Mengenal Tangga Nada Mayor: Pengertian, Ciri, serta Contohnya

Banyak orang mungkin sudah mengenal mengenai tangga nada mayor, namun sebagian orang masih bingung membedakan antara tangga nada minor dan mayor. Di sini, Anda akan menemukan penjelasan lengkap mengenai pengertian, ciri, dan contoh tangga nada jenis ini. Simak sekarang juga! 

Pengertian Tangga Nada Mayor

Sebelum membahas lebih dalam mengenai materi ini, Anda harus paham dulu apa itu tangga nada. Tangga nada merupakan kumpulan nada yang diatur berdasarkan interval atau jarak tertentu untuk menghasilkan keserasian dalam melodi yang dihasilkan atau diciptakan.

Kumpulan nada ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu pentatonik dan diatonik. Tangga nada pentatonik adalah skala musik yang memiliki lima notasi utama dalam setiap oktafnya. Tangga nada mayor ini termasuk ke dalam tangga nada diatonik bersamaan dengan tangga nada minor.

Mayor merupakan satu tangga nada yang termasuk ke dalam jenis tangga nada diatonis yang terdiri dari urutan nada selama satu oktaf dengan jarak khusus. Ia juga dimulai dengan terts yang memiliki jarak mayor.

Jarak antar nada tersebut ditandai dengan interval antar nada 1-1-½-1-1-1-½. Tangga nada ini khas karena terdiri dari 8 notasi yang tersusun berdasarkan interval antar not nya.

Tangga nada ini terdiri dari 8 notasi dasar: Do Re Mi Fa Sol La Si Do’, dimana do’ adalah satu oktaf lebih tinggi dari do. Aturan ini diwujudkan dalam urutan notasi C, D, E, F, G, A, B, dan C’ dengan jarak khusus antara not yang sudah disebutkan sebelumnya. 

Tangga Nada Mayor
Tangga Nada Mayor| Sumber: mikirbae.com

Berdasarkan ilustrasi tersebut, urutan tangga nada dengan interval setengah notasi meliputi C, C# (atau Db), D, D# (atau Eb), E, F, F# (atau Gb), G, G# (atau Ab), A, A# (atau Bb), B, hingga C’.

Selain itu, dari sejarahnya, tangga nada ini berasal dari era Yunani, khususnya dalam mode Ionia. Hal tersebut membuat sistem tangga nada ini memiliki skala kromatik. Dalam tangga nada kromatik, ada setengah nada yang berurutan dari nada permulaan hingga oktafnya, memberikan total 12 nada berbeda.

Tangga nada ini menggunakan interval setengah nada antara tingkatan ketiga dan keempat serta antara ketujuh dan kedelapan. Ini adalah salah satu tangga nada yang paling umum digunakan, khususnya dalam musik Barat.

Ciri-ciri Tangga Nada Mayor

Setelah memahami pengertian dari tangga nada mayor, Anda juga perlu memahami mengenai ciri-cirinya yang membedakan tangga nada ini dengan yang lain. Berikut adalah beberapa ciri tangga nada ini yang wajib Anda perhatikan.

  1. Tangga nada ini menggambarkan lagu yang ceria, energik, dan bersemangat. Oleh karena itu, ia seringkali digunakan dalam lagu anak-anak, lagu daerah, hingga lagu-lagu bertema perjuangan.
  2. Tangga nada ini biasanya memiliki awalan nada ‘do’ atau 1. 
  3. Tangga nada yang diawali dengan nada ‘do’ akan berakhir dengan nada yang sama, tetapi dalam oktaf yang lebih tinggi. 
  4. Biasanya, nada ini diawali dengan ‘do’. Tapi, tangga nada ini juga bisa bermula dari ‘mi’ (3) atau ‘sol’ (5).
  5. Notasi dari tangga nada ini sering muncul pada semua kunci mayor di berbagai alat musik. 
  6. Tangga nada ini memiliki urutan interval 1-1-½-1-1-1-½ dan notasi dasarnya adalah Do Re Mi Fa Sol La Si Do’.

