Pengertian Distribusi: Jenis, Tujuan, Fungsi, Faktor Pengaruh serta Strateginya

Dalam dunia ekonomi, terdapat banyak istilah yang mungkin saja masih asing di telinga banyak kalangan. Salah satu istilah tersebut adalah distribusi. Istilah ini menggambarkan pembagian sebuah produk atau barang yang akan diperjual belikan di pasaran. 

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, kegiatan pembagian ini diharuskan secara merata dan adil demi terpenuhinya permintaan pasar oleh konsumen. Sehingga, proses perputaran roda ekonomi tetap stabil dan kegiatan jual beli berjalan dengan lancar.

Apa yang Dimaksud dengan Distribusi?

Secara umum, yang dimaksud dengan distribusi yaitu sebuah proses mengirimkan barang dari satu pihak ke pihak yang lainnya yang memiliki hubungan bisnis. Penyaluran barang yang dimaksud bisa saja dari satu produsen ke produsen lainnya dengan tujuan untuk disalurkan kembali ke konsumen.

Dalam bidang ekonomi, kegiatan ini sering digambarkan sebagai jembatan penghubung antara produsen dan konsumen. Selain itu, kegiatan ini menjadi sebuah kemudahan bagi produsen untuk memasarkan hasil produksi bisnis mereka kepada konsumen. Sehingga, proses pemenuhan kebutuhan konsumsi menjadi mudah.

Jembatan ini dibuat secara sistematis dalam rangka pembagian hasil pendapatan secara nasional. Pendapat ini merupakan hasil bisnis para pengusaha yang terkait dengan faktor-faktor pendorong produksi. Seperti halnya penyediaan tanah, modal, dan tenaga kerja.

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Namun dengan demikian, penjelasan di atas merupakan gambaran awam tentang kegiatan ini. Sementara itu, ada beberapa pendapat lainnya yang diutarakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut: 

1. Warren J. Keegan

Ahli ekonomi ini menjelaskan tentang distribusi ini sebagai sebuah saluran milik produsen. Saluran ini berguna untuk menyalurkan hasil produksi ke konsumen untuk memenuhi permintaan pasar konsumsi. 

2. Kotler

Pendapat lain datang dari Kotler yang menggambarkan kegiatan ini sebagai sekelompok produsen yang memegang hak atas kepemilikan produk. Sekelompok ini digambarkan sebagai sebuah perusahaan atau produsen yang memiliki produk untuk disalurkan. 

Dengan begitu, kelompok ini akan berusaha untuk membuka jalan agar pemindahan hak kepemilikan barang produksi berjalan sesuai rencana. Oleh sebab itu, keperluan konsumen dapat terpenuhi dan perusahaan mendapat kepercayaan untuk menyalurkan hasil produksi mereka.

3. Basu Swastha

Menurut Basu, kegiatan ini merupakan sebuah saluran yang dipakai untuk memasarkan produk. Produsen merupakan elemen aktif yang memasarkan hasil produksinya menuju ke dunia industri, yaitu konsumen. 

Selain itu, Basu juga menjelaskan ada tiga tiang utama yang berguna dalam penyaluran kegiatan ini. Ketiga tiang tersebut adalah produsen, distributor, dan konsumen. Distributor menjadi elemen penting berupa jembatan saluran bagi produsen dan konsumen.

4. Oentoro

Sedangkan menurut Oentoro, kegiatan distribusi ini merupakan sebuah kegiatan yang memasarkan suatu produk dengan tujuan memperlancar penyaluran barang. Selain itu, Oentoro berpendapat dengan adanya kegiatan ini, maka akan mempermudah proses penyaluran hasil produksi kepada konsumen.

Faktor-faktor pendukung terlibat dalam kegiatan ini. Penyaluran produk tersebut bergantung pada jenis barang, harga, waktu, dan tempat penyaluran. Faktor-faktor tersebut yang mungkin saja akan memengaruhi kegiatan ini.

5. Soekartawi

Sementara itu, Soekartawi menggambarkan seorang distributor menciptakan sebuah kegiatan atau aktivitas yang terkait dengan penyaluran barang produksi. Hasil produksi tersebut bisa saja berupa barang atau jasa yang diminati oleh konsumen. 

Sehingga, dengan adanya kegiatan ini maka pemenuhan kebutuhan konsumen dapat terlaksana sesuai dengan alur pasar.

