Kerangka teori adalah salah satu elemen kunci dalam setiap artikel ilmiah atau penelitian. Adanya kerangka-kerangka teori dapat menjadi landasan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena atau permasalahan yang sedang diteliti, serta menjadi pedoman untuk menyusun kegiatan penelitian yang efektif dan efisien.
Artikel ini akan membahas terkait apa itu kerangka teori, struktur dasar yang ada didalamnya, cara membuat, hingga contoh sederhananya dalam penelitian. Simak artikel ini sampai selesai dan catat poin-poin pentingnya, ya!
Daftar ISI
Apa Itu Kerangka Teori?
Kerangka teori adalah suatu konsep atau gambaran yang berisi penjelasan mengenai hal yang menjadi fokus penelitian. Pada umumnya, konsep ini berisi penjelasan yang berasal dari berbagai studi yang telah dilakukan sebelumnya.
Peneliti biasa menggunakannya sebagai dasar dari karya ilmiah sebelum melakukan penelitian. Selain itu, kerangka teori membantu mengarahkan fokus penelitian dan menjadi pembatas topik yang ada pada suatu penelitian atau karya ilmiah.
Konsep ini bertujuan agar penelitian memiliki tujuan yang jelas serta topik pada penelitian tidak menyimpang dari batasan yang telah dibuat. Sebab, pada dasarnya kerangka-kerangka teori juga mencakup hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya dan mencerminkan sebab akibat antara dua variabel atau lebih.
Struktur Kerangka Teori
Struktur dari sebuah teori penelitian dapat menjadi panduan atau pedoman bagi Anda untuk membentuk landasan yang kuat dalam suatu penelitian atau karya ilmiah. Berikut ini adalah struktur dari sebuah teori penelitian yang umum digunakan dalam penelitian atau karya ilmiah:
- Judul: Berisi judul teori yang relevan dengan topik penelitian.
- Pendahuluan: Berisi penjelasan singkat terkait dengan latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan masalah, dan manfaat penelitian.
- Kerangka teori: Berisi landasan teoritis, tinjauan literatur, serta konsep-konsep kunci yang berguna dalam penelitian seperti variabel.
- Hipotesis atau pertanyaan penelitian: Berisi hipotesis dan pertanyaan penelitian yang nantinya akan Anda jawab dalam penelitian.
- Metode penelitian: Berisi desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen dan teknik pengumpulan data, dan analisis data.
- Implikasi dan kesimpulan sementara: Berisi hubungan keterlibatan antara penelitian dan kesimpulan sementara berdasarkan tinjauan literatur.
Cara Membuat Kerangka Teori
Berikut ini akan ada uraian terkait dengan langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk membuat teori penelitian yang kuat dan relevan dalam konteks penelitian atau karya ilmiah:
1. Tentukan Variabel
Langkah pertama dalam menyusun kerangka teori penelitian adalah dengan menentukan variabel-variabel yang akan Anda gunakan dalam penelitian. Variabel penelitian adalah elemen-elemen yang dapat Anda gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian serta menguji hipotesis.
Variabel tersebut akan membantu dalam merinci aspek-aspek yang akan Anda teliti, termasuk rujukan dan teori yang dicantumkan pada penelitian atau karya ilmiah. Tapi, sebelum itu Anda perlu menentukan judul penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui variabel-variabel yang akan Anda gunakan pada penelitian.
Baca Juga : Variabel Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Penerapan
2. Cari Referensi
Selanjutnya, Anda dapat mencari referensi dari berbagai sumber termasuk dari penelitian terdahulu, buku-buku penelitian, atau jurnal penelitian lain yang sejenis. Referensi adalah hal wajib yang harus ada pada setiap penelitian.
Adanya referensi akan membantu Anda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik penelitian. Selain itu, referensi juga akan membuat topik penelitian menjadi lebih kuat karena adanya teori yang mendukung.
Bahkan, referensi juga memungkinkan peneliti untuk dapat memahami teori-teori, konsep-konsep, dan isu-isu yang relevan dengan topik penelitian. Dengan begitu, Anda dapat memperluas pengetahuan dan merespons secara lebih mendalam terhadap konteks yang terkait dengan penelitian Anda.
3. Uraikan Teori
Setelah mencari referensi dari berbagai sumber, hal yang harus Anda lakukan adalah menguraikan kerangka teori itu sendiri. Teori yang relevan akan membantu Anda untuk memastikan bahwa penelitian memiliki dasar yang kuat dan valid karena telah teruji oleh para peneliti terdahulu.
Contohnya, jika Anda meneliti fenomena pengaruh gadget terhadap hasil belajar siswa, maka Anda perlu mencantumkan definisi gadget dan hasil belajar sebagai uraian teori. Dengan begitu, pembaca akan dapat memahami konteks dan keseluruhan isi atau pembahasan yang ada pada penelitian tersebut.
4. Mengkaji Teori
Langkah berikutnya adalah dengan mengkaji semua hasil penelitian dan teori yang telah Anda kumpulkan. Anda harus memilih beberapa teori yang relevan dengan judul penelitian, sehingga penelitian menjadi valid karena didukung teori yang kuat.
Tidak semua teori dapat ditulis pada bab kajian teori karena bisa jadi teori akan saling bertumpukan satu sama lain. Mengkaji teori akan membantu Anda dalam menyusun landasan teori dan hasil penelitian yang lebih baik serta dapat mengidentifikasi kemungkinan teori tidak cocok dengan objek penelitian.
