Contoh Ancaman Militer Luar Negeri dan Dalam Negeri, Lengkap!

Dari namanya saja terlihat bahwa ancaman militer itu berbahaya. Bagaimana tidak, karena kedaulatan negara yang menjadi taruhannya. Ada banyak contoh ancaman militer yang harus diperhatikan, sehingga negara dan masyarakat bisa mengatasinya. Apa sajakah itu?

Apa Itu Ancaman Militer?

Secara umum, bentuk ancaman militer menggunakan senjata dan sudah terorganisir. Jenis ancaman tersebut sangat berbahaya bagi kedaulatan, keselamatan, dan keutuhan negara.

Oleh sebab itu, suatu negara harus memiliki tentara untuk mempertahankan kedaulatan negara. Pasalnya, tentara bertugas melindungi keselamatan, menjalankan operasi perang, memelihara perdamaian, hingga mempertahankan keutuhan wilayah.

Selain menjaga negara dari ancaman luar negeri, tentara juga perlu memperhatikan ancaman dalam negeri. Khususnya ancaman yang berpotensi mengganggu bangsa.

5 Contoh Ancaman Militer (Luar Negeri & Dalam Negeri)

Umumnya, ancaman militer berasal dari luar negeri dan dalam negeri. Biasanya ada tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ketahuilah 5 contoh ancaman militer berikut ini untuk berhati-hati, yaitu:

1. Pemberontakan Menggunakan Senjata

Pemberontakan Menggunakan Senjata
Pemberontakan Menggunakan Senjata | Sumber gambar: Freepik.com

Pemberontakan bersenjata sudah banyak terjadi dalam sejarah Indonesia. Kondisi tersebut menjadi ancaman militer dari dalam negeri. Ada tujuan utama, salah satunya untuk membentuk negara baru.

Peristiwa pemberontakan terkenal dengan kekejamannya. Tanpa ada rasa kemanusiaan, sehingga membuat rakyat menjadi korban.

Adapun beberapa pemberontakan senjata yang terkenal di Indonesia, seperti Gerakan 30 S PKI,  Pemberontakan DI TII, PRRI, Permesta, dan lain sebagainya.

2. Agresi

Agresi
Agresi | Sumber gambar: Freepik.com

Tidak dipungkiri, negara maju bisa saja menyerang negara lain. Apalagi, jika negara maju memiliki senjata lengkap yang modern. 

Mereka cenderung berpikir untuk mengalahkan negara lemah. Akibatnya, mereka melakukan banyak cara brutal. Misalnya seperti serangan, penganiayaan, dan invasi.

Tidak sedikit warga sipil yang menderita atas kekejaman mereka. Biasanya, ancaman militer luar negeri ini akan terjadi tiba-tiba dan berlangsung lama. Salah satu contohnya adalah penjajahan oleh agresi militer Belanda di Indonesia.

3. Perang Antar Saudara

Perang Antar Saudara
Perang Antar Saudara | Sumber gambar: Freepik.com

Perang saudara bisa menjadi contoh ancaman militer dari dalam negeri. Secara umum, perang ini berupa pertempuran golongan bersenjata dengan lainnya yang memang sering berkonflik.

Sementara itu, tentu ada alasan tertentu yang menyebabkan konflik semakin tegang. Bisa karena hal sepele dan memicu ketegangan antara keduanya. Bahkan sampai tega menggunakan senjata untuk membabat habis. 

Sebagai contoh, seperti Gerakan Aceh Merdeka, kerusuhan Papua, Perang Sampit, dan lain-lain.

4. Spionase

Spionase
Spionase | Sumber gambar: Freepik.com

Mata-mata adalah ancaman militer yang sering terjadi di banyak negara. Biasanya, mata-mata negara lain akan melakukan penyamaran untuk masuk ke negara tujuannya.

Tentu saja dilengkapi tujuan, seperti ingin mencari dan memperoleh informasi penting tentang negara lain. Nantinya informasi tersebut berguna untuk menyerang negara tujuan. Secara umum, mata-mata yang menyamar berasal dari intelijen.

5. Aktivitas Teror

Aktivitas Teror
Aktivitas Teror | Sumber gambar: Freepik.com

Contoh ancaman militer ini biasanya sudah memiliki strategi yang sempurna. Bahkan, tergabung dalam beberapa jaringan terorisme. Mereka membentuk kelompok dan berlatih senjata bersama-sama.

Aksi terorisme sangat mengancam keselamatan masyarakat sipil. Anggota teroris bisa dari luar negeri maupun dalam negeri. Adapun contoh ancamannya, seperti aksi bom bunuh diri di tempat umum.

3 Dampak Buruk dari Ancaman Militer

Ada banyak kerugian yang akan dirasakan saat mengalami ancaman militer. Di antaranya sebagai berikut, yaitu:

1. Perang

Kondisi Setelah Perang
Kondisi Setelah Perang | Sumber gambar: Freepik.com

Tujuan diberlakukannya ancaman militer sudah pasti ingin menjajah negara lain. Akibatnya, perang besar bisa terjadi. Biasanya, perang akan terjadi dalam kurung waktu yang lama. 

