Indonesia adalah negeri yang kaya akan warisan budaya, termasuk juga literasi yang luar biasa seperti legenda. Legenda adalah cerita turun-temurun mengenai suatu daerah dan memiliki pesan moral yang mendalam. Lalu, apa saja cerita legenda yang paling populer di Indonesia?
Artikel ini akan mengulas 10 legenda paling populer di Indonesia beserta maknanya. Maka dari itu, baca sampai selesai, ya!
Daftar ISI
- Apa Itu Legenda?
- 10 Legenda Paling Populer di Indonesia Beserta Maknanya
- 1. Legenda Paling Populer di Indonesia: Gunung Tangkuban Perahu
- 2. Legenda Candi Prambanan: Roro Jonggrang
- 3. Legenda Paling Populer di Indonesia: Danau Toba
- 4. Legenda Pulau Samosir
- 5. Legenda Rawa Pening: Siamang Putih
- 6. Legenda Selat Bali
- 7. Legenda Situ Bagendit
- 8. Legenda Danau Maninjau
- 9. Legenda Batu Menangis
- 10. Legenda Telaga Warna
- Mari Kita Hargai dan Lestarikan Legenda Indonesia!
Apa Itu Legenda?
Legenda adalah bentuk cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi yang menceritakan peristiwa terjadinya suatu tempat atau wilayah. Biasanya, legenda kental dengan unsur-unsur magis atau gaibnya.
Tak ayal, cerita-cerita ini sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya suatu masyarakat dan berguna untuk mengajarkan nilai-nilai, etika, dan moral kepada generasi berikutnya. Selain itu, legenda juga merupakan cerminan dari kepercayaan dan pandangan dunia masyarakat pada masa lalu.
10 Legenda Paling Populer di Indonesia Beserta Maknanya
Yuk, simak 10 legenda paling populer di Indonesia. Setelah itu, kita telaah bersama makna dan pesan moral dari masing-masing ceritanya:
1. Legenda Paling Populer di Indonesia: Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu menyimpan cerita legenda paling populer di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat. Kisah ini bercerita tentang asal-usul Gunung Tangkuban Perahu, sebuah gunung yang memiliki bentuk mirip perahu terbalik.
Kisahnya bermula ketika seorang pemuda tampan bernama Sangkuriang jatuh cinta pada seorang wanita cantik bernama Dayang Sumbi. Namun, mereka tidak tahu bahwa sebenarnya mereka adalah ibu dan anak yang terpisah selama bertahun-tahun.
Ketika Dayang Sumbi menyadari ini, ia menguji cinta Sangkuriang dengan memberikan syarat mustahil, yaitu membuat danau dan perahu dalam satu malam. Hanya saja, tak disangka-sangka, Sangkuriang menyanggupinya. Bahkan, Sangkuriang hampir berhasil. N
amun, Dayang Sumbi menghentikannya. Sangkuriang marah dan memukul bendungan, menciptakan Gunung Tangkuban Perahu. Pesan moral dari kisah Sangkuriang adalah tentang larangan menikahi anggota keluarga sendiri dan konsekuensinya jika melanggarnya.
2. Legenda Candi Prambanan: Roro Jonggrang
Legenda Roro Jonggrang adalah cerita asal-usul Candi Prambanan di Jawa Tengah. Cerita legenda paling populer di Indonesia ini berpusat pada tokoh Roro Jonggrang, seorang putri dari Raja Baka, raja dari Kerajaan Prambanan.
Awal mulanya adalah ketika seorang ksatria dari Kerajaan Pengging, yaitu Bandung Bondowoso, jatuh cinta pada Roro Jonggrang. Saat itu, ia sedang dalam misi untuk menaklukkan Kerajaan Prambanan. Hebatnya, ia berhasil.
Karena jatuh cinta, Bandung Bondowoso meminta Roro Jonggrang untuk menikahinya. Namun, Roro Jonggrang tidak setuju karena ia telah merebut wilayah kerajaannya.
Maka dari itu, sebagai alasan untuk menolak, Roro Jonggrang memberikan syarat yang mustahil, yaitu membangun seribu candi dalam satu malam. Bandung Bondowoso menerima tantangan ini dan menggunakan kekuatan para jin untuk membangun candi-candi.
Ketika Roro Jonggrang menyadari bahwa Raja Boko hampir berhasil, ia memerintahkan para pengikutnya untuk membuat suara keras dan menyalakan obor agar terkesan bahwa hari sudah pagi.
Bandung Bondowoso kecewa dan marah karena masih kurang 1 candi lagi. Saat itulah Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi ke 1.000 karena ia tahu bahwa Roro Jonggrang telah curang. Kemudian, candi-candi yang tercipta termasuk juga patung Roro Jonggrang menjadi Candi Prambanan.
