Pada dasarnya, fungsi sistem pelumasan mesin pada kendaraan memiliki peranan yang cukup besar. Namun,, hal tersebut tak akan bisa terwujud tanpa adanya kinerja yang baik dari masing-masing komponen yang terlibat. Bahkan, tanpa adanya treatment atau perawatan yang tepat, sistem bisa saja kehilangan fungsinya.
Lalu, apa saja fungsi dari sistem pelumasan mesin? Apa saja komponen yang terlibat dan bagaimana cara sistem ini bekerja? Untuk meningkatkan kepekaan Anda sebagai pengguna pada sistem pelumasan, ada baiknya Anda mempelajari artikel ini!
Daftar ISI
- Apa Itu Sistem Pelumasan Mesin?
- 5 Fungsi Sistem Pelumasan Mesin
- Komponen Sistem Pelumasan Mesin
- 1. Oil Pump (Pompa Pelumas)
- 2. Oil Filter (Filter Minyak)
- 3. Oil Pan (Bak Pelumas)
- 4. Strainer
- 5. Pressure Switch dan Pressure Valve (Sensor dan Klep Tekanan Oli)
- 6. Oil Gallery dan Oil Jet (Saluran Pelumas)
- 7. PCV Valve
- 8. Oli atau Minyak Pelumas
- 9. Bearings (Bantalan)
- 10. Crankshaft (Poros Engkol)
- 11. Camshaft
- Cara Kerja Sistem Pelumasan Mesin
- Sudah Tahu Fungsi Sistem Pelumasan Mesin?
Apa Itu Sistem Pelumasan Mesin?
Sistem pelumasan mesin adalah sebuah mekanisme yang berperan dalam mengurangi gaya gesek pada mesin. Seperti namanya, sistem ini akan melumasi dan melindungi mesin dari gesekan, keausan, suhu panas berlebih, hingga bahkan kerusakan.
Dalam menjalankan fungsinya, sistem ini menggunakan bantuan oli sebagai pelumas. Mengalirnya oli pada mesin akan mengurangi gesekan antar komponen.
Sehingga, sifat oli harus licin, cair, dan mampu melindungi dari karat. Selain itu, berbagai aspek juga dapat mempengaruhi efisiensi pelumasan, baik dari pemilihan produk, penggunaan kendaraan, hingga iklim daerah tempat tinggal Anda.
5 Fungsi Sistem Pelumasan Mesin
Secara teori, sistem pelumas ini memiliki banyak fungsi seperti 5 peranan berikut ini:
1. Menjadi Pelumas yang Mengurangi Gesekan
Salah satu fungsi utama sistem pelumasan sudah pasti sebagai pelumas yang mana akan mengurangi gesekan antara komponen mesin yang bergerak. Ketika mesin beroperasi, komponen seperti piston, poros engkol, dan camshaft akan bergerak dengan cepat.
Gesekan yang terjadi dari dua logam yang bertemu lama kelamaan akan menyebabkan keausan dan kerusakan pada komponen tersebut. Oleh karena itu, fungsi sistem pelumasan mesin akan menyebarkan oli untuk membantu mengurangi gesekan dan aus, sehingga komponen mesin lebih tahan lama.
2. Mendinginkan Mesin
Selain mengurangi gesekan, sistem pelumasan juga akan membantu mendinginkan mesin. Proses pendinginan terjadi ketika komponen mesin tak lagi menghasilkan gesekan yang besar, alhasil panas yang timbul juga akan lebih rendah.
Namun, oli atau minyak pelumas akan mengambil panas ini dan membawanya ke luar dari mesin dalam setiap siklus putarnya. Hal ini akan membantu kendaraan menjaga suhu mesin tetap dalam batas yang aman, sehingga akan terhindar dari overheating dan keausan.
3. Membersihkan Mesin
Fungsi sistem pelumasan mesin berikutnya adalah membersihkan mesin. Hal ini terjadi setiap siklus putar pelumas akan membawa kotoran yang menempel pada komponen. Menurut beberapa ahli, minyak pelumas mengandung deterjen yang membantu mengangkat kotoran dan endapan karena operasi mesin.
Dengan siklus yang terus berjalan, sistem pelumas ini akan menjaga komponen mesin tetap bersih dan bebas dari kerak membandel. Selain mengganggu kinerja, kerak tersebut juga dapat menimbulkan kerusakan serius jika tidak ada tindakan pembersihan otomatis dari pelumas.
4. Melindungi Mesin dari Korosi
Sebagian besar minyak pelumas menerapkan berbagai formula anti korosi yang akan memberi lapisan pelindung pada komponen mesin. Hal Ini membantu melindungi komponen dari karat yang mungkin terjadi karena kelembaban maupun zat-zat perusak lainnya.
5. Menjadi Perapat
Fungsi sistem pelumasan mesin sebenarnya juga berperan dalam perapat atau menjadi segel yang mencegah kebocoran. Sistem pelumas ini akan berperan mengisi bagian presisi dalam mesin dan mencegah celah muncul dan menimbulkan kebocoran gas.
Baca Juga : Fungsi Sistem Pendingin Mesin, Komponen, dan Cara Kerjanya
Komponen Sistem Pelumasan Mesin
Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, sistem ini melibatkan beberapa komponen, mulai dari:
1. Oil Pump (Pompa Pelumas)
Komponen pertama ini punya peran penting karena pompa pelumas akan bertanggung jawab mendorong dan mengalirkan minyak pelumas ke seluruh mesin. Pompa pelumas biasanya terhubung langsung ke poros engkol dan bekerja secara mekanis untuk memompa minyak ke seluruh sistem.
