5 Pakaian Adat Bangka Belitung: Jenis hingga Filosofinya

Bangka Belitung adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian timur Sumatera. Daerah ini memiliki banyak sekali budaya, seperti rumah adat dan pakaian adat Bangka Belitung yang unik. Pakaian adat ini menggambarkan identitas dan keunikan, serta kearifan lokal yang menjadi warisan nenek moyang.

Penggunaan pakaian adat dapat mencerminkan adanya kekayaan dan keragaman budaya di lingkungan masyarakat. Ini juga menjadi wujud rasa bangga atas budaya setempat. Oleh sebab itu, kamu perlu mengenal lebih jauh untuk melestarikan warisan kebudayaan yang satu ini. Simak artikel ini untuk menemukan penjelasan lengkapnya!

Sejarah Singkat

Pakaian adat Bangka Belitung adalah bentuk warisan budaya nasional yang menggambarkan identitas masyarakat di daerah tersebut. Pasalnya, Bangka Belitung mempunyai keragaman kelompok etnis, di mana masing-masing kelompok mempunyai pakaian adat yang unik. 

Umumnya, pakaian ini merupakan perpaduan antara kebudayaan Arab dan Tionghoa. Berdasarkan sejarahnya, ada banyak saudagar Arab yang berkunjung ke kawasan Bangka Belitung untuk berdagang dan berinteraksi dengan masyarakat lokal. 

Kemudian, sebagian orang menikah dengan perempuan dari Tionghoa. Di mana mereka juga masuk ke kawasan Bangka Belitung dan membawa kebudayaan Tionghoa. 

Adanya pernikahan antara orang Arab dan Tionghoa di kawasan Bangka Belitung inilah yang akhirnya melahirkan pakaian adat gabungan antara budaya Arab dan Tionghoa.

Jenis Pakaian Adat Bangka Belitung

Pada dasarnya, Bangka Belitung mempunyai lima jenis pakaian adat yang unik dan berbeda dari daerah lainnya. Pakaian tersebut, antara lain:

1. Baju Seting

Baju Seting
Baju Seting | Sumber gambar: warisanbudaya.kemdikbud.go.id

Jenis pakaian Baju Seting merupakan pakaian adat yang digunakan oleh perempuan maupun laki-laki dalam acara adat Bangka Belitung. Pakaian ini berasal dari kain beludru atau kain sutra yang memberikan kesan mewah dan elegan ketika dipakai. Baju Seting untuk perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan dari segi model bajunya.

Untuk laki-laki, model baju adat ini berbentuk seperti jubah dengan ukuran panjang mencapai betis. Ciri khas dari jubah adat Bangka Belitung ini adalah adanya corak budaya Arab yang mendominasi, dengan warna merah tua atau merah gelap. Selain itu, ada kain panjang yang berfungsi sebagai selendang untuk melengkapi jubah.

Pemakaian kain selendang yaitu dengan cara menyelempangkan di bahu kanan secara menyamping. Ini akan menambah kesan megah dan anggun pada pakaian adat khusus laki-laki.

2. Kain Cual

Motif Kain Cual
Motif Kain Cual | Sumber gambar: Indonesiakaya.com

Berikutnya, ada Kain Cual yang termasuk dalam pakaian adat Bangka Belitung. Sebutan lain untuk Kain Cual adalah Kain Lasem ataupun Kain Besusur. Kain Cual adalah hasil dari tenun ikat metode tradisional. 

Tidak heran, jika proses pembuatannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Mengingat tingkat kerumitannya yang tinggi dalam membuat Kain Cual  sampai jadi. Selain itu, pembuatan Kain Cual  menggunakan teknik khusus, sehingga harga kain ini relatif lebih tinggi daripada kain lainnya. 

Bahan dasar pembuatan Kain Cual  adalah poliester, katun, serat kayu, dan sutra. Ada pula sebagian Kain Cual  yang menggunakan benang emas 18 karat, sehingga memiliki nilai estetika dan keanggunan yang tinggi.

Lebih lanjut, ada dua motif khas yang dimiliki kain cual, yaitu motif Jande Bekecak atau motif ruang kosong dan motif Penganten Bekecak atau corak penuh. Kedua macam motif pada Kain Cual memiliki makna dan simbol tersendiri. 

Misalnya, motif bunga melambangkan kesucian, keagungan rezeki, dan kebaikan dalam hidup. Atau motif bebek melambangkan persatuan dan kesatuan, serta mengajarkan pentingnya menjalin hubungan sosial.

3. Baju Paksian

Baju Paksian
Baju Paksian | Sumber gambar: humasri.com

Pakaian khas Bangka Belitung yang merupakan perpaduan budaya Arab, Melayu, dan Tionghoa adalah Baju Paksian. Baju ini terdiri dari jubah panjang berukuran sampai betis, selempang, kain cual khas Bangka Belitung, dan celana panjang, serta penutup kepala berupa sungkono. Baju ini juga termasuk pakaian adat khusus untuk laki-laki.

4. Alas Kaki Pengantin

Jika Baju Seting dan Kain Cual adalah pakaian adat utama, ada pula alas kaki khusus yang menjadi pelengkap dalam pakaian tradisional Bangka Belitung. Alas kaki ini memiliki sebutan, yaitu Sandal Arab dan Pending Selop. Adapun ciri khas alas kaki pengantin berupa ujung yang berbentuk lancip menyerupai perahu.

Alas kaki sandal Arab ini telah menjadi bagian integral dari budaya Bangka Belitung. Penggunaan sandal Arab mencerminkan gaya hidup masyarakat Bangka Belitung yang sederhana, nyaman, dan sesuai dengan kehidupan di daerah tropis.