6. Assauri

Sama halnya dengan Soekartawi, Assauri menjelaskan bahwa aktivitas distributor ini merupakan kegiatan memindahtangankan hasil produksi ke konsumen. Kegiatan ini dipermudah dengan adanya proses penyaluran yang tepat hingga mencapai tujuan tangan konsumen.

Jenis-jenis Distribusi

Sementara itu, jenis-jenis dari kegiatan ini pun terbilang beragam. Tidak hanya sebatas penyaluran barang dari produsen ke konsumen, namun juga ada macam-macam jenis penyaluran yang dapat dilakukan. Para pelaku bisnis dapat memilih satu atau dua dari beberapa macam jenis penyaluran berikut. 

1. Distribusi Secara Langsung

Sesuai dengan namanya, jenis ini terlaksana secara langsung dari produsen yang mengambil peran penting sebagai distributor utama. Lalu, mulai memasarkan produknya ke pasaran hingga jatuh ke tangan konsumen. Produsen mengawasi dan mengirimkan langsung hasil produksi mereka.

Meski begitu, para pelaku bisnis yang berperan sebagai distributor harus mempertimbangan jumlah investasi yang mereka buat. Besaran angka secara tidak langsung berperan dalam pemasaran langsung hasil produksi ke konsumen. Sebab, adanya sistem ini membantu produsen agar tidak menggunakan pihak ketiga.

2. Distribusi Tidak Langsung

Kebalikan dari kegiatan distribusi secara langsung, kegiatan satu ini dilakukan secara estafet. Sistem ini melibatkan pihak ketiga sebagai jembatan atau penyalur kedua hasil produksi dari distributor utama menuju tangan konsumen. 

Dengan begitu, para distributor utama dituntut untuk memilih penyalur yang sudah terpercaya dan dapat diandalkan bagi perusahaan. Sehingga, dalam eksekusinya tidak akan menyebabkan kesalahan dan membuat konsumen kecewa. Hal ini menyebabkan perusahaan harus menyiapkan dana lebih untuk pihak ketiga.

3. Distribusi Intensif

Jenis kegiatan satu ini secara langsung melibatkan pihak retail dalam penyaluran hasil produksi hingga ke tangan konsumen. Produsen sebagai distributor pertama akan aktif mengirimkan produk hasil pabriknya ke toko-toko retail yang sudah menyebar. 

Namun, kegiatan ini memiliki sisi negatif bagi produsen dengan produk jualan tertentu. Sebab, sistem ini hanya dapat berjalan dengan kondusif jika hasil produksi distributor merupakan barang yang gampang terjual di pasaran. Makanan dan minuman adalah contoh barang-barang yang umum disalurkan secara intensif.

4. Distribusi Eksklusif

Selain itu, ada jenis penyaluran barang secara besar-besar di pasaran. Kegiatan ini biasa disebut sebagai penyaluran eksklusif. Penyaluran ini dilakukan dengan tujuan untuk menyalurkan produk secara massive di pasaran dengan melibatkan pihak pengecer dan penjual produk.

Penyaluran jenis ini sering dipakai oleh distributor ponsel yang ingin menjual produk ponsel milik mereka dengan skala besar di pasaran. Selanjutnya, ia berlaku dengan cara membuat perjanjian jual beli dengan pihak penjual produk sebagai pihak ketiga yang membantu pendistribusian produk.

5. Distribusi Selektif

Jenis penyaluran kelima bersifat menyalurkan skala besar pada pasar konsumen. Penyaluran ini disebut sebagai sistem selektif. Sebagaimana namanya, penyaluran ini hanya mengirimkan produk-produk tertentu ke tangan konsumen. 

Meski skala penyaluran tidak sebesar jenis-jenis yang lain, penyaluran ini cukup umum di pasar konsumen. Contohnya, penyaluran pakaian menuju toko-toko tertentu menyesuaikan dengan merek pakaian tersebut. Maka dari itu, penyaluran jenis ini disebut sebagai sistem yang selektif.

Tujuan Diadakannya Distribusi

Meskipun tujuan dari kegiatan distribusi barang sudah jelas untuk menyalurkan barang dari produsen ke tangan konsumen. Namun, masih ada tujuan lainnya yang mungkin saja masyarakat masih awam akan tujuan-tujuan tersebut. Berikut ini adalah tujuan-tujuan penting dari adanya penyaluran barang.

