Barcode adalah Kode Penting pada Produk, Ini Alasannya!

Setiap kali kamu membeli suatu produk, sadar atau tidak kamu selalu berinteraksi dengan barcode, namun jarang sekali kamu memperhatikannya. Padahal, barcode adalah sistem yang sangat bermanfaat, tak hanya bagi pembeli, namun juga bagi pemilik bisnis, vendor, maupun pengecer. 

Lantas, apa sebenarnya barcode itu? Bagaimana sejarahnya dan apa saja fungsinya? Berikut ini kami berikan ulasannya!

Barcode adalah?

Ilustrasi gambar orang memindai barcode
Ilustrasi gambar orang memindai barcode l Sumber: Pexels

Pada dasarnya, barcode adalah suatu kode dengan pola garis vertikal paralel dengan lebar berbeda serta berwarna hitam putih. Barcode biasanya juga kerap disebut sebagai kode batang atau kode palang. 

Kode ini dirancang supaya dapat dipindai (di-scan) oleh barcode scanner untuk membedakan satu jenis produk dengan produk lain. Pasalnya, setiap barcode mengandung informasi yang mewakili berbagai jenis data, seperti nomor produk, harga, kadaluwarsa, tempat penyimpanan, atau informasi lainnya. 

Saat ini, baik itu usaha kecil maupun perusahaan besar multinasional, telah menerapkan manajemen barcode untuk mengidentifikasi produk dengan cepat. Maka dari itu, kode batang membantu bisnis mengotomatiskan proses pengumpulan data dan mengurangi human error saat melacak inventaris dan memproses transaksi di Point Of Sale (POS).

Karena digunakan secara luas di berbagai industri, tak heran jika kebutuhan akan barcode scanner kini terus meningkat. Bahkan, menurut Grandview Research, ukuran pasar barcode scanner global mencapai $6,79 miliar pada 2020 dengan tingkat CAGR sebesar 6,7% dari tahun 2021 – 2028. 

Sejarah Singkat Barcode

Pada tahun 1948, ada seorang mahasiswa mahasiswa pascasarjana di Drexel Institute of Technology bernama Bernard Silver. Ia tidak sengaja mendengar percakapan antara presiden sebuah perusahaan makanan besar dan seorang Profesor Universitas. 

Mereka mendiskusikan penelitian tentang pengumpulan informasi produk secara otomatis di kasir supermarket. Karena rasa penasaran, Silver menyampaikan apa yang dia dengar kepada temannya yang juga sesama mahasiswa, yaitu Joe Woodland.

Terobsesi untuk menemukan solusi, akhirnya Woodland mulai melakukan penelitian terhadap semacam kode yang dapat dicetak pada bahan makanan dan dipindai. Beberapa bulan kemudian, ketika dia sedang duduk di kursi pantai dan merenungkan penelitiannya, Woodland menggambar empat garis di pasir dengan jarinya. 

Pada saat inilah dia menyadari bahwa serangkaian garis yang sempit dan lebar merupakan solusi bagi masalahnya. Mengambil inspirasi dari Kode Morse, garis-garis di pasir ini mengarah pada pengembangan kode batang pertama yang merevolusi industri ritel dan distribusi di seluruh dunia.

Namun, supaya data dalam kode batang dapat dibaca, ternyata dibutuhkan pemindai khusus. Itu sebabnya, pada tahun 1952 (tahun yang sama ketika Woodland mendaftarkan paten atas sistem barcode-nya), Woodland dan Silver membangun pembaca kode batang untuk pertama kalinya. 

Namun, baru pada tahun 1970-an kode batang dan pemindai kode batang pertama kali digunakan secara komersial dan Universal Product Code (UPC) pun diperkenalkan. 

Kemudian, pada tahun 1984, 33% toko kelontong dilengkapi dengan pemindai kode batang. Dua dekade setelahnya (menurut majalah Fortune), sudah sekitar 85% dari 500 perusahaan teratas di Amerika Serikat menggunakan sistem manajemen barcode.

Apa Saja Komponen Barcode?

Ilustrasi gambar komponen pada barcode
Ilustrasi gambar komponen pada barcode l Sumber: Magestore

Kode batang terdiri dari beberapa bilah hitam sempit dan lebar serta spasi putih, di bawahnya terdapat serangkaian angka yang mewakili informasi produk. Dalam satu kesatuan kode tersebut, komponen barcode adalah:

1. Quiet Zone (Zona Tenang)

Zona tenang adalah ruang kosong yang terletak di kedua ujung kode batang. Warnanya harus sama dengan warna latar belakang kode (biasanya putih), sehingga pemindai dapat mengenalinya. Panjang zona tenang minimal harus 2,5 mm.

2. Start/Stop Character

Setiap simbol pada kode batang sendiri selalu diawali dengan start character dan diakhiri dengan stop character. Karakter ini mewakili awal dan akhir data yang bervariasi, berdasarkan jenis kode batang.

3. Barcode Data

Ini adalah komponen pada kode batang berupa huruf atau angka setelah karakter awal. Angka-angka ini berisi semua informasi tentang produk itu sendiri.

4. Check Digit

Untuk memastikan keberhasilan pemindaian, setiap kode batang juga memiliki check digit. Melalui komponen ini, kamu dapat mengetahui apakah data yang dikodekan dalam kode batang sudah benar atau tidak.

Bagaimana Cara Kerja Barcode?

