Makalah penelitian bukan hanya berisi topik dan latar belakang, namun juga harus ada penutupnya. Meskipun berada pada bagian akhir, membuat penutup makalah tidak boleh sembarang. Oleh sebab itu, pahamilah contoh penutup makalah sebagai bahan referensi.
Daftar ISI
Apa Itu Penutup Makalah?
Sesuai namanya, penutup makalah terletak di bagian akhir. Pada bagian ini, berisi seputar observasi dan riset lapangan dari penelitian.
Adanya penutup makalah, membuat pembaca bisa lebih mudah memahami isi makalah. Dengan demikian, bisa mendatangkan pengetahuan dan wawasan baru bagi pembaca.
Jika membahas bagian penutup makalah tidak bisa lepas dari kesimpulan dan saran. Unsur-unsur tersebut memiliki keterkaitan dan saling melengkapi satu sama lain. Menulis penutup makalah harus menentukan kesimpulan isi pembahasan makalah terlebih dahulu.
Selain itu, ada juga saran untuk penelitian. Karena kesimpulan dan saran berhubungan dengan penutup makalah, maka keduanya masuk dalam bahasannya.
Jika Anda sudah memahami isi makalah secara keseluruhan, membuat kesimpulan dan saran di penutup makalah menjadi lebih mudah.
Struktur Penutup Makalah
Sebelum menulis contoh penutup makalah, sebaiknya pahami dulu strukturnya. Sehingga hasilnya lebih terperinci, tanpa adanya miskomunikasi dalam makalah penelitian. Ketahuilah struktur penting yang umum di dalam penutup makalah, yaitu:
1. Kesimpulan
Syarat pertama untuk membuat penutup makalah adalah kesimpulan dari penelitian. Bagian ini berisi tentang hasil akhir makalah secara keseluruhan, namun dibuat lebih singkat, padat, dan jelas.
Maka dari itu, hasil kesimpulan harus sesuai isi pembahasan yang sudah ada di bab-bab sebelumnya. Tujuannya agar pembaca lebih memahami isi makalah dan tidak bingung.
Bukan itu saja, kesimpulan juga tidak boleh terlalu panjang. Sebaiknya tulis poin-poin penting dari isi pembahasan. Dengan kata lain, kesimpulan yang panjang akan mengurangi nilai inti pokok permasalah makalah.
Adapun karakteristik dari kesimpulan, yakni:
- Menyampaikan kembali kalimat teori yang ada dukungan argumen dalam karya tulis ilmiah. Akan tetapi, sebaiknya jangan menggunakan kata-kata yang sama.
- Memberikan pernyataan tentang topik penelitian dari perkembangan paragraf, namun hasil kata-katanya tidak sama.
- Jika kesimpulan sudah sesuai, maka akan berisi pendapat, prediksi, dan solusi.
- Ada pernyataan akhir yang berisi ringkasan esai.
- Memakai kata transisi, mulai dari dengan kata lain, ringkasannya, karena, itu, yaitu, singkatnya, kesimpulannya, dan lain sebagainya.
- Kata transisi berfungsi sebagai isyarat bahwa ide-ide akan berakhir.
2. Saran
Saran juga menjadi bagian dari penutup makalah. Berbeda dari kesimpulan, saran ditulis untuk ditujukan kepada pembaca. Pastinya masih berkaitan dengan topik pembahasan..
Adanya saran, penulis bisa memberikan solusi kepada para pembaca yang berkaitan isi makalah.
Pada dasarnya, pembuatan saran tidak ada aturan khusus. Namun, sebaiknya tulis saran menggunakan bahasa sederhana. Supaya pembaca lebih mudah memahaminya.
Agar bisa mengenali kalimat saran, Anda harus memahami ciri-cirinya terlebih dahulu. Berikut ini penjelasannya, yaitu:
- Ada kata penanda pada awal kalimat maupun tengah kalimat. Contohnya seperti sebaiknya, perlu diingat bahwa, hendaknya, seharusnya, lebih baik jika, saran saya, dan lain sebagainya.
- Penggunaannya sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan karya sastra. Selain itu, kalimat saran juga bisa Anda temukan pada teks tajuk rencana, paragraf argumentasi, dan resensi.
- Akhir kalimat saran tidak ada tanda baca seru, yakni tanda yang menggambarkan kalimat seruan dan larangan.Â
Baca Juga : 4 Contoh Saran dalam Makalah serta Strukturnya
3 Tips Membuat Penutup Makalah
Dalam menulis penutup makalah, tidak boleh melakukannya secara asal-asalan. Karena ada beberapa syarat yang harus diperhatikan. Simak 3 tips dalam membuat penutup makalah berikut ini.
1. To The Point
Maksud dari to the point, sebaiknya bagian penutup tidak mengandung kalimat bertele-tele. Karena idealnya penutup makalah hanya satu halaman. Jika isi pembahasan makalah sudah panjang, tuliskan bagian penutup maksimal dua halaman.