5. Tentukan Inti Permasalahan
Menentukan inti permasalahan (research problem) dalam sebuah penelitian merupakan langkah kunci dalam menyusun kerangka teori penelitian. Inti permasalahan adalah pertanyaan atau masalah yang ingin Anda jawab atau pecahkan melalui penelitian.
Oleh karena itu, Anda harus dapat menjelaskan inti permasalahan dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti sesuai topik spesifik. Dengan begitu, Anda dapat menjelaskan teori-teori pendukung dengan lebih jelas.
6. Periksa Kembali
Setelah menjelaskan inti dari permasalahan penelitian, langkah selanjutnya adalah memeriksa kembali teori yang Anda gunakan agar terdapat keselarasan informasi dalam penelitian. Tidak hanya teori, Anda juga harus memeriksa apakah model penelitian telah sesuai dengan teori yang Anda cantumkan sebelumnya.
7. Perlihatkan Kontribusi Penelitian
Aspek yang tidak kalah penting dari suatu kerangka teori adalah memperlihatkan kontribusi penelitian. Anda dapat menunjukkan kontribusi pada penelitian dengan menjelaskan bagaimana penelitian Anda memberikan nilai tambah atau berkontribusi pada pemahaman, literatur, atau praktik pada bidang studi tertentu.
8. Menyusun Kesimpulan Sementara
Setelah memperlihatkan kontribusi penelitian, langkah selanjutnya adalah dengan menyusun kesimpulan sementara. Kesimpulan sementara dapat membantu Anda untuk merangkum temuan awal atau data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Aspek ini memungkinkan peneliti untuk menggambarkan hipotesis lanjutan.
9. Menyusun Kerangka Berpikir (Framework)
Langkah terakhir yang harus ada dalam proses pembuatan kerangka teori adalah membuat kerangka berpikir atau framework. Anda dapat menyusun langkah-langkah pembuatan teori penelitian melalui skema untuk memudahkan penyelesaian, perancangan, dan pemahaman terkait penelitian atau karya ilmiah.
Contoh Kerangka Teori
Kerangka teori memiliki peran krusial dalam membantu memahami, merancang, dan melaksanakan penelitian yang berkualitas. Berikut ini adalah contoh dari teori penelitian sederhana dengan topik “Pengelolaan Sampah Plastik dalam Upaya Pelestarian Lingkungan” yang dapat Anda susun seperti pada langkah-langkah di atas:
1. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan, terdapat latar belakang yang berisi peningkatan produksi sampah plastik global dan dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan. Selain itu, ada juga tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis metode pengelolaan sampah plastik dan menyelidiki dampak pengolahan sampah plastik.
Terakhir adalah relevansi penelitian. Pada bagian ini, Anda harus menuliskan apa saja hal yang dapat memberikan penjelasan apakah penelitian terkait sampah plastik ini dapat berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan atau tidak.
2. Kerangka Teori
Pada bagian ini, Anda dapat menambahkan definisi dari sampah plastik sebagai teori awal agar penelitian memiliki landasan yang jelas. Anda juga dapat menambahkan teori seperti jenis-jenis sampah plastik dan karakteristik fisik dan kimia dari sampah plastik.
Selain itu, Anda juga dapat menambahkan metode pengelolaan sampah plastik yang biasa digunakan, mulai dari cara mengumpulkan sampah plastik hingga cara memproses sampah plastik. Kemudian, Anda juga dapat menambahkan dampak pengelolaan sampah plastik untuk mendukung kerangka teori.
3. Hipotesis
Pada bagian ini, Anda dapat membuat hipotesis terkait apakah pengelolaan sampah plastik telah dapat melestarikan lingkungan atau tidak. Pada poin ini, Anda harus menjabarkan keduanya menjadi hipotesis nol dan hipotesis 1 yang mana kemudian akan Anda jawab pada hasil penelitian.
4. Metode Penelitian
Selanjutnya, Anda dapat menjabarkan metode penelitian menjadi beberapa bagian seperti desain penelitian dan populasi serta sampel pengambilan data sampah plastik di masyarakat. Selain itu, jabarkan instrumen dan teknik pengumpulan data seperti wawancara, kuesioner, instrumen tes, dan lain sebagainya.
5. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan, Anda dapat menggambarkan secara ringkas bagaimana efisiensi pengelolaan sampah plastik. Selain itu, Anda juga dapat menawarkan saran-saran atau langkah yang dapat mengurangi dampak buruk sampah plastik terhadap lingkungan.
Sudah Tahu Apa Itu Kerangka Teori dan Cara Membuatnya?
Baik, itulah sedikit pembahasan singkat terkait dengan kerangka teori mulai dari pengertian, struktur, cara membuat, hingga contoh sederhananya. Pada dasarnya, adanya susunan teori ini akan mempermudah peneliti dalam menjalankan penelitian dan menghasilkan temuan yang lebih mendalam.
Bahkan, dengan landasan teori yang ada, Anda bisa menetapkan ketentuan penelitian, menjelaskan latar belakang penelitian dengan lebih spesifik, dan mengolaborasikan bagian-bagian penelitian lainnya. Tinjau kerangka-kerangka teori yang sudah ada dalam literatur terkait. Tips ini dapat memberikan panduan dan inspirasi untuk membangun kerangka teori Anda sendiri. Jadi, sudah siap membuat kerangka teori untuk penelitian Anda sendiri?