Lari estafet termasuk cabang olahraga atletik yang sudah mendunia dan umumnya membutuhkan 4 orang dalam satu tim. Olahraga ini juga memiliki nama lain yakni lari sambung. Sebab, cara kerjanya tidak hanya berlari saja melainkan juga memindahkan tongkat atau baton dari satu pemain ke pemain yang lainnya.
Olahraga estafet juga mengandalkan ketangkasan satu tim. Ada satu orang yang tidak kompak maka semuanya bisa berantakan. Jadi, kerjasama dan kekompakan menjadi dua hal utama yang harus kamu perhatikan ketika mengikuti cabang olahraga estafet.
Daftar ISI
Pengertian Lari Estafet
Secara umum, lari estafet memiliki makna sebagai lomba lari cabang atletik yang dimainkan 4 orang dalam satu tim dengan cara bergantian.
Setiap orang memiliki perannya masing-masing yakni ada pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat. Satu hal yang menjadi pembeda antara estafet dengan olahraga lainnya.
Sebab, setiap pelari harus mengalihkan tongkat pada pelari yang berikutnya. Cara tersebut terjadi secara berulang hingga pelari yang terakhir.
Sejarah Lari Estafet
Rupanya, lari estafet sudah ada sejak zaman dahulu. Gerakan-gerakan dasar ini telah muncul sejak ribuan tahun yang lalu. Ada beberapa gerakan yang selalu ada pada jenis olahraga ini yakni berjalan, berlari, melempar, menangkap, dan melompat.
Tidak ada yang tahu pasti kapan estafet mulai dikenal oleh masyarakat. Akan tetapi, mulanya olahraga ini terinspirasi dari 3 kisah suku yakni Aztek, Inka, dan Maya. Saat itu mereka tidak berolahraga, namun karena ingin menuntaskan misi yang ada.
Ketiga suku tersebut memiliki tugas untuk menyampaikan sebuah kabar penting. Kemudian mereka menggunakan sebuah teknik dengan cara menyambung tongkat atau obor dari satu orang ke orang lain. Biasanya kegiatan tersebut akan terjadi ketika ada acara pemujaan terhadap leluhur.
Sejak itulah bangsa Yunani Kuno mulai mengenalnya sebagai kegiatan olahraga. Bahkan mereka juga melakukan pertandingan dan olimpiade tentang estafet. Namun dulu namanya bukan lari estafet tapi api olimpiade.
Seiring berkembangnya zaman muncul perlombaan dan kejuaraan dengan kategori 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Pertama kali kedua kategori muncul pada tahun 1992 di Stockholm, Swedia.
Akan tetapi, perlombaan itu hanya berlaku untuk laki-laki saja. Berbeda dengan sekarang yang bahkan atlet perempuan pun ikut memainkannya.Â
Baca Juga : Lari Marathon: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar, dan Aturannya
Aturan Main Lari Estafet
Setiap tim yang bermain di cabang lari estafet wajib memenuhi aturan yang telah menjadi ketetapan dari penyelenggara. Mulai dari titik start, pergantian tongkat, jarak, hingga mencapai finish. Untuk mengetahuinya, kamu bisa melihat penjelasan berikut ini.
- Pelari pertama menggunakan start jongkok, sedangkan pelari kedua, ketiga, dan keempat menggunakan start berdiri.
- Khusus jarak 4 x 100 meter pergantian tongkat dilakukan dengan jarak 20 meter dan lebar 1,2 meter.
- Saat pergantian pelari boleh mengambil tongkat estafet yang terjatuh. Akan tetapi, peraturan ini hanya berlaku jika perlombaan tersebut menggunakan jarak 4 x 400 meter. Dalam hal ini, tongkat yang terjatuh bisa menjadikan tim kalah bahkan mendapat diskualifikasi. Untuk itu berhati-hatilah.
- Tongkat untuk lari estafet merupakan tongkat khusus yang memiliki panjang dan diameter berbeda. Umumnya, aturan ini tergantung siapakah peserta yang mengikuti perlombaan apakah anak-anak atau orang dewasa.
Jika orang dewasa, ukuran tongkat estafet memiliki panjang 30 cm dengan diameter 4 cm. Sedangkan, anak-anak memiliki diameter 2 cm dan berat 50 gram.
Seperti yang sedikit dibahas tadi, peserta bisa berpotensi mendapat diskualifikasi apabila melakukan berbagai kesalahan. Lantas apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Berikut penjelasannya, yaitu:
- Kesalahan melakukan teknik start lebih dari dua kali.
- Sengaja menghalangi atau menghambat lawan dengan berbagai tindakan yang bisa merugikan berbagai pihak.
- Memberikan tongkat estafet pada zona yang salah.
- Tidak berusaha menyalip lawan.
- Passing tongkat yang kurang tepat.
- Mencegah pesaing untuk lewat.
