Kemiskinan merupakan suatu kondisi di mana masing-masing individu kekurangan sumber daya keuangan maupun kebutuhan pokok. Pengertian kemiskinan tersebut menjadi salah satu persoalan masalah dalam suatu negara, di mana setiap negara memiliki garis kemiskinan dan acuannya tersendiri.
Namun, sejatinya definisi kemiskinan lebih dari itu. Artikel ini akan membahas pengertiannya menurut beberapa ahli secara mendalam, faktor-faktor yang berkontribusi padanya, jenis kemiskinan, serta solusi pengukuran taraf kemiskinan sebagai acuan mengatasi masalah ini.
Daftar ISI
Pengertian Kemiskinan Secara Umum
Secara umum, pengertian kemiskinan adalah rendahnya perekonomian seseorang atau sekelompok orang, sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketidakmampuan tersebut mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Kondisi kemiskinan juga merujuk pada ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi standar hidup, bukan hanya terbatas pada ekonomi. Meskipun kategori miskin berkaitan rendahnya pendapatan, ketidakberdayaan sosial dan politik juga pengertian kemiskinan.
Dalam tinjauan pemerintah, kemiskinan merupakan bentuk negatif dari pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan kesenjangan pendapatan antar daerah. Ketidaknyamanan masyarakat dalam hidup hingga terancamnya hak dan keadilan juga bagian dari kemiskinan.
Maka dari itu, kemiskinan atau poverty tidak hanya berkaitan dengan rendahnya pendapatan setiap individu. Akan tetapi, ketidakberdayaan suatu negara dalam mengatasi permasalahan dalam pertumbuhan ekonomi.
Pengertian Kemiskinan Menurut Para Ahli
Selanjutnya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana para ahli menjelaskan pengertian kemiskinan dari sudut pandang yang berbeda. Berikut ini macam-macam penjelasannya:
1. Pengertian Kemiskinan Menurut Hall dan Midgley
Menurut Hall dan Midgley, kemiskinan merupakan suatu kondisi deprivasi materi dan deprivasi relatif. Artinya, setiap individu tidak bisa hidup sesuai dengan standar kehidupan layak yang berlaku di wilayah tersebut.
2. Pengertian Kemiskinan Menurut Friedman
Sedangkan menurut Friedman, kemiskinan mengacu pada tiap individu yang tidak memiliki kesempatan sama dalam kekuasaan sosial. Misalnya pada sumber keuangan, sosial dan politik, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan, serta jaringan informasi.
3. Pengertian Kemiskinan Menurut Soerjono Soekanto
Pengertian kemiskinan menurut ahli hukum Soerjono Soekanto adalah keadaan seseorang yang tidak bisa memelihara diri sendiri sesuai dengan standar suatu kelompok. Selain itu, ia juga tidak sanggup secara fisik dan mental dalam kelompok tersebut.
Latar Belakang Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu faktor permasalahan yang sangat kompleks dan sulit diputus. Sering kali pengertian kemiskinan dapat bergilir dari satu generasi ke generasi lainnya.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun faktanya masih banyak penduduk yang belum bisa hidup dengan layak. Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat jatuh miskin antara lain karena kondisi ekonomi, etnis, gender, bencana alam, melonjaknya kebutuhan, depresi, dan kesehatan mental.
Sejak adanya kasus krisis ekonomi pada tahun 1998, jumlah penduduk dengan kategori miskin bertambah pesat. Kondisi tersebut terbukti pada tahun 2003 di mana tercatat penduduk miskin berjumlah 37,3 juta jiwa dari seluruh populasi penduduk di Indonesia.
Sebenarnya, angka tersebut menurun seiring dengan bertambahnya tahun. Pada tahun 2021, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 26,50 juta jiwa. Namun, menurunnya angka kemiskinan tidak menutup kondisi masyarakat yang masih serba kurang.
Pada dasarnya, penyebab kemiskinan di masyarakat Indonesia terbagi menjadi beberapa sebab. Berikut ini rinciannya:
- Faktor dari individualis, sebab masih banyak orang yang memiliki pandangan miskin itu merupakan pilihan, perilaku, dan kemampuan dari penduduk miskin.
- Kekeluargaan, faktor keluarga juga bisa menghubungkan antara kemiskinan dengan rendahnya pendidikan.
- Penyebab dari budaya, karena pengertian kemiskinan juga berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
- Faktor dari agensi, biasanya masyarakat yang berpikiran kemiskinan berawal dari orang lain, pemerintah, perang, dan ekonomi.
- Struktural, seseorang yang berpandangan bahwa kemiskinan berasal dari struktur sosial.
Faktor dan pengertian kemiskinan itulah yang menjadi penyebab utama pemberantasan kemiskinan masih sulit dilakukan. Dengan begitu, angka kemiskinan di Indonesia akan mengalami lonjakan naik dan turun.
Permasalahan utamanya adalah meningkatnya kemiskinan karena tidak meratanya pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara dapat meningkatkan angka kriminalitas. Sehingga, nantinya kemiskinan bisa mengakibatkan negara menjadi tidak aman.
Jenis-Jenis Kemiskinan
Pemahaman akan pengertian kemiskinan bukan hanya sebatas dari rendahnya stabilitas ekonomi. Dari berbagai faktor yang telah dijabarkan sebelumnya, berikut ini beberapa jenis kemiskinan dengan penjelasannya yang lebih kompleks:
1. Kemiskinan Absolut
Jenis kemiskinan yang pertama yaitu absolut. Pengertian kemiskinan absolut adalah kondisi seseorang yang memiliki pendapatan di bawah standar yang ditetapkan negara. Sehingga, mereka tidak bisa mencukup kebutuhan primer.
