Perbedaan Fakultas dan Jurusan pada Suatu Perguruan Tinggi

Seorang calon mahasiswa baru tentunya harus menentukan jurusan atau fakultas pilihannya sebelum bisa mulai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Hanya saja, masih banyak orang yang belum tahu apa perbedaan fakultas dan jurusan. Bacalah.artikel ini agar kamu lebih paham.

Apa itu Fakultas dan Jurusan?

Sebelum belajar tentang perbedaan fakultas dan jurusan, kamu harus tahu apa saja pengertiannya. Kedua istilah dalam ranah pendidikan di perguruan tinggi ini sebetulnya terhubung satu sama lain secara tidak langsung.

Secara singkat, definisi fakultas adalah sebuah bagian dalam perguruan tinggi yang memayungi dua jurusan atau lebih yang cabang ilmunya berbeda-beda. Selain itu, fakultas juga memegang peranan besar dalam mengelola administrasi pada perguruan tinggi tersebut.

Kemudian ada pula jurusan, yang definisinya adalah sebuah bagian dalam fakultas di perguruan tinggi yang mempelajari suatu bidang ilmu secara mendalam. Bidang ilmu tersebut nantinya akan jurusan kembangkan agar mampu melakukan penelitian untuk menciptakan beragam karya ilmiah. 

Artinya, jika kamu ingin menjadi seorang perawat, maka jurusan yang paling tepat untuk kamu adalah Ilmu Keperawatan. Bidang ilmu ini pun termasuk ke dalam Fakultas Kedokteran pada suatu perguruan tinggi.

Apa Saja Perbedaan Fakultas dan Jurusan?

Dosen Mengajar
Dosen Mengajar | Image source : Unsplash.com

Bagi kamu yang tidak atau belum mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, kedua istilah ini sekilas tampak sama persis. Padahal ada kurang lebih lima aspek yang membedakan keduanya, baik dari segi administrasi maupun segi pendidikan di kelas. Perbedaan-perbedaan tersebut antara lain:

1. Ruang Lingkup Administrasi

Perbedaan yang pertama yaitu ruang lingkup administrasi pada kedua istilah ini. Urusan administrasi jurusan serta fakultas di sebuah perguruan tinggi juga mencakup bentuk pengelolaannya. Pihak yang melakukan pengelolaan tersebut juga memiliki sejumlah asisten dengan kewajiban yang berbeda-beda.

Bagi fakultas, pihak yang bertanggung jawab untuk mengelolanya adalah Dekan, dan Dekan ini mendapat bantuan dari tiga orang Pembantu Dekan (PD). Seorang Dekan bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan operasional di fakultas, juga kegiatan belajar dan mengajar di kampus tersebut.

Sementara itu, jurusan di perguruan tinggi dipimpin oleh seorang Ketua Jurusan atau Kajur, yang juga memimpin para Ketua Prodi. Salah satu tugas Ketua Jurusan ialah menyusun program kerja jurusannya, sebagai upaya mewujudkan dan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Indonesia.

2. Fokus Pendidikan

Kemudian ada perbedaan fakultas dan jurusan yang kedua, yaitu fokus pendidikan yang mereka kelola di perguruan tinggi. Pembagian fokus pendidikan ini perlu ada demi mencegah timbulnya tumpang tindih kewenangan dalam kegiatan pembelajaran di lingkungan kampus.

Fakultas mempunyai wewenang untuk mengelola beragam bidang ilmu yang terbagi ke dalam beberapa jurusan pada suatu perguruan tinggi. Misalnya, sebuah fakultas teknik bertugas untuk mengelola dan mengawasi beberapa jurusan seperti Teknik Sipil, Kelautan, Fisika, Mesin, Arsitek, hingga Elektronika.

Sementara itu, pada urusan hanya berfokus kepada satu mata pendidikan saja yang sifatnya khusus. Misalnya, jurusan Sastra Bahasa Inggris hanya mengajar ilmu yang berkaitan dengan sastra Inggris saja beserta beberapa mata kuliah wajib, seperti Agama, Kewarganegaraan, Pancasila, dan Bahasa Indonesia. 

Namun, di jurusan Sastra Inggris tentu tidak akan ada bidang ilmu sastra lain yang diajarkan selain itu.

3. Kewenangan Kurikulum

Maksud dari istilah kewenangan kurikulum dalam ranah ini adalah peran pemangku kebijakan dalam mengatur kurikulum di suatu perguruan tinggi. Kurikulum tersebut nantinya akan menentukan arah kebijakan kampus pada setiap kegiatan belajar dan mengajar bagi para mahasiswa.

Dalam perbedaan fakultas dan jurusan ini, sebuah fakultas dan pimpinannya berhak untuk menyusun kurikulum untuk kegiatan belajar di kampus. Tidak hanya kurikulum kelas saja, tetapi juga kurikulum untuk pendidikan vokasi serta program Kuliah Kerja Lapangan atau KKL.

