Penting untuk memperhatikan berbagai komponen dalam penyusunan karya tulis ilmiah karena harus terstruktur dan sistematis. Setiap peneliti juga harus mampu memahami dan mengidentifikasi semua komponen sebelum memulai penelitian. Variabel penelitian adalah salah satu komponen penting dalam karya tulis ilmiah.
Artikel ini akan membahasnya secara mendalam tentang variabel dalam penelitian. Yuk, simak dengan seksama!
Daftar ISI
Pengertian Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep dalam penelitian yang menjadi fokus pengamatan dan analisis oleh seorang peneliti. Definisi lainnya dari variabel penelitian adalah alat untuk menguji hipotesis atau dugaan awal dengan tujuan memverifikasi korelasi antara teori dan realitas empiris dalam dunia nyata.
Pengertian lainnya, variabel ini merupakan pengelompokan logis dari atribut-atribut objek dalam tahap analisis yang memiliki berbagai karakteristik atau nilai. Nantinya variabel inilah yang akan menjadi subjek perhatian penelitian.
Penggunaan konsep variabel merupakan langkah awal yang fundamental dalam menentukan subjek dan ruang lingkup penelitian. Selain itu, variabel ini juga memiliki variasi atau berbagai jenis nilai yang menjadi fokus dalam sebuah penelitian.
Menurut para ahli, beberapa definisi variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:
- Suharsimi Arikunto (1988) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah serangkaian gambaran objek dalam penelitian atau apa yang menjadi fokus perhatian dalam suatu penelitian.
- Kerlinger (2006) mendefinisikannya sebagai konsep atau karakteristik yang akan dipelajari yang memiliki nilai yang beragam. Variabel juga bisa menjadi simbol atau nilai di mana kita dapat menetapkan berbagai nilai atau angka.
- Freddy Rangkuti menjelaskan bahwa arti variabel dalam penelitian adalah suatu konsep yang memiliki nilai yang beragam. Klasifikasi nilai dari variabel tersebut ada empat tingkatan skala, yaitu rasio, ordinal, nominal, dan interval.
- Sutrisno Hadi mendefinisikannya sebagai variasi dari objek penelitian. Misalnya ukuran tinggi manusia yang bisa bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, atau lokasi tempat tinggal manusia tersebut.
Baca Juga : Objek Penelitian: Macam, Prinsip, dan Cara Menentukannya
Jenis-Jenis Variabel Penelitian
Ada beberapa jenis variabel dalam pelaksanaan penelitian. Berikut beberapa di antaranya:
1. Berdasarkan Sifatnya
Terdapat dua kategori variabel penelitian berdasarkan sifatnya, yakni sebagai berikut:
- Variabel Dinamis
Variabel dinamis adalah jenis variabel yang memiliki potensi untuk mengalami perubahan dalam kondisi atau sifatnya. Jenis variabel ini memungkinkan peneliti untuk memanipulasinya demi mencapai tujuan tertentu.
Contoh variabel dinamis mencakup prestasi belajar, kinerja pegawai, motivasi belajar, dan sebagainya.
- Variabel Statis
Variabel statis adalah jenis variabel yang bersifat tetap. Artinya, variabel ini tidak dapat berubah dalam hal keberadaan atau sifatnya.
Contoh variabel statis meliputi status sosial, lokasi tempat tinggal, jenis kelamin, dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan Hubungan Antar Variabel
Variabel penelitian juga terbagi menjadi tiga bagian berdasarkan hubungan antar variabel. Adapun ketiga bagian tersebut yakni sebagai berikut:
- Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dapat memengaruhi variabel terikat. Peneliti dapat memanipulasi variabel ini untuk melihat apakah perubahan pada variabel bebas memengaruhi variabel terikat. Selain itu, variabel bebas tidak terpengaruh oleh variabel lain dalam percobaan.
Contoh variabel bebas meliputi usia dan waktu. Tidak ada faktor lain yang memengaruhi perubahan usia atau waktu.
- Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan apa yang diukur pada percobaan dan akan terpengaruh oleh variabel bebas. Jenis variabel ini nantinya akan merespons variabel bebas.
Contoh variabel terikat adalah detak jantung dalam studi yang mencoba mengukur variabel bebas pengaruh stres terhadap detak jantung.
- Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dijaga atau dikendalikan oleh peneliti selama percobaan. Jenis variabel ini tidak menjadi bagian dari variabel independen atau dependen, tetapi tetap memiliki peran penting karena dapat memengaruhi hasil eksperimen.
Contoh variabel kontrol mencakup suhu, intensitas cahaya, jenis gelas yang digunakan untuk penelitian, kelembapan, dan durasi eksperimen.
3. Berdasarkan Urgensi Faktual
Ada dua bagian variabel penelitian berdasarkan urgensi faktualnya. Berikut ini adalah kedua variabelnya.
- Variabel Konseptual
Variabel konseptual adalah variabel yang tidak dapat diamati secara langsung karena terkait dengan konsep abstrak. Jenis variabel ini hanya dapat diukur melalui indikator-indikatornya.
Contoh variabel konseptual termasuk bakat, kinerja, motivasi belajar, minat, dan sebagainya.
- Variabel Faktual
Variabel faktual adalah jenis variabel yang memiliki nilai atau sifat yang pasti. Jenis variabel ini berhubungan dengan data yang dapat diukur secara akurat.
Contoh variabel faktual meliputi usia, asal sekolah, agama, pendidikan, jenis kelamin, dan sebagainya.
