“Kemanusiaan yang adil dan beradab” adalah bunyi sila kedua. Lalu, apa saja contoh penerapan sila ke-2 dalam kehidupan? Mari pelajari lebih dalam dengan membaca penjelasan berikut ini. Jangan lewatkan semua informasi pentingnya!
Memahami Makna Sila Kedua Pancasila
Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai dasar negara, tetapi menjadi pedoman hidup bernegara bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pahami makna sila ke-2 Pancasila yang menjadi salah satu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat lewat ulasan berikut ini, yuk!
1. Nilai Kemanusiaan Dijunjung Tinggi
Makna pertama dari sila kedua adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Dengan mengedepankan nilai kemanusiaan, risiko konflik dan kekerasan dapat dikurangi. Minimnya konflik antar masyarakat menandakan bahwa negara memiliki situasi dan lingkungan yang kondusif.
2. Derajat yang Setara Sesama Manusia
Setiap manusia memiliki derajat yang setara, tidak ada yang lebih rendah maupun lebih tinggi satu dari yang lainnya. Indonesia memang memiliki beragam suku, budaya, agama, dan ras. Namun, berdasarkan makna ini, perbedaan tersebut tidak ada artinya di mata hukum karena setiap individu memiliki derajat yang sama.
3. Kasih Sayang dan Empati
Di dalam sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” tersimpan makna tentang kasih sayang dan empati. Dua hal tersebut akan mendorong masyarakat Indonesia untuk saling menolong. Kasih sayang dan empati mendorong kita untuk membantu orang lain yang benar-benar memerlukan.
4. Adab dan Kesopanan
Terakhir, sila kedua juga memiliki makna adab dan kesopanan. Dengan dasar tersebut, setiap individu seharusnya dapat menunjukkan adab dan kesopanan dalam bersikap dan bertutur kata terhadap semua orang.
Ketenteraman pun dapat terwujud jika semua masyarakat Indonesia benar-benar memahami dan menerapkan makna sila kedua Pancasila ini.
7 Contoh Penerapan Sila ke-2 dalam Kehidupan
Berdasarkan makna yang telah dijelaskan di atas, berikut ini adalah beberapa contoh pengamalan atau penerapan sila “kemanusiaan yang adil dan beradab” di dalam berbagai lapisan masyarakat.
1. Penerapan untuk Diri Sendiri
Menerapkan sila kedua untuk diri sendiri jauh lebih penting sebelum menerapkannya di lingkup yang lebih besar seperti keluarga atau masyarakat. Berikut beberapa contoh penerapan sila ke-2 untuk diri sendiri.
a. Melindungi diri dari kekerasan, baik fisik maupun verbal.
b. Menghargai diri sendiri serta tidak membiarkan orang lain merendahkan.
c. Memahami dan mengakui bahwa setiap manusia memiliki derajat, kewajiban, serta hak sama sehingga tidak terjadi diskriminasi.
d. Memandang dan memperlakukan diri sendiri sebagai salah satu makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bermartabat.
e. Mempelajari nilai-nilai agama yang dipercayai sehingga menjadi individu yang gemar berbuat baik kepada diri sendiri serta orang lain.
2. Lingkup Keluarga

Setelah menerapkan untuk diri sendiri, sila ke-2 Pancasila juga wajib untuk diterapkan pada lingkungan yang lebih besar, yaitu keluarga. Di bawah ini adalah beberapa ilustrasi pengamalannya.
a. Berkomunikasi dengan baik dan terbuka dengan semua anggota di dalam keluarga.
b. Melibatkan seluruh anggota keluarga di dalam mengambil berbagai keputusan yang bersifat penting.
c. Saling menyayangi dan melindungi sesama anggota keluarga tanpa membedakan apapun.
d. Tidak segan membantu dan menolong anggota keluarga yang sedang berhadapan dengan kesulitan.
e. Mengerjakan seluruh kewajiban sebagai anggota keluarga, baik sebagai orang tua, anak, adik, maupun kakak.
f. Aktif dalam melaksanakan kegiatan di keluarga serta tidak membebankan semua urusan pada satu orang saja.
g. Memberikan hak untuk setiap anggota keluarga seperti kasih sayang, kehidupan yang layak, perlindungan, rasa aman, serta kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
h. Berbicara dengan santun dan sopan dengan seluruh anggota keluarga, meski berbicara dengan yang lebih muda sekalipun.
i. Menghormati ruang pribadi dan privasi seluruh anggota keluarga.
j. Memahami perasaan serta kebutuhan setiap individu yang ada di keluarga.
3. Lingkungan Sekolah
Setelah mendapatkan pendidikan di lingkungan keluarga, umumnya anak-anak akan mengenyam pendidikan formal di sekolah mulai dari usia 5 tahun. Ada beberapa contoh penerapan sila ke-2 dalam kehidupan sekolah dalam penjelasan singkat berikut ini.
a. Menghargai seluruh perbedaan dalam berpendapat ketika berdiskusi mengenai pelajaran.
b. Menolong atau membantu teman yang memerlukan bantuan, terutama dalam mempelajari materi yang belum dimengerti.
c. Melaksanakan kewajiban serta mendapatkan hak yang sesuai sebagai seorang murid.
d. Menjunjung tinggi nilai toleransi sehingga bisa saling menghargai teman yang berbeda agama, suku, maupun ras.
e. Menghindari perkataan atau sikap yang dapat melukai perasaan teman maupun guru di sekolah.
f. Mengerjakan setiap tugas maupun ujian dengan penuh saras percaya diri.
g. Menentang seluruh bentuk diskriminasi terhadap golongan, agama, suku, dan ras.
4. Kehidupan Bermasyarakat
Pada dasarnya, tidak ada banyak perbedaan antara penerapan sila ke-2 di kehidupan bermasyarakat dengan keluarga dan sekolah. Rincian contohnya dapat Anda lihat di bawah ini.
a. Mengakui bahwa setiap individu memiliki derajat, kewajiban, serta hak yang setara.
b. Sebisa mungkin membantu setiap orang yang sedang mengalami kesulitan.
c. Menjunjung tinggi kepedulian terhadap semua orang.
d. Tidak memandang agama, ras, dan suku sebagai perbedaan.
e. Menghargai setiap pekerjaan atau profesi.
f. Menghormati dan menjalankan aturan yang berlaku agar tercipta kehidupan masyarakat yang harmonis dan tertib.
g. Menjaga integritas serta kepercayaan dalam berhubungan serta berinteraksi dengan masyarakat.
5. Pengamalan di Media Sosial

