Desain Penelitian: Pengertian, Jenis, Penerapaan, dan Contohnya

Desain penelitian merupakan salah satu langkah awal dalam melakukan penelitian yang berperan penting untuk membantu penelitian Anda tetap pada jalur yang sesuai dengan hasil sesuai harapan. Pahami ragam jenis dan penerapannya melalui ulasan dalam artikel kali ini, yuk!

Apa itu Desain Penelitian?

Desain atau rancangan penelitian merupakan rencana atau kerangka penelitian yang berguna  untuk membuat penelitian menjadi terstruktur susunannya. 

Bisa dikatakan bahwa riset desain merupakan rancangan dari kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan pengkajian data secara sistematis dan objektif guna memecahkan persoalan. Rancangan penelitian memiliki fungsi utama yaitu sebagai acuan dalam melakukan penelitian. 

4 Karakteristik Rancangan Penelitian

Ada empat karakteristik utama dari sebuah rancangan penelitian yang dapat Anda pelajari dalam penjelasan singkat berikut ini. 

Karakter riset desain
Karakter riset desain | leverageedu.com

a. Netral

Ketika melakukan penelitian, Anda mungkin memiliki asumsi atau hipotesis yang ingin Anda kemukakan dan simpulkan. Asumsi dan data yang Anda sampaikan harus bersifat netral dan terbebas dari bias. 

b. Generalisasi

Metode yang Anda pilih haruslah bisa mencakup atau relevan untuk semua jenis sampel, baik dalam skala besar maupun kecil. 

c. Valid

Setiap penelitian, asumsi, hipotesis maupun data harus menghasilkan konklusi yang valid dan benar. Validitas inilah yang menentukan apakah penelitian Anda dapat dipercaya atau tidak. 

d. Keandalan

Karakter ini mengacu pada frekuensi kesalahan muncul dan bagaimana cara menguranginya. 

Apa saja Fungsi Desain Penelitian?

Selain fungsi utama yang telah disinggung di awal, rancangan riset atau penelitian memiliki empat fungsi dan peranan lain untuk pelaksanaan penelitian yang Anda lakukan. 

1. Menguji Hipotesis

Tujuan dari penelitian adalah menjawab rumusan masalah atau hipotesis. Rancangan penelitian yang tepat akan membantu Anda untuk mencapai tujuan itu. Dalam rancangan, Anda bisa merencanakan waktu, tempat, metode, hingga batasan-batasan yang jelas sehingga hipotesis dapat terpecahkan.

2. Pegangan Peneliti

Rancangan penelitian terdiri atas langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam proses penelitian. Rancangan riset ini bisa menjadi pegangan Anda agar tetap berada di jalur riset yang Anda inginkan. Misalnya, Anda perlu menentukan apakah penelitian Anda menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif.

3. Mengemukakan Batas Penelitian

Penelitian Anda juga memerlukan batasan yang berguna untuk memberikan limitasi atau ruang lingkup apa saja yang ingin Anda bahas. Dengan demikian, Anda mempunyai jalur yang jelas untuk mengkaji penelitian Anda. 

Batasan dalam sebuah desain penelitian ini juga berguna supaya Anda tidak membahas sesuatu di luar kajian studi Anda.

4. Memaparkan Hambatan Penelitian

Ketika Anda merancang rancangan riset, Anda juga akan mempertimbangkan hambatan-hambatan yang mungkin Anda hadapi nanti. Contohnya antara lain jumlah responden, lokasi penelitian, hingga kajian pustaka yang ingin Anda gunakan. 

Memaparkan hambatan ini akan membantu Anda untuk bisa mencari solusi supaya penelitian dapat berjalan lancar.

Kenali 2 Jenis Pendekatan Penelitian beserta Jenis Desain Penelitiannya Berikut Ini!

Rancangan penelitian umumnya memiliki banyak jenis, tergantung dari metode penelitian masing-masing. Akan tetapi, ada dua kategori pendekatan penelitian yang utama, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dari masing-masing pendekatan, terdapat jenis riset desain yang lebih spesifik. Pelajari penjelasannya berikut ini. 

Kualitatif dan Kuantitatif
Kualitatif dan Kuantitatif | Revou.com

1. Kualitatif

Penelitian kualitatif lebih banyak menonjolkan proses dan pengolahan data berdasarkan landasan teori yang ada di lapangan. Pendekatan jenis ini cocok untuk menjawab penelitian yang berlandaskan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”. 