2 Teknik Dasar Lari Estafet
Dalam lari estafet ada beberapa teknik dasar yang perlu kamu pahami. Sejauh ini, olahraga estafet hanya membutuhkan 4 orang dalam satu tim. Pelari pertama wajib memulai dengan menggunakan start block. Kemudian ketiga pelari yang lainnya akan menarik tongkat estafet dalam zona pertukaran. Berikut penjelasannya.
1. Acceleration Zone
Acceleration zone juga dikenal sebagai zona percepatan. Area ini menjadi lintasan menuju ke zona pertukaran dan pada titik inilah atlet yang menerima tongkat bisa memulai lari serta menambah kecepatannya. Akan tetapi, tongkat estafet tidak bisa ditukar di zona percepatan.
2. Exchange Zone
Lintasan yang kedua adalah exchange zone atau zona pertukaran. Pada titik inilah terjadi pergantian tongkat dari atlet pertama ke atlet kedua dan seterusnya. Umumnya, panjangnya sekitar 20 meter.
Cara Memilih Pelari Estafet yang Paling Umum
Tampaknya lari estafet memang mudah dan siapapun bisa melakukannya. Hanya saja, jangan menyepelekan karena ada teknik khusus dalam memilih setiap pemain. Berikut adalah cara yang paling umum dilakukan, yaitu:
1. Pelari Pertama
Pelari yang paling utama ini adalah orang-orang yang memiliki stamina bagus. Sebab ia yang akan mengawali permainan, sehingga kemampuan berlari di tikungan dan mengoper akan menjadi pertimbangan pemilihannya.
2. Pelari Kedua
Atlet yang kedua ini adalah orang-orang yang penuh percaya diri. Kemampuan ini sangat berguna untuk menerima dan mengoper tongkat. Selain itu, ia juga harus memiliki ketahanan dan kecepatan yang memadai terutama berlari di lintasan lurus.
3. Pelari Ketiga
Orang ketiga dalam lari estafet adalah seorang sprinter yang andal dan percaya diri dalam menerima tongkat ketiga. Ia wajib mempunyai kekuatan, ketahanan, dan kemampuan berlari yang cukup baik di tikungan atau lintasan. Dengan begitu, kemungkinan ia tersalip lebih sedikit.
4. Pelari Keempat
Pemain yang keempat biasanya berasal dari orang-orang yang mampu menerima tongkat estafet dengan baik. Selain itu, kemampuan berlari di bidang lurus juga harus ia miliki. Terakhir adalah jiwa kompetitif. Memilih orang yang ambisius akan menjadi poin plus pada pemilihan ini.
Sebab, pemain keempat atau terakhir akan menjadi penentu kemenangan olimpiade. Ketika ia memiliki ambisi yang tinggi, usahanya pun akan maksimal agar bisa sampai finish dengan cepat.
2 Teknik Lari Estafet
Selain kecepatan berlari, lari estafet memiliki teknik khusus untuk menunjang keberhasilan mereka dalam bertanding. Inilah 2 tekniknya,yaitu:
1. Teknik Memegang Tongkat
Karena tongkat estafet tidak boleh sampai terjatuh, maka teknik memegangnya adalah pada ujungnya. Hanya setengah bagian karena bagian yang lain adalah space atau sisa untuk atlet berikutnya menerima tongkat.
2. Teknik Menerima dan Menyerahkan Tongkat
Seperti yang kamu ketahui, penerimaan dan penyerahan tongkat akan terjadi pada lintasan khusus. Area ini adalah wissel dengan panjang sekitar 20 meter. Maka dari itu, pelari harus mampu memanfaatkan area tersebut untuk berlari dengan kencang juga tepat dalam menyerahkan tongkat.
Dalam hal ini ada 3 teknik yang biasanya dilakukan oleh pelari yakni:
- Downsweep
Teknik downsweep adalah teknik penyerahan tongkat dari atas. Pelari akan memberikan tongkat dari arah samping ke pelari yang pertama. Tujuannya adalah memudahkan pelari lain untuk melihat arah tongkat dan menerimanya. Ibu jari penerima tongkat akan berposisi terbuka dan jari-jari lain merapat.
- Upsweep
Penyerahan tongkat terjadi dari area bawah ke atas. Ketika itu terjadi posisi telapak tangan penerima harus menghadap ke arah bawah. Untuk itu harus diperhatikan ibu jari harus terbuka lebar.
- Push pass
Teknik yang terakhir adalah push pass yang artinya mengangkat lengan ke belakang. Telapak tangan harus ke arah samping dan ibu jari ke area bawah.
Sudahkah Kamu Memahami Tentang Lari Estafet?
Setelah membaca artikel tentang lari estafet, apakah kamu sudah memahaminya? Olahraga ini sangat populer, bahkan sampai tingkat internasional. Maka dari itu, tak ada salahnya mempelajarinya. Meski sederhana, teknik-teknik yang ada harus dipraktekkan agar tidak ada kesalahan.
Perlu kamu perhatikan, kunci keberhasilan olahraga ini bukan hanya terletak pada kecepatan berlari saja. Namun, sangat diperlukan ketangkasan dan konsentrasi yang penuh saat membawa tongkat. Dengan begitu, potensi menang dalam perlombaan lebih besar.