2. Oil Filter (Filter Minyak)
Berikutnya ada filter minyak yang tentunya berguna untuk menyaring minyak pelumas dari kotoran, partikel kecil, dan kontaminan lain yang mana terbawa pada siklus perputaran oli. Filter minyak biasanya menggunakan membran super kecil yang menjaga kontaminan kecil tak dapat tembus kembali ke mesin.
3. Oil Pan (Bak Pelumas)
Sebelum oli memulai siklus kerjanya, oli terlebih dahulu akan tersimpan pada sebuah bak penampungan. Dari bak ini juga Anda bisa tahu kapasitas oli apakah sudah waktunya ganti atau belum.
4. Strainer
Untuk memastikan fungsi sistem pelumasan mesin terkait menjaga kebersihan, sistem pelumas juga menyediakan penyediaan tambahan bernama strainer. Hanya saja, pori-porinya jauh lebih halus daripada filter oli sehingga bisa menyaring kotoran yang berukuran satu milimeter sekalipun.
5. Pressure Switch dan Pressure Valve (Sensor dan Klep Tekanan Oli)
Dalam sistem pelumasan, sensor dan klep tekanan oli berkaitan dengan pengukuran tekanan oli dalam mesin. Keduanya memiliki peran untuk mengukur dan mengatur tekanan minyak pelumas yang tetap stabil sesuai kebutuhan mesin.
6. Oil Gallery dan Oil Jet (Saluran Pelumas)
Saluran pelumas merupakan jaringan pipa atau saluran yang mana menghubungkan semua bagian mesin yang memerlukan pelumasan. Tugasnya untuk memastikan bahwa minyak pelumas sampai ke beberapa komponen sesuai kebutuhan. Bedanya, oil jet akan menyemburkan oli dengan komponen khusus yang lebih kecil.
7. PCV Valve
Komponen satu ini merupakan rangkaian saluran mesin, berupa ventilasi udara yang terdapat pada ruang engkol. Tugas dari Positive Crankcase Ventilation valve ini adalah untuk membantu mengeluarkan uap panas dari mesin.
8. Oli atau Minyak Pelumas
Sudah pasti harus ada oli atau minyak pelumas yang menjadi komponen utama dalam menjalankan fungsi sistem pelumasan mesin. Bentuknya berupa cairan yang bersifat anti korosif dan mengikat namun tetap licin untuk mengurangi gaya gesek pada mesin.
9. Bearings (Bantalan)
Sebenarnya, bearings adalah komponen penting dalam mesin, namun tidak terhubung secara langsung dengan sistem pelumasan. Namun, komponen ini memerlukan pelumasan karena berfungsi sebagai titik kontak antara bagian yang bergerak dalam mesin, seperti poros engkol, dan mengurangi gesekan.
10. Crankshaft (Poros Engkol)
Selain bearings, poros engkol juga menjadi komponen penting yang butuh pelumasan. Pada dasarnya, komponen inilah yang mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi pada roda. Poros ini harus tetap terlumasi dengan baik karena perannya yang besar dalam sistem gerak kendaraan.
11. Camshaft
Bagian yang tak kalah penting dari kedua komponen sebelumnya adalah camshaft. Camshaft merupakan komponen pengontrol bukaan dan penutupan katup mesin. Camshaft harus mendapatkan pelumasan yang baik untuk memastikan pengoperasian berjalan dengan optimal.
Cara Kerja Sistem Pelumasan Mesin
Pada dasarnya, fungsi sistem pelumasan mesin bekerja secara terus-menerus saat mesin kendaraan beroperasi. Minyak pelumas dalam bak pelumas akan terhisap dan tersalurkan ke mesin oleh pompa oli. Pergerakan oli akan mengelilingi mesin tiap satu siklus putaran yang berulang selama mesin berjalan.
Mulanya minyak tersebut akan mengalami penyaringan oleh filter minyak untuk menghilangkan kotoran yang mengendap. Setelah itu, minyak pelumas akan mengalir melalui saluran pelumas ke berbagai komponen mesin yang memerlukan pelumasan, seperti bearings, camshaft and crankshaft.
Selama proses perputaran tersebutlah fungsi sistem pelumasan mesin akan bekerja. Melalui oli, gaya gesekan antara komponen mesin akan berkurang, oli juga akan membantu mendinginkan suhu mesin, membersihkan komponen, dan melindungi mesin dari korosi.
Sensor tekanan minyak akan terus memantau tekanan minyak dalam sistem untuk mengontrol laju minyak dengan klep tekanan oli sesuai kebutuhan mesin. Jika ada masalah seperti tekanan yang rendah, sensor ini akan mengaktifkan peringatan atau lampu indikator pada dashboard kendaraan.
Sudah Tahu Fungsi Sistem Pelumasan Mesin?
Berdasarkan artikel ini, dapat kita simpulkan bahwa sistem pelumasan mesin adalah aspek yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kinerja mesin kendaraan. Dengan fungsi utama sistem pelumasan mesin dalam mengurangi gesekan, mendinginkan dan membersihkan mesin.Memahami fungsi dan komponen terlibat akan membantu Anda lebih aware pada sistem pelumasan ini. Sehingga, Anda tak akan acuh dan memberikan perawatan yang tepat dengan tujuan memperpanjang umur mesin kendaraan Anda dan menghindari biaya perbaikan yang besar dari kerusakan mesin.