Kalau dalam Bahasa Indonesia kita mengenal pantun, maka pantun Bahasa Bali lebih dikenal dengan nama parikan. Sebenarnya, karya sastra tersebut sama saja. Parikan Bali juga memiliki empat baris yang bersajak a-b-a-b dan sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari.
Ada dua jenis pantun dalam Bahasa Bali, yaitu wewangsalan atau dikenal juga dengan nama tamil yang berupa pantun dua baris atau karmina. Kemudian ada juga parikan, yang merupakan pantun empat baris.
Tidak ada sejarah yang jelas tentang siapa pencetusnya, karena sejak lama sudah berkembang di masyarakat dan sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Bali. Buat kamu yang suka dengan bahasa atau budaya Bali, penasaran seperti apa parikan dalam Bahasa Bali? Yuk, simak contoh di bawah ini!
Daftar ISI
Contoh Pantun Bahasa Bali Berbagai Tema
Karena parikan sering digunakan dalam Bahasa Bali, maka tidak heran ada banyak bentuk parikan dengan jenis tema. Buat kamu yang penasaran, simak pantun Bahasa Bali berikut ini.
1. Tema Percintaan
Tema percintaan adalah salah satu tema pantun yang paling sering dipakai oleh orang-orang. Oleh karena itu, pada tema percintaan ini, kami melampirkan dua contoh pantun yang bisa dijadikan referensi.
Pantun pertama membahas seorang laki-laki yang jatuh cinta pada wanita bernama Menur. Sementara pantun kedua tentang seorang laki-laki yang jatuh cinta pada gadis kecil yang masih usia remaja awal.
Sebelum itu, ada beberapa kosakata yang perlu kamu pahami, seperti Lumpiang yang merupakan salah satu makanan khas Bali.
a. Pantun Pertama
Melali ke Pantai Sanur
Dimulihne das engsap meli Lumpiang
Manis kenyungne i Menur
Kulitne kedas, bangkiangne rengkiang
Artinya:
Jalan-jalan ke Pantai Sanur
Pulangnya hampir lupa membeli lumpiang
Cantik wajahnya si Menur
Kulitnya putih, pinggangnya langsing
b. Pantun kedua:
Be curik mabasa manis
Bungkung pendok sedeng di tujuh
Bajang cerik kenyemne manis
Selat tembok makita nyujuh
Artinya:
Daging jalak berbumbu manis
Cincin pendok pas di telunjuk
Gadis kecil senyumnya manis
Berbatas tembok ingin menggapai
2. Tema Patah Hati
Contoh sebelumnya, kami sudah melampirkan beberapa parikan atau pantun Bahasa Bali dengan tema cinta. Namun, rasanya kurang pas kalau belum bahas pantun yang bertemakan patah hati.
Pantun pertama membahas seorang laki-laki yang telah patah hati karena gadis idamannya sudah dimiliki orang lain. Sementara pantun kedua membahas wanita yang kesulitan move on. Nah, berikut ini adalah contoh pantun tema patah hati.
a. Pantun pertama:
Pekak bongol ngalih keladi
Maan keladi wayah-wayah
Pocol beli ngalih adi
Krana adi suba ada ne ngelah
Artinya:
Kakek tuli mencari ubi
Dapat ubi yang sudah tua-tua
Rugi abang mencari adik
Karena adik sudah ada yang punya
b. Pantun kedua:
Blius ngawinang padine mati
Suba mati tusing dadi kengkenang
Beli bagus idaman hati
Keweh ban tiang ngengsapang
Artinya
Hama menbuat padinya mati
Sudah mati tidak bisa digunakan
Abang ganteng idaman hati
Sulit sekali saya melupakan
3. Tema Sosial Masyarakat
Selanjutnya adalah parikan tema sosial masyarakat yang membahas tentang pemberdayaan perempuan. Mengingat Bali menjadi salah satu daerah yang masih menerapkan partriarkisme, jadi, kami pun menyelipkan pantun dengan tema tersebut.
Negul kuluk di adeg-adeg
Kuluk badeng cara celepuk
Dadi nak luh harus dueg
Apang sing bakat uluk-uluk
Artinya:
Mengikat anjing di tiang rumah
Anjing hitam seperti burung hantu
Jadi perempuan harus pintar
Biar tidak dibohongi
4. Tema Sosial Kultural
Tema sosial kultural kali ini akan membahas tentang kondisi sosial kultural di mana ada menyebut soal “canang” dan “soda” sebagai salah satu sarana persembahyangan bagi umat Hindu di Bali . Ini dia dua contoh parikan bertema sosial kultural.