Beberapa tahun ke belakang, interaksi antar individu tidak hanya berlangsung di dunia nyata. Dunia maya, khususnya media sosial, menjadi sebuah ruang lingkup yang baru dalam bermasyarakat. Apa saja contoh penerapan sila ke-2 dalam kehidupan bermedia sosial?
a. Menghargai seluruh pendapat yang disampaikan oleh orang lain meskipun tidak sesuai dengan kata hati.
b. Senantiasa bersikap rendah hati.
c. Tidak sembarangan dalam berbicara, memberikan pendapat, serta menulis komentar.
d. Tidak mudah menghujat dan main hakim sendiri.
e. Menjunjung tinggi kepedulian terhadap sesama manusia dengan memberikan donasi secara daring (online).
f. Tidak menyebarkan konten-konten sensitif seperti kekerasan, korban kecelakaan, serta pornografi.
6. Lingkungan Hidup
Pancasila adalah salah satu pedoman yang wajib dipegang teguh oleh seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani seluruh aspek kehidupan. Selain di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan media sosial, Pancasila sila kedua juga wajib diterapkan di lingkungan hidup. Contoh pengamalannya dapat Anda simak di bawah ini.
a. Bersedia untuk bekerja bakti di sekitar lingkungan rumah untuk menjaga kebersihan.
b. Menyadari dan menghargai bahwa setiap individu memiliki hak atas lingkungan yang sehat dan baik.
c. Membuang sampah pada tempat yang seharusnya agar tidak membuat lingkungan sekitar menjadi kotor.
d. Tidak mencemari lingkungan darat, air, dan udara, baik skala besar maupun kecil.
7. Sila ke-2 dalam Berlalu Lintas

Terakhir, sila kedua Pancasila juga wajib menjadi dasar dan pedoman dalam kehidupan berlalu lintas, baik saat di jalan raya, jalan tol, maupun jalan kecil. Berikut adalah beberapa contoh pengamalan sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” di jalan.
a. Mematuhi seluruh rambu dan peraturan lalu lintas untuk menciptakan ketertiban dalam berkendara, bukan hanya takut terkena bukti pelanggaran (tilang) oleh petugas berwajib.
b. Mengendarai kendaraan bermotor, baik sepeda motor dan mobil, maupun kendaran tidak bermotor dengan berhati-hati. Tindakan tersebut wajib dilakukan untuk menjaga kenyamanan serta keamanan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.
c. Mematuhi seluruh rambu lalu lintas dalam rangka memberikan hak kepada pengguna jalan lain serta memenuhi kewajiban diri sendiri.
d. Apabila memungkinkan, persilakan pengguna jalan atau pengedaran lainnya untuk melewati jalan terlebih dahulu.
e. Tidak berkendara di trotoar untuk menghargai para pejalan kaki yang melintas.
f. Tidak merokok ketika berkendara di jalan karena termasuk dalam tindakan tercela serta bisa membahayakan orang lain.
g. Mengurangi laju kendaraan ketika berada di Zona Selamat Sekolah (ZOSS), mendekati persimpangan, zebra cross, dan perlintasan kereta api.
h. Memprioritaskan pejalan kaki dan mempersilakannya untuk menyeberang terlebih dahulu melalui zebra cross.
i. Mendahulukan kendaraan prioritas untuk melintas terlebih dahulu, contohnya seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran.
Baca Juga : Contoh Sila ke-3 dalam Kehidupan Sehari-hari dan Bermasyarakat
Mengapa Penerapan Sila ke-2 Sangat Penting?
Mengamalkan contoh penerapan sila ke-2 dalam kehidupan akan mendorong terciptanya masyarakat yang memiliki adab, adil, serta penuh dengan cinta kasih.
Pengamalan tersebut akan membantu menciptakan hubungan antar individu yang lebih harmonis serta berdampak positif terhadap pembangunan sosial yang berkelanjutan dalam kehidupan bernegara.