Instansi adalah istilah yang sangat familiar bahkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mungkin tanpa sadar kamu juga seringkali mengurus beberapa hal yang mengharuskan datang ke tempat tersebut. Sayangnya, meski cukup sering didengar, sebagian orang hanya mengenal istilahnya tanpa memahami makna sebenarnya.
Jika kamu salah satu yang belum mengerti apa pengertiannya, kamu sudah berada di tempat yang tepat. Karena artikel ini akan membahas tentang pengertian, jenis, fungsi, hingga contohnya. Yuk, simak ulasan berikut sampai habis!
Daftar ISI
Apa itu Instansi?
Umumnya, masih banyak yang mengira dan mengartikannya istilah tersebut hanya sebatas hal yang sering digunakan pada lingkup pemerintahan, seperti pemerintah daerah, lembaga pemerintahan, atau kementerian. Padahal, pengertian yang sebenarnya lebih luas dan mencakup lembaga-lembaga non-pemerintahan.
Jika melihat pemaknaan dari kamus besar bahasa indonesia (KBBI), istilah tersebut merupakan badan pemerintahan umum seperti jawatan atau kantor. Berangkat dari penjelasan ini, sebagian orang cenderung mengartikannya sebatas lembaga yang pemerintah jalankan, sehingga hal paling familiar adalah frasa “instansi pemerintah”.
Namun, jika menilik lebih jauh lagi, istilah ini tidak hanya mengacu pada lembaga pemerintahan saja. Melainkan mencakup lembaga swasta yang sama-sama memiliki tanggung jawab dan visi misi tertentu. Karena cakupannya yang luas, istilah ini juga bisa diterapkan di berbagai ranah dengan tujuan yang berbeda-beda.
Tidak hanya sebatas sekumpulan orang yang merencanakan suatu kegiatan pada lingkungannya. Hanya saja, pergerakannya juga dijalankan secara terstruktur. Sehingga, di dalamnya terdapat struktur organisasi dan juga pencapaian dan target yang jelas. Selain itu, setiap bidang memiliki prioritas yang berbeda.
Nah, dalam struktur organisasinya paling tidak ada enam bagian di dalamnya. Meliputi bagian fungsional, devisional, bagian lini atau koordinasi, bagian lini dan staff, bagian matriks, dan bagian komite proyek yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan.
Jenis Instansi
Istilah ini dapat digunakan dalam berbagai bidang yang masing-masing di dalamnya memiliki fokus berbeda-beda. Sehingga akan memengaruhi bagaimana sebuah organisasi berjalan dan mengambil keputusan. Jika dilihat dari peran dan tanggung jawabnya, lembaga ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Horizontal
Jenis horizontal merupakan lembaga yang bersifat setara dan penetapan tugas serta tanggung jawabnya berdasarkan fungsi masing-masing lembaga. Ini bertujuan agar setiap lembaga dapat memfokuskan diri pada permasalahan yang harus ditangani. Lembaga eksekutif, yudikatif, legislatif masuk dalam jenis ini.
2. Vertikal
Jenis vertikal mencakup lembaga pemerintah non departemen yang lingkungan kerjanya ada di beberapa wilayah atau daerah dengan administrasi berbeda. Dalam perannya, sebuah lembaga dibagi lagi sesuai dengan wilayah kekuasaannya.
Adanya instansi vertikal juga menjadikan akses masyarakat terhadap beberapa kepentingan menjadi lebih mudah. Karena sudah tersedia berbagai fasilitas lembaga tertentu di setiap wilaya. Contohnya seperti Polda, Polres, dan Polsek.
3. Pengawasan
Seperti namanya, jenis lembaga ini bertugas untuk mengawasi dan mengontrol bagian kerja tertentu. Perannya adalah untuk memastikan kepatuhan peraturan dan bagaimana semua berjalan sesuai dengan standar yang berlaku.
Adanya lembaga pengawasan ini juga untuk memaksimalkan kinerja agar sesuai dengan regulasi yang sudah dibentuk. Tujuannya untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman atau kecurangan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam suatu lembaga. Contohnya BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).
Fungsi Instansi
Selain jenisnya, setiap lembaga juga memiliki fungsi sesuai dengan bidang masing-masing. Fungsi ini berjalan menyesuaikan peran dan tujuannya. Namun, ada tiga fungsi utama yang dijalankan oleh suatu instansi, meliputi:
1. Menyediakan Pelayanan
Beberapa lembaga memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan masyarakat, bentuknya juga bisa bermacam-macam. Fungsi ini sangat menonjol pada lembaga pelayanan publik, di mana dalam tugasnya mereka akan berinteraksi langsung dengan khalayak dalam menyediakan berbagai pelayanan yang dibutuhkan.
