Berbicara seputar penyimpanan data, tentu tidak terlepas dari istilah basis data (database). Karena basis data adalah sistem yang berperan penting untuk menyimpan berbagai informasi dan mendukung kelancaran operasional dalam komputer. Database juga membantu pengguna untuk menyimpan data secara terstruktur.
Selain itu, terdapat banyak contoh database yang bisa Anda manfaatkan untuk kebutuhan penyimpanan data. Maka dari itu, pastikan Anda memilih jenis database yang sesuai dengan jenis data Anda. Penasaran apa saja fungsi, komponen, dan contoh database yang cocok untuk kebutuhan Anda? Baca terus artikel ini sampai selesai!
Daftar ISI
Pengertian Basis Data adalah
Database atau basis data adalah sebuah sistem pengolahan dan penyimpanan data, agar data dapat diakses secara mudah dan cepat. Maka dari itu, terdapat sekumpulan data yang tersimpan dalam database untuk diproses dengan prosedur tertentu. Sehingga, database bisa menampilkan informasi dalam bentuk tabel.
Tabel yang terdiri dari kolom dan baris ini berisi kategori, jenis, atribut, dan nilai data secara sistematis. Data yang tersedia ini umumnya saling berhubungan satu sama lain. Jadi, pengguna bisa mendapatkan banyak informasi melalui satu server secara mudah, di mana pun dan kapan pun.
Maka tak heran, keberadaan database sangat penting, terutama untuk pengelolaan data dalam jumlah besar dan terus bertambah. Misalnya, program website atau aplikasi tertentu. Pengelolaan dengan server berkapasitas tertentu pun bisa dilakukan secara bersamaan dan terstruktur.
Oleh sebab itu, penyimpanan database memungkinkan Anda untuk mengolah dan mengatur data sesuai jenisnya.
Fungsi Basis Data
Adapun beberapa fungsi dari penggunaan basis data adalah:
1. Efisiensi Penyimpanan
Pertama, fungsi database adalah untuk menghilangkan kebutuhan penyimpanan data secara sembarangan, sehingga lebih efisien. Pasalnya, penyimpanan data secara tidak terstruktur dapat menimbulkan data ganda atau penggunaan ruang penyimpanan yang berlebihan.
2. Ketersediaan Data
Selanjutnya, basis data juga berguna untuk memastikan ketersediaan data penting, yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun. Ini adalah dampak dari penyimpanan data pada database yang sistematis dan terstruktur.
3. Kelengkapan Data
Basis data juga dapat menyimpan data secara lengkap dan detail sesuai dengan kebutuhan. Karena database akan menjaga kualitas data agar tetap sesuai, baik saat entry data maupun setelah entry data.
Sehingga, data tidak akan terkorup ataupun hilang selama tersimpan dengan baik di dalam database. Jadi, Anda bisa mengakses berbagai informasi dengan mudah dan tidak memerlukan banyak waktu untuk menemukan data yang Anda inginkan.
4. Keamanan Data
Penggunaan database juga memiliki tingkat keamanan yang terjamin. Karema, pihak administrator bisa mengelola dan memastikan bahwa tidak semua pengguna memiliki wewenang untuk mengubah, mengakses, ataupun menghapus data. Dengan begitu, data yang tersimpan akan tetap aman dan rapi.
5. Akurasi Data
Basis data juga membantu pengguna untuk mengambil data dan mendapatkan informasi yang tepat sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, database bisa menghindarkan pengguna dari redundansi data.
6. Hemat Biaya
Fungsi lain dari basis data adalah mampu membantu dalam menghemat biaya. Sebab, Anda tidak akan membutuhkan lebih banyak perangkat atau cloud untuk menyimpan data. Karena, penyimpanan data menggunakan database menerapkan sistem terpusat dengan satu server saja.
7. Akses Mudah bagi Multi-User
Pemanfaatan database juga memungkinkan banyak orang untuk mengaksesnya, bahkan dalam waktu bersamaan. Sehingga, setiap pengguna yang memiliki hak akses dapat membuka data dalam satu sistem penyimpanan kapanpun dan dimanapun secara cepat.
Baca Juga : Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Komponen Basis Data
Database juga memiliki sejumlah komponen penting yang mendukung fungsinya. Beberapa komponen penting basis data adalah sebagai berikut:
1. Pengguna (User)
Komponen yang pertama adalah pengguna. Pengguna atau user merupakan individu yang berperan dalam menggunakan basis data atau melakukan interaksi dengan sistem database. Secara umum, terdapat empat kelompok pengguna database, yaitu:
- Administrator: Seseorang yang bertugas untuk mengendalikan seluruh sistem database.
- Designer: Seseorang yang memiliki wewenang untuk mendesain database.
- End User: Pengguna yang melakukan interaksi dengan sistem database sesuai dengan cara dan tujuannya. Misalnya, specialized user, naive user, dan casual user.
