Fungsi Sistem Pendingin Mesin, Komponen, dan Cara Kerjanya

Anda mungkin pernah bertanya-tanya mengapa suhu kendaraan selalu stabil, bahkan ketika Anda gunakan dalam jangka waktu yang lama. Hal itu terjadi karena adanya sistem pendingin mobil atau cooling system. Fungsi sistem pendingin mesin adalah menjaga suhu mesin untuk mencegah terjadinya overheating

Pada artikel ini, kita akan membahas secara mendalam fungsi-fungsi utama dari sistem pendingin mobil beserta cara kerjanya. Harapannya, dengan memahami peran sistem pendingin ini, Anda dapat menghindari masalah serius yang dapat merusak mesin dan memperpanjang umur kendaraan Anda.

Pengertian Sistem Pendingin Mesin

Sistem pendingin kendaraan adalah sebuah sistem yang bertugas untuk menjaga suhu mesin kendaraan tetap stabil. Fungsi sistem pendingin mesin utamanya adalah menyerap panas mesin selama proses pembakaran dan menjaga suhunya tetap dingin. 

Hal tersebut untuk mencegah overheating yang dapat merusak mesin serta memastikan kinerja mesin optimal. Dengan menjaga suhu mesin dalam batas yang aman, sistem pendingin mesin berperan penting dalam menjaga mobilitas kendaraan dan meningkatkan umur pakai mesin.

Fungsi Sistem Pendingin Mesin 

Terdapat empat fungsi pendingin mesin mesin, yakni:

1. Penyerapan Panas Mesin

Fungsi sistem pendingin mesin yang pertama adalah menyerap panas mesin. Sebagian besar panas yang tidak digunakan dalam proses mesin akan diubah menjadi energi kinetik. 

Sistem pendingin berperan dalam menyerap sisa panas ini. Jika panas tidak diserap, maka risiko overheat pada mesin akan meningkat dan secara tidak langsung dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mesin.

2. Pemeliharaan Suhu Operasi

Fungsi sistem pendingin mesin selanjutnya adalah menjaga suhu operasional mesin tetap pada level yang ideal, biasanya sekitar 80-90 derajat Celcius. Ketika mesin mencapai suhu stabil, kinerja mesin akan menjadi optimal. 

Namun, jika suhu mesin terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka hal ini dapat mengganggu kinerja dan efisiensi mesin. Oleh karena itu, sistem pendingin bertugas menjaga suhu mesin tetap stabil dalam kisaran suhu operasional yang diinginkan.

3. Akselerasi Pencapaian Suhu Operasional

Fungsi sistem pendingin mesin yang terakhir adalah mempercepat mesin mencapai suhu operasionalnya. Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, mesin bekerja paling baik pada suhu operasionalnya. 

Untuk mencapai suhu ini dengan lebih cepat, sistem pendingin harus dilengkapi dengan komponen termostatik yang berfungsi untuk mempercepat proses pencapaian suhu operasional oleh mesin. 

Komponen Sistem Pendingin Mesin

Fungsi sistem pendingin mesin kendaraan memiliki komponen-komponen berikut:

1. Radiator

Radiator
(Radiator | Sumber : Freepik)

Secara umum, radiator merupakan struktur berbentuk plat besi yang berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang mengalir untuk menghilangkan panas dari mesin. Cara kerjanya adalah dengan mengarahkan aliran udara melalui sirip-sirip radiator.

Dalam proses ini, cairan panas pertama-tama akan mengalir ke dalam inti radiator. Pada inti radiator, panas tersebut akan berpindah ke inti radiator dan kemudian terlepas ke udara melalui sirip-sirip radiator.

2. Penutup Radiator

Penutup Radiator
(Penutup Radiator | Sumber: JPNN.com)

Seperti namanya, penutup radiator adalah komponen penutup tangki atas radiator yang berperan sebagai wadah untuk menampung cairan pendingin panas dari mesin. Serta sekaligus mengatur tekanan udara dalam fungsi sistem pendingin mesin mobil.

Perlu Anda ingat bahwa tekanan udara dalam sistem pendingin dapat berubah seiring perubahan suhu cairan pendingin. Ketika suhu meningkat, cairan cenderung menguap lebih cepat, sehingga meningkatkan tekanan udara dalam sistem. Tutup radiator memantau tekanan ini dan menjaga agar tetap berada dalam batas yang normal.

3. Hose Radiator

Hose Radiator
(Hose Radiator | Sumber: Cintamobil.com)

Komponen berikutnya dalam sistem pendingin mesin mobil adalah selang atau hose radiator. Tugas utama hose radiator adalah mengalirkan cairan pendingin dari radiator ke mesin (hose bawah) atau sebaliknya, yaitu dari mesin ke radiator (hose atas). 

Biasanya, hose radiator terbuat dari bahan karet yang fleksibel dan tahan terhadap suhu tinggi. Sehingga, mereka dapat mengalirkan cairan dengan suhu tinggi bahkan dalam kondisi mendidih.

4. Thermostat 

Thermostat
(Thermostat | Sumber: Moladin)

Biasanya, thermostat berperan penting dalam fungsi sistem pendingin mesin kendaraan. Sebut saja untuk mempercepat proses mesin mencapai suhu operasionalnya yang optimal dan mengatur sirkulasi cairan pendingin. 

Perlu Anda ketahui bahwa termostat hanya aktif ketika mesin telah mencapai suhu tertentu. Jika suhu mesin belum mencapai tingkat operasional, maka termostat akan menghentikan aliran cairan pendingin. 

