Heuristik Adalah: Jenis, Metode, Tahapan, dan Contohnya

Mungkin istilah heuristik terdengar cukup asing bagi kamu yang tidak menekuni bidang sejarah. Ternyata, istilah tersebut mengacu pada  sebuah metode penelitian yang menarik, loh! Yuk, cari tahu lebih lanjut soal seluk-beluk metode penelitian yang satu ini melalui uraian di bawah. 

Mengenal Apa Itu Heuristik

Definisi Heuristik
Definisi Heuristik I Sumber: Slideplayer

Secara ringkas, subjek ini merupakan sebuah metode penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menemukan cara atau pemecahan masalah untuk sebuah permasalahan. 

Menurut etimologinya, heuristik berasal dari kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu  ‘heuriskein’ yang berarti menemukan. Istilah tersebut juga dikenal sebagai sumber sejarah. 

Dalam bidang keilmuan sejarah, metode penelitian ini melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber sejarah dengan berbagai cara, seperti observasi, dokumentasi, dan wawancara. Penelitian dengan metode penelitian ini mencakup jenis data yang relevan dengan topik penelitian.

Metode penelitian ini menitikberatkan penjelajahan berbagai macam masalah. Menurut definisi di atas, kamu dapat menarik kesimpulan jika metode penelitian tersebut merupakan sekelompok tahapan dalam pengumpulan rujukan-rujukan dari berbagai macam data penelitian sejarah.

Sederhananya, metode penelitian tersebut merupakan serangkaian aturan yang mudah pemahamannya dan efisien. Selain itu, penggunaannya oleh manusia sudah bersifat umum guna membentuk penilaian pada suatu hal dan juga membuat suatu keputusan.

Subjek ini lebih populer dikenal sebagai sebuah metode penelitian sejarah. Metode ini juga memiliki kemampuan penalaran dengan penerapan prinsip-prinsip subjek tersebut sehingga dapat membantu menemukan data penting mengenai sejarah yang relevan dengan topik penelitian.

Pasalnya, saat mempelajari sejarah, seorang peneliti memerlukan bukti konkret untuk dapat menarik kesimpulan terkait sebuah kejadian sejarah. Tanggung jawab terhadap penelitian tersebut membuat peneliti tidak boleh sembarangan membuat kesimpulan dari opini, pendapat, atau perkiraan semata. 

Untuk menemukan bukti konkret tersebut, peneliti haruslah memiliki kemampuan heuristik. Kemampuan tersebut mampu membuat peneliti menemukan data dengan lebih akurat, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan keabsahan dan kredibilitasnya.

Apa saja Metode Penelitian Sumber Sejarah Ini?

Dalam perkembangannya, terdapat berbagai jenis dari kemampuan penelitian menggunakan sumber sejarah berdasarkan kepada sifat dan juga sumber sejarahnya. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Jenis Heuristik Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya, metode penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yang dapat kamu pelajari melalui penjelasan berikut ini. 

a. Sumber Primer

Contoh Sumber Primer Heuristik
Contoh Sumber Primer Heuristik I Sumber: Ruangguru

Sumber primer dalam kajian ini merujuk kepada serangkaian sejarah yang langsung diperoleh dari orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah tersebut. Sebagai contoh, dalam proses penyusunan biografi seorang tokoh sejarah penting, peneliti dapat memperoleh data dengan cara wawancara langsung dengan tokoh tersebut.

Sumber primer tidak hanya dapat diperoleh melalui hasil wawancara dengan pelaku langsung, tetapi juga dapat diperoleh melalui sumber-sumber lain seperti foto, naskah, catatan harian, atau video.

b. Sumber Sekunder

Contoh Sumber Sekunder Heuristik
Contoh Sumber Sekunder Heuristik I Sumber: Ruangguru

Jika sumber primer merupakan sumber yang diperoleh langsung dari orang-orang yang terlibat suatu peristiwa, maka sumber sekunder merupakan kebalikannya. Pada dasarnya, sumber-sumber tersebut tidak berasal dari orang-orang yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah.

Sumber sekunder berasal dari orang lain yang dekat dengan orang yang mengalami peristiwa bersejarah tersebut secara langsung. Orang-orang tersebut mencakup lingkup keluarga, sahabat, atau orang lain yang ikut langsung dalam suatu peristiwa terkait.

Sumber sekunder mencakup semua sumber data yang tidak disampaikan oleh tokoh utama suatu peristiwa sejarah. Misalnya, ketika seorang peneliti menulis biografi seseorang yang sudah meninggal, peneliti tidak mungkin mewawancarai tokoh yang sudah meninggal tersebut.

Sumber-sumber sekunder dalam kajian ini dapat dalam bentuk laporan hasil penelitian, ensiklopedia, buku-buku yang berkaitan dengan topik, maupun catatan lapangan. Di samping itu, sumber tersebut memiliki bentuk yang lebih luas dari jenis sumber primer.

