10+ Pakaian Adat Bengkulu: Jenis, Makna, dan Pemakaiannya

Pakaian adat bengkulu memiliki aneka ragam bentuk dan jenisnya sesuai fungsinya masing-masing. Karena itu, setiap pakaian sangatlah unik dan melambangkan suku dan kebudayaan mereka. Yuk, ketahui dan pelajari berbagai pakaian tradisional Bengkulu beserta karakteristiknya di sini!

11 Pakaian Adat Bengkulu yang Wajib Kamu Ketahui

Bengkulu merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak ragam pakaian adat. Meskipun begitu, tiap pakaian adat memiliki kekhasan masing-masing yang membuat busana tersebut terasa spesial. Berikut adalah beberapa contoh pakaian tradisional Bengkulu beserta perlengkapannya yang wajib kamu ketahui:

1. Pakaian Adat Pengantin Wanita Bengkulu

Pakaian Adat Pengantin Perempuan
Pakaian Adat Pengantin Perempuan | Sumber Gambar: Seringjalan

Baju adat satu ini sangat dipengaruhi oleh budaya Melayu. Ini berasal dari Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Kaur. Dalam pakaian tradisional Bengkulu ini ada banyak jenis taburan yang membuatnya mendapat julukan baju bertabur. 

Baju ini memiliki hiasan dengan banyak potongan perak yang dilapisi emas bernama tabur-penabur. Taburan tersebut ada di seluruh permukaannya. Selain itu, bagian tepi baju dan kedua lengan memiliki taburan bernama rendo. 

Di tepi baju, ada tambahan hiasan berupa tabur karang patu berbentuk segitiga sama kaki. Di antara tiap-tiap segitiga, terdapat hiasan bernama tabur selaguri. Pengantin perempuan juga memakai gelang, kain yang berkilau, dan hiasan kepala yang mirip mahkota.

2. Pakaian Adat Pengantin Laki-laki

Pengantin Bengkulu
Pengantin Bengkulu | Sumber Gambar: Seringjalan

Pengantin pria biasanya mengenakan jas berwarna hitam dengan kemeja putih berlengan panjang. Mereka juga memakai kain dengan bordiran benang emas atau kain bedompak.

Pada bagian atas sebelah kiri jasnya, terdapat sapu tangan berbentuk segitiga, rantai emas, dan sebuah hiasan berupa bunga yang bernama bunga dada. Sedangkan untuk alas kaki, pengantin pria menggunakan sepatu lokak atau sepatu yang tidak memiliki tali.

Selain itu, terdapat pakaian pengantin pria yang terbuat dari beludru berwarna merah berbentuk jas tutup. Seluruh bagian permukaannya ada banyak hiasan tabur penabur, sementara tepi baju dan lengan ada tabur rendo.

Di bagian bawah, pakaian tersebut ada tabur karang patu. Pada kedua lengan, ada tabur karang patu yang terbuat dengan bentuk segitiga sama kaki dan bisa juga dengan tabur selaguri.

Pada bagian kepala, pengantin mengenakan hiasan berupa sunting dan songkok. Sebagai penutup, pengantin pria juga memakai beragam perhiasan, mirip dengan apa yang dikenakan oleh pengantin wanita dan sangat biasa dipakai oleh masyarakat Melayu Utara. 

3. Pakaian Bengkulu Selatan

Pakaian Adat Bengkulu Selatan
Pakaian Adat Bengkulu Selatan | Sumber Gambar: fifthbloom

Di Bengkulu Selatan ada pakaian dengan karakteristik tersendiri. Pengantin pria biasanya memakai kemeja putih dilapisi jas hitam. Sebagai tambahan aksen, ada rantai kecil di bagian kantong jasnya. 

Pada bagian bawah, pengantin memakai celana hitam dengan kombinasi kain songket. Lalu di kepala akan mengenakan peci lancip yang terbuat dari kain songket bernama gitar.

Pengantin wanita mengenakan baju beludru berwarna merah dan kain songket. Lalu, untuk hiasan kepala, mereka memakai tajuak, perhiasan dari tembaga berwarna keemasan dengan berbagai hiasan sunting di sekelilingnya.

4. Pengantin Pasemah

Ilustrasi Pakaian Adat Pasemah
Ilustrasi Pakaian Adat Pasemah | Sumber Gambar: Seringjalan

Di Suku Pasemah Bengkulu, pengantin perempuan menggunakan kebaya lengan panjang bertabur yang dengan kombinasi kain bedompak serta sandal manik. Bagian kepala pun juga ada hiasan yang disebut dengan singal, san kalung atau tekko, kembang goyang, gelang, dan pending.

Pengantin pria biasanya mengenakan kemeja putih, jas, dasi, serta memadukannya dengan celana panjang dan sarung yang dilipat. Pada bagian kaki, mereka bisa memakai destar. Sementara di kepala, akan memakai topi berbentuk kerucut ala Pasemah.

5. Rejang Lebong

Pakaian Adat Rejang Lebong
Pakaian Adat Rejang Lebong | Sumber Gambar: kompas.com

Di Suku Rejang Lebong, pengantin wanita biasanya mengenakan hiasan kembang dan tepung. Serta baju dengan hiasan bertabur dan kain berbordir benang emas. 

Lalu, ada pula hiasan khas yang ditempatkan di dahinya yang bernama tapak sangko dengan motif burung merak, serta hiasan yang menyerupai teratai di bagian bahu. Selain itu, pengantin wanita juga mengenakan kalung di dada, pending di pinggang, dan gelang keroncong di lengan.

Di sisi lain, pengantin pria mengenakan kemeja putih yang dengan jas yang memiliki saku dengan rantai emas. Sebagai tambahan, mereka memakai selendang dengan sulaman emas dan desat adat atau cek uleue dari kain songket. 

