Tangga Nada Diatonis Mayor: Ciri, Jenis, dan Contohnya  

Tertarik untuk belajar tentang musik? Kamu harus memahami dulu nada-nada dasar dalam sebuah lagu seperti tangga nada diatonis mayor. Yuk, pelajari ulasan di bawah ini untuk mengetahui apa itu tangga nada mayor pada sebuah lagu!

Apa itu Tangga Nada Diatonis Mayor? 

Kalau kamu jeli, sebenarnya ada beberapa lagu anak-anak yang menggunakan nada mayor seperti Naik Delman. Tangga nada semacam ini memiliki nada-nada dalam interval tertentu yang menghasilkan lantunan melodi indah saat kamu dengarkan. 

Menariknya, lagu-lagu populer sering menggunakan nada mayor sebagai instrumennya. Tangga nadanya pun tersusun dengan interval antar not 1-1-½-1-1-1-½. Tangga nada diatonis mayor memiliki perbedaan yang signifikan dari tangga nada diatonis minor. Perbedaan paling mencolok yang terdengar adalah dari bunyi atau nada yang keluar. 

Sebagai perbandingan, nada mayor cenderung menghasilkan melodi yang terdengar ceria. Sedangkan nada minor cenderung mengeluarkan nada melankolis dan terdengar sendu. 

Baca Juga : Kenali Tanda Tempo pada Lagu, beserta Jenis dan Karakteristiknya

Bagaimana Ciri-Ciri Nada Mayor? 

Not balok
Not balok | Sumber gambar: Freepik

Jika kamu mendengarkannya secara teliti, nada mayor sebenarnya memiliki ciri khas yang unik sebagai sebuah tangga nada. Ciri-ciri berikut ini bisa kamu terapkan saat sedang membedakan nada mayor dengan tangga nada lainnya. Berikut di antaranya: 

1. Pola Interval Not yang Berbeda 

Seperti yang kamu tahu, susunan pola interval not pada nada mayor dan susunan pola interval pada nada minor sangat berbeda. Umumnya, pola nada mayor terdiri dari interval not 1-1-½-1-1-1-½. Di mana nada atau bunyi yang keluar memiliki tempo cepat dan bersemangat. 

Pada chord lagu, tangga nada mayor sering orang sebut sebagai C mayor dengan susunan nada C – D – E – F – G – A – B – C. 

2. Nada Awal dan Akhir ‘Do’ 

Not pertama tangga nada diatonis mayor selalu diawali dengan nada ‘do’ dan diakhiri pula dengan nada ‘do’. Namun, nada ‘do’ terakhir memiliki oktaf yang lebih tinggi daripada nada ‘do’ sebelumnya. 

Secara rinci, nada mayor memiliki urutan tangga nada do, re, mi, fa, sol, la, si, dan do. Instrumen pada lagu-lagu populer memang lebih sering menggunakan tangga nada mayor. 

3. Terkesan Ceria dan Menyenangkan

Susunan tangga nada yang kamu pakai bisa menentukan kesan dari sebuah lagu. Itu sebabnya, tangga nada yang berbeda mampu memberi kesan yang berbeda pula pada setiap lagu. 

Lantas, bagaimana dengan nada mayor? Sebenarnya tangga nada ini mampu memberikan kesan ceria, gembira, dan menyenangkan pada pendengar yang mendengarkan lagunya. 

Mungkin alasan inilah yang membuat orang ikut merasa gembira saat mendengarkan lagu-lagu dengan susunan instrumen C mayor. 

4. Dapat Membangkitkan Kesan Perjuangan 

Lagu-lagu bernada C mayor tidak hanya memberikan kesan cheerful dan gembira pada para pendengarnya. Namun, juga mampu membangkitkan semangat saat mendengarkannya. 

Tangga nada ini bisa kamu temukan dengan mudah pada lagu-lagu bertema perjuangan. Beberapa lagu nasional pun sering memakai tangga nada ini untuk memicu perasaan berapi-api saat menyanyikannya. 

5. Bisa untuk Semua Chord Mayor

Menariknya, semua not pada tangga nada diatonis mayor bisa kamu gunakan di semua chord mayor. Kamu bisa menggunakan chord mayor untuk memainkan berbagai genre lagu berbeda-beda. 

Eksperimen yang sering kamu lakukan pada berbagai chord lagu baru akan memudahkan kamu untuk mengaplikasikan chord di lagu-lagu lain. 

6. Mengadaptasi Skala Kromatik 

Sejatinya, chord nada C mayor mengadaptasi sistem skala kromatik. Skala ini cenderung menggunakan setengah nada yang sama dari awal sampai akhir lagu. Maka, total nada mayor dari awal sampai akhir lagu berjumlah 12 sampai 13 nada unik. 

7. Melodinya Cenderung Kuat 

Ciri-ciri terakhir dari nada C mayor adalah dari melodinya yang kuat. Jarak antar interval not yang padat dan bertempo cepat mungkin menjadi alasan mengapa melodi mayor cenderung kuat. 

Tangga Nada Diatonis Minor Berbeda dengan Mayor?

