Pasar Monopolistik: Ciri, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Anda tentu sudah tahu bahwa pasar merupakan sebuah tempat yang mempertemukan pembeli dan penjual untuk melakukan jual beli, begitu juga dengan pasar monopolistik. Pertanyaannya, apa definisi dari pasar ini? Lewat artikel ini, kami akan membantu Anda mengenal lebih jauh mengenai pasar satu ini.

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih dalam, silakan pahami definisi sederhana dari pasar monopolistik. Sederhananya, ia merupakan jenis pasar yang di dalamnya terdapat berbagai produsen yang menjual barang yang sama namun dengan perbedaan serta keunikannya masing-masing.

Lalu, apa saja ciri-ciri dari pasar ini? Bagaimana dengan jenis yang tersedia? Adakah contoh kongkrit yang dapat menggambarkan secara baik mengenai pasar monopolistik? Jika Anda ingin tahu, teruslah membaca karena kami akan menjelaskan semuanya secara detail.

Mengenal Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik didefinisikan sebagai salah satu jenis pasar dimana di dalamnya terdapat banyak produsen ataupun penjual yang menjual jenis barang yang serupa namun dengan perbedaan dan keunikan yang berbeda. Nah, perbedaan dan keunikan inilah yang menjadi ciri khas produk yang masing-masing produsen jual.

Umumnya, perbedaan maupun keunikan dari setiap barang di pasar ini meliputi aspek-aspek seperti kualitas, bentuk, dan ukuran. Selain itu, setiap barang yang tersedia di pasar monopolistik juga biasanya memiliki harga berbeda yang ditentukan langsung oleh produsen atau penjual tanpa mengikuti mekanisme pasar.

Karena jumlah produsen yang banyak ditambah dengan konsumen yang beragam juga, maka jenis pasar ini umumnya dapat menghasilkan satu komoditas berbeda. Apa maksudnya? Maksudnya adalah masing-masing penjual akan bersaing dalam memasarkan produknya dari segi kualitas maupun harga.

Selain itu, pada dasarnya, pasar ini merupakan pasar persaingan tidak sempurna yang berada di antara dua jenis pasar lainnya, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Karena hal ini, pasar monopolistik biasanya memiliki karakteristik gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

Baca juga: Apa Itu Pasar Oligopoli? Pengertian, Jenis, Ciri, Contoh dan Kelebihan

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Kira-kira, apa saja ciri-ciri dari pasar monopolistik? Berikut kami jelaskan detail mengenai ciri-ciri dari jenis pasar persaingan tidak sempurna ini.

1. Memiliki Banyak Produsen

Karena banyaknya dan keanekaragaman produsen di pasar monopolistik, setiap produsen harus puas dengan pembagian pasar atau persentase pasar yang relatif kecil. Selain itu, produsen yang berada di pasar ini umumnya tidak memiliki kekuasaan dalam menentukan harga pasar yang seharusnya.

Fakta ini didasari oleh banyaknya penjual yang menyebabkan banyak masalah terkait koordinasi antar produsen. Oleh karena itu, kolusi harga hampir tidak mungkin terjadi. Oleh sebab itu, setiap pemilik bisnis harus terus mencari target pasarnya.

2. Membuat Produk yang Berbeda

Setiap pedagang di pasar ini harus menjual produk yang sama dan serupa namun memiliki karakteristik ataupun keunikan yang berbeda. Anda dapat melihat perbedaan dalam hal bentuk, ukuran, corak, kualitas, dll. Setiap produsen akan memberikan karakteristik dan sentuhan unik pada produk mereka. 

Karena hal ini, umumnya tidak ada perusahaan atau produsen yang boleh menentukan harga pasar secara satu pihak, baik dengan menurunkan atau menaikkan harga. Jika salah satu produsen berusaha menurunkan harga pasar, produsen lainnya akan secara otomatis mengikutinya.

3. Persaingan Produsen yang Tidak Berbasis Harga

Seperti yang sudah Anda ketahui, tidak mungkin bagi produsen atau penjual untuk mengubah harga di pasar dalam pasar monopolistik. Kecuali jika ada persetujuan bersama dengan produsen lainnya mengenai harga pasar yang ditetapkan.

Berdasarkan hal ini, persaingan yang terjadi dalam pasar persaingan monopolistik umumnya lebih mengarah ke persaingan desain, kualitas, pemasaran, dan keunggulan dari masing-masing produk.

Apabila ada sebuah kasus dimana produsen ingin bermain harga, misalnya dengan menetapkan harga tinggi untuk produknya, produsen tersebut harus meyakinkan pelanggan tentang kualitas dan keunggulan produk tersebut. Ia juga harus berusaha keras agar produknya tidak dibandingkan dengan produk kompetitor serupa.

4. Kebebasan Produsen Baru untuk Memulai Bisnis

Setiap produsen yang terlibat dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar. Kenapa? Karena produk mereka dapat digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di pasar, yang mana tidak akan menyebabkan kelangkaan produk..

