Sebagai perusahaan yang ingin terus maju dengan mendapatkan lebih banyak konsumen, maka perlu membangun sebuah brand loyalty. Istilah ini mungkin juga sering Anda kenal dengan nama loyalitas merek, sebuah cara yang dapat mengimbau konsumen untuk terus membeli produk dari suatu perusahaan.
Apabila berhasil membangun loyalitas merek dengan baik, konsumen akan semakin mempercayai layanan perusahaan. Tidak hanya sekadar percaya, namun konsumen juga tidak terpengaruh dengan kampanye promosi dari perusahaan kompetitor. Tertarik untuk meningkatkan loyalitas ini? Baca artikel ini sampai selesai!
Daftar ISI
Apa Itu Brand Loyalty?
Memiliki makna yang erat kaitannya dengan repeat order, brand loyalty merupakan pola perilaku pelanggan yang cenderung memberikan komitmennya terhadap produk atau merek tertentu.
Selain itu, mereka juga akan secara berkala melakukan transaksi berulang di masa yang akan datang. Loyalitas merek ini juga merujuk pada kecenderungan konsumen untuk terus melakukan transaksi produk dari satu brand tertentu.
Alih-alih mencoba produk lain, konsumen akan lebih nyaman untuk membeli produk yang telah ia percayai kualitasnya daripada membeli produk yang masih belum jelas kualitasnya.
3 Indikator Brand Loyalty
Mengingat bahwa loyalitas merek merupakan kemampuan sebuah brand untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan agar terus bertransaksi, terdapat beberapa indikator yang mempengaruhinya. Terdapat setidaknya 3 indikator dari loyalitas merek yang terjadi pada pelanggan sebagai berikut.
1. Kepuasan Pelanggan
Indikator ini menandakan apabila pelanggan puas dengan suatu brand tertentu, entah itu dalam konteks pelayanan atau kualitas, perusahaan akan dapat meraih kesetiaan pelanggan. Biasanya kepuasan pelanggan dapat perusahaan raih, apabila produk yang dijual berkualitas baik tanpa cacat sedikitpun.
Nah, kepuasan pelanggan ini wajib untuk tidak hanya berhenti saat pelanggan selesai bertransaksi.
Apabila perusahaan dapat memberikan garansi selama masa pemakaian tertentu, atau mampu memberikan perbaikan atas kerusakan, maka loyalitas merek pun akan terbentuk.
2. Kepercayaan Pelanggan
Kepercayaan pelanggan juga menjadi indikator penting dari brand loyalty. Indikator ini berkaitan erat dengan kepuasan terhadap suatu merek, maka perusahaan wajib berusaha melakukan yang terbaik dalam menghasilkan produk. Kualitas barang yang konsisten bisa menjadi kunci penting loyalitas merek.
Dengan demikian, pelanggan akan terus setia pada merek perusahaan tersebut. Harapannya pelanggan tidak akan melirik merek lain, apabila kepercayaan pada suatu merek tertentu cukup tinggi.
3. Transaksi Berulang
Terakhir, pembelian ulang atau repeat order juga dapat menjadi salah satu indikator vital pada loyalitas merek. Tidak mungkin pelanggan yang tidak puas dengan pelayanan dan produk suatu merek akan terus membelinya. Pastinya pembelian ulang terjadi karena pelanggan puas dengan pelayanan perusahaan.
Umumnya, pelanggan tidak berpikir berpikiran untuk melakukan transaksi ulang tanpa pertimbangan yang matang sebelumnya. Sehingga, apabila konsumen telah melakukan aktivitas ini, sudah pasti perusahaan telah menyediakan pelayanan yang terbaik.
Terlebih, pelanggan yang puas biasanya akan mengajak calon pelanggan lainnya untuk membeli produk di perusahaan tersebut. Dengan aktivitas tersebut, nantinya perusahaan bisa terus memasarkan produk selain dari tim marketing internal.
5 Jenjang Brand Loyalty
Apabila Anda memiliki perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa tertentu, Anda wajib memahami jenjang atau tingkatan brand loyalty untuk menilai kekuatan brand. Berikut 5 jenjang tersebut yang perlu Anda ketahui.
