Dalam penulisan ilmiah, termasuk tesis, skripsi, atau artikel penelitian, landasan teori adalah elemen yang kritis, menjadi pondasi intelektual yang mendukung suatu penelitian atau analisis. Namun, bagaimana menulisnya? Untuk mengetahuinya, bacalah contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah.
Maka dari itu, artikel ini menyediakan contoh landasan teori untuk karya ilmiah berbagai tema, mulai dari psikologi sampai ilmu alam. Yuk, cari tahu sekarang!
Daftar ISI
Apa Itu Landasan Teori dalam Karya Ilmiah?
Sebelum memberikan contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah, yuk pahami dulu apa itu landasan teori.
Landasan teori adalah rangkaian konsep, teori, dan prinsip untuk mendukung argumen dan temuan dalam suatu penelitian. Bagian ini menjadi fondasi yang mendukung argumen dan temuan dalam karya ilmiah.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012), landasan teori merupakan dasar riset yang perlu ditegakkan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh, tidak sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
Landasan teori dapat memetakan dan menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diinvestigasi dalam penelitian yang membantu peneliti memahami kerumitan topik yang sedang diteliti.
Selain itu, bagian ini juga berperan memberikan konteks teoretis untuk mengevaluasi hasil penelitian.
Melalui landasan teori, kita akan mampu menjawab pertanyaan “Mengapa penelitian ini penting?” dan “Bagaimana penelitian ini terkait dengan pengetahuan yang sudah ada?”
Secara umum, landasan teori terdiri dari teori-teori yang sudah ada dalam bidang penelitian, seperti dalam literatur ilmiah serta konsep-konsep yang telah diakui.
Di samping itu, landasan teori juga dapat diambil dari konsep pada penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian.
Contoh-Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah Berbagai Tema
Supaya bisa memahami lebih dalam, yuk simak 3 contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah di bawah ini. Contoh yang diberikan mencakup contoh dengan tema psikologi, ilmu alam, dan sosial.
1. Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah Psikologi
Pertama, yuk perhatikan contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah mengenai “Teori Perkembangan Piaget”.
A. Teori Perkembangan Piaget
Teori Perkembangan Piaget dikembangkan oleh psikolog Swiss Jean Piaget, yang termasuk dalam bidang psikologi perkembangan. Isinya mambahas bagaimana individu, terutama anak-anak, mengalami perkembangan kognitif mereka seiring berjalannya waktu.
Jadi, secara umum, Teori Perkembangan Piaget berusaha memahami bagaimana individu memproses informasi, memahami dunia, dan mengembangkan kemampuan berpikir abstrak.
a. Tahapan Perkembangan Kognitif dalam Teori Piaget
Teori Perkembangan Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif utama yang dialami individu sepanjang hidup mereka, yaitu:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Pada tahap pertama, bayi dan anak balita belajar melalui indra-indra mereka. Maka disinilah mereka mengembangkan pemahaman awal tentang dunia melalui pengamatan, sentuhan, dan tindakan fisik.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Kemudian pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berbicara dan menggunakan bahasa untuk menyampaikan pemikiran mereka. Mereka cenderung berpikir secara egosentris. Artinya, mereka melihat dunia dari perspektif mereka sendiri.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Sedangkan di tahap ini, anak-anak mulai dapat berpikir lebih logis dan mampu memahami konsep seperti volume, massa, dan jumlah. Jadi, mereka mulai dapat melakukan operasi mental dan memahami prinsip-prinsip dasar logika.
4. Tahap Operasional Formal (12 tahun dan seterusnya)
Terakhir, pada tahap ini individu mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara abstrak dan menggunakan logika proposisional. Jadi mereka yang telah di tahap operasional formal dapat memahami konsep-konsep yang lebih kompleks dan mengejar pemikiran abstrak.
b. Penerapan Teori Piaget dalam Penelitian Psikologi
Landasan teori ini menjadi dasar dalam penelitian psikologi perkembangan. Penelitian yang mengikuti prinsip-prinsip Teori Piaget memungkinkan peneliti untuk memahami perkembangan kognitif pada berbagai tahap usia, termasuk bagaimana anak-anak belajar, berpikir, dan memproses informasi.
Studi-studi ini membantu pengembangan pendidikan anak, psikologi pendidikan, dan pemahaman tentang bagaimana individu memahami dunia sekitar mereka.
Selain itu, penerapan Teori Piaget juga dalam konteks psikoterapi dan pemahaman perkembangan individu. Pasalnya, psikolog dan konselor sering menggunakan prinsip-prinsip teori ini untuk memahami perkembangan klien dan memberikan dukungan yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitif mereka.
Sementara dalam penelitian tentang strategi pembelajaran, teori Piaget memberikan dasar untuk memahami bagaimana individu belajar dan mengembangkan keterampilan kognitif.
2. Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah dalam Penelitian Sosial
Lalu, simak juga contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah tentang “Filosofi Hidup Stoisisme” di bawah ini!
