Plastisin: Pengertian, Sifat, Cara Membuat, dan Contoh Kerajinan

Salah satu jenis bahan serbaguna yang sering berguna dalam proses pembuatan kerajinan adalah lilin mainan atau plastisin. Mulai dari menggulungnya menjadi bola kecil hingga membentuk objek yang rumit, lilin mainan telah memikat hati banyak orang dari berbagai usia. 

Di balik keunikannya dalam menghasilkan karya seni yang menarik dan unik,  lilin mainan juga memiliki manfaat terbaik dalam hal pendidikan, perkembangan motorik, dan bahkan sebagai alat relaksasi. Anda bisa ketahui manfaat hingga cara membuatnya sendiri di rumah pada artikel ini!

Apa Itu Plastisin?

Lilin mainan yang sering kita kenal juga dengan plastisin adalah bahan atau zat seperti tanah liat yang sering berguna untuk membuat berbagai model objek. Bahkan, bahan ini terus menjadi favorit di kalangan anak-anak selama beberapa generasi. 

Awal mula berkembangnya lilin mainan berasal dari guru seni William Harbutt pada tahun 1897 di Bath, Inggris. Harbutt mencari dan membuat solusi tanah liat yang tidak akan mengering agar murid-muridnya bisa memperbaiki patung mereka tanpa khawatir tanah liat mudah mengering.

Material ini merupakan bahan seperti dempul yang terbuat dari petroleum jelly, garam kalsium, dan asam alifatik. Beberapa formulasi juga termasuk pewarna dan wewangian. Resep tepatnya adalah rahasia, tetapi umumnya terdiri dari sekitar 65% gypsum, 10% petroleum jelly, 10% lanolin dan asam stearat, serta 5% kapur. 

Umumnya, produk ini tidak bersifat beracun karena steril dan mudah dibentuk sesuai keinginan. Lilin mainan juga tidak akan kering saat terkena udara dan meleleh saat terkena panas. 

Perbedaan Plastisin dan Tanah Liat

Berdasarkan pengertiannya, mungkin Anda jadi bertanya-tanya tentang apakah plastisin sama dengan tanah liat. Jika demikian, maka ketahuilah bahwa jawabannya bisa iya dan bisa tidak. 

Sebab, secara teknis lilin mainan termasuk dalam jenis tanah liat di mana tanah liat adalah bahan alami yang terbentuk dari dekomposisi batuan dan mineral seperti silika, alumina, dan air. Sedangkan plastisin adalah bahan buatan manusia yang biasanya terbuat dari campuran minyak, lilin, dan tanah liat. 

Dengan demikian, lilin mainan bukanlah tanah liat tradisional yang telah melewati proses bakar di tempat pembakaran. Justru sebaliknya, lilin mainan merupakan tanah liat yang terbuat dari produk minyak bumi dan bahan sintetis lainnya. 

Oleh karena itu, hasil dari lilin mainan tidak akan mengeras saat terkena udara atau panas yang mana menjadikannya sebagai bahan yang sempurna untuk pemodelan dan pahatan. 

Walaupun keduanya sama-sama sering berguna dalam pemodelan dan memahat karena kelenturan dan kemampuan untuk menahan bentuknya. Karakteristik dari masing-masing kedua materi ini tentu saja berbeda. Apa sajakah itu?

Tanah liat merupakan suatu material serba guna yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan dimensi, seperti patung dan berbagai objek dekoratif lainnya. Proses pembakarannya dalam kiln bermanfaat untuk menciptakan objek-objek permanen dan tahan lama, seperti tembikar dan ubin. 

Sedangkan, plastisin adalah bahan yang tidak akan mengering, dapat dicetak dan dibentuk berulang kali tanpa kehilangan kelenturannya. Material ini sering berguna dalam pembuatan animasi karena mudah kita sesuaikan untuk membuat model dan karakter. 

Dalam kacamata seni dan desain, lilin mainan juga populer karena dapat Anda beri warna dan campur sesuka hati untuk menciptakan berbagai warna dan corak. Bahan ini juga berguna dalam pemodelan dan patung karena dapat menjadi bentuk dan detail yang rumit.

Manfaat Plastisin

Adanya lilin mainan tentunya membawa banyak manfaat, terutama apabila anak-anak Anda yang memainkannya. Berikut ini beberapa manfaatnya:

1. Meningkatkan Keterampilan Koordinasi Tangan dan Mata

Koordinasi antara tangan dan mata adalah fenomena neurologis di mana input visual yang diterima oleh mata berfungsi sebagai panduan bagi tangan dalam menjalankan tugas tertentu.

Kemahiran dalam mengkoordinasikan gerakan tangan dan penglihatan dapat memberikan peningkatan pada ketangkasan, kemampuan atletis, dan keterampilan menulis tangan pada anak. Nah, menggunakan plastisin selama waktu bermain juga akan membantunya melibatkan otot-otot di tangan dan lengan.

2. Mendorong Trial and Error

Setiap orang pasti pernah atau membuat kesalahan, terutama dalam proses mempelajari sesuatu yang baru. Tetapi, ketika bermain dengan plastisin, anak-anak Anda dapat memperbaiki kesalahan pembuatan dengan mudah. 

Anak-anak cenderung lebih termotivasi untuk belajar dan bereksperimen dengan hal baru ketika mereka tahu bahwa salah membentuk lilin mainan tidak menghasilkan perubahan permanen. Kesadaran bahwa bentuk atau hasil yang dihasilkan dapat diubah akan memberi rasa kebebasan dan kepercayaan diri pada anak.

3. Mengembangkan Keterampilan Motorik Halus

Keterampilan ini melibatkan perkembangan otot-otot di tangan dan jari. Sementara mirip dengan keterampilan koordinasi tangan dan mata, keterampilan motorik halus berbeda karena tidak selalu memerlukan peran mata. Sebagai contoh, kemampuan mengetik adalah suatu keterampilan motorik halus.

4. Mengajarkan Kreativitas

Menjadi kreatif adalah hal yang sangat berharga saat ini. Memanfaatkan lilin mainan memungkinkan penerapan kreativitas dalam menciptakan berbagai objek yang unik sesuai dengan imajinasi. 

Fleksibilitasnya adalah salah satu keuntungannya yang memungkinkan eksplorasi dalam menciptakan berbagai macam objek melalui pemodelan lilin mainan. Selain itu, penggunaan lilin mainan juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan solutif. 

Sifat-Sifat Plastisin

Lilin mainan memiliki sifat-sifat yang membuatnya sangat cocok untuk kegiatan kreatif. Berikut ini adalah sifat-sifatnya:

1. Bentuk dan Struktur

Bentuk plastisin dapat Anda ubah dengan mudah tanpa harus menggunakan alat khusus atau pemberian efek panas. Sifat ini memungkinkan Anda untuk dapat mengubah bahan dengan bebas sesuai imajinasi. Sifat lenturnya juga membuat lilin mainan ideal untuk membuat berbagai detail dan elemen halus dalam kerajinan.

2. Tidak Mudah Mengering

Umumnya, lilin mainan tidak mengeras setelah digunakan, sehingga mereka tetap dalam keadaan lembut dan dapat Anda gunakan berulang kali. Namun, beberapa jenis lilin mainan mungkin bisa mengalami pengerasan seiring berjalannya waktu atau karena paparan udara, tergantung pada formula bahan yang digunakan.

3. Warna

Lilin mainan juga memiliki sifat warna yang dapat tercampur. Hal ini memungkinkan pembuatan berbagai warna baru dengan menggabungkan warna-warna dasar. Kemampuan ini memberikan fleksibilitas tambahan dalam menciptakan warna yang sesuai dengan ide kreatif.