1. Price Buyer atau Switcher
Pelanggan yang masih berada pada jenjang price buyer tidak bisa Anda jadikan target utama penjualan produk. Sebab, pelanggan yang masuk dalam golongan ini bukan termasuk pembeli yang loyal.
Price buyer akan cenderung pindah ke brand lain, apabila terdapat penawaran yang lebih menarik. Sehingga, merek Anda tidak berpengaruh signifikan bagi pelanggan tersebut. Sebab, yang pelanggan pada jenjang ini kejar adalah merek yang mampu memberikan benefit paling besar.
2. Habitual Buyer
Tingkatan habitual buyer adalah pelanggan yang membeli produk sesuai kebiasaan mereka. Pelanggan pada golongan ini bertransaksi di perusahaan Anda karena tidak kecewa atau sedikit puas dengan layanan serta produk yang ditawarkan.
Selama tak ada kekecewaan yang fatal terhadap produk, maka habitual buyer akan tetap setia pada merek tersebut.
Terlebih, umumnya habitual buyer tidak ingin melakukan usaha yang keras untuk beralih ke merek produk yang baru. Oleh karena itu, mereka harus melakukan pengamatan ulang terhadap kualitas produk.
3. Satisfied Buyer
Jenjang ketiga brand loyalty adalah satisfied buyer. Pelanggan yang setia pada produk Anda sudah berada pada tingkatan ini. Mereka sudah puas dengan produk dan pelayanan yang Anda berikan. Akan tetapi, kemungkinan mereka mencari brand lain masih tetap ada.
Walaupun keinginan mencari produk dari brand lain masih ada, mereka sudah beranggapan bahwa mengganti preferensi ke brand lain akan merugikan.
Sebab, mereka akan membutuhkan biaya peralihan seperti uang, usaha, waktu, risiko kinerja, serta kepercayaan yang telah mereka bangun dengan brand Anda.
Umumnya, kompetitor akan berusaha merayu pelanggan Anda dengan memberikan iming-iming sejumlah benefit yang menarik terhadap satisfied buyer ini. Dengan demikian, kemungkinan satisfied buyer akan beralih preferensi pun masih dapat terjadi.
4. Liking the Brand
Liking the brand bisa Anda sebut sebagai konsumen pilihan. Sebab, mereka telah dapat Anda anggap benar-benar menyukai brand yang Anda bangun. Mereka juga telah terikat secara emosional dengan brand Anda.
Pelanggan telah merasakan berbagai keuntungan selama penggunaan produk Anda. Contohnya, pengalaman baik ketika penggunaan produk, serta kualitas yang sesuai atau bahkan melebihi ekspektasi mereka. Akan tetapi, perasaan tersebut masih sulit untuk Anda identifikasi secara spesifik.
Pasalnya, rasa puas tersebut masih merupakan hasil akumulasi dari berbagai sebab. Namun, Anda bisa menyatakan bahwa mereka yang masuk dalam jenjang ini telah menjadi sahabat dari brand Anda.
5. Committed Buyer
Terakhir, terdapat committed buyer pada tingkatan brand loyalty. Tingkatan ini menunjukkan bahwa pelanggan merupakan pembeli yang paling setia terhadap produk Anda. Mereka merasa bangga ketika menggunakan produk dari brand Anda.
Selain itu, mereka juga merasa bahwa produk dari brand Anda merupakan identitas mereka. Sehingga, dapat disimpulkan keberadaan brand Anda sudah menjadi kepentingan dalam hidup pelanggan.
Loyalitas para pelanggan pada golongan ini dapat menguntungkan Anda. Sebab, umumnya mereka akan merekomendasikan produk kepada kawan-kawan mereka. Bahkan, committed buyer akan merasa bangga dengan brand yang telah Anda tawarkan kepada mereka.
Baca Juga : Tujuan Promosi Produk dan Fungsinya untuk Kelancaran Bisnis
3 Pengaruh Positif Brand Loyalty
Berikut adalah 3 pengaruh positif dari brand loyalty bagi perusahaan yang perlu Anda perhatikan, yaitu:
1. Peningkatan Penjualan
Salah satu pengaruh baik brand loyalty adalah meningkatkan penjualan produk. Pelanggan akan berdatangan untuk membeli dan mencoba produk yang Anda tawarkan, terutama bagi mereka yang telah berkomitmen menggunakannya.