Kesalahan dalam data variabel faktual biasanya terjadi jika responden tidak memberikan informasi yang jujur.
4. Berdasarkan Tipe Skala Pengukur
Klasifikasi variabel penelitian juga dapat berdasarkan pada tipe skala pengukurnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Variabel Nominal
Variabel nominal adalah variabel yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori tertentu. Karena memiliki sedikit kategori, variabel nominal memiliki variasi yang terbatas.
Contoh-contoh variabel ini termasuk jenis kelamin, agama, suku bangsa, dan sejenisnya.
- Variabel Kontinu
Variabel kontinu merupakan variabel yang memiliki tingkat atau skala. Dalam kategori ini, terdapat jenis variabel lainnya, seperti variabel ordinal, variabel interval, dan variabel rasio.
Variabel ordinal memiliki tingkat atau urutan tertentu, contohnya peringkat atau skor dalam suatu kejuaraan. Sementara itu, variabel Interval memiliki jarak atau skala yang tetap, contohnya skala penilaian siswa.
Kemudian, variabel rasio adalah variabel yang menunjukkan adanya perbandingan, contohnya berat badan dari dua orang adalah 40 dan 80 kg. Variabel tersebut mengindikasikan bahwa orang pertama memiliki berat badan setengah dari orang kedua.
5. Berdasarkan Jenis Penelitiannya
Terdapat dua bagian variabel penelitian berdasarkan jenis penelitiannya, yakni variabel kualitatif dan variabel kuantitatif.
- Variabel Kualitatif
Variabel kualitatif mencakup kualitas yang tidak dapat diukur dengan angka dari suatu kelompok atau populasi. Jenis variabel ini sering terkait dengan atribut fisik dari sekelompok individu.
- Variabel Kuantitatif
Variabel kuantitatif adalah variabel yang diwakili oleh nilai numerik (angka). Oleh karena itu, variabel ini dapat diukur dan memerlukan operasi dan perhitungan matematis.
Contoh Penerapan Variabel Penelitian
Ada banyak contoh penerapan variabel dalam penelitian. Ini dapat mencakup tentang status sosial ekonomi, prestasi akademik, atau sikap terhadap sekolah. Selain itu, variabel juga bisa mencakup aspek-aspek dalam sistem pendidikan, seperti program konseling atau metode pengajaran.
Berikut ini adalah contoh penerapannya: Seorang peneliti memiliki minat dalam menjelajahi isu terkait tingkat melek huruf yang rendah. Namun, penting untuk mengetahui bahwa topik literasi memiliki cakupan yang sangat luas.
Oleh karena itu, dalam banyak kasus, peneliti harus melakukan penjelasan lebih rinci untuk mengidentifikasi variabel-variabel utama yang terkait dengan konsep literasi tersebut.
Ini mencakup aspek-aspek khusus literasi seperti kemampuan membaca dengan lancar, pemahaman isi bacaan, penguasaan kosakata, minat dalam membaca, dan faktor lain yang relevan.
Sebaliknya, jika seorang peneliti tertarik pada motivasi, pertanyaannya bisa didapat dari berbagai aspek motivasi yang ada. Misalnya seperti motivasi eksternal, tujuan, atau kebutuhan akan pencapaian. Selanjutnya, tinggal tentukan mana yang akan menjadi fokus penelitian.
Merujuk pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dalam topik yang sama dapat membantu dalam mengidentifikasi variabel-variabel yang paling relevan dan signifikan.
Identifikasi variabel utama penting karena beberapa alasan:
- Memberikan fokus dalam Pendahuluan, yaitu mengarahkan perhatian pembaca pada aspek utama penelitian.
- Berfungsi sebagai kata kunci saat mencari literatur dalam Tinjauan Pustaka.
- Menentukan konsep yang harus didefinisikan secara operasional dalam Definisi Istilah Operasional.
- Memengaruhi pengembangan metode penelitian dan instrumen pengukuran untuk memastikan validitas hasil penelitian.
Ciri-ciri dari Variabel Penelitian
Terdapat beberapa ciri-ciri dari variabel dalam penelitian, antara lain:
- Dapat mengambil beberapa nilai yang mewakili suatu kategori tertentu.
- Nilai-nilai dapat muncul melalui perhitungan atau pengukuran.
- Merupakan data mentah atau angka yang terkumpul dalam penelitian untuk keperluan analisis statistik.
- Nilai-nilai yang dapat diprediksi berdasarkan hubungan dengan variabel lain.
- Karakteristik yang dapat diamati pada individu atau objek yang menjadi fokus penelitian.
Baca Juga : Kerangka Teori: Definisi, Struktur, Cara Membuat, dan Contohnya
Sudah Paham tentang Variabel Penelitian?
Pada intinya, variabel merupakan kunci dalam penelitian ilmiah. Fungsinya adalah menjadi konsep yang nantinya akan diamati dan diukur untuk mengungkap hubungan dan fenomena tertentu.
Pengidentifikasian variabel utama menjadi langkah awal yang penting dalam merancang sebuah penelitian. Ini karena variabel utama memberikan fokus dan arah pada seluruh studi.
Dengan memahami berbagai jenis variabel, peneliti dapat merancang studi yang valid dan relevan. Ini karena pemahaman tentang variabel penelitian merupakan landasan yang esensial dalam menjalankan penelitian yang baik dan bermanfaat untuk berbagai disiplin ilmu.