Pengertian Kompromi: Jenis, Tujuan, Kelebihan, dan Contohnya

Istilah kompromi tentu saja tidak asing lagi di telinga sebagian besar orang. Saat ada permasalahan yang membutuhkan negosiasi, biasanya akan muncul istilah kompromi. Sebenarnya, apa pengertian kompromi?

Artikel ini akan membahas mengenai kompromi yang termasuk salah satu bentuk penyelesaian konflik. Penasaran? Baca sampai selesai, ya!

Pengertian Kompromi

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian kompromi adalah bentuk persetujuan dengan jalan damai atau kedua belah pihak saling mengurangi tuntutan. Biasanya, dua kelompok atau pihak melakukan kompromi saat ada persengketaan.

Seorang ahli bernama Joko Untoro mengemukakan pendapat mengenai pengertian kompromi. Menurutnya, kompromi adalah bentuk penyelesaian masalah sosial menggunakan suatu akomodasi untuk mendapatkan kesepakatan dalam perselisihan.

Kompromi dibutuhkan karena adanya perbedaan pendapat. Kemudian, penyelesaian masalah melalui kompromi harus menguntungkan dua belah pihak yang memiliki pendapat berbeda. Pada umumnya, kompromi juga terdefinisikan sebagai proses negosiasi dengan saling memberikan dan menerima pendapat.

Saat berkompromi, masing-masing pihak akan terlibat dalam pembicaraan yang panjang. Tujuannya adalah untuk mengurangi tuntutan masing-masing pihak agar mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.

Ada dua bentuk kompromi yang biasanya digunakan untuk menyelesaikan konflik. Pertama, pemisahan atau separation yaitu memisahkan pihak yang terlibat konflik hingga mencapai kesepakatan baru. Kedua, perwasitan atau arbitrase yaitu adanya pihak ketiga sebagai penengah sehingga proses kompromi berjalan damai.

Ciri-Ciri Kompromi

Ciri-Ciri Kompromi
Ciri-Ciri Kompromi | Sumber Gambar: Freepik.com

Sudah paham mengenai pengertian kompromi? Sekarang, saatnya Anda memahami apa saja ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri kompromi:

  • Kedua belah pihak yang terlibat dalam kompromi memiliki kedudukan yang sama.
  • Kompromi harus bersifat kekeluargaan untuk mencapai kesepakatan bersama dan menguntungkan semua pihak.
  • Mengutamakan diskusi dalam memecahkan masalah untuk mencapai solusi terbaik.
  • Kompromi menghilangkan atau mengurangi tuntutan secara hukum.
  • Pihak yang berkompromi bisa melakukannya dalam keadaan damai atau kepala dingin.

Jenis Kompromi

Jenis Kompromi
Jenis Kompromi | Sumber Gambar: Freepik.com

Berikut ini adalah jenis-jenis kompromi yang bisa membantu Anda lebih memahami pengertian kompromi:

1. Konfrontasi

Jenis kompromi yang pertama mungkin sudah pernah Anda dengar sebelumnya, yaitu konfrontasi. Dalam melaksanakan konfrontasi, pihak yang berseteru atau terlibat konflik akan berhadapan secara langsung. Kedua pihak sama-sama menyatakan pendapatnya mengenai masalah yang sedang terjadi. 

Karena sangat rawan perdebatan panjang, konfrontasi membutuhkan seorang pemimpin yang terampil. Pemimpin tersebut harus mampu mengarahkan pada penyelesaian konflik yang rasional. Jadi, konfrontasi tidak akan menimbulkan perdebatan atau masalah baru di kemudian hari.

2. Konsensus

Pengertian kompromi jenis konsensus yaitu bentuk kesepakatan bersama melalui kebulatan suara. Sederhananya, konsensus adalah metode penyelesaian masalah untuk menghasilkan kesepakatan bersama dalam perdebatan. 

Saat melakukan konsensus, pihak-pihak yang mengalami konflik akan bertemu bersama untuk mencari penyelesaian masalah. Bukan mencari kemenangan salah satu pihak saja, namun mencari kesepakatan bersama. 