- Application Programmer: Pengguna yang memiliki wewenang untuk membuat program aplikasi yang berguna untuk mengakses database dengan bahasa pemrograman tertentu.
2. Data
Komponen selanjutnya dalam basis data adalah kumpulan data yang tersimpan di dalam sistem komputer. Data tersebut dapat berupa tabel, objek, atau relasi tertentu yang terorganisir, sehingga memudahkan proses pengelolaan maupun akses datanya.
Kemudian, dalam basis data ini, ada istilah entitas dan atribut. Entitas adalah sesuatu yang mengandung informasi yang akan disimpan. Sedangkan atribut adalah komponen yang mewakili entitas. Misalnya, entitas adalah seorang mahasiswa, maka atributnya berupa nama, nomor induk mahasiswa, jenis kelamin, dan alamat rumah.
3. Sistem Operasi
Sistem operasi termasuk dalam perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan operasi dasar pada sistem komputer dan mengendalikan semua sumber daya perangkat keras. Selain itu, sistem operasi juga menyediakan lingkungan yang dibutuhkan untuk menjalankan basis data.
Contoh sistem operasi, antara lain Unix, Linux, Windows XP, Windows 9X, dan lain sebagainya. Pastikan kamu menggunakan sistem operasi yang sesuai dengan software pengelolaan database, agar dapat berjalan dengan lancar.
4. Sistem Manajemen Basis Data
Database Management System (DBMS) merupakan software yang berguna untuk mengelola database. Setiap pengguna bisa memanfaatkan DBMS untuk memelihara, mengakses, dan mengontrol data secara efisien.
Selain itu, DBMS juga menyediakan akses antarmuka bagi pengguna untuk berinteraksi dengan database. Kemudian, pengguna juga bisa melakukan berbagai operasi, mulai dari penyimpanan, pengambilan, pembaruan, hingga penghapusan data.
5. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware dalam basis data adalah komponen fisik pada sistem komputer yang meliputi komputer, server, penyimpanan data, dan perangkat keras lainnya yang berperan sebagai pendukung operasi pengolahan data. Umumnya, ada tiga jenis komputer, yaitu:
a. Komputer Analog
Komputer analog berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur suatu mesin. Sehingga, komputer analog bisa digunakan sebagai alat untuk memantau denyut jantung, voltase listrik, dan seismograf analog.
b. Komputer Digital
Jenis komputer digital atau PC merupakan komputer yang mempunyai kemampuan untuk melakukan operasi logika, menyimpan data, dan mengolah data lebih tepat.
c. Komputer Hybrid
Terakhir, ada jenis komputer yang menggabungkan fungsi komputer digital dan analog yaitu komputer hybrid. Komputer hybrid dapat bekerja lebih cepat dan tepat, sehingga sistem ini banyak diaplikasikan pada mesin robot di pabrik.
6. Perangkat Lunak atau Aplikasi Pendukung
Komponen lainnya dalam basis data adalah software atau aplikasi pendukung basis data. Perangkat lunak ini dapat digunakan bersama dengan sistem database untuk menyediakan fungsionalitas tambahan.
Beberapa contoh software pendukung yang banyak digunakan sebagai perangkat high level, antara lain MySQL, XBase, Oracle, dan Microsoft SQL Server. Anda bisa menggunakan aplikasi ini dengan menyesuaikan tujuan database Anda.
Contoh Basis Data
Setelah mengetahui bagaimana fungsi dan komponen pada database, ada beberapa contoh database yang paling populer. Beberapa contoh basis data adalah seperti berikut ini:
1. MySQL
Jenis basis data yang pertama adalah database MySQL. Database MySQL menggunakan bahasa Structured Query Language (SQL) untuk membaca, memperbarui, dan menghapus data. Bahasa pemrograman yang didukung oleh MySQL antara lain Python, Perl, C, Java, dan lain sebagainya.
2. PostgreSQL
Contoh lain dari database yang menggunakan SQL sebagai bahasa query utamanya, yaitu PostgreSQL. Database PostgreSQL termasuk jenis database relasional yang mampu memproses data secara cepat, walaupun dalam kondisi workload tinggi. Anda bisa mengakses secara gratis, tanpa biaya lisensi untuk jenis basis data ini.
3. MongoDB
MongoDB termasuk jenis database non-relasional yang digunakan oleh beberapa pengembang seperti Adobe dan Ebay. Database MongoDB mendukung beberapa bahasa pemrograman seperti JavaScript, PHP, C, Ruby, Haskell, dan lain sebagainya.Â
Baca Juga : Analisis Data Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Contoh
Sudah Lebih Paham tentang Basis Data?
Kesimpulannya, basis data adalah sistem yang memiliki peranan penting untuk penyimpanan data agar lebih efektif dan efisien. Terdapat beberapa komponen pentingnya, seperti pengguna, data, sistem operasi, DBMS, hardware, dan software atau aplikasi pendukung lainnya. Sementara contoh database antara lain MySQL, PostgreSQL, dan MongoDB.