Adapun kebutuhan primer tersebut mencakup aspek pendidikan, perumahan, kehidupan, dan kesehatan. Bentuk kemiskinan absolut ini biasa digunakan untuk menjelaskan keadaan seseorang yang memang dianggap miskin.
2. Kemiskinan Relatif
Berbeda dengan sebelumnya, pengertian kemiskinan dalam bentuk relatif ini terjadi karena adanya pembangunan yang belum merata. Kondisi tersebut menyebabkan adanya tumpang tindih pendapatan maupun kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks relatif, suatu daerah yang belum terjangkau oleh pembangunan pemerintah biasa disebut sebagai daerah tertinggal. Meskipun tempat tinggal penduduk berada di atas garis kemiskinan, namun pendapatannya rendah dan penduduk tersebut masuk kategori miskin.
3. Kemiskinan Kultural
Sedangkan pengertian kemiskinan kultural merupakan bagian dari sifat atau kebiasaan yang menjadi budaya pada suatu generasi. Biasanya, masyarakat yang memiliki budaya seperti itu tidak ingin memperbaiki kualitas hidup dengan cara yang modern.
Contoh kebiasaan masyarakat yang sangat sulit diubah adalah malas, etos kerja yang rendah, mudah menyerah, boros, dan selalu bergantung pada orang lain. Selain itu, sejak zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat cenderung melakukan aktivitas korupsi, kolusi, nepotisme, dan suka foya-foya.
Baca Juga : LSM Adalah: Sejarah, Fungsi, Tugas, dan Contohnya
4. Kemiskinan Struktural
Jenis yang terakhir adalah menjelaskan mengenai pengertian kemiskinan dalam persoalan rendahnya sumber daya sosial budaya maupun politik. Beberapa golongan masyarakat tidak ingin memanfaatkan sumber daya yang ada untuk pembebasan kemiskinan.
Contohnya adalah ketika terdapat sumber daya alam melimpah, akan tetapi masyarakat tidak dapat menikmatinya. Selain itu, adanya penggusuran lahan sehingga menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal beserta pekerjaannya.
Bagaimana Cara Mengukur Kemiskinan?
Dalam melakukan pengukuran pengertian kemiskinan di suatu wilayah, masing-masing lembaga memiliki caranya tersendiri. Adapun yang harus Anda perhatikan adalah cara pengukuran harus konsisten sehingga mendapatkan hasil yang sesuai.
Jika ada hasil yang kurang tepat, maka akan berpengaruh pada faktor penuntasan kemiskinan, berdampak pada keefektifitasan program, dan efisiensi anggaran kemiskinan yang rendah. Oleh karena itu, meskipun berbeda metodenya, pengukurannya harus dilakukan secara tepat.
Cara yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan pengukuran kemiskinan adalah dengan garis kemiskinan pengeluaran atau poverty line baik non makanan maupun makanan. Garis kemiskinan merujuk pada besaran pengeluaran atau konsumsi rata-rata kebutuhan pokok tiap individu.
Kemudian, tulis bobot pada masing-masing komoditi, lalu Anda jumlahkan keseluruhan. Tentunya, pemberian bobot harus jelas dan transparan agar masyarakat juga mengetahui besaran bobot tiap komoditi.
Selain itu, juga terdapat evaluasi terhadap komoditi dasar poverty line baik itu makanan maupun non makanan. Tujuannya adalah untuk menggambarkan masyarakat mulai dari tingkat lokal hingga nasional.
Selain pembobotan, BPS juga membutuhkan penduduk referensi. Gunanya sebagai sampel yang nantinya akan mempengaruhi besarnya poverty line.
Penduduk referensi merupakan dua puluh persen penduduk yang berada di atas taksiran awal poverty line. Anda bisa mendapatkan taksiran awal poverty line dari data Susenas yang telah dilakukan pengukuran sebelumnya dan ditambahkan dengan pengaruh inflasi.
Nah, prosedur tersebut harus Anda ikuti sebagaimana pengertian kemiskinan sebelumnya. Sebab, jika terdapat hasil yang kurang tepat maka angka kemiskinan juga tidak akan sesuai.
Baca Juga : Dampak Kemiskinan bagi Indonesia dan Faktor Penyebabnya
Sudah Tahu Pengertian Kemiskinan dari Berbagai Aspek?
Secara umum, pengertian kemiskinan merujuk pada kondisi seseorang yang tidak bisa mencukupi kebutuhan pokok dalam kehidupannya. Berbagai aspek yang bisa Anda pahami terkait definisi kemiskinan ini ditinjau dari sisi ekonomi, kualitas sumber daya manusia, dan perbedaan akses modal.
Pengertian kemiskinan dari segi ekonomi berarti adanya ketimpangan pendapatan serta ketidaksempurnaan dalam mencukupi kebutuhan. Segi kualitas sumber daya manusia yang rendah akan mengakibatkan produktivitas manusia juga rendah.
Oleh karena itu, ketiga aspek di atas sangat berhubungan, jika produktivitas rendah akan mengakibatkan rendahnya upah yang mereka terima. Begitu juga rendahnya tabungan dan investasi yang dimiliki, sehingga muncullah suatu kondisi yang disebut kemiskinan.