Sementara itu, jurusan hanya memiliki kewajiban untuk menjalankan kurikulum yang telah disusun dan disetujui oleh pimpinan fakultas. Jurusan boleh saja mengusulkan beberapa elemen pendidikan untuk kurikulum, namun jurusan tetap harus menunggu persetujuan dari pimpinan fakultas.

4. Program di Masyarakat

Setiap perguruan tinggi tentunya ingin terlibat secara langsung dengan kegiatan pengembangan masyarakat melalui program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Meskipun demikian, harus ada ketentuan resmi yang mengatur siapa perencana programnya dan siapa yang mengerjakannya di lapangan.

Fakultas, selaku pengawas dan pengelola seluruh jurusan di suatu kampus, berhak untuk membuat rencana kegiatan perguruan tinggi di lingkungan masyarakat. Hal-hal yang tertera dalam rencana tersebut mencakup jenis kegiatan, tujuan, tanggal dan tempat, serta siapa penanggung jawab acara.

Pihak pelaksana rencana program di lingkungan masyarakat ialah jurusan, yang bisa memasukkan kegiatan tersebut ke dalam kurikulum atau silabus perguruan tinggi. Jurusan lalu mengatur supaya program perguruan tinggi di lapangan itu berkaitan dengan fokus utama dari cabang ilmunya.

5. Pengelompokan Prodi

Perbedaan fakultas dan jurusan selanjutnya yaitu mengenai pengkategorian atau pengelompokan prodi (program studi) yang terdapat pada suatu perguruan tinggi. Baik itu perguruan tinggi negeri maupun swasta, perlu ada penggolongan prodi ke dalam kategori yang sesuai menurut bidang ilmunya.

Sebuah fakultas di perguruan tinggi dapat memimpin dua atau lebih jurusan yang cabang ilmunya bisa saling berkaitan atau bisa juga berbeda. Misalnya, di Universitas Gadjah Mada terdapat Fakultas Hukum, Fakultas Geografi, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Kedokteran Gigi.

Sebaliknya, jurusan mengandung sejumlah prodi yang pasti membahas cabang ilmu yang berkaitan erat, kendati ranahnya agak berbeda. 

6. Penentuan Arah Karir

Mengapa penentuan arah karir mahasiswa perlu kita bahas dalam topik perbedaan fakultas dan jurusan di perguruan tinggi? Itu karena universitas dan sekolah tinggi lainnya biasanya memiliki program pendidikan vokasi dalam upaya mempersiapkan mahasiswanya sebelum mencari kerja.

Sebuah fakultas perlu menyusun program pendidikan vokasi yang sesuai untuk setiap jurusan yang berada di bawah naungannya. Setiap jurusan mempunyai program studi yang berbeda, sehingga program persiapan mencari kerjanya wajib fakultas kelola agar sesuai dengan kebutuhan industri.

Jurusan memiliki kewajiban untuk menjalankan program persiapan vokasi tergantung dari rumpun ilmu yang menjadi fokus utamanya. Contohnya begini; jika jurusan itu mengajarkan ilmu kedokteran, maka program vokasinya wajib melatih mahasiswa di bawah naungannya dalam ilmu kedokteran pula.

7. Kolaborasi Antar Bidang Ilmu

Kolaborasi pada bidang ini merujuk kepada program kerja sama yang perguruan tinggi adakan untuk memenuhi suatu proyek atau kegiatan. Proyek tersebut bisa terjadi antara dua perguruan tinggi atau lebih, atau antara perguruan tinggi dengan lembaga atau organisasi di luar kampus.

Bedanya adalah, sebuah fakultas berhak mengadakan kolaborasi antar jurusan yang cabang ilmunya berbeda, selama cabang ilmu tersebut dapat memberikan kontribusi. Biasanya para Dekan dan pembantunya akan melakukan rapat dengan Rektor, Ketua Jurusan, dan Ketua Prodi terlebih dulu.

Sedangkan jurusan tidak boleh melakukan kolaborasi antar jurusan atau antar prodi tanpa meminta izin secara khusus kepada Dekan. Jikalau boleh, seringkali kegiatan kolaborasi proyek tersebut sifatnya terbatas, hanya dengan jurusan atau prodi lain yang cabang ilmunya berdekatan.

Baca Juga : Kenali Perbedaan Jurusan dan Prodi, Begini Penjelasannya!

Sudah Paham Perbedaan Fakultas dan Jurusan di Perguruan Tinggi?

Apakah kamu ingin masuk ke sebuah jurusan atau fakultas favorit di suatu perguruan tinggi? Pilih dengan bijak dan tentukan juga visi yang jelas sebab pilihan jurusanmu nanti dapat mendukung kamu untuk bisa langsung mendapat pekerjaan setelah atau bahkan sebelum lulus kuliah.

Oleh sebab itu, pilihlah jurusan atau fakultas yang benar-benar sesuai dengan minat dan bakat, bukan melalui popularitas. Jangan sampai nanti kamu merugi di masa depan karena memilih program yang salah di perguruan tinggi.

Share: