Puisi merupakan salah satu karya sastra yang mewakili pikiran dan perasaan penulis. Setiap larik dan bait yang ada dalam puisi juga mengandung pesan yang bermanfaat untuk kehidupan. Salah satu bentuk nuansa puisi yang bertemakan keagamaan yaitu puisi islami. Puisi ini merupakan contoh puisi yang mengandung pesan kebaikan.
Selain pesan kebaikan, puisi ini biasanya juga mengandung pesan untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa. Puisi ini biasanya ditulis agar para umat muslim senantiasa mengingat Allah dan selalu ingat untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Berikut adalah beberapa contoh puisi islami dengan tema kebaikan yang menyejukkan hati dan sebagai pengingat diri! Yuk, simak di bawah ini!
Daftar ISI
- Apa Itu Puisi Islami?
- 13 Contoh Puisi Islami yang Menyejukkan Hati
- 1. Puisi Islami “Aku Cinta Karena Allah”
- 2. Kapan Ada Waktu Untuk Ku?
- 3. Puisi Islami Berjudul “Menuju Kamu” Karya Nuratiqah Jani
- 4. Acep Syahril “Surat Cinta Dari Sangkakala”
- 5. Puisi Islami “Penguasa Palsu” Karya Desyema Depa
- 6. Emha Ainun Najib “Doa Sehelai Daun Kering”
- 7. Emha Ainun Najib “Ketika Engkau Bersembahyang”
- 8. “Zikir” Karya Zamzam Noor
- 9. Puisi Islami “Tahajjud Cintaku” Karya Emha Ainun Najib
- 10. “Thank You Allah” Pengarang Nurul Rizki Rahmania
- 11. “Candu Rindu Kepada Mu” Pengarang Siti Nur Kholifah
- 12. Puisi Islami Berjudul “Taubat Nasuha”
- 13. “Wanita Shaleha” Karya Andi Darfawati dan Andi Umrah
- Sudah Tahu Apa Saja Contoh Puisi Islami?
Apa Itu Puisi Islami?
Puisi islami adalah salah satu karya sastra puisi yang memiliki tema keagamaan khususnya agama Islam. Sajak-sajak dan pilihan diksi yang ada dalam puisi ini juga mengandung pesan keagamaan yang sangat mendalam, seperti pesan untuk selalu mengingat Allah SWT.
Selain itu, puisi ini juga biasanya mengingatkan para kaum muslim untuk selalu berbuat kebaikan, melaksanakan perintah Allah SWT, dan menjauhi larangan Allah SWT. Tidak hanya pesan kebaikan saja, beberapa puisi ini juga menceritakan tentang kisah-kisah cinta yang bertemakan Islam.
Beberapa contoh kisah cinta tersebut, yaitu mencintai Tuhan dan mencintai manusia karena Tuhan. Karena bertemakan ketuhanan atau hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan, puisi ini biasanya memiliki nuansa yang menyejukkan hati dan bisa digunakan sebagai pengingat diri.
13 Contoh Puisi Islami yang Menyejukkan Hati
Sebagai salah satu contoh puisi yang bertemakan keagamaan, puisi islami pada umumnya berisikan pesan kebaikan dan pesan untuk selalu mengingat Tuhan. Berikut adalah beberapa contoh puisi yang sarat akan makna dan mengandung berbagai pesan kebaikan:
1. Puisi Islami “Aku Cinta Karena Allah”
Ya Allah…
Jadikan cintaku ini sebagai rasa yang bisa membuat orang lain bahagia
Tidak tersombongkan dengan hati yang kosong iman
Jadikan cinta ini yang selalu mengharap ridho-Mu
Bukan cinta yang hadir untuk merusak ciptaan-Mu
Ya Allah…
Jadikanlah apapun yang aku lakukan selalu berdasarkan atas cinta
Agar tidak tersesat di hutan nafsu celaka
Tetap lurus dan tidak tergoncangkan oleh angin terlena
Labuhkan kelak di dermaga sungai-sungai surga
Ya Allah…
Anugerahilah aku atas cinta-Mu
Dan hadirkan orang-orang yang mencintai-Mu
Kumpulkan bersama untuk mendekatkan diri kepada-Mu
Bersatu rapatkan barisan itu
Ya Allah…
Palingkan raga ini dari kejahatan dunia
Hindarkan dari fitnah-fitnah yang memburu
Hanyutkan asa bersama kasih sayangMu
Harumkan bersama bidadari berupa ayu
Ya Allah…
Jika aku jatuh cinta
Sandarkanlah rasa cintaku itu kepada orang yang mencintai-Mu
Jangan biarkan cinta ini melebihi cintaku kepada-Mu
Hingga menggapai puncak berkah-Mu
2. Kapan Ada Waktu Untuk Ku?
Semasa kecil kau sibuk bertumbuh
Bermain kesana kemari
Melatih kemampuan motorik dan sensorik kata ayah ibumu
Di waktu sekolah kau sibuk belajar dan mengerjakan tugas
Bermain dan bersosialisasi dengan teman sebayamu
Lalu jatuh cinta dengan lawan jenis
Patah hati karena ia mengecewakanmu
Waktu pun berlalu
Kini kau sibuk dengan pekerjaanmu
Kau bilang demi mencari sesuap nasi
Untuk bertahan hidup di dunia yang kejam ini
Mencari nafkah untuk anak istri
Saat tua nanti
Mungkin kau juga akan sibuk menyesali hal yang tak sempat kau lakukan
Mengasihani diri karena penuh kegagalan
Merindukan anak cucumu yang tak kunjung pulang
Atau menangisi kepergian pasanganmu
Hingga kau kelabakan melakukan semuanya sendirian
Sepi katamu
Tanpa pasangan dan anak-anakmu kau merasa sepi dan hampa
Lalu kau mengeluh pada Ku
Kenapa Ku ambil mereka secepat itu
Lalu, kembali Ku bertanya padamu
Kapan kau ada waktu untuk Ku?
Kau terdiam
Dan bingung
Dimana zikirmu untuk memuja Ku?
Dimana tangisan taubatmu setelah sekian lama mengabaikan perintah Ku?
Dimana janjimu sebelum Ku tiupkan ruh ke jasadmu?
Kau masih terdiam
Bisu seribu bahasa
Bahkan disaat kau sibuk dengan urusan duniamu
Yang kau bilang sumber kebahagiaan mu
Kau tak dapat hidup tanpanya, katamu
Tapi kau menuntut keadilan Ku
Untuk memenuhi semua keinginan mu
Nafsumu
Tapi kau lupa dengan hak Ku sebagai pencipta mu
Hak Ku untuk mencabut rahmat Ku padamu
Hak Ku untuk menegurmu
Hak Ku untuk memintamu kembali mengingat Ku
Hak Ku untuk memintamu sebagai pelayan Ku
Bukankah telah tertulis
Takkan Ku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku
Lalu, dimana amal ibadah Mu?
3. Puisi Islami Berjudul “Menuju Kamu” Karya Nuratiqah Jani
Saat nama indah Mu disebut-sebut
Mentari pun meredup
Rembulan pun menunduk
Alunan nama Mu umpama ritma
Dengan bait-bait keindahan
Seakan-akan ada tangan yang menjemput siapa saja yang mendengarkan
Terkumat-kamit menyanyi-nyanyi
Meliuk-lentok menari-nari
Bertemasya aku dengan nama Mu
Biar Kau tak kutemukan, namun Kau yang aku rasakan
Biar Kau tak dipedulikan, namun Kau yang aku bicarakan
Karena ini barangkali bukti mengerti
Karena ini barangkali arti memahami
Masih berbicara tentang Mu
Semilir angin menyinggahi waktu menyapa bahuku
Dingin dan nyaman ini umpama ilusi sayangku
Umpama tetes embun yang jatuh di padang pasir yang membosankan dan menghampakan
Umpama bintang timur yang berkilau di langit hitam yang hujan dan mengecewakan
Apa ilusi-ilusi ini hadiahku karena telah bekerja keras menuju Kamu?
Dan semestinya ilusi yang paling menenangkan
Adalah menemui Kamu lantas terus jatuh cinta hingga cinta yang paling dalam
Hingga kedalaman muka bumi aku ragukan
Jatuh cinta yang paling besar
Hingga besarnya alam ini aku bimbangkan
Aku yakini yang mencari
Lantas menemui hingga akhir nanti
Tetap sahaja dengan nama Mu
Menyanyi aku
Menari aku
Deria-deria kemudian bertumbuh melawan aras mencari cinta yang paling deras
Kamu
Panca indera pantas berkecambah lebih tegak menuju rindu yang paling tebal
Tetap Kamu
Penciptaku
4. Acep Syahril “Surat Cinta Dari Sangkakala”
Ya Allah
Telah kami terima surat cintaMu
Tertanggal hari ini yang dikirim peniup seruling sejati
Di antara kealfaan dan keasyik masyukkan kami
Surat cinta yang Engkau tulis dengan tinta biru
Sebagai tanda kasih dan maha sayangMu
Surat cinta yang begitu panjang menegangkan
Yang Engkau tulis tak sampai dalam satu tarikan nafas
Membuat kami terus menangis terisak tersedu
Membaca gugusan kata-kata hancur berserak
Dengan tubuh dan nyawa terlunta-lunta
Surat cinta yang bercerita tentang tanah darat laut udara
Sebagai ungkapan rinduMu yang membuat kami malu
Karena kami tahu inilah surat cintaMu
Yang sudah Kau janjikan itu dan kami terima
Dikala perasaan dan mata hati kami pergi jauh fana
Ya Allah
Inikah surat cintaMu
Dengan segala keputusan yang harus kami terima
Selain bencana korupsi yang nyaris membuat kami hilang akal dan putus asa
Surat cinta yang kertasnya lembab di tangan
Kesedihan tak berkira dengan torehan luka maha dalam
Surat cinta yang menceritakan tentang panas dan dingin
Surat cinta yang bercerita tentang air berwajah beringas
Dengan semburan lidah api dari laut lepas
Surat cinta yang bercerita tentang angkasa dan burung-burung meranggas
Surat cinta yang bercerita tentang pohon-pohon dan akar yang dikelupas
Surat cinta yang bercerita tentang tanah pasir dan lendir panas
Surat cinta yang bercerita tentang tanah rumah dan nyawa yang hilang nafas
Ya Allah
Inikah surat cintaMu yang penuh cemburu itu
Yang dikirim peniup seruling sejatiMu
Disaat kami lupa mengingat dan merayuMu
Surat cinta yang memang sepatutnya kami terima
Sebagai bukti bahwa Kau benar-benar Maha Mencintai
Sementara kami berpaling dari keMaha Kasih dan SayangMu
Ya Allah
Maafkanlah kami yang telah berselingkuh
Dari keMaha SetiaanMu
Dan berpaling ke cinta yang tak kau restui
Dengan menabur fitnah hasut dan dengki
Saling ingin menguasai tanah sekerabat sedarah
Seurat tanah yang kau cipta bentangkan dan tegakkan urat
Yang kau sebar suburkan serta darah yang kau alir hidupkan
Telah kami rusak dengan saling mencacah menumbuk penuh takabur
Dengan kekuatan kerakusan dan keserakahan
Tapi kini yang kami cintai itu
Telah engkau ratakan dengan tanah
Harta tahta dan dunia berubah menjadi darah daging dan tulang
Membusuk dimana-mana
Sekarang kami tak tau dimana
bapak dimana ibu dimana
anak dimana adik dimana
kakak dimana ipar dimana
keponakan dimana saudara famili kerabat dan handai taulan
dimana dimana dimana yatim kan kami titipkan
Ya Allah
Hari ini kami baru tersadar akan jalan pulang
Setelah membaca surat cintamu yang panjang
Menegangkan surat cinta yang mengingatkan kami
Untuk bertandang menemu cahya menemu gulita
Menemu alfa menemu cinta
Surat cinta yang mengajarkan kami untuk
Pulang ke bilik latifa ke bilik sadik
Ke bilik baqa
Ya Allah
Ampunilah kami hamba-hambamu yang tak punya malu ini
Ampunilah ampunilah ampunilah kami
Ya Allah
5. Puisi Islami “Penguasa Palsu” Karya Desyema Depa
Lihatlah dunia kelabu ini
Pandanglah lukisan kisah hidup ini
Dengarlah jeritan hati kami
Yang merintih menahan diri
Sentuhlah kesusahan yang lama teralami
Membelenggu kepiluan tanpa terkasihani
Kami…
Rakyat kecil masih menanti
Sadarnya dirimu atas perbudakan teori
Omong kosong tanpa ada bukti
Berteriak sana sini
Lalu esok kau tinggal pergi
Dan lusa kau tak lagi peduli
Kapan kau tak tuli
Bisa dengar rintihan hati kami
Kapan kau tak buta hati
Bisa lihat duka seisi negri
Yaa Allah Yaa Illahi . . .
Tolong sadarkanlah segera sang penguasa kami…
Jangan biarkan terus berkorupsi
Jangan izinkan terus berkolusi
Wahai rakyat sejati
Jangan hanya diam menahan diri
Menahan raga dan sukma yang tersakiti
Wahai sang penguasa tanah air, yang sejati
Jika kau benar punya hati
Berhentilah bersikap tak pasti
Semoga pikirannya belum mati
Tertindih keegoisan diri sendiri
Semoga suara jiwa kami tak terabaikan lagi
Semoga sang penguasa Negeri wujudkan mimpi pasti
Beri kebahagiaan seluruh rakyat di sini
Bukanlah kepalsuan lagi..
Karena kami butuh bukti…
Bukan sekedar janji.
6. Emha Ainun Najib “Doa Sehelai Daun Kering”
Janganku suaraku, ya ‘Aziz
Sedangkan firmanMupun diabaikan
Jangankan ucapanku, ya Qawiy
Sedangkan ayatMupun disepelekan
Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah
Sedangkan kasih sayangMupun dibuang
Jangankan sapaanku, ya Matin
Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan
Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka
Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus
Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka
Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban
Betapa tidak wajar untuk ku merasa berhak untuk mereka hormati
Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali
Betapa tak masuk akalnya keinginanku untuk tak tersakiti
Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu
Sedangkan IbrahimMu dibakar
Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut
Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian
Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir
Wahai Jabbar Mutakabbir
Engkau Maha Agung dan aku kerdil
Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan
Engkau Maha Kuat dan aku lemah
Engkau Maha Kaya dan aku papa
Engkau Maha Suci dan aku kumuh
Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya
Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar
Rasul kekasihMu ma’shum dan aku bergelimang hawaí
Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab
Wahai Mannan wahai Karim
Wahai Fattah wahai Halim
Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu
Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu
Aku budak yang kesepian namun percaya pada kasih sayang dan pembelaanMu
7. Emha Ainun Najib “Ketika Engkau Bersembahyang”
Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar
Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya
Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis
Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali
Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang dan tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun
Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas ‘arasy sembilan puluh sembilan
8. “Zikir” Karya Zamzam Noor
Aku mengapung
Ringan
Meninggi padamu
Bagai kapas menari-nari
Dalam angin
Jumpalitan bagai ikan
Bagai lidah api
Bau busuk mulutku, Anne
Seratus tahun memanggil-manggil
Namamu
Inilah zikirku
Lelehan aspal kealpaaanku
Cairan timah kekeliruanku
Gemuruh mesin keliaranku
Tumpukan sampah keterpurukanku
Selokan mampat kesia-siaanku
Aku tak tidur padahal ngantuk
Tak makan padahal lapar
Tak minum padahal haus
Tak menangis padahal sedih
Tak berobat padahal luka
Tak bunuh diri padahal patah hati
Anne! Anne! Anne!