Pengantin pria juga biasanya memegang sebuah keris yang dibungkus dengan kain songket berbordir benang emas. Sedangkan untuk alas kaki, kedua pengantin mengenakan sepatu atau sandal. Biasanya berwarna hitam.

6. Pakaian Adat Mukomuko

Tarian Adat di Mukomuko
Tarian Adat di Mukomuko | Sumber Gambar: wikipedia.org

Di Mukomuko, pengantin perempuan mengenakan baju dengan hiasan bertabur, dan tambahan rok berbahan songket. Sedangkan pengantin pria mengenakan baju dengan hiasan bertabur dengan celana dan kain songket yang terbuat dari beludru.

Warna dominan pada pakaian adat Bengkulu khas Mukomuko adalah merah dengan manik-manik berbentuk bunga matahari. Lengannya didesain lurus tanpa lipatan, dikenal sebagai suai atau lengan licin. Selain itu, bagian lengan, bagian bawah baju, dan celana ada hiasan renda untuk memperindah busana.

Baca Juga : 6 Nama Pakaian Adat Papua, Jenis, Keunikan, dan Filosofinya

7. Batik Besurek

Batik Besurek
Batik Besurek | Sumber Gambar: kompas.com

Provinsi Bengkulu tidak hanya terkenal dengan pakaian adat, tapi juga dengan batik besurek. Dahulu, kain besurek hanya mereka gunakan untuk upacara adat, seperti upacara yang melibatkan pengapit pengantin pria.

Namun, sekarang kain batik besurek telah digunakan dalam berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi dekorasi untuk upacara cukur rambut bayi, bilik pengantin, upacara tradisional bedabung mengikir gigi, upacara persiapan pengantin wanita, ritual ziarah kubur, dan sebagai penutup jenazah

Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, kain besurek akhirnya menjadi motif batik khas Bengkulu. Kain ini juga menjadi bahan dasar berbagai macam produk. Seperti tas, pakaian, dompet, hiasan ukiran, kopiah, kotak perhiasan, dan souvenir khas Bengkulu

8. Kain Kaganga 

Batik Kaganga
Batik Kaganga | Sumber: liputan6.com

Kain Kaganga ditemukan sekitar tahun 1985 hingga 1990. Tepatnya pada periode ketika pemerintah Bengkulu tengah gencar mempromosikan kain besurek. Asal kain kaganga adalah dari Tanah Rejang, sehingga banyak motifnya yang mengambil bentuk aksara rejang. 

Selain itu, kain ini juga menggambarkan keindahan alam Indonesia, seperti motif bunga Rafflesia Arnoldi. Karena keunikan tersebut, kain ini memiliki harga cukup fantastis, menjadikannya lebih populer di kalangan masyarakat menengah ke atas.

9. Kain Dugan Ragi Manis

Ilustrasi Kain Dugan
Ilustrasi Kain Dugan | Sumber: bukalapak.com

Kain dugan adalah bahan pakaian adat Bengkulu yang dikenakan oleh berbagai suku di wilayah tersebut. Istilah dugan sendiri bisa berarti pemakai kain adalah dugaan sebagai seorang gadis dan bisa berarti dipadatkan.

Kain ini sebenarnya banyak digunakan oleh perempuan di kehidupan sehari-hari. Namun, di masa lalu, perempuan tidak boleh memiliki banyak jenis kain dugan. Akhirnya, mereka memakai kain ini hanya untuk acara-acara spesial yang mengundang banyak orang.

Tidak ada batasan sosial dalam pemakaian kain ini. Meski pada awalnya, hanya kalangan atas sering menggunakannya, namun seiring berjalannya waktu mereka yang memiliki keterampilan menenun juga bisa memakainya. 

10. Tenun Bumpak 

Tenun Bumpak
Tenun Bumpak | Sumber Gambar: galeri-tenun-leni-bumpak

Bumpak adalah sejenis kain tenun khas suku Serawai dan mendapat julukan kain pengantin. Di masa lalu, kain ini sering digunakan dalam berbagai acara khusus. Seperti ritual dan upacara adat. Namun, saat ini kain tenun bumpak nyaris menghilang.

Tenun bumpak memiliki berbagai motif, seperti gajah bejuang, palak keluang, niugh setundung, dan seluang mudiak. Selain itu, setiap motif juga memiliki makna tersendiri.

11. Kuluk Deragam 

Kain Bagian Atas Perempuan
Kain Bagian Atas Perempuan | Sumber Gambar: liputan6.com

Kuluk Deragam merupakan pakaian tradisional Bengkulu yang kini sudah jarang muncul. Dalam bahasa setempat, kuluk adalah pakaian untuk menutup dada perempuan dewasa.

Di masa lampau, perempuan sering menggunakan kain ini di sore dan malam hari, baik saat bersantai maupun pada upacara khusus. Siapa saja bisa menggunakannya tanpa ada keterikatan status. Akan tetapi, pemakai utamanya biasanya adalah wanita yang telah menikah atau ibu rumah tangga.

Baca Juga : 6 Pakaian Adat Kalimantan Selatan, Makna, dan Ciri Khasnya

Sudah Tahu Apa Saja Pakaian Adat Bengkulu?

Indonesia sebagai negara dengan berbagai macam suku bangsa dan budaya tentu memiliki banyak keanekaragaman di dalamnya, termasuk pakaian. Pakaian adat Bengkulu sendiri merupakan identitas suku yang menempati daerah tersebut. 

Jika tertarik untuk memiliki pakaian tradisional Bengkulu, khususnya untuk kain-kainnya. Maka, kamu bisa membelinya secara online atau secara langsung ketika berkunjung ke Bengkulu. Jadi, pakai adat mana yang menjadi favorit kamu?

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page