Jenis penelitian ini cocok untuk Anda yang ingin mendalami dan memecahkan bagaimana suatu peristiwa, fenomena, ataupun kemungkinan bisa terjadi.

Berikut ini adalah jenis-jenis desain penelitian untuk pendekatan kualitatif.

a. Etnografi

Etnografi adalah jenis penelitian yang meneliti kebudayaan manusia pada suatu etnik tertentu dalam waktu atau periode tertentu.

Contoh: “Kajian Etnografi: Studi Mengenai Tutur Bahasa Perempuan Jawa dalam Bermasyarakat”.

b. Studi Kasus

Desain Penelitian studi kasus  merupakan penelitian menyelidiki sebuah fenomena atau kasus kontemporer yang terjadi di kehidupan nyata secara mendalam.

Contoh judul: “Studi Kasus: Tingkat Kebebasan Berpendapat Siswa di Lingkungan”. 

c. Studi Historikal

Studi ini meneliti perihal sumber-sumber sejarah atau peristiwa masa lampau dan dikaji secara kronologis dan sistematis.

Contoh: “Peran Kebudayaan Hindu dalam Era Majapahit Perkembangan Kota di Mojokerto”.

d. Grounded Theory

Jenis penelitian yang ingin mengulik lebih dalam sebuah kajian teori yang penelitian-penelitian sebelumnya belum pernah menjawab.

Contoh: “Peran Media Sosial dalam Berpolitik untuk Kalangan Muda: Teori yang Membumi”.

2. Kuantitatif

Rancangan riset berbentuk kuantitatif merupakan pendekatan yang banyak menggunakan data berupa angka. Teknik ini banyak menggunakan data statistik dan survei responden sebagai sumber data yang dikelola. 

Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengembangkan hipotesis berdasarkan perhitungan dan pengukuran. Kemudian, hasil perhitungan tersebut dikaitkan dengan pengamatan data empiris. 

Berikut ini adalah jenis-jenis riset desain untuk pendekatan kuantitatif.

a. Eksperimental

Eksperimental adalah jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan percobaan atau eksperimen untuk menguji hipotesis. 

Contohnya seperti studi kasus, “Pengaruh Pembelajaran Audio Visual terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP”

Kenali tiga jenis desain penelitian eksperimental berikut ini, yuk!

  1. True Experimental: Jenis penelitian yang bergantung pada eksperimen, percobaan, dan data statistik untuk membuktikan sebuah hipotesis. 
  2. Quasi-Experimental: Penelitian yang menggunakan sampel atau partisipan yang terkontrol atau tidak acak. 
  3. Pre-Experimental: Merupakan rancangan dari eksperimen. Jadi, belum termasuk dalam eksperimen karena masih ada variabel luar yang mempengaruhi variabel terkontrol.

b. Non-Eksperimental

Jenis penelitian ini hanya dapat meneliti hubungan antar variabel dan tidak mengutak-atik variabel. Dalam pendekatan kuantitatif, penelitian ini cukup mirip dengan penelitian survei. Hasil kesimpulan dari penelitian ini juga tergantung pada interaksi, interpretasi, dan observasi.

Berikut adalah jenis-jenis penelitian non-eksperimental yang lebih spesifik.

  1. Cross-sectional: Penelitian membandingkan dua subjek atau lebih dalam satu variabel yang sama. Biasanya berlangsung dalam satu titik waktu yang relatif singkat.
  2. Longitudinal: Studi yang meneliti suatu variabel dalam satu titik waktu ke dalam suatu periode yang lama.
  3. Korelasional: Jenis penelitian yang membandingkan dua variabel dalam suatu data statistik.
  4. Observasional: Studi yang mengamati perilaku suatu subjek dalam kehidupan alamiah atau pengamatan dari laboratorium.

6 Langkah untuk Membuat Desain Penelitian

Ikuti langkah-langkah dalam panduan berikut ini agar Anda dapat menyusun sebuah rancangan riset yang efisien. 

Langkah desain penelitian
Langkah desain penelitian | researchprospect.com

1. Menentukan Rumusan Masalah

Salah satu langkah awal dalam meneliti adalah menentukan prioritas Anda, contohnya rumusan masalah. Tanpa adanya rumusan masalah, penelitian tidak akan bisa berjalan. 