Zikirku seribu sepi menombakmu
Menembus lapisan langit keheninganmu
Mengerat gumpalan kabut rahasiamu
Mengiris pusaran angin kesadaranmu
Menghanguskan jarak ruang dan waktu
Aku mencair
Bagai air
Mengalir padamu
Bagai hujan
Tumpah ke bumi
Menggelinding bagai batu
Bagai hantu
Anne! Anne! Anne!
Inilah rentetan tembakan kerinduanku
Lemparan granat ketakutanku, dentuman meriam kemabukanku
Luapan minyak kegairahanku, kobaran tungku kecintaanku
Semburan asap kepunahanku
Aku tak mengemis padahal miskin
Tak merampok padahal banyak utang
Tak mencuri padahal terdesak
Tak menipu padahal ada kesempatan
Tak menuntut padahal punya hak
Tak meminta padahal putus asa
Anne! Anne! Anne!
Zikirku seribu sunyi mengejarmu
Menggedor barikade pertahananmu
Menerobos dinding persembunyianmu
Mengobrak-abrik ruang semadimu
Menghancurkan singgasana kekhusyukanmu
Bau busuk mulutku, Anne
Seratus tahun memanggil-manggil
Namamu
9. Puisi Islami “Tahajjud Cintaku” Karya Emha Ainun Najib
Maha Anggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Maha Agung ia yang mustahil menganugerahkan keburukan
Apakah yang menyelubungi kehidupan ini selain cahaya
Kegelapan hanyalah ketika taburan cahaya tak diterima
Kecuali kesucian tidaklah Tuhan berikan kepada kita
Kotoran adalah kesucian yang hakikatnya tak dipelihara
Katakan kepadaku adakah neraka yang kufur lagi durhaka
Sedang bagi keadilan hukum ia menyediakan dirinya
Kemanapun memandang yang tampak ialah kebenaran
Kebatilan hanyalah kebenaran yang tak diberi ruang
Maha Anggun Tuhan yang menciptakan hanya kebaikan
Suapilah makanan agar ia tak kelaparan dan berwajah keburukan
Tuhan kekasihku tak mengajari apapun kecuali cinta
Kebencian tak akan ada kecuali cintanya telah engkau lukai hatinya
10. “Thank You Allah” Pengarang Nurul Rizki Rahmania
Ya Allah . . ,
Atas segala nikmatMu, aku bersyukur kepadaMu . . .
Atas segala rahmatMu, aku berlindung kepadaMu . . .
Kau ajarkan aku untuk bersabar, atas musibah yang menimpaku . . .
Kau ajarkan aku untuk selalu bersyukur atas apa yang aku punya . . ,
Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .
Ya Allah . . ,
Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami . . .
Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan . . ,
Sehingga, kami tak mampu menghitungnya . . .
Dan kami mendapatkan rahmat dan karunia
Yang tak terhingga dari apa yang telah Kau hadiahkan untuk kami . . .
Ya Allah . . ,
Dengan otak, kami bisa berfikir
Dengan mata, kami melihat indahnya dunia . . .
Dengan hidung, kami menghirup udara segar . . .
Dengan mulut, aku bisa berbicara saat ini . . .
Dengan telinga, kami mendengar suara nan merdu . . .
Dengan tangan, kami melakukan banyak hal . . .