Pasalnya, penutup makalah adalah hasil akhir dari isi makalah. Selain itu, penutup makalah juga menjadi jawaban dari tujuan pada bagian pendahuluan. Oleh sebab itu, usahakan untuk membahasnya to the point.
Dengan demikian, pembaca lebih mudah untuk memahami hasil makalah penelitian. Sehingga pastikan memilih poin penting pembahasan saja dan tidak perlu menjabarkan hal lainnya.
2. Fokus Rangkuman
Pada bagian penutup juga sering terjadi kesalahan. Penyebab utamanya adalah kurang fokus dalam merangkum isi makalah. Hal itu bisa terjadi karena kurang pemahaman terkait penelitian yang dituliskan penulis.
Padahal penutup makalah harus fokus menyimpulkan isi makalah. Oleh sebab itu, Anda harus menganalisis poin-poin penting dari data pembahasan. Sehingga penulisan penutup makalah mudah dilakukan.
3. Beri Saran Sesuai Tema
Saran adalah sub bagian penutup yang sering dianggap remeh. Pada akhirnya, penulisan saran justru melebar kemana-mana. Padahal, sebenarnya sub bagian ini harus berkaitan dengan tema dan isi pembahasan makalah.
Agar hasilnya bagus, Anda harus membuat saran sesuai tema dan isi. Sehingga memiliki korelasi hasil yang sesuai. Pada hasil penelitian lapangan, Anda bisa memberikan saran kepada pelaku terkait lapangan dan hasil temuan.
Lain halnya dengan penelitian berdasarkan buku referensi, maka berikan saran tentang wacana yang diangkat. Biasanya, itu bisa berasal dari berbagai sumber literasi pustaka.
Berdasarkan inti, sebaiknya jangan melebar dengan memberikan saran yang tidak penting. Anda cukup hanya fokus pada hasil pembahasan. Dengan demikian, bagian saran akan nyambung dengan isi makalah tanpa melebar.
3 Contoh Penutup Makalah
Meskipun sudah memahami struktur penulisan dalam penutup makalah, tidak afdol rasanya jika tidak menengok contohnya. Anda bisa menjadikan 3 contoh penutup makalah di bawah ini sebagai referensi.
Contoh 1
Pada contoh di atas, Anda bisa melihat bahwa penutup makalah berisi kesimpulan dan saran. Masing-masing sub bab tersebut terbilang cukup singkat isinya. Meski penutup, pastikan Anda memperhatikan penulisannya agar tetap sesuai EYD.
Contoh 2
Sama seperti pada contoh pertama, penutup makalah berisi kesimpulan dan saran. Namun, pada contoh kedua ini, kesimpulannya tidak berbentuk paragraf melainkan bulleting list. Meski begitu, sama-sama menjelaskan kesimpulan dan saran penelitian.
Contoh 3
Contoh penutup makalah yang terakhir ini mirip dengan contoh yang pertama yaitu penjelasan berupa paragraf, bukan bulleting list. Jika diperhatikan, contoh di atas tata bahasa yang digunakan masih banyak yang kurang tepat.
Misalnya, penggunaan huruf kapital maupun pengulangan kata-kata yang sama atau bertele-tele.
3 Manfaat Menulis Penutup Makalah
Sebagai sub bagian dari makalah, bagian penutup tentu saja memiliki fungsi. Berikut 3 diantaranya, yaitu:
1. Bagi Penulis
Dengan menulis bagian penutup, maka penulis bisa meningkatkan pemikirannya secara lebih kritis. Karena menyimpulkan suatu pembahasan membutuhkan effort tinggi.
Selain itu, penulis juga jadi lebih sistematis, bertanggung jawab, lebih peka terhadap masalah, dan menambah wawasannya. Sehingga, isi makalah menjadi lebih terstruktur.
2. Bagi Pembaca
Tidak hanya untuk penulisnya, seseorang yang membaca bagian-bagian dari makalah juga mendapatkan manfaat. Salah satunya adalah sebagai sumber referensi dan menambah ilmu pengetahuan mereka.
3. Bagi Industri Terkait
Ketika membuat makalah, tentu ada institusi tertentu dibaliknya. Nah, biasanya penulisan bagian-bagian makalah yang benar akan bermanfaat bagi mereka. Hal ini karena sebagai acuan untuk memperbaiki masalah dan menerapkan solusi yang ada di dalam penutup makalah.
Baca Juga : Pengertian Makalah, Struktur, Jenis, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Sudah Tahu Contoh Penutup Makalah?
Penutup makalah adalah salah satu bagian penting dari makalah. Anda bisa mempelajari berbagai contoh penutup makalah yang ada. Membuat bagian akhir makalah memang terlihat mudah, namun tidak boleh sembrono. Sebab, bisa menghilangkan nilai penting makalah.
Akibatnya, makalah jadi tidak terstruktur kembali. Tidak hanya penulis yang dirugikan, para pembaca juga ikut kena getahnya. Sebab pembaca bisa merasa kebingungan. Pastikan Anda membuat penutup makalah yang jelas, tidak bertele-tele, dan mudah dipahami.