A. Filosofi Hidup Stoisisme
Stoisisme adalah salah satu pandangan tentang cara individu berinteraksi dengan dunia dan menghadapi tantangan kehidupan. Sistem filsafat ini lahir di Yunani Kuno dan berkembang menjadi kerangka kerja yang kuat untuk memahami perilaku manusia, etika, dan respon terhadap situasi sosial.
a. Prinsip-Prinsip Stoisisme
Stoisisme menekankan beberapa prinsip kunci yang relevan dalam penelitian sosial:
1. Logos
Stoisisme mengajarkan konsep “logos“, yang mengacu pada akal budi dan nalar yang ada dalam diri manusia.
Logos adalah kemampuan untuk berpikir rasional dan membuat keputusan berdasarkan penilaian yang tepat. Maka, menurut filosofi ini, individu memiliki kendali atas pemikiran dan reaksi mereka terhadap situasi sosial.
2. Ataraxia
Sementara Ataraxia adalah keadaan ketenangan batin dan ketenangan jiwa yang menjadi tujuan utama stoisisme. Ataraxia mengacu pada kemampuan individu untuk tetap tenang dan tidak terguncang oleh peristiwa sosial atau emosi negatif.
Maka dari itu, dalam konteks penelitian sosial, ataraxia dapat menjadi konsep yang relevan dalam memahami respon individu terhadap stres sosial dan tekanan.
3. Eudaimonia
Eudaimonia adalah kebahagiaan dari pencapaian moral dan intelektual. Pasalnya, stoisisme mengajarkan kebahagiaan sejati bukan berasal dari kekayaan atau status sosial, tetapi dari perkembangan diri dan kualitas hubungan sosial.
Sedangkan dalam penelitian sosial, konsep eudaimonia dapat membantu dalam pemahaman tentang kepuasan hidup dan kualitas hidup individu dalam konteks sosial.
4. Aksioma Stoik
Selain itu, stoisisme memiliki serangkaian aksioma yang membantu individu beradaptasi dengan perubahan sosial dan mengatasi hambatan. Salah satu aksioma terkenal adalah “hidup sesuai dengan alam.”
Jadi, aksioma mengajarkan pentingnya menerima kenyataan, menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip yang baik, dan menghindari terlalu terpengaruh oleh dorongan emosi.
3. Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah Ilmu Alam
Terakhir, inilah contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah mengenai “enzim DNA polimerase”.
A. Enzim DNA Polimerase
Dalam bidang biologi molekuler dan genetika, enzim DNA polimerase memiliki peran utama dalam replikasi DNA. Replikasi DNA adalah suatu proses penting di tingkat sel yang membantu menghasilkan salinan identik dari molekul DNA yang ada.
Informasi tentang fungsi dan produksi enzim DNA polimerase menjadi kunci dalam pemahaman tentang dasar-dasar genetika dan proses replikasi DNA.
1. Fungsi Enzim DNA Polimerase
Enzim DNA polimerase adalah enzim kunci dalam sintesis DNA. Fungsinya adalah mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester antara nukleotida-nukleotida dalam rangkaian DNA yang sedang dibentuk.
Pasalnya, enzim ini memiliki kemampuan untuk membaca untai DNA yang ada sebagai cetakan dan membangun untai DNA baru dengan pasangan basa yang komplementer.
Sementara dalam replikasi DNA, enzim DNA polimerase membantu memastikan bahwa salinan DNA yang dihasilkan memiliki urutan basa yang sama dengan molekul DNA asalnya.
Selain itu, DNA polimerase juga berperan dalam memperbaiki kesalahan yang terjadi selama replikasi DNA.
Sebab, enzim ini memiliki mekanisme proofreading yang memungkinkannya untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan pembacaan basa.
2. Produksi Enzim DNA Polimerase
Produksi enzim DNA polimerase untuk keperluan penelitian dan teknologi bioteknologi menjadi fokus penting dalam ilmu biokimia. Melalui teknik rekayasa genetika, enzim DNA polimerase dapat diproduksi dalam jumlah besar dan dimurnikan.
Kemudian hasilnya akan bisa berguna dalam berbagai eksperimen dan aplikasi di laboratorium, termasuk teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) yang berfungsi dalam replikasi DNA secara in vitro.
Baca Juga : 10 Cara Menjadi Moderator Presentasi yang Baik dan Contoh Teksnya
Mana Contoh-Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah yang Membantumu?
Contoh-contoh landasan teori untuk karya ilmiah dapat kamu pelajari dan dijadikan sebagai referensi. Landasan teori membantu menetapkan kerangka kerja konseptual yang mendukung penelitian.
Selain itu, bagian ini memberikan konteks teoretis yang peneliti perlukan dan memungkinkannya untuk menghubungkan penelitian mereka dengan literatur ilmiah yang sudah ada. Dengan pemahaman yang baik tentang penulisan landasan teori secara efektif, penelitian kamu akan lebih kuat dan mendalam.