Sedangkan untuk produsen yang baru masuk, mereka tidak perlu modal besar untuk bergabung dan bersaing untuk mengambil pangsa pasar. 

Namun, dengan syarat produk yang mereka tawarkan berkualitas, terjangkau, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demukian, kehadiran produsen baru akan diterima oleh pelanggan yang sudah ada di pasar.

5. Kemajuan dan Inovasi dalam Teknologi

Karena persaingan yang ketat dan banyaknya pesaing, semua penjual maupun produsen harus dapat terus mengembangkan produk baru. Hal ini memungkinkan adanya perkembangan teknologi yang masif untuk mengimbangi inovasi yang para produsen lakukan..

Produsen yang melakukan inovasi akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada produsen yang biasanya menggunakan produk lama. Dengan pendapatan atau keuntungan yang meningkat, produsen lain akan lebih mudah melakukan inovasi yang serupa atau lebih baik lagi.

Jenis-jenis Pasar Monopolistik

Ada banyak jenis pasar monopolistik yang mungkin sering Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya, jenis-jenis ini ada dalam bentuk industri sepatu, kosmetik, barang-barang elektronik, pakaian, dan masih banyak lagi.

Misalkan industri sepatu, Anda tentu sering menemukan banyak sekali nama brand sepatu yang terkenal, seperti Adidas, Nike, Puma, dan lainnya. Mereka menawarkan produk yang serupa, yaitu sepatu, namun setiap sepatu yang mereka ciptakan ini memiliki karakteristik uniknya masing-masing.

Contoh lainnya adalah industri sabun muka. Anda tentu tahu bahwa banyak merek sabun yang tersedia di pasar, seperti Garnier, Kahf, Ponds, dan masih banyak lagi. Tentu, produk yang mereka tawarkan sama, yaitu sabun muka, namun setiap sabun muka mereka memilki kandungan dan manfaat yang berbeda-beda.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik memiliki kelebihan sebagai berikut:

  • Banyaknya jumlah perusahaan di pasar akan memberi pelanggan keuntungan dalam memilih produk atau barang yang paling cocok.
  • Para produsen akan terdorong untuk selalu membuat inovasi dan mengembangkan produk baru karena mereka memiliki kebebasan untuk keluar dan masuk pasar.
  • Adanya diferensiasi produk yang memungkinkan pelanggan untuk lebih teliti dalam memilih barang yang akan mereka beli dan membuat mereka jauh lebih selektif.
  • Pasar monopolistik yang menyediakan sebagian besar kebutuhan sehari-hari memudahkan pelanggan untuk mengamati pasar tersebut.

Sementara itu, pasar monopolistik juga memiliki kekurangan, seperti:

  • Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi dalam hal harga, kualitas, dan layanan. Akibatnya, produsen tanpa modal dan pengalaman akan lebih cepat keluar dan tersingkir dari pasar.
  • Pasar ini memiliki kemampuan untuk mendorong bisnis untuk terus berinovasi. Karena hal ini, biaya produksi akan meningkat, yang juga berdampak pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

Contoh-contoh Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa contoh dari pasar monopolistik:

1. Pabrik Rokok

Rokok dibuat oleh banyak perusahaan rokok, antara lain Djarum, Gudang Garam, dan Dji Sam Soe. Namun, setiap perusahaan rokok memiliki karakteristik unik mulai dari desain, racikan rokok, pilihan rasa yang berbeda, hingga jumlah batang rokok.

Selain itu, harga yang ditetapkan oleh setiap perusahaan juga berbeda. Setiap produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi pasar dengan barang komoditas milik mereka sendiri. Namun, mereka tidak dapat mempengaruhi harga terhadap keseluruhan harga pasar atau harga yang ditetapkan oleh pesaing mereka.

2. Pabrik Sepeda Motor

Pabrik sepeda motor Honda dan Yamaha adalah contoh tambahan dari persaingan monopolistik yang ada di pasar Indonesia. Motor Honda dianggap lebih irit daripada motor merek lain, sementara motor Yamaha dianggap lebih bertenaga.

Itu adalah salah satu contoh pasar persaingan monopolistik yang ada. Meskipun kedua perusahaan motor tersebut memproduksi produk sepeda motor, namun karakteristik setiap sepeda motornya berbeda.

Sudah Kenal dengan Pasar Monopolistik?

Itulah sedikit pembahasan mengenai pasar monopolistik, mulai dari pengertian dan ciri-cirinya, hingga contoh valid mengenai jenis pasar persaingan tidak sempurna ini.

Kesimpulannya, pasar monopolistik merupakan jenis pasar yang di dalamnya terdapat berbagai produsen yang menawarkan satu jenis produk yang sama dengan kualitas, desain, dan karakteristik yang berbeda dan unik. Adanya persaingan dalam pasar ini juga dapat memotivasi produsen untuk terus menerus melakukan inovasi.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page