Contoh Lagu dengan Tangga Nada Mayor

Adapun beberapa contoh lagu Indonesia yang bertangga nada mayor antara lain: 

  1. Indonesia Raya ciptaan W.R Soepratman
  2. Maju Tak Gentar ciptaan C. Simanjuntak
  3. Bangun Pemuda Pemudi ciptaan C. Simanjuntak
  4. Berkibarlah Benderaku ciptaan Ibu Sud
  5. Dari Sabang sampai Merauke ciptaan R. Suharjo
  6. Garuda Pancasila ciptaan Sudharnoto
  7. Gundul Pacul ciptaan Sunan Kalijaga
  8. Hari Merdeka ciptaan H. Mutahar
  9. Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki
  10.  Ampar-ampar Pisang ciptaan Hamiedan AC
  11. Tokecang ciptaan R.C Hardjosubroto
  12.  Abang Tukang Bakso ciptaan Mamo Agil 

Cara Pembentukan 

Untuk dapat mengetahui tangga nada yang ada dalam sebuah lagu, Anda perlu memahami mengenai rumus tangga nada mayor. Tentunya, rumus ini akan berbeda dengan tangga nada yang lain, sehingga Anda harus hati-hati dalam memahaminya.

Tangga nada ini memiliki susunan interval 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Cara paling sederhana untuk mengerti tangga nada yang satu ini adalah merujuk pada tuts piano. Selain itu, Anda juga bisa mengikuti beberapa langkah khusus berikut untuk membentuk tangga nada tersebut.

  1. Pertama, susunlah tangga nada ini secara natural sebagai referensi. 
  2. Mulailah dengan nada kelima, yaitu do, dan lanjutkan urutan nadanya hingga kembali ke do’. 
  3. Dalam urutan tersebut, berikan tanda kruis (#) pada nada ketujuh.

Contohnya adalah A mayor memiliki tiga kruis (#): F#, C#, dan G#. Berikut susunan nada A mayor:

A, B, C#, D, E, F#, G#, A’.

Dengan interval, A ke B: 1, B ke C#: 1, C# ke D: ½, D ke E: 1, E ke F#: 1, F# ke G#: 1, dan G# ke A’: ½. Sehingga membentuk interval 1, 1, ½, 1,1,1,½.

Jadi, tangga nada A mayor adalah A B C# D E F# G# A’.

Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor

Mayor dan Minor
Mayor dan Minor | Sumber: brainly.com

Tangga nada diatonis memiliki dua jenis yang dibedakan menjadi mayor dan minor. Walaupun keduanya termasuk diatonis, ada beberapa perbedaan yang mencolok, seperti dari definisi, interval nada, dan banyak hal lainnya. 

Tangga nada minor memberikan nuansa yang berbeda pada sebuah lagu. Sementara nada mayor menciptakan suasana lagu yang energetik, gembira, dan ceria, tangga nada minor cenderung memberikan nuansa melankolis dan emosional.

Selain itu, perbedaan yang sangat ketara adalah tangga nada minor memiliki susunan interval 1-½-1-1-½-1-1. Hal ini berbeda dengan mayor yang memiliki urutan 1, 1, ½, 1, 1, 1, ½. 

Biasanya, tangga nada minor memiliki awalan dan akhiran yang sama, yaitu nada ‘la’ atau kunci A. Sebaliknya, tangga nada ini biasanya memiliki awalan nada ‘do’ atau kunci C dan akhiran pada nada ‘do#’ atau kunci C#.

Perbedaan lain antara tangga nada minor dengan mayor adalah pada susunan intervalnya. Dalam tangga nada ini, interval setengah muncul pada nada ke-3 dan ke-7. Sementara di tangga nada minor, interval setengah tersebut muncul pada nada ke-2 dan ke-5.

Tidak hanya digunakan di musik barat, kamu juga bisa menemukan tangga nada ini di lagu Indonesia. Beberapa lagu yang menggunakan tangga nada ini antara lain Mengheningkan Cipta, Syukur, Indonesia Pusaka, Hymne Guru, Bubuy Bulan, Ambilkan Bulan, dan beberapa lainnya.

Baca Juga : Kenali Tanda Tempo pada Lagu, beserta Jenis dan Karakteristiknya

Tangga Nada Mayor Si Pembuat Lagu yang Riang Gembira

Tangga nada ini merupakan salah satu yang sudah ada dalam ribuan musik yang ada di dunia. Orang memilih untuk menggunakan kombinasi nada berikut karena hasilnya membuat orang lain bersenang-senang dan berjoget riang gembira. Oleh sebab itu, nada ini sangat populer dan terdapat di berbagai macam lagu populer.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page