a. Pantun Pertama:
Dagang sate, dagang canang
Roko akatih aba ka Sidetapa
Tetap sante dan tenang
Basang pedih sing ngeranang apa
Artinya:
Penjual sate, penjual canang
Rokok sebatang dibawa ke Sidetapa
Tetap santai dan tenang
Amarah berlebihan tidak menyelesaikan apa-apa
b. Pantun Kedua:
Medagang siap ngalih bati
Biu Ketip anggon banten soda
Eda kati engsap mebakti
Nyanan kesisip Ida Batara
Artinya:
Jual ayam mencari untung
Pisang Ketip dipakai banten soda
Jangan sampai lupa sembahyang
Nanti di azab Tuhan
5. Tema Ekonomi
Di pantun tema ekonomi, kami telah menyiapkan dua contoh yang bisa jadi referensi. Pantun pertama membahas tentang kebiasaan orang yang suka meminjam uang namun setiap ditagih banyak alasan.
Sementara pantun kedua mambahas tentang orang yang sudah bekerja keras, tapi uangnya habis atau pas-pasan. Simak di bawah ini.
a. Pantun pertama:
Punyan jati, punyan pakis
Anak bancih demen dadi lua
Kemu mai nyilih pis
Sabilang tagih liunan daya
Artinya:
Pohon jati, pohon pakis
Orang banci suka jadi perempuan
Ke sana sini meminjam uang
Tiap ditagih banyak alasan
b. Pantun Kedua:
Anak bongol demen nyatua
Meli sate duang tusuk
Pocol kemu mai mekarya
Karyane sing maan susuk
Artinya:
Orang tuli suka bercerita
Beli sate dua tusuk
Rugi ke sana ke sini bekerja
Pekerjaannya tidak dapat susuk (gaji pas-pasan)
6. Tema Keluarga
Pantun tema keluarga ini membahas tentang hal-hal yang biasa terjadi dalam keluarga pada umumnya. Pantun pertama membahas tentang kondisi keluarga yang lazim di Bali, yaitu ibu yang sibuk saat pagi hari mengerjakan pekerjaan rumah, sementara sang ayah sibuk mengurusi ayam peliharan.
Pantun kedua memiliki tema yang sebaliknya, yaitu tentang keluhan laki-laki kepada istrinya. Yuk, simak parikan atau pantun bahasa Bali tema keluarga di bawah ini.
a. Pantun Pertama:
Anak muani demen mebalih balap
Mebalih balap samping pang pang
Ngelah kuren pragat ngisi siap
Anak luh sing taen merunguang
Artinya:
Laki-laki suka nonton balap
Nonton balap di samping pilar
Punya suami kerjaannya megang ayam
Istri tidak dihiraukan
b. Pantun Kedua:
Ka peken meli sampat duk anyar
Sambilanga meli taluh puuh makotakan
Pianak seduk konden medaar
Kene nasib ngelah nak luh pragat metiktokan
Arti:
Ke pasar membeli sapu ijuk baru
Sambil beli telur puyuh berwadah kotak
Anak lapar belum makan
Begini nasib punya istri kerjaannya TikTok-an
7. Tema Kerinduan
Pantun yang satu ini sangat jelas menunjukkan kerinduan seseorang terhadap seseorang yang mana setiap dia mengingat orang tersebut, orangnya akan menangis. Pantun Bahasa Bali ini juga sangat populer, dan sudah disadur dalam berbagai buku pelajaran.
Kemudian pantun kedua adalah pantun tentang orang yang sudah tidak sabar bertemu kekasihnya setelah sekian lama. Simak pantun Bahasa Bali berikut ini.
a. Pantun Pertama
Guling kidang guling celepuk
Nasi anget mebe guling
Uling pidan tusing tepuk
Bilang inget mekite ngeling
Artinya:
Kijang guling, burung hantu guling
Nasi hangat pakai babi guling
Dari dulu tidak pernah dilihat
Setiap ingat rasanya mau nangis
b. Pantun Kedua
Soto sampi lawar celepuk
Eda engsap nginem jamu
Makelo bli tusing bakat tepuk
Sane mangkin iraga matemu
Arti:
Soto sapi lawar burung hantu
Jangan lupa minum jamu
Sudah lama abang tidak aku lihat
Sekaranglah kita akan bertemu
Belajar Bahasa Bali Lewat Pantun
Bali sudah lama jadi tujuan wisata ataupun tujuan bagi mereka yang ingin tinggal menetap serta menghabiskan masa tua di Bali. Kalau kamu tertarik juga untuk pindah dan tinggal di Bali, ada baiknya kamu bisa belajar Bahasa Bali terlebih dahulu, khususnya melalui pantun Bahasa Bali.
Belajar Bahasa Bali melalui pantun tentu akan lebih mudah dan menyenangkan sehingga tidak jadi beban bagi kamu yang melakukannya! Jadi, siapkah kamu belajar sekarang juga?