Tetapi, begitu mesin mencapai suhu operasionalnya, thermostat secara otomatis membuka saluran sehingga memungkinkan cairan untuk mengalir menuju radiator. Canggih sekali, bukan?

5. Water Jacket

Water Jacket
(Water Jacket | Sumber: Garda Oto)

Bagi yang belum tahu, water jacket adalah bagian dari sistem pendingin mobil yang dirancang sebagai saluran air. Peran utamanya adalah sebagai tempat aliran cairan pendingin. Oleh karena itu, cairan pendingin mengalir melalui jaket air ini dan menyerap panas dari komponen-komponen mesin yang terlibat dalam proses pembakaran. 

Setelah cairan pendingin mengambil panas, cairan ini harus melewati water jacket terlebih dahulu. Ketika katup termostat terbuka, cairan pendingin panas mengalir ke radiator untuk proses pendinginan. Selanjutnya, setelah cairan ini mendingin, cairan kembali dialirkan ke dalam water jacket untuk mengambil panas dari mesin.

6. Reservoir

Reservoir
(Reservoir | Sumber: HSR Wheel)

Kemudian, reservoir adalah tabung plastik yang tebal yang terletak dekat dengan head radiator. Komponen dalam fungsi sistem pendingin mesin ini berfungsi sebagai penampung cairan pendingin dari radiator. 

Selain itu, tangki ini juga berperan sebagai tempat menerima uap air ketika suhu mesin mobil tinggi. Uap air dalam tabung ini kemudian berubah menjadi cairan saat mendingin.

7. Kipas Pendingin

Kipas Pendingin
(Kipas Pendingin | Sumber: Garasi.id)

Selanjutnya, kipas pendingin berfungsi untuk menurunkan suhu radiator dengan mengalirkan udara dari luar melalui sirip-sirip radiator. Terdapat dua jenis kipas angin, yaitu kipas manual yang diaktifkan oleh poros engkol dan kipas angin listrik yang digerakkan oleh motor listrik.

8. Pompa Air

Pompa Air
(Pompa Air | Sumber: Carmudi.com)

Sesuai dengan namanya, pompa air bekerja dengan memompa cairan pendingin dari radiator ke mesin. Fungsi komponen pada sistem pendingin mesin ini adalah memastikan aliran cairan pendingin berjalan lancar.

Dengan begitu, suhu mesin tetap dalam batas yang aman selama berroperasi. Biasanya, pompa air terletak di sebelah zona waktu atau rantai waktu mesin.

9. Pengukur Suhu

Pengukur Suhu
(Pengukur Suhu | Sumber: Montirpro.com)

Terakhir, pengukur suhu digunakan untuk mengukur suhu cairan pendingin. Hasil pengukuran ini biasanya ditampilkan pada panel pengukur suhu mesin. Penting Anda catat bahwa pada mobil modern, komponen pengukur suhu ini sering digantikan oleh sensor ECT.

Baca Juga : Fungsi Sistem Pelumasan Mesin, Komponen, dan Cara Kerjanya

Cara Kerja Sistem Pendingin Mesin

Setelah mengetahui fungsi sistem pendingin mesin beserta komponennya, selanjutnya kami akan menjelaskan cara kerja cooling system yang memiliki tiga tahapan. Berikut ini penjelasannya:

1. Saat Mesin Dingin

Ketika Anda baru saja menyalakan mesin mobil, suhu mesin akan masih dalam kondisi dingin, dan butuh beberapa waktu agar suhu mesin meningkat. Pada tahap ini, panas mesin tidak mengalir ke radiator karena thermostat masih tertutup. Thermostat hanya akan membuka aliran ketika suhu mesin mencapai sekitar 80 derajat Celcius.

2. Ketika Suhu Mencapai 80 Derajat Celcius

Ketika suhu mesin mencapai atau melebihi 80 derajat Celcius, thermostat secara otomatis akan membuka aliran cairan pendingin ke radiator. Pada tahap ini, kipas pendingin tidak aktif karena suhu mesin masih dalam batas yang wajar.

3. Saat Suhu Melebihi 90 Derajat Celcius

Apabila suhu mesin naik di atas 90 derajat Celcius, fungsi sistem pendingin mesin, terutama kipas pendingin, akan aktif secara otomatis. Kecepatan putaran kipas bergantung pada RPM mesin, semakin tinggi RPM maka semakin cepat putaran kipas. 

Pada tahap ini, sistem pendingin mobil sudah bekerja maksimal. Jika suhu mesin turun kembali ke 90 atau 80 derajat Celcius, maka kipas pendingin akan berhenti berputar secara otomatis.

Sudah Paham Fungsi Sistem Pendingin Mesin?

Dengan pemahaman yang mendalam mengenai fungsi sistem pendingin mesin beserta cara kerjanya, Anda kini memiliki pengetahuan lebih tentang betapa pentingnya peran sistem ini dalam menjaga kesehatan mesin kendaraan.

Dalam berbagai kondisi dan perjalanan panjang, sistem pendingin menjadi salah satu pahlawan tak terlihat yang menjaga mesin tetap sehat dan andal. Jadi, ingatlah untuk selalu memberikan perhatian pada sistem pendingin kendaraan Anda.

Misalnya dengan rutin membersihkan setiap komponen atau bahkan menggantinya dengan yang baru jika dirasa fungsinya sudah tidak maksimal. Sebab, mesin yang sehat adalah kunci menuju mobilitas yang lancar dan tanpa hambatan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page