Tangga Nada Diatonis
Tangga Nada Diatonis | Sumber gambar: Mikirbae

Di balik instrumen musik yang kamu dengarkan, terdapat susunan tangga nada yang membuat sebuah lagu terdengar harmonis. Salah satu tangga nada yang cukup populer digunakan pada lagu-lagu modern adalah diatonis. Beberapa jenis tangga nada diatonis dapat kamu pahami mayor dan minor.

Nah, setelah mengetahui nada mayor, kamu juga sebaiknya mengetahui nada minor untuk memahami perbedaannya. Nada minor cenderung memberikan kesan melankolis pada lagu-lagu yang kamu dengarkan. Tangga nada ini memiliki interval not berupa 1-½-1-1-½-1-1 yang membuat temponya menjadi lambat. 

Pada chord lagu, diatonis minor memiliki susunan nada A – B – C – D – E – F – G – A. Kamu bisa menyebut tangga nada minor sebagai nada A minor. 

Contoh Lagu dengan Tangga Nada Diatonis Mayor

Lagu-lagu populer seringkali menggunakan nada mayor sebagai instrumen musiknya. Nah, ketahui beberapa judul lagu populer dengan tangga nada mayor berikut ini:

1. Lagu Nasional dengan Instrumen C Mayor 

Berikut adalah beberapa contoh lagu nasional yang menggunakan instrumen C mayor:

  • Bangun Pemuda-Pemudi, ciptaan Alfred Simanjuntak. 
  • Hari Merdeka, ciptaan Husein Mutahar. 
  • Indonesia Raya, ciptaan W. R. Soepratman. 
  • Halo-Halo Bandung, ciptaan Ismail Marzuki. 
  • Maju Tak Gentar, ciptaan Cornel Simanjuntak. 
  • Berkibarlah Benderaku, ciptaan Ibu Sud. 
  • Garuda Pancasila, ciptaan Sudharnoto. 
  • Gebyar-Gebyar, ciptaan Gombloh. 
  • Pada Pahlawan, ciptaan C. Simanjuntak. 

2. Lagu Anak dengan Nada C Mayor 

Selanjutnya adalah beberapa contoh lagu anak-anak yang menggunakan tangga nada diatonis mayor:

  • Pelangi-Pelangi, ciptaan A. T. Mahmud. 
  • Potong Bebek, Angsa ciptaan Pak Kasur. 
  • Naik Delman, ciptaan Ibu Sud. 
  • Balonku, ciptaan A. T. Mahmud. 
  • Heli, ciptaan Nomo Koeswoyo. 
  • Anak Kambing Saya, ciptaan Ibu Sud. 
  • Lihat Kebunku, ciptaan Ibu Sud. 
  • Abang Tukang Bakso, ciptaan Mamo Agil. 
  • Dari Sabang Sampai Merauke, ciptaan R. Suharjo. 

Pada dasarnya, seluruh lagu dengan instrumen mayor di atas memiliki persamaan, yaitu nadanya yang ceria dan gembira. Oleh karena itu, lagunya bisa membangkitkan semangat saat mendengarnya. Nada seperti ini memang sangat cocok untuk mengiringi instrumen lagu-lagu nasional dan juga anak. 

Mengapa Tangga Nada Penting?

Tangga nada merupakan sebuah ilmu dasar yang wajib kamu pelajari jika ingin berkecimpung di industri musik. Lantas, apa saja manfaat dari mempelajari tangga nada? Berikut beberapa di antaranya:

1. Lebih Konsentrasi

Ketika mempelajari seni musik, kamu tentu harus memahami not. Terutama untuk pemula, tentu saja hal ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Sebab, setiap not memiliki hubungan erat dengan tangga nada.

Nah, ketika kamu bisa belajar tangga nada, tingkat konsentrasi juga akan lebih baik. Sehingga, kamu bisa mempelajari cara memainkan alat musik favorit lebih mudah. Jika sudah seperti ini, menciptakan susunan harmoni yang terdengar indah tidak akan lagi menjadi hal sulit. 

2. Membantu Menciptakan Lagu

Orang yang mampu menciptakan lagu tentu akan terlihat hebat dan pintar. Namun, bukan berarti hanya orang jenius saja yang bisa melakukannya. Jika mau mempelajari tangga nada, maka kamu juga bisa menciptakan lagu dengan berbagai genre. Sebab, setiap tangga nada akan memberi kesan yang berbeda-beda.

Sudah Memahami Tangga Nada Diatonis Mayor?  

Terlepas dari profesi yang kamu jalankan, mempelajari tangga nada C mayor bisa membantu dalam menciptakan lagu dalam berbagai genre. Nah, demi mempermudah cara belajar tangga nada, ada beberapa hal yang bisa kamu terapkan. Misalnya adalah menghafal dan membuat susunan nada yang acak.Kamu juga bisa memanfaatkan alat musik untuk membuat nada lebih terkontrol. Melakukan tebak nada dan menirukannya juga bisa kamu lakukan. Ingat! Kegiatan pembelajaran tersebut harus kamu lakukan secara konsisten, sehingga ketajaman feeling kamu bisa terasah. Semoga bermanfaat!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page