Anda bisa menggunakan satu dari tiga jenis rumusan masalah berikut ini. 

  1. Deskriptif: rumusan masalah membahas permasalahan mandiri pada satu variabel. Contohnya, “Bagaimana tingkat kerjasama masyarakat desa dalam pembangunan desa?”.
  2. Komparatif: rumusan yang membandingkan dua variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel. Misalnya, “Bagaimana perbedaan warga desa dengan warga kota dalam membangun relasi sosial?”.
  3. Asosiatif: rumusan yang mempertanyakan hubungan dua atau lebih variabel dalam satu permasalahan. 

2. Jenis Pendekatan

Selanjutnya, Anda perlu menentukan jenis pendekatan penelitian. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Anda bisa menentukan apa penelitian Anda bersifat kualitatif atau kuantitatif. 

3. Waktu dan Tempat

Saat merencanakan sebuah penelitian, Anda juga perlu merencanakan tempat dan waktu penelitian Anda. Tentukan di mana dan berapa lama Anda melakukan penelitian.

4. Kajian Pustaka

Kajian pustaka atau literature review merupakan salah satu hal penting dalam desain penelitian. Pasalnya, pustaka atau teori akan mendukung hipotesis Anda. Penelitian Anda akan jadi lebih bisa dipertanggungjawabkan bila memiliki landasan teori yang valid dan konkret. 

5. Sampel dan Teknik Pengumpulan Data

Sampel dalam pendekatan kuantitatif berkaitan dengan populasi atau jumlah, baik itu manusia, hewan, maupun benda. Di sisi lain, pendekatan kualitatif lebih mengenal sampel dalam bentuk informan, narasumber, atau subjek.

Ada beberapa cara untuk mengumpulkan data dan sampel. Berikut adalah beberapa diantaranya.

TeknikYang Perlu Anda Perhatikan
Survei/KuesionerRencana surveiBerapa banyak responden yang dibutuhkan?Bagaimana cara menyebarkan kuesioner?Pertanyaan apa saja yang ada dalam kuesioner?
WawancaraKriteria narasumber yang ingin Anda wawancarai?Waktu dan lokasi bertemu dengan narasumberJenis wawancara (terstruktur atau bebas)
EksperimenLokasi tempat melakukan percobaanPerhitungan variabelTeknik eksperimen
Data SekunderKebenaran dari dataKriteria untuk memilih data dan referensiTeknik yang digunakan untuk menyortir data

6. Teknik Analisis

Teknik ini berkaitan kembali dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jika penelitian bersifat kualitatif, maka teknik analisis Anda akan lebih berbentuk penjelasan dan interpretasi untuk menerangkan hasil penelitian. 

Di sisi lain, pendekatan kuantitatif akan banyak mengelola angka. Anda akan melakukan pengelompokan angka, membuat statistik, hingga memaparkan sebuah bagan untuk menjelaskan hasil perolehan data Anda.

Contoh Desain Penelitian

Pada penelitian kualitatif, kita bisa membuat contoh rancangan penelitian dengan topik, “Studi Kasus: Penerapan Nilai Kejujuran pada Siswa SD Negeri 9 Banyu Urip”. 

Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Maka, pengambilan sampel ini berupa wawancara, observasi, serta diskusi grup dengan narasumber. Data yang sudah terkumpul akan dikelola menjadi sebuah eksplanasi atau penjelasan yang menjawab hipotesis/rumusan masalah. 

Baca Juga : Penelitian Eksperimen: Pengertian, Ciri, Tujuan dan Contoh

Temukan Desain Penelitian yang Tepat untuk Riset Anda

Merancang desain penelitian akan memengaruhi cara Anda menyelesaikan penelitian. Pilihlah rancangan riset yang paling sesuai dengan tujuan penelitian Anda.

Jika Anda ingin menunjukkan data statistik maka, pendekatan kuantitatif akan cocok untuk riset Anda. Sementara, kalau Anda ingin memaparkan sebuah interpretasi berdasarkan kajian pustaka yang valid, pendekatan kualitatif lah yang lebih cocok.

Rencanakan penelitian Anda sedetail mungkin, supaya penelitian Anda tetap berada di jalur yang konsisten dan tepat, serta lebih terstruktur dalam memaparkan hasil penelitian Anda.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page