  • Untuk meningkatkan nilai jual hasil produksi
  • Meratakan penyaluran produk secara luas agar permintaan pasar dapat terpenuhi
  • Memberikan akses kemudahan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa
  • Menjamin kecepatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi
  • Menjadikan produk dan jasa yang sudah ditangan konsumen menjadi berguna

Fungsi Kegiatan Distribusi

Kegiatan ini mengemban tugas atau fungsi utama sebagai sistem penyaluran barang secara berkala dan dalam berbagai skala. Selain itu, terdapat fungsi-fungsi lainnya yang diemban oleh kegiatan ini. Lantas, apa saja fungsi kegiatan penyaluran ini?

  • Sebagai sarana transportasi atau angkutan untuk barang hasil produksi yang akan dipasarkan 
  • Sebagai wadah jual beli barang atau jasa yang dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
  • Sebagai tempat penyimpanan barang produksi sebelum disebarluaskan hingga jatuh ke tangan konsumen
  • Standarisasi produk sebelum dipasarkan akan sesuai dengan permintaan pasar dan tidak mengecewakan konsumen
  • Sebagai alat promosi produk dari sebuah perusahaan hingga bisa menggaet kepercayaan konsumen untuk menggunakan produk atau jasa tersebut

Faktor yang Memengaruhi Kegiatan Distribusi

Terlaksananya kegiatan distribusi di pasar konsumen ini tidak jauh dari faktor-faktor yang mendorong terjadinya penyaluran produk secara sempurna. Faktor-faktor tersebut berperan penting dalam pengembangan strategi penyaluran produk atau jasa hingga ke tangan konsumen.

Secara umum, faktor utama dari kegiatan ini adalah barang produksi itu sendiri. Jenis barang dan kualitas barang sangatlah penting untuk dipertimbangkan sebelum dilakukannya kegiatan penyaluran. 

Selain itu, faktor kondisi pasar yang tidak stabil juga memerankan efek penting bagi kegiatan ini. Keadaan pasar yang unexpected atau kurva permintaan bisa berganti secara mendadak mengakibatkan terhambatnya penyaluran produk ke pasaran. Hal ini karena diperlukan kembali adaptasi terhadap kondisi pasar.

Faktor penting lainnya adalah perusahaan. Sebagai produsen utama atau pelaku utama distributor, perusahaan harus mempertimbangkan besaran angka modal dan investasi yang akan dihabiskan untuk penyaluran produk. Sehingga, dalam eksekusinya tidak ada halangan terkait dana.

Strategi Distribusi di Pasaran

Strategi dalam pelaksanaan distribusi sangatlah dibutuhkan demi tercapainya tujuan dalam penyaluran barang atau jasa hingga ke tangan konsumen. Strategi pemasaran ini digunakan dengan tujuan untuk menyalurkan barang sesuai dengan target pasar. 

Namun, dalam praktiknya hal ini harus menyesuaikan dengan jenis penyaluran yang ada. Dengan begitu, sistem saluran akan berjalan sesuai alur. Lalu, bagaimana praktik ketiga strategi penyaluran tersebut?

1. Strategi Intensif

Strategi ini sering digunakan untuk memasarkan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Hal ini dikarena produk-produk kebutuhan tersebut banyak dicari oleh masyarakat sebagai kebutuhan pokok. Maka, penyaluran secara intensif ke toko-toko retail akan mengakibatkan penyaluran tepat sasaran.

2. Strategi Selektif

Sedangkan untuk strategi selektif, sesuai dengan namanya, strategi ini dalam praktiknya secara selektif menyebarluaskan produk ke tempat-tempat tertentu. Hal ini menyesuaikan dengan jenis kebutuhan masyarakat yang ada di wilayah tertentu. Sehingga, menghasilkan pencapain yang tepat sasaran.

3.  Strategi Eksklusif

Selain itu, ada strategi eksklusif yang secara khusus memberikan hak istimewa terhadap produk yang dipasarkan. Strategi ini digunakan untuk memasarkan barang-barang dengan nilai jual yang cukup tinggi.

Apakah Anda Sudah Paham tentang Distribusi?

Sebagai konsumen yang membutuhkan banyak kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari, Anda mungkin mengharapkan adanya distribusi secara benar dan tepat sasaran. Meskipun begitu, dalam praktiknya, kegiatan ini bergantung pada faktor dan jenis kegiatan yang menyesuaikan dengan kondisi pasar.

Kegiatan penyaluran ini bermaksud untuk menyalurkan hasil produksi dari distributor utama ke konsumen. Sebagai konsumen, apakah Anda sudah merasakan kepuasan akan pelayanan distribusi yang sudah ada?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page