Demi bisa menjalankan fungsi ini dengan maksimal, suatu lembaga harus terbuka dan membuat masyarakat mau merespon dan terlibat. Ini sebagai upaya pengembangan fasilitas pelayanan dan melibatkan adanya timbal balik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Melakukan Penelitian dan Pengumpulan Data
Untuk menentukan suatu output yang sempurna dan memaksimalkan kinerja pasti membutuhkan tujuan yang jelas. Sebuah instansi harus bisa memperoleh data dan informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan, sehingga dapat mencapai tujuan dengan optimal.
Dalam fungsinya sebagai penggerak dan pengamat, melakukan penelitian dan pengumpulan data ini sangat penting karena akan berdampak pada kematangan rencana dan pengelolaan krisis. Hal tersebut juga harus menyesuaikan, karena setiap lembaga memiliki kebijakan berbeda-beda.
3. Mengelola Sumber Daya
Fungsi lainnya berfokus dalam pengelolaan sumber daya yang ada dan bertujuan untuk mengembangkan potensi. Dengan memaksimalkan sumber daya, proses dalam menjalankan beberapa tugas dan fungsi lain akan menjadi lebih mudah dan mencapai hasil maksimal.
Fungsi lembaga dalam mengelola sumber daya ini juga untuk menangani perencanaan, pengalokasian, penyediaan fasilitas, pengadaan, sampai dengan mempersiapkan manajemen sumber daya manusianya. Sehingga, semua yang dibutuhkan dalam menggerakkan suatu lembaga dapat berjalan seimbang.
Contoh Instansi
Karena ada banyak sekali macam lembaga dengan fungsi dan peran yang beragam, di bawah ini adalah beberapa contohnya dalam berbagai bidang:
1. Kementerian
Kementerian merupakan organisasi khusus yang bertugas dalam bidang administrasi pemerintahan. Pemerintahan sendiri memiliki peran penting dalam menggerakkan pembentukan kebijakan dan menjalankan fungsi pemerintah untuk mencapai kepentingan negara.
2. Badan Narkotika Nasional (BNN)
BNN merupakan lembaga negara non kementerian yang bergerak dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkotika. Dalam menjalankan perannya BNN juga menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam penegakan hukum, edukasi, serta rehabilitasi.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
KPK merupakan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus menangani permasalahan korupsi di Indonesia. Tidak hanya memberikan edukasi terhadap masyarakat akan korupsi, KPK juga berperan melakukan pengawasan terhadap pemerintahan dan lembaga publik. Ini sebagai bentuk upaya menciptakan negara yang bebas korupsi.
4. Badan Intelijen Nasional (BIN)
Badan intelijen merupakan instansi pemerintah non kementerian dan bertanggung jawab mendeteksi dan mengantisipasi pergerakan yang mengancam negara. Tugas badan ini adalah mengumpulkan informasi intelijen dan mengumpulkan data. Selain itu, BIN juga terlibat dalam merekomendasikan kebijakan nasional kepada pemerintah.
5. Puskesmas
Salah satu pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan yang sudah tidak asing lagi adalah puskesmas. Puskesmas menjadi pusat pelayanan dasar di wilayah untuk memudahkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan.
Selain menyediakan layanan pemeriksaan, pengobatan penyakit umum, dan penyedia imunisasi dan vaksin. Lembaga ini juga membantu dalam menyampaikan program-program pemerintah terkait kesehatan.
6. Perseroan Terbatas
Ini adalah satu satu lembaga swasta yang modalnya berupa saham. Setiap pemegang saham akan menerima keuntungan sesuai dengan laba.
PT sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu tertutup dan terbuka. Jenis tertutup tidak menjual saham, sedangkan yang terbuka akan menjualnya. Lembaga ini umumnya mudah mendapatkan modal, keberlangsungan usaha cukup terjamin, dan mudah mengganti pimpinan.
Baca Juga : Mengenal Kementerian Negara Indonesia serta Fungsi & Tugasnya
Sudah Tahu Apa itu Instansi?
Kesimpulannya, instansi merupakan lembaga yang mencakup beberapa sektor, tidak hanya dalam sektor pemerintahan. Selain itu, jenis dan fungsinya juga menyesuaikan juga menyesuaikan pada ranah apa sebuah lembaga berjalan.
Di dalamnya juga memiliki banyak komponen terkait pembagian tugas dan juga pembagian wilayah yang memiliki kebijakan masing-masing. Secara umum, lembaga-lembaga tersebut dipandang sebagai tempat penyedia kerja yang menjanjikan. Apakah kamu juga berpikir demikian?
Meski memang memiliki penghasilan besar dan jelas, setiap lembaga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sederhananya, lembaga pemerintah cocok untuk kamu yang ingin memiliki tunjangan masa tua. Sedangkan lembaga swasta akan cocok untuk kamu yang mengejar pangkat tinggi. Kamu lebih tertarik yang mana?