5. Aksesoris Pakaian Pengantin

Pakaian adat Bangka Belitung biasanya digunakan untuk acara pernikahan. Tidak hanya pakaian utama saja, ada pula aksesoris sebagai pelengkap, baik baju pengantin perempuan maupun laki-laki. Berikut ini beberapa aksesoris untuk masing-masing pakaian pengantin:

a. Aksesoris Pakaian Laki-Laki

Aksesoris Pakaian Pengantin Laki-Laki Bangka Belitung
Aksesoris Pakaian Pengantin Laki-Laki Bangka Belitung | Sumber gambar: perpustakaan.id

Pakaian adat untuk laki-laki mempunyai ciri khas yang simbolis. Misalnya, jubah panjang biasanya memiliki warna dominan merah atau biru tua. Pemilihan warna ini memiliki makna penting untuk upacara pernikahan, misalnya sebagai simbol keberuntungan, keberanian, ataupun keharmonisan dalam kehidupan pernikahan.

Aksesori yang melengkapi baju adat pengantin laki-laki, antara lain selempang atau selendang yang disampirkan di bahu kanan. Selempang ini melambangkan kesan anggun dan megah. 

Sedangkan bagian bawahan menggunakan celana panjang dengan warna yang selaras dengan jubahnya. Aksesoris lainnya pada baju pengantin ini adalah sorban atau sungkono sebagai penutup kepala.

b. Aksesoris Pakaian Perempuan

Aksesoris Pakaian Pengantin Perempuan  Bangka Belitung
Aksesoris Pakaian Pengantin Perempuan  Bangka Belitung | Sumber gambar: perpustakaan.id

Tambahan aksesoris untuk pakaian pengantin perempuan cukup kompleks, seperti mahkota atau paksian berwarna emas, lengkap dengan ornamen khusus berbentuk bunga teratai. Aksesoris lainnya, yaitu teratai atau penutup dada pada baju, tembang cempaka, daun bambu, dan kembang goyang. 

Selanjutnya, terdapat kuntum cempaka, pagar tenggalung, kalung anting panjang, sari bulan, dan tutup sanggul yang disebut kembang hong sebagai hiasan kepala. Adapun sepit udang yang berfungsi sebagai hiasan di bagian telinga kanan dan kiri serta gelang pending sebagai ikat pinggang.

Baca Juga : 5 Pakaian Adat Gorontalo, Makna, Jenis, Keunikan, dan Aksesorisnya

Filosofi Pakaian Adat Bangka Belitung

Setiap elemen pada pakaian adat mempunyai makna filosofis yang cukup mendalam. Terdapat nilai luhur dan harapan baik, sebagaimana kepercayaan masyarakat Bangka Belitung. Makna filosofis yang terdapat pada pakaian adat ini, antara lain:

1. Mahkota

Mahkota pada aksesoris pakaian adat Bangka Belitung memiliki motif burung merak sebagai lambang kecantikan. Motif ini juga menunjukkan agar seseorang disayang oleh banyak orang dan bukan kesombongan diri sendiri terhadap orang lain. 

Sepasang pengantin yang menggunakan mahkota ini diharapkan menjadi pasangan yang disayangi oleh banyak orang dan tidak menjadikannya sebagai manusia yang sombong.

2. Warna Merah

Pakaian adat pengantin di Bangka Belitung umumnya berwarna merah tua. Pemilihan warna merah ini bukan tanpa alasan. Karena warna merah merupakan simbol kekuatan, kegembiraan, dan kehangatan. Artinya, siapapun yang memakai pakaian adat ini, diharapkan dapat mewujudkan kehangatan dan kegembiraan dalam rumah tangganya.

3. Warna Emas

Selain itu, pakaian adat Bangka Belitung juga identik dengan aksesoris berwarna kuning keemasan. Warna emas melambangkan kemegahan, keistimewaan, dan keramahan. 

Harapannya, pengantin yang melaksanakan pernikahan dengan adat Bangka Belitung ini menjadi sosok yang istimewa dan dapat bersikap ramah kepada semua orang.

4. Motif Bunga

Motif bunga pada pakaian adat juga mengandung makna filosofis yang mendalam. Karena adanya motif bunga melambangkan nilai kebaikan, kesucian, dan keagungan rezeki. Artinya, semua pernikahan adalah suci, sehingga siapapun yang melangsungkan pernikahan, harapannya mendapatkan limpahan rezeki dan kebaikan.

5. Selempang

Umumnya, aksesoris pada pakaian adat laki-laki berupa selempang berwarna hitam dengan ornamen berwarna kuning dan putih. Ada pula rangkaian kalung bunga yang berbentuk bulat. Aksesoris selempang dan rangkaian kalung ini mempunyai makna keselamatan, keberkatan, kehormatan, percaya diri, dan harga diri.

Artinya, setiap pengantin laki-laki yang melangsungkan pernikahan harapannya dapat menjadi sosok kepala rumah tangga yang berwibawa dan bijaksana. Lebih lanjut, penggunaan selempang diharapkan mampu memberikan berkat kepada siapapun yang memakainya.

Baca Juga : 10+ Pakaian Adat Bengkulu: Jenis, Makna, dan Pemakaiannya

Sudah Mengenal Pakaian Adat Bangka Belitung dan Filosofinya?

Kesimpulannya, baju adat dari Bangka Belitung terdiri dari baju seting, kain cual, alas kaki pengantin, dan aksesoris pengantin laki-laki dan perempuan. Pakaian ini juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris dan ornamen berwarna merah dan kuning keemasan dengan makna filosofis yang mendalam.Sehingga, tata cara pembuatan pakaian adat ini pun tak boleh sembarangan. Jadi, manakah pakaian adat Bangka Belitung yang pernah kamu kenakan?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page