Baca Juga : Karikatur: Pengertian, Sejarah, Ciri, Jenis, dan Cara Membuatnya

Cara Membuat Plastisin Sendiri di Rumah

Membuat plastisin sendiri di rumah bisa menjadi kegiatan yang kreatif dan menyenangkan, terutama untuk anak-anak. Berikut adalah beberapa alat, bahan, dan langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk membuat plastisin sendiri:

1. Alat dan Bahan

  • 2 panci logam yang secara khusus tidak digunakan untuk mengolah makanan.
  • Air.
  • Kompor.
  • Lilin.
  • Gelas Ukur.
  • Bubuk batu kapur.
  • Sendok Takar.
  • Mineral oil.
  • Minyak kelapa atau minyak biji rami.
  • Petroleum jelly.
  • Bubuk warna (opsional).
  • Baki atau cetakan tahan panas.

2. Langkah Pembuatan Plastisin

  1. Tambahkan air ke panci yang lebih besar. 
  2. Kemudian, tempatkan panci yang lebih kecil di dalam panci yang lebih besar untuk membuat double boiler
  3. Letakkan panci di atas kompor, lalu didihkan air.
  4. Hancurkan lilin menjadi beberapa bagian dan letakkan di pot kecil. 
  5. Setelah itu, lelehkan lilin dengan api sedang. 
  6. Ketika lilin telah meleleh sepenuhnya, ukur lilin dalam 3/4 cangkir bubuk batu kapur dan aduk ke dalam lilin. Aduk sampai adonan benar-benar halus dan tidak menggumpal.
  7. Setelah itu, tambahkan 6 sdt (sendok teh) minyak mineral, 2 sdm (sendok makan) minyak kelapa atau minyak biji rami dan 3 sdm petroleum jelly ke dalam campuran. 
  8. Aduk adonan cair selama 30 detik hingga rata. Lalu, angkat campuran dari api.
  9. Kemudian, tuang campuran ke dalam cetakan dan biarkan mengeras di suhu ruangan. 
  10. Uji konsistensi plastisin dengan mematahkan sepotong dan menggulungnya di tangan Anda. 
  11. Jika konsistensi lilin terlalu lunak atau terlalu keras, maka kembalikan ke double boiler dan lelehkan lagi. Lalu, tambahkan sedikit bubuk batu kapur jika terlalu lunak. Namun, jika tanah liat terlalu keras, maka tambahkan sedikit minyak lagi. 
  12. Ketika lilin mainan dalam keadaan masih meleleh, maka Anda bisa mewarnainya dengan menambahkan bubuk pigmen warna ke dalam campuran.

Contoh Kerajinan Plastisin

Plastisin dapat berguna untuk membuat berbagai jenis kerajinan yang kreatif dan menarik. Beberapa contoh kerajinan yang berasal dari lilin mainan antara lain:

  • Miniatur figur manusia, hewan, atau objek lainnya. Dengan detail yang halus, figur ini bisa menjadi koleksi atau aksesori dekoratif.
  • Berbagai bentuk yang bisa Anda tempelkan pada dinding untuk menciptakan dekorasi dinding yang unik dan menarik.
  • Perhiasan seperti gelang, kalung, atau anting-anting dengan warna sesuai selera.
  • Menciptakan karya seni datar seperti lukisan atau ilustrasi dengan menempelkan potongan-potongan lilin mainan pada media karya.

Sudah Siap Membuat dan Bermain dengan Plastisin?

Kesimpulannya, bahan kreatif yang memiliki banyak manfaat dan potensi dalam pengembangan kreativitas ada dalam lilin mainan atau plastisin. Dengan kemampuannya untuk membentuk, bercampur, dan cetak, lilin mainan memberikan kesempatan untuk Anda bisa menciptakan kerajinan unik dan menarik. Dengan memahami pengertian, manfaat, sifat-sifat, cara pembuatan, dan melihat beberapa contoh kerajinan yang telah ada, Anda dapat lebih mengapresiasi potensi plastisin dalam menciptakan karya seni dan kerajinan yang indah. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page