Dengan kaki, kami berjalan dan melangkah . . .
Ya Allah . . ,
Sungguh berkali lipat nikmat yang telah Kau berikan pada kami
Terutama, nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
Yaitu nikmat Iman dan Islam
Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
Thank You, Allah . . .
11. “Candu Rindu Kepada Mu” Pengarang Siti Nur Kholifah
Hati bergetar mendengar seruan keagungan-Mu
Kaki bersorak melangkah menuju hadapan-Mu
Menjamah air suci untuk membersihkan diri
Menuju ke persimpuhan nan suci
Seraya melantunkan bacaan-bacaan yang mengagungkan-Mu
Syukur tak hentinya menjalar sanubari
Hati bergejolak rasa rindu
Rasa rindu tak terbendung untuk ingin segera menghadap-Mu
Rasa rindu seorang hamba yang haus akan kasih sayang dan rahmat-Mu
Apakah ini candu rindu kepada-Mu
Perasaan takut menyelimuti hati ini
Manakala tiada bertemu dengan-Mu
Seakan takut akan kehilangan-Mu
Hingga tak henti-hentinya ku bersimpuh di hadapan-Mu
Ya Robbi… Ya Rohman…
Jangan engkau hapuskan candu rindu ini
Candu rindu akan diri-Mu
Yang selalu menyelimuti hatiku
12. Puisi Islami Berjudul “Taubat Nasuha”
Ketika niat hati terasa mustahil ditepati
Hari-hari pun dilalui kosong tanpa arti
Dunia berbondong-bondong memasuki ruas hati
Memonopoli sukma yang tak berdaya seakan mati
Iya…
Aku telah mati sebelum malaikat maut bertamu
Sebelum napas yang dititipkan kembali bagai debu
Bahkan sebelum cakrawala runtuh di jantung sendu
Dan mentari tak lagi bersinar khidmat di garis ufuk
Menikam kalbu
Entah bekal apa yang kelak akan ditimbang di Yaumul Mizan
Jikalau ibadah yang diwajibkan enggan terlaksanakan
Bahkan panggilannya lima kali sehari pun terabaikan
Hingga ukhrawi tempatku dikembalikan terlalaikan
Taaba-yatuubu taubah
Taubat kuazamkan bukti hujah
Sari’a-yasro’u sur’ah
Segera menuju Sang Pemurah
Rasa takutku begitu dahsyat terhadap neraka
Tapi aku tak pantas menantikan nirwana
Semoga hatiku sigap jujur dalam niatnya
Untuk berubah menggapai taubat nasuha
13. “Wanita Shaleha” Karya Andi Darfawati dan Andi Umrah
Senyumnya..
Bagaikan tanda kelembutan tutur katanya
Dihiasi dengan wajah yang berseri
Bagaikan bukti ketaatan ibadahnya
Rambut yang terbalut indah oleh hijabnya
Tangan yang cantik karena pacarnya
Berjalan dengan tertunduk….
Bagaikan wanita yang menjaga martabatnya
Kitab….
Tergenggam erat di tangannya
Bukti wanita cerdas
Yang mampu memilih keputusan
Dengan baik disertai senyum
Indah…
Kata yang pantas untuknya
Bukti kebaikan pribadinya
Wanita yang baik akhlaknya
Kelembutan yang membuatnya mempunyai banyak teman
Akhlak yang membuatnya merasa tentram
Hijab yang membuatnya merasa terjaga
Agama yang membuatnya dicintai
Dialah wanita saleha
Sudah Tahu Apa Saja Contoh Puisi Islami?
Beberapa contoh puisi islami tersebut merupakan salah satu contoh karya sastra dengan tema keagamaan yang menyejukkan hati dan sebagai pengingat diri. Puisi-puisi tersebut juga mengandung pesan untuk selalu mengingat Tuhan, menjalankan perintah-Nya, dan senantiasa menjauhi larangan-Nya.