2. Heuristik Berdasar Sumber Sejarahnya

Menurut sumber sejarahnya, beragam jenis diskursus menurut ruang lingkup kajian tersebut dapat tiga sub-kategori berikut ini. 

a. Tertulis

Sumber tertulis dalam kajian tersebut merupakan sumber sejarah yang bersifat tertulis atau ada dalam bentuk tulisan. Misalnya, naskah perjanjian, buku catatan harian, dan sebagainya.

b. Lisan

Hasil wawancara dengan tokoh-tokoh penting terkait, kerabat, atau masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi bersejarah menjadi lokasi penelitian merupakan bagian dari sumber kajian lisan. 

c. Benda-benda Peninggalan

Selain dalam bentuk lisan dan tulisan, sumber sejarah dapat juga berupa benda-benda peninggalan dengan bentuk dan jenis-jenis tertentu. Misalnya antara lain benda-benda kuno, artefak bersejarah, stupa, atau fosil.

Ini 5 Tahapan Metode Heuristik!

Dalam menjalankan penelitian dengan metode penelitian ini,  ada beberapa tahapan yang harus peneliti ikuti supaya mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan faktual. 

1. Menentukan Tema dan Judul

Seperti halnya berbagai tahapan penelitian lain, penentuan tema dan judul adalah tindakan pertama yang harus peneliti lakukan. Tema dan judul yang peneliti ambil harus berhubungan dengan peristiwa sejarah yang publik ketahui. Peneliti hanya perlu menyesuaikannya dengan jumlah referensi tambahan dan penguasaan topik.

2. Menemukan Sumber Data Sejarah

Setelah menentukan tema penelitian, maka langkah yang peneliti harus lakukan selanjutnya adalah mencari sumber data sejarah. 

Sumber-sumber data sejarah ini dapat berasal dari lisan, tulisan, dan peninggalan sejarah seperti artefak, atau pun sumber-sumber primer dan sekunder yang dapat peneliti gabungkan dan bersifat komplementer.

3. Melakukan Kunjungan Lokasi Penelitian

Peneliti perlu melakukan kunjungan lokasi penelitian yang tentunya berupa lokasi-lokasi tempat peristiwa bersejarah terjadi untuk menemukan sumber sejarah yang lebih kompleks dan variatif. 

4. Mempelajari dan Menganalisis Sumber Sejarah

Tahapan selanjutnya n adalah melakukan kajian dan analisis pada seluruh sumber sejarah yang bisa peneliti dapatkan. Kemudian, peneliti dapat mulai menganalisisnya menurut kronologisnya. Artinya, peneliti memulainya dari tanggal terjadi peristiwa, penyebab, dan solusi permasalahan saat peristiwa terjadi.

5. Menyusun Laporan Hasil Penelitian Sejarah Dengan Menggunakan metode Heuristik

Langkah terakhir dalam metode penelitian ini adalah menyusun laporan penelitian. Penulisan laporan hasil penelitian ini ada baiknya mengikuti pedoman karya tulis ilmiah. Pastikan konten laporan merupakan konten yang faktual, runtut, dan akurat.

5 Contoh Metode Penelitian Menggunakan Sumber Sejarah

Penerapan metode ini dapat dilakukan dengan cara yang sistematis dan terperinci. Alasannya karena metode penelitian ini bertujuan untuk menemukan kebenaran dari sebuah peristiwa sejarah di masa lampau. Kamu bisa mengamati penerapannya lewat contoh dalam uraian berikut ini. 

1. Penentuan Judul atau Tema

Anggap saja kamu ingin meneliti masa kejayaan kerajaan Majapahit yang sempat menjadi sebuah kerajaan besar yang makmur dan berjaya di wilayah Asia. Maka, kamu harus membuat judul penelitian yang tidak boleh melenceng dari kata kunci ‘masa kejayaan kerajaan Majapahit’.

2. Menemukan Sumber Data Sejarah yang Relevan

Selanjutnya, peneliti harus mencari rujukan sumber-sumber yang relevan terkait topik ‘masa kejayaan kerajaan Majapahit’ yang dapat peneliti temukan. 

Sumbernya bisa berasal dari catatan penelitian yang sudah ada atau buku dan berbagai kamus yang menggambarkan masa kejayaan kerajaan Majapahit.

3. Melakukan Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan bertujuan untuk memperoleh data-data yang lebih lengkap dan akurat. Ilustrasinya adalah peneliti melakukan kunjungan ke pusat kerajaan Majapahit di Trowulan, Mojokerto untuk meneliti relief-relief atau prasasti yang memiliki kaitan dengan topik penelitian.

4. Melakukan Kajian dan Analisis Sumber Sejarah

Setelah pengumpulan data dan sumber-sumber sejarah telah lengkap, maka peneliti harus melakukan kajian dan analisis pada data dan sumber-sumber tersebut. Tujuan tahapan ini adalah mengungkap fakta sejarah yang kronologi dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5. Penulisan Laporan Penelitian

Terakhir, peneliti harus menuliskan laporan penelitian dengan benar dan sesuai kaidah penulisan ilmiah. Tujuannya tidak lain adalah agar penelitian dapat memberikan dampak positif dan menjadi pemantik penelitian lanjutan di masyarakat.

Baca Juga : Metodologi Penelitian : Pengertian, Jenis, Manfaat, serta Tujuannya

Apa Manfaat Metode Penelitian Heuristik?

Menerapkan prinsip heuristik dalam penelitian tidak hanya bermanfaat dalam bidang sejarah. Prinsip tersebut dapat juga diaplikasikan dalam keseharian yang bisa membuat kamu memutuskan dengan cepat dan tepat berdasarkan peluang, strategi dan pengetahuan.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page