Hal paling merugikan dari perang adalah nyawa orang. Baik itu warga sipil maupun tentara yang berperang. Bahkan bisa mengakibatkan suatu negara seperti tempat mati, karena semua masyarakatnya sudah tidak ada.

2. Diskriminasi

Diskriminasi
Diskriminasi | Sumber gambar: Freepik.com

Diskriminasi merupakan perilaku membedakan seseorang atau golongan dengan sengaja karena ada tujuan tertentu. Biasanya, beberapa diskriminasi bisa terjadi terhadap agama, suku, ras, etnis, hingga ekonomi.

Tindakan ini tidak mungkin muncul dengan tiba-tiba, namun ada sesuatu yang mendasarinya. 

Jika bangsa berhasil dikalahkan oleh ancaman militer, pihak penyerang bisa menerapkan peraturan yang merugikan bagi warga lokal. Akibatnya, stereotip diskriminasi akan timbul dan berkembang sampai kapanpun.

Baca Juga : 7 Contoh Ancaman Ideologi di NKRI Beserta Penangannya

3. Kehilangan Kedaulatan dan Wilayah

Kehilangan Kedaulatan dan Wilayah
Kehilangan Kedaulatan dan Wilayah | Sumber gambar: Freepik.com

Ketika kalah dari perang militer, maka bisa mengakibatkan negara kehilangan kedaulatan dan wilayahnya. 

Secara otomatis, negara tersebut masuk wilayah penjajahan. Inilah mengapa ancaman militer itu sangat berbahaya, karena bisa merusak persatuan bangsa.

Akhirnya masyarakat yang menjadi korban utamanya, bahkan wilayah asli negara akan direbut paksa. Kesengsaraan, ketidakadilan, dan aksi negatif lainnya akan dilimpahkan ke negara yang kedaulatannya hilang.

3 Strategi Mengatasi Masalah Ancaman Militer

Beberapa contoh ancaman militer di atas dapat merusak tata negara, sehingga harus segera diatasi. Oleh sebab itu, negara wajib memiliki strategi dalam menghadapinya. Berikut adalah 3 strategi yang bisa diterapkan, yaitu:

1. Melatih Tentara

Melatih Tentara
Melatih Tentara | Sumber gambar: Unsplash.com

Tentara dituntut sebagai pilar pelindung negara saat ancaman militer dan perang terjadi. Oleh sebab itu, mereka perlu memiliki dasar dan teknik kekuatan senjata. Sehingga mereka tidak akan mudah gugur dalam pertempuran.

Negara harus memfasilitasi segala kebutuhan tentara yang berkaitan dengan pelatihan. Mulai dari senjata, pakaian anti peluru, makan, minum, hingga tempat pelatihan. Hal ini karena tentara mempertaruhkan nyawa dan kehidupannya untuk bangsa.

2. Memperketat Penjagaan

Memperketat Penjagaan
Memperketat Penjagaan | Sumber gambar: Okezone.com

Meskipun tentara sudah berlatih maksimal, namun ada kemungkinan masih bisa kecolongan. Pasalnya, pihak pengirim ancaman militer memiliki strategi yang lebih matang dan sarana lebih mendukung. 

Pada strategi ini, negara harus bisa memutar otak untuk menetapkan strategi terbaik. Jika tidak memiliki strategi, kedaulatan dan wilayah negara bisa gagal dipertahankan.

Adapun cara memperketat penjagaan, misalnya seperti meminta bantuan organisasi bangsa seluruh dunia atau negara kerja sama.

3. Masyarakat Berperan Aktif

Masyarakat Berperan Aktif
Masyarakat Berperan Aktif | Sumber gambar: Grid.ID

Tidak hanya negara dan tentara saja yang berperan aktif dalam menghadapi ancaman militer. Masyarakat juga harus ikut berupaya dalam mengatasinya. Karena masyarakat adalah golongan yang paling dilindungi dalam suatu negara.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai warga untuk melawan ancaman militer. Mulai dari mengikuti perintah negara, selalu ingat kewarganegaraan, tidak mudah terbawa arus, menjunjung tinggi kesatuan, tidak cuek terhadap warga lain, dan lain sebagainya.

Sudah Tahu Apa Saja Contoh Ancaman Militer?

Berbagai contoh ancaman militer di atas, dapat mempengaruhi kedaulatan negara, sehingga berpeluang mudah tertindas oleh negara lain. Maka dari itu, semua pihak harus saling bekerjasama untuk mencegah ancaman militer. Dengan demikian, kesengsaraan dapat dihindari.

Sebagai warga sipil, Anda harus berhati-hati dalam bergaul. Jangan sampai terjerumus dalam lingkaran teroris, apalagi sampai melakukan aksi teror. Pasalnya, nyawa adalah taruhannya. Oleh karenanya, yuk, lebih bijak dalam bertindak!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page