Ilustrasi gambar cara kerja barcode
Ilustrasi gambar cara kerja barcode l Sumber: Pexels

Meski kamu terbiasa melihat kode batang setiap hari, tapi kamu tidak bisa membaca informasi spesifik apapun di dalamnya hanya dengan melihatnya. Maka dari itu, pernahkah kamu penasaran bagaimana cara kerja dari kode batang? 

Baca Juga : Apa Itu Repost? Ini Pengertian dan Cara Melakukannya

Bagi kamu yang belum tahu, pemindai kode batang biasanya terdiri dari tiga bagian berbeda, yaitu illumination system, sensor, dan dekoder. Sedangkan kode batang itu sendiri dapat kamu asumsikan sebagai pola binary on-off, yaitu garis hitam berarti 1 dan garis putih berarti 0. Cara kerja pemindai ‘membaca’ barcode adalah:

  • Kode batang terkena sinar LED atau laser dari pemindai barcode.
  • Cahaya memantulkan kembali barcode ke dalam komponen elektronik pendeteksi cahaya, yaitu sel fotolistrik. Area putih pada kode batang memantulkan sebagian besar cahaya, sedangkan area hitam menyerap cahaya.
  • Saat pemindai bergerak melewati kode batang, sel menghasilkan pola on-off yang sesuai dengan garis hitam dan putih
  • Pola tersebut menghasilkan sinyal analog yang dikirim ke dekoder. 
  • Kemudian, dekoder menafsirkan sinyal tersebut, memvalidasi kode batang menggunakan check digit, dan mengubahnya menjadi teks.
  • Teks ini kemudian dikirimkan oleh pemindai ke sistem perangkat lunak komputer yang menyimpan database pembuatan, harga, dan kuantitas semua produk yang dijual.

Fungsi Barcode adalah?

Berikut adalah beberapa fungsi utama kode batang yang sangat bermanfaat bagi bisnis:

  • Barcode adalah kode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak produk secara unik. Karena setiap kode batang pada produk itu unik, sehingga memudahkan dalam pengelolaan stok, pengambilan data, serta meminimalisir human error dalam penjualan dan inventaris.
  • Kode batang memungkinkan bisnis untuk mengawasi stok mereka dengan lebih akurat. Dengan pemindai barcode, staf toko atau gudang dapat dengan cepat menghitung stok produk, memperbarui informasi inventaris, dan menghindari kekurangan atau kelebihan persediaan.
  • Di sektor ritel, kode batang berguna dalam proses pembayaran.
  • Dalam industri logistik dan transportasi, barcode adalah kode yang berfungsi untuk melacak pergerakan barang dari pabrik ke titik akhir distribusi.
  • Perpustakaan menggunakan kode batang untuk memudahkan pencatatan, peminjaman, dan pengembalian buku.
  • Di e-commerce, kode batang berfungsi untuk mengelola inventaris dan pengiriman pesanan secara efisien.
  • Barcode juga berperan penting dalam industri perawatan kesehatan modern (telemedis) untuk mengidentifikasi dan melacak obat, peralatan medis, dan informasi pasien secara remote.

Jenis-Jenis Kode Batang

Secara umum, barcode adalah kode batang yang tersedia dalam dua jenis utama, yakni barcode 1D (linier) dan barcode 2D (matriks). Berikut penjelasannya:

1. Barcode 1D

Ini adalah jenis barcode paling umum dalam berbagai industri. Kode batang ini terdiri dari serangkaian garis vertikal hitam putih yang lebarnya berbeda. Barcode 1D pun memiliki beberapa variasi, di antaranya:

  • Code 39: Kode batang yang terdiri dari barisan huruf, angka, dan beberapa karakter (termasuk titik dan spasi). Barcode ini biasanya digunakan oleh Departemen Pertahanan AS dan di sektor manufaktur tertentu, seperti produksi otomotif.
  • Code 128: Barcode yang menyertakan salah satu dari 128 karakter dalam ASCII atau Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi (meliputi 0-9, a-z, A-Z, dan beberapa karakter khusus). Kode in bisa dengan mudah kamu jumpai dalam aktivitas  pembelian, distribusi, dan transportasi B2B.
  • UPC: Kode ini hampir bisa kamu temukan di setiap produk ritel, karena sangat berguna untuk melacak barang dagangan pada toko.
  • Interleaved 2 of 5 (ITF): Merupakan kode batang numerik saja yang berfungsi untuk menyandikan pasangan angka. Jumlah angkanya harus genap, agar format ini dapat berfungsi, sehingga jika rangkaian angkanya ganjil, maka harus menambahkan angka nol di akhir.

2. Barcode 2D

Jenis kode batang ini lebih canggih, karena dapat menyimpan lebih banyak informasi yang lebih kompleks, misalnya kuantitas, gambar produk, hingga URL website. Contohnya:

  • Kode QR: Populer sebagai alat pemasaran dan periklanan, karena dapat terhubung ke informasi berbasis web.
  • PDF417: Bisa kamu temukan pada kartu identitas (seperti SIM, KTP, dll), tiket, dll.
  • Matrix Data: Kode berbentuk persegi dan dapat mengkodekan informasi dalam jumlah besar, sehingga sangat populer di bidang manufaktur elektronik dan perawatan kesehatan.

Sudah Paham Tentang Seluk Beluk Barcode?

Kesimpulannya, barcode adalah sistem yang sangat membantu dalam berbagai aspek kehidupan kita. Tanpa kehadiran si gambar berukuran kecil ini, mungkin kita harus menulis semua informasi produk secara manual, can’t imagine that! Maka dari itu, tak percuma jika kita belajar memahami tentang pengertian, fungsi, hingga jenisnya.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page