Pemimpin bangsa Indonesia terdahulu sering melakukan konsensus. Contoh penerapan konsensus yaitu munculnya dasar negara seperti Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan lain sebagainya.

3. Pengertian Kompromi Distributif

Jenis kompromi yang terakhir adalah kompromi distributif. Jenis bentuk kompromi satu ini dilakukan dengan pihak-pihak yang terlibat. Mereka semua akan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.

Pelaksanaan kompromi distributif biasanya akan membagi beberapa keuntungan dan kerugian dari kedua belah pihak. Istilahnya adalah split the difference. Jika Anda bandingkan dengan dua jenis kompromi sebelumnya, kompromi distributif memang termasuk jarang dipilih kebanyakan orang.

Tujuan Kompromi

Pihak yang terlibat konflik atau masalah akan melakukan kompromi untuk tujuan khusus. Mengetahui tujuan ini membantu Anda lebih memahami pengertian kompromi. Adapun tujuan dari kompromi yaitu sebagai berikut:

  • Menyelesaikan konflik dengan cara yang damai.
  • Menjaga hubungan dua pihak yang terlibat konflik atau masalah perbedaan pendapat. Jadi, proses kompromi harus berjalan dengan damai.
  • Demi mendapatkan win-win solution atau solusi yang menguntungkan semua pihak. Oleh sebab itu, kompromi menghasilkan kesepakatan baru yang telah kedua belah pihak diskusikan bersama.
  • Mengajak pihak yang terlibat konflik untuk bersama menyelesaikan masalah.

Kelebihan dan Kekurangan Kompromi

Kelebihan dan Kekurangan Kompromi
Kelebihan dan Kekurangan Kompromi | Sumber Gambar: Freepik.com

Kompromi termasuk salah satu bentuk penyelesaian masalah atau konflik. Jadi, ada beberapa bentuk lainnya seperti mediasi, konsiliasi, koersi, ajudikasi, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan penyelesaian konflik dengan kompromi:

1. Kelebihan Kompromi

Ada beberapa kelebihan kompromi yang membuat cara ini sering dipilih oleh banyak orang. Sesuai dengan pengertian kompromi, kelebihan paling utama tentu saja adalah adanya pemecahan masalah secara damai.

Jadi, kompromi tidak akan menimbulkan ketegangan antara dua belah pihak. Biasanya, kompromi bisa mengurangi tuntutan hukum. Meskipun ada tuntutan hukum, kompromi tidak akan menghancurkan pihak lawan. 

Selain itu, banyak orang memandang kompromi sebagai hal yang baik. Melakukan kompromi menunjukkan kepedulian. Jika Anda bandingkan dengan bentuk penyelesaian konflik lainnya, kompromi memberikan hasil yang lebih cepat. 

2. Kekurangan Kompromi

Berdasarkan pengertian kompromi, Anda mungkin melihat bahwa bentuk penyelesaian konflik ini menawarkan lebih banyak kelebihan daripada kekurangan. Sebenarnya, hal tersebut tidak sepenuhnya salah.

Kompromi memang memiliki banyak kelebihan untuk dua belah pihak, namun tetap ada kekurangannya. Kekurangan yang pertama yaitu pihak yang terlibat harus mengurangi tuntutan.

Pada kondisi tersebut, salah satu pihak mungkin akan menerima kesepakatan. Akhirnya, kompromi tetap bisa menimbulkan perdebatan panjang. Jadi, kompromi tidak selalu memberikan hasil sesuai harapan.

Selain itu, penyelesaian konflik dengan kompromi juga bisa mengurangi kemungkinan-kemungkinan solusi kreatif. Pihak yang terlibat di dalamnya mungkin akan mengorbankan hasil akhir untuk berusaha bersikap adil dan merata.

Contoh Kompromi

Contoh Kompromi
Contoh Kompromi | Sumber Gambar: Freepik.com

Sebenarnya ada banyak sekali contoh kompromi sederhana yang ada di sekitar kita. Bahkan, kemungkinan besar Anda sudah pernah melakukan kompromi. Pengertian kompromi akan lebih jelas setelah Anda mengetahui contohnya berikut ini:

1. Kompromi Antara Karyawan dan Atasan

Contoh kompromi pertama yaitu antara karyawan dan atasan. Karyawan yang baru saja diterima oleh perusahaan biasanya akan menerima kontrak kerja. Kontrak tersebut berisi kesepakatan antara karyawan dan atasan, mulai dari job description, gaji, durasi kerja, dan lain sebagainya. 

Apabila isi kontrak sesuai dengan harapan karyawan, maka ia bisa segera memulai pekerjaannya. Namun, jika isinya tidak sesuai harapan, maka karyawan bisa melakukan negosiasi.

2. Kompromi Antara Penjual dan Pembeli di Pasar

Contoh kompromi antara penjual dan pembeli di pasar umumnya bukan konflik yang berat. Kebanyakan kompromi tersebut karena penetapan harga saja. Misalnya, penjual sudah menawarkan harga barang, namun pembeli ingin negosiasi harga agar lebih murah. 

Nantinya, akan terjadi kompromi antara penjual dan pembeli untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Meskipun begitu, kompromi yang dilakukan tidak selalu berhasil. 

3. Kompromi Antara Dosen dan Mahasiswa

Pengertian kompromi memang tidak jauh-jauh dari negosiasi, termasuk kompromi antara dosen dan mahasiswa. Pada awal perkuliahan, dosen akan memberikan kesepakatan mengenai sistem penilaian, ujian, dan pembelajaran.

Beberapa dosen memperbolehkan mahasiswa untuk negosiasi atas kesepakatan tersebut. Tujuan dari negosiasi yaitu untuk mendapatkan sistem pembelajaran yang lebih efektif. Jadi, tidak akan ada masalah di masa depan yang bisa mengganggu pembelajaran.

4. Kompromi Antara Kakak dan Adik di Rumah

Kompromi ternyata juga bisa datang dari lingkungan paling dekat yaitu rumah. Contoh kompromi di rumah yaitu antara kakak dan adik yang sedang belajar. 

Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, termasuk kakak dan adik. Misalnya, kakaknya suka belajar dalam keadaan sunyi dan hening. Ketika belajar dalam kondisi tersebut, ia akan lebih mudah berkonsentrasi. 

Namun, adiknya lebih suka belajar sambil mendengarkan musik. Saat keduanya sama-sama belajar, maka kakak akan terganggu karena suara musik. Akan tetapi, adiknya lebih konsentrasi jika mendengarkan musik. 

Nah, kompromi bisa dilakukan oleh adik dan kakak tersebut. Solusinya bisa berbeda-beda pada setiap orang. Contohnya adalah adik mengalah dengan menggunakan earphone sehingga tidak mengganggu kakaknya. 

5. Kompromi Antara Suami dan Istri

Pasangan suami dan istri yang baru menikah sering melakukan kompromi secara tidak sadar. Contoh sederhananya yaitu kompromi memilih tempat tinggal. Harus ada diskusi dan negosiasi untuk menemukan solusi dari permasalahan tempat tinggal.

Baca Juga : Sosialisasi: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Proses, dan Tahapannya

Sudah Paham Pengertian Kompromi?

Berdasarkan pembahasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa pengertian kompromi termasuk bentuk penyelesaian konflik yang cukup bagus. Meskipun ada kekurangan, namun kompromi mampu menyelesaikan masalah secara damai dan menguntungkan kedua belah pihak.Namun, sebaiknya ada pihak ketiga yang menjadi penengah saat melakukan kompromi. Pasalnya, kompromi yang bersifat damai tetap bisa menimbulkan perdebatan baru apabila tidak ada yang menengahi. Semoga informasi mengenai pengertian kompromi di atas bisa Anda pahami dengan mudah, ya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page