Pesan moral dari cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati keputusan dan keinginan orang lain. Selain itu, tetaplah adil, jangan curang, dan tepatilah janji yang sudah dibuat.
3. Legenda Paling Populer di Indonesia: Danau Toba
Selanjutnya, terdapat legenda paling populer di Indonesia yang menceritakan asal-usul Danau Toba di Sumatra Utara. Legenda Danau Toba bermula saat seorang pemuda bernama Toba berhasil menangkap ikan mas. Namun, ikan tersebut berubah menjadi putri cantik.
Ia pun jatuh cinta. Sang Putri juga mau menikah dengan Toba karena ia merasa berterima kasih telah dibebaskan olehnya. Namun, putri itu memiliki persyaratan, yaitu ia tidak boleh mengungkit asal usulnya yang dahulunya adalah seekor ikan.
Tak lama kemudian, mereka memiliki anak laki-laki yang bernama Samosir. Suatu hari, saat Samosir membawakan makan siang untuk ayahnya, Toba, ia malah memakan makanan tersebut di tengah jalan. Tentunya Toba marah karena makanannya hanya tersisa sedikit.
Karena marah, ia menyebut bahwa Samosir hanyalah anak ikan yang tak tahu balas budi. Di sini, Toba telah melanggar janjinya. Istri dan anaknya hilang dan berubah menjadi semburan air yang sangat besar dan menggenangi wilayah tersebut.
Di situlah kemudian terbentuk danau yang sekarang disebut sebagai Danau Toba. Pesan Moral dari legenda ini mengajarkan kita tentang arti sejati menepati janji serta amanah dan tidak lalai terhadap kewajiban.
4. Legenda Pulau Samosir
Sementara itu, Pulau Samosir juga menjadi legenda paling populer di Indonesia yang berkaitan dengan Danau Toba. Ketika Danau Toba terbentuk karena ulah Toba yang tidak menepati sumpahnya, terbentuk pula pulau di tengah-tengahnya.
Pulau tersebut diyakini sebagai jelmaan Samosir yang hilang bersama ibunya. Itulah mengapa pulau tersebut bernama Pulau Samosir.
5. Legenda Rawa Pening: Siamang Putih
Cerita Siamang Putih adalah legenda paling populer di Indonesia berikutnya yang berkaitan dengan asal-usul Danau Rawa Pening. Cerita Legenda Rawa Pening berawal dari Desa Ngasem, di kaki Gunung Telomoyo, yang dipimpin oleh Ki Sela Gondang.
Putrinya, Endang Sawitri, disuruh meminjam pusaka sakti untuk sahabat ayahnya, Ki Hajar Salokantara. Namun, Endang melanggar perintah dan hamil. Supaya anaknya diampuni, Sang ayah memohon agar Ki Hajar menikahi Endang.
Anak yang lahir dari mereka, Baru Klinting, ternyata adalah naga yang bisa berbicara. Kemudian, Baru Klinting bermeditasi dan menjadi manusia lagi, tetapi warga desa mengusirnya karena penampilannya yang berbeda.
Setelah ia diusir, hanya Nyai Latung yang bersedia menerima dan membantunya. Baru Klinting membuktikan keajaibannya dengan mengeluarkan air dari tanah yang kemudian menjadi Rawa Pening. Pesan moral dari legenda Rawa Pening adalah hargai semua orang dan jangan hakimi orang berdasarkan penampilan mereka.
6. Legenda Selat Bali
Kemudian, terdapat legenda Selat Bali yang menceritakan seorang brahmana bijaksana bernama Empu Sidi Mantra. Namun, ia memiliki putra bernama Manik Angkeran yang suka berjudi. Ketika Manik kalah dalam judi dan terancam dibunuh oleh kreditornya, sang ayah membantunya melunasi utangnya.
Empu Sidi Mantra mendapat petunjuk untuk mendatangi Naga Besukih di Gunung Agung yang memiliki harta karun. Hebatnya, naga tersebut bersedia membantunya dengan syarat Manik harus berhenti berjudi.
Namun, Manik gagal menghentikan kebiasaan judinya dan akhirnya dibunuh oleh Naga Besukih. Empu Sidi Mantra mencari putranya dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat tersebut. Karena curang, tindakannya tersebut membuat tanah terbelah, membentuk Selat Bali.
Legenda Selat Bali menjadi legenda paling populer di Indonesia karena makna dan pesan moralnya, yaitu pentingnya menjauhi kebiasaan merugikan. Selain itu, terdapat makna untuk jangan berbohong pada orang tua.
BAca Juga : 10 Hewan Mitologi Indonesia yang Mendunia dan Melegenda
7. Legenda Situ Bagendit
Asal usul Situ Bagendit menjadi legenda paling populer di Indonesia lantaran menceritakan kisah seorang wanita kaya bernama Nyai Bagendit yang terkenal karena sikap kikirnya. Ia tidak pernah ramah pada warga sekitarnya, bahkan memperlakukan peminjam uang dengan kasar dan memberikan bunga tinggi.
Suatu hari, seorang kakek misterius datang meminta minum pada Nyai Bagendit, namun Nyai Bagendit menolak. Kakek tersebut tanpa disadari menancapkan tongkatnya di pekarangan rumah Nyai Bagendit.
Saat kakek itu pergi, ia menarik tongkatnya, dan air mulai membanjiri pekarangan. Akhirnya, banjir tersebut membentuk Situ Bagendit. Pada cerita tersebut, Nyai Bagendit lebih mementingkan harta daripada nyawanya, dan ia tenggelam bersama harta tersebut.
Makna dari cerita ini adalah jangan menjadi kikir dan pelit, tetapi jadilah seseorang yang dermawan serta bersedia berbagi dan bersedekah. Sebab, harta yang kita kumpulkan dengan serakah akan sia-sia pada akhirnya.
8. Legenda Danau Maninjau
Legenda Danau Maninjau bermula dari sembilan saudara yang terkenal dengan nama Bujang Sembilan. Ketika salah satu dari mereka, Kukuban, merasa dendam terhadap Giran karena kalah dalam adu silat, kehidupan mereka berubah.
Ketika Datuk Limbatang, ayah dari Giran, meminang Sani untuk anaknya, Kukuban menolak dengan alasan dendam terhadap Giran. Kukuban telah membuat Sani dan Giran sedih. Mereka mencoba mencari jalan keluar, tetapi mereka malah dituduh melakukan perbuatan terlarang dan akhirnya dihukum.
Namun sebelum itu, Giran berdoa memohon pengujian Tuhan. Jika mereka bersalah, maka mereka bersedia hancur dalam letusan gunung.
Namun, jika tidak bersalah, mereka memohon gunung itu meletus dan mengubah Bujang Sembilan menjadi ikan. Akhirnya, letusan gunung itu benar-benar terjadi, dan kawahnya menjadi Danau Maninjau.
Legenda paling populer di Indonesia mengenai Danau Maninjau ini mengajarkan untuk tidak berprasangka buruk terhadap orang lain dan hindari menyimpan dendam. Sebab, tindakan tersebut akan merugikan kehidupan diri sendiri.
9. Legenda Batu Menangis
Kisah legenda paling populer di Indonesia ini menceritakan seorang gadis cantik, tetapi perilakunya tidak sebaik penampilannya. Ia sering merendahkan ibunya, menganggapnya sebagai pembantu, sementara ia merasa seperti seorang majikan.
Ketika gadis itu terus berbohong dan memperlakukan ibunya dengan tidak baik, ibunya akhirnya mengutuknya. Lalu Sang Gadis berubah menjadi batu. Meskipun memohon ampun, kutukan tersebut tidak bisa dihindari. Hingga gadis itu menjadi batu, dan air matanya masih mengalir.
Pesan moral dari cerita ini adalah jangan pernah durhaka pada orang tua. Sebaliknya, kita harus selalu berbakti kepada mereka.
10. Legenda Telaga Warna
Cerita legenda Telaga Warna menceritakan tentang seorang Raja dan Permaisuri yang mendambakan seorang anak. Setelah doa mereka terkabul, mereka memiliki seorang Putri. Namun, ia tumbuh menjadi gadis yang sombong dan angkuh karena dimanja.
Saat Raja mencari hadiah istimewa untuk Putri pada ulang tahunnya yang ketujuh belas, ia membeli sebuah kalung permata warna-warni. Namun, saat Putri melihat kalung tersebut, ia menolaknya dengan kasar dan melemparkannya.
Oleh karenanya, Raja dan Permaisuri sangat sedih, dan air mata mereka dan rakyat yang ikut menangis berubah menjadi aliran air. Kemudian, air mata mereka membentuk Telaga Warna yang memiliki air berwarna-warni seperti permata-permata yang tumpah.
Dari kisah legenda paling populer di Indonesia ini, kita belajar tentang kerendahan hati. Selain itu, hargailah hadiah yang orang lain berikan untuk kita.
Baca Juga : Sejarah Singkat Tari Kecak Bali dan Keunikannya
Mari Kita Hargai dan Lestarikan Legenda Indonesia!
Seluruh legenda paling populer di Indonesia pada artikel ini sangatlah berharga. Semuanya mengandung pesan moral dan nilai-nilai yang dapat Anda ajarkan kepada generasi selanjutnya.
Selain itu, legenda juga mempertahankan dan memperkuat identitas budaya suatu masyarakat. Jadi, mari kita hargai warisan budaya Indonesia yang indah dan terus menyebarkannya kepada generasi mendatang. Dengan begitu, mereka akan masih mengenal berbagai legenda mulai dari asal-usul Danau Toba hingga Telaga Warna.