. Misalnya, pada penggambaran damaru menunjukkan bahwa kendang memiliki ukuran yang kecil dalam genggaman dewa pada sebuah arca.

Penggambaran kendang juga banyak muncul pada relief candi-candi di Indonesia. Seperti Candi Borobudur, Candi Siwa, Candi Penataran, dan Candi Tegowangi. Seorang etnomusikolog Belanda, Jaap Kunst juga mengemukakan bahwa akar kemunculan kendang di Indonesia memiliki keterkaitan dengan negara India.

Akan tetapi, simpulan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ini karena jauh pada zaman perunggu, terdapat benda yang mirip kendang, yakni Moko dan Nekara. Kedua kendang ini sudah ada bahkan sebelum negara India masuk ke nusantara.

Jenis-Jenis Alat Musik Kendang

Anda telah mengenal gendang sebagai alat musik yang unik dan memiliki keragaman jenis. Ada banyak sekali jenis kendang yang tersebar ke penjuru nusantara. Oleh karena itu, mari membahas beberapa jenis kendang yang bisa Anda ketahui:

1. Sunda

Kendang Sunda
Kendang Sunda | Sumber gambar: Alatmusik.id

Kendang merupakan salah satu waditra (instrumen musik) dalam gamelan Sunda. Berdasarkan ukurannya, kendang Sunda memiliki dua jenis, yaitu indung dan kulanter.

Kendang Indung memiliki ukuran yang paling besar. Instrumen ini memiliki dua beungeut (muka). Beungeut gedug merupakan muka kendang yang menghadap bawah, sedangkan beungeut kumpyang menghadap atas. Kendang indung juga seringkali ditopang menggunakan jangka kendang.

Kendang kulanter sendiri berukuran lebih kecil dari kendang indung. Alat musik ini memiliki dua muka yang diposisikan berdiri di samping kendang indung. Muka kutiplak berdiri di dekat muka kumpyang, sedangkan muka katipung berada di dekat muka gedug milik indung.

Kendang juga terbagi atas fungsinya, yaitu kendang jaipongan dan kendang kliningan. Kendang jaipongan berfungsi untuk mengiringi tarian jaipongan. Sedangkan kendang kliningan untuk mengiringi pertunjukan kliningan. 

2. Jawa Tengah

Kendang Batangan atau Ciblon
Kendang Batangan atau Ciblon | Sumber gambar: Alatmusik.id

Sama seperti gamelan Sunda, alat musik kendang dalam gamelan Jawa Tengah juga berperan penting dalam mengatur tempo pada pagelaran karawitan. Kendang Jawa Tengah juga bertugas membuka dan menutup permainan.

Kendang ini terbagi atas tiga jenis ukuran, yaitu kendang ageng, batangan, dan ketipung. Ketiga jenis kendang tersebut memiliki fungsi dan nilai filosofis yang berbeda-beda.

Kendang ageng merupakan kendang yang berukuran paling besar. Serta berperan sebagai resonator suara pada suatu karakter. Instrumen ini memiliki karakter menep, sareh, mantep.

Kendang batangan atau ciblon merupakan kendang yang memimpin pertunjukan. Alat musik ini berfungsi sebagai pengatur dinamika jalannya pertunjukkan. Sedangkan ketipung memiliki sifat yang dinamis, sehingga gendang jenis ini cocok untuk memimpin lagu yang dinamis seperti, lancaran, ladrang, dan lagu dolanan.

3. Jawa Timur

Kendang Banyuwangi
Kendang Banyuwangi | Sumber gambar: Percepat.com

Di Banyuwangi, terdapat kesenian kendang yang terbuat dari glugu atau kayu kelapa tua dan nangka. Kendang jenis ini berguna dalam kesenian gandrung dan sering juga orang sebut sebagai kendang gandrung.

Selain itu, di Sentul, Blitar, terdapat kendang khas daerah tersebut. Kendang yang bernama kendang Sentul ini terbuat dari kayu mahoni dan lapisan mukanya terbuat dari kulit sapi.

4. Lombok

Gendang Beleq
Gendang Beleq | Sumber gambar: Wartantb.com

Pulau Lombok memiliki banyak keragaman budaya, termasuk alat musik kendang. Gendang beleq merupakan alat musik perkusi khas Suku Sasak. Kata “beleq” dalam bahasa Suku Sasak sendiri artinya besar. Alat musik ini memang berukuran besar dengan panjang hingga 1,5 m dan diameter 50 cm.

Dulu, gendang beleq hanya dimainkan untuk mengiringi para prajurit yang akan berperang. Masyarakat setempat percaya bahwa suara tabuhan dari gendang beleq akan membuat pejuang menjadi lebih berani. Sekarang permainan gendang beleq dapat Anda temui pada acara-acara adat dan begawe (hajatan) pernikahan. 

Para pemain gendang beleq sendiri bisa Anda sebut sebagai sekaha. Mereka terdiri atas dua pemain utama yang mengenakan pakaian adat khas Lombok dan mengenakan ikat kepala khas Lombok, yaitu sapo.

Cara Memainkan Kendang

Bermain alat musik kendang sebenarnya sederhana. Anda hanya perlu menepukkan lapisan sisi kulit pada kendang dengan kedua tangan. Akan tetapi, agar bisa mahir tentu perlu latihan rutin. Berikut ini adalah latihan bermain kendang yang bisa Anda terapkan:

  1. Pertama, posisikan tempat duduk di depan kendang. Berusahalah tetap tenang dan rileks.
  2. Kemudian, posisikan tangan meraih pada setiap sisi kendang. Pastikan Anda telah memposisikan tangan dengan nyaman dan tidak memaksakan postur badan. Posisi tangan yang terlalu kaku juga akan mempengaruhi nada suara yang Anda bunyikan.
  3. Coba buat ketukan satu per satu untuk membiasakan diri dengan kendang.
  4. Jika sudah terbiasa, Anda bisa menepuk kedua sisi gendang secara bergantian. Hati-hati, jangan memukul kendang secara bersamaan karena akan menghasilkan nada yang terdengar aneh.
  5. Anda bisa menggunakan irama dan tempo sesuai perasaan.
  6. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat menambah tempo dan memvariasikan nada dengan permainan kendang.

Sudah Tahu Apa itu Alat Musik Kendang?

Indonesia memiliki banyak sekali keragaman budaya, salah satunya bukti nyatanya adalah keragaman kendang. Alat musik kendang tersebar di banyak penjuru nusantara. Dengan banyaknya keragaman, kendang memberikan nilai luhur dan identitas sebagai sebagai warga negara Indonesia.

Nah, peran kita adalah menjaga dan melestarikan budaya ini. Karena kebudayaan itu merupakan bagian dari jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, jangan sampai kita kehilangan nilai-nilainya. Jika Anda tertarik untuk mempelajari penggunaan alat musik ini, bergabung dengan sanggar karawitan bisa jadi solusi!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page