Apalagi kalau pelanggan setia Anda mengajak orang lain untuk membeli produk yang mereka rekomendasikan, tentu lebih menguntungkan. Cara sederhana tersebut mampu meningkatkan jumlah pembeli produk dan hasil penjualan Anda pun dapat meningkat secara signifikan.
2. Munculnya Pelanggan Baru
Anda juga bisa merasakan pengaruh loyalitas merek yaitu munculnya pelanggan baru. Munculnya pelanggan baru menandakan bahwa proses promosi melalui pelanggan setia telah berhasil Anda lakukan.
Apabila pelanggan baru tersebut puas dengan produk yang Anda tawarkan, loyalitas merek dapat Anda pastikan meningkat.
3. Pengurangan Biaya Pemasaran
Pengaruh positif dari loyalitas merek yang terakhir adalah pengurangan biaya pemasaran. Proses pemasaran atau branding dapat pelanggan setia lakukan melalui teknik word of mouth.
Dengan pemasaran dari mulut ke mulut, Anda tidak lagi perlu untuk mengeluarkan biaya yang banyak untuk promosi produk.
3 Contoh Brand Loyalty
Anda bisa belajar dari berbagai merek yang sudah memiliki brand loyalty kuat. Berikut adalah 3 contoh brand yang mempunyai loyalitas merek sukses, yaitu:
1. Indomie
Siapa yang tidak tahu merek mie instan yang melegenda di Indonesia ini? Ya, Anda bisa menganggap bahwa Indomie merupakan salah satu loyalitas merek yang berhasil.
Rasa Indomie yang khas dan nikmat rupanya meninggalkan kesan yang baik bagi para penikmatnya.
Terlebih lagi, Indomie selalu menghadirkan varian rasa yang beragam, sehingga pelanggan bisa memiliki banyak pilihan dan menentukan rasa favorit. Cara ini pun mampu meningkatkan kepuasan konsumen terhadap merek ini.
2. Apple
Sama halnya dengan produk elektronik yang Apple luncurkan, seperti iPhone, iPad, dan juga MacBook, keseluruhan produk itu memiliki ciri yang sama.
Namun, dengan keunggulan yang berbeda-beda. Akan tetapi, umumnya orang yang telah memiliki salah satu produk Apple, pasti akan membeli jenis produk Apple yang lain.
Dari contoh brand loyalty ini, Anda bisa melihat bahwa dari tahun ke tahun pembelian produk Apple pun terus meningkat.
Apalagi Apple memiliki kelebihan signifikan yang bisa membuat konsumen tidak dapat berpaling darinya. Kelancaran saat penggunaan produk Apple adalah salah satunya.
3. Nike
Kemudian, Anda bisa melihat bahwa kini banyak orang yang menggunakan produk Nike untuk keperluan olahraga mereka. Loyalitas merek yang Nike bangun cukup mengesankan. Mereka menggunakan strategi peluncuran program keanggotaan eksklusif yang memiliki sejumlah manfaat.
Dengan masuk keanggotaan produk Nike, pelanggan bisa menghadiri berbagai ajang perilisan produk.
Selain itu, pelanggan juga bisa mendapatkan rekomendasi produk olahraga Nike lainnya, hadiah ulang tahun, serta akses khusus ke kelas olahraga gratis.
Sudah Mengerti Pentingnya Brand Loyalty?
Dari penjelasan mengenai pengertian, indikator, tingkatan, pengaruh baik, serta contoh dari brand loyalty, apakah kini Anda mulai memahaminya? Membangun loyalitas merek memang tidak bisa Anda lakukan secara instan. Namun, harus dengan ketelatenan serta keinginan untuk terus mengembangkan kualitas produk.
Apabila memang tertarik untuk membangun loyalitas pelanggan bagi usaha Anda, pastikan Anda selalu memastikan kualitas dari produk beserta pelayanannya. Luncurkan pula berbagai manfaat yang menarik bagi pelanggan, serta kemudahan untuk mendapatkan layanan setelah transaksi atau after sale service.