Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang sering masyarakat jadikan sebagai sarana rekreasi. Meski begitu, tahukah kamu bahwa olahraga berenang memiliki beberapa jenis gaya, misalnya renang gaya dada? Artikel ini akan membahas definisi, teknik berenang, dan cara melakukannya.
Daftar ISI
Apa Itu Renang Gaya Dada?
Istilah dada dalam cara berenang ini merujuk kepada posisi dada yang menghadap ke dasar kolam saat kamu berenang. Dalam bahasa Inggris, teknik berenang yang satu ini memiliki nama lain, yaitu “breast stroke”. Inilah teknik berenang yang paling mudah dipelajari oleh perenang pemula.
Ternyata, ada pula orang yang menamai renang gaya dada ini dengan istilah gaya katak karena gerakan tangan dan kaki si perenang menyerupai cara seekor katak berenang. Bukan hanya mudah, cara berenang ini mempunyai risiko tenggelam yang terbilang kecil.
Gerakan kedua lengan dan kaki kamu ketika berenang dengan teknik ini ibaratnya gerakan mendayung. Kaki kamu membuat gerakan seperti menendang dan lengan kamu seolah mengepak di dalam air. Tujuannya ialah untuk membuat badan maju lebih cepat selagi berenang.
Asal Mula Renang Gaya Dada
Menurut beberapa buku tentang sejarah perkembangan olahraga, teknik berenang ini sudah dikembangkan sejak tahun 1500-an. Gaya berenang yang menurut banyak orang mirip katak ini mempunyai tujuan untuk mengurangi risiko tenggelamnya para perenang.
Meski begitu, lomba berenang resmi baru ada mulai tahun 1800-an, misalnya di Inggris pada tahun 1873 dan Amerika Serikat pada tahun 1904. Tahun-tahun tersebut merupakan masanya renang gaya dada mulai menjadi populer di kalangan atlet olahraga renang profesional.
Jarak rata-rata yang harus ditempuh oleh atlet renang dengan gaya breast stroke ialah sekitar 400 meter. Dalam olimpiade, teknik berenang ini disukai oleh berbagai macam atlet, seperti Masaru Furukawa dari Jepang, Chet Jastremski dari Amerika, dan Nikolai Pankin dari Rusia.
Semenjak tahun 1928 hingga tahun 1976, teknik berenang breast stroke masih tetap eksis dan terus menjadi andalan para atlet renang. Bahkan di Indonesia sekalipun, gaya ini ialah salah satu teknik dasar yang banyak diajarkan kepada para perenang pemula.
Baca Juga : Sejarah Olahraga Renang di Dunia dan Indonesia
Teknik Berenang yang Benar
Renang gaya dada memiliki beragam pola gerakan tubuh yang berbeda jika kamu bandingkan dengan gaya berenang yang lainnya. Teknik berenang dengan gaya ini melibatkan empat faktor, yaitu sikap sedia badan, alur gerakan tangan, gerakan kaki, serta cara mengambil napas.
1. Persiapan Meluncur
Teknik meluncur ini disebut juga dengan istilah sikap sedia, yaitu posisi badan kamu sebelum mulai berenang. Luruskan badan saat berdiri di pinggir kolam, dengan kedua lengan berada tegak dan lurus di atas kamu. Atur napas kamu dan ambil udara untuk ditahan sebelum mulai berenang.
Begitu ada aba-aba untuk meluncur, perenang baru akan melompat masuk dengan kedua lengan yang melakukan kontak pertama dengan air. Bungkukkan badan saat melompat agar bisa masuk ke dalam air dengan mulus.
Jagalah keseimbangan pada waktu berdiri di pinggir kolam saat mengambil sikap sedia. Hal ini penting demi memastikan luncuran ke dalam air yang sempurna. Usahakan juga agar menempatkan satu kaki di belakang sebagai ancang-ancang untuk nanti melompat masuk.
2. Alur Gerakan Lengan
Dalam renang gaya dada, kedua lengan wajib berada dalam keadaan lurus sewaktu meluncur ke dalam air. Baru setelah berada di dalam air, tarik kedua lengan ke arah dada dengan gerakan mendayung. Tariklah kedua lengan melewati bahu supaya badan terdorong ke depan.
Pada waktu menarik kedua lengan, telapak tangan harus terbuka dan menghadap ke luar, serta jari-jari harus rapat. Selanjutnya, segera luruskan lagi lengan ke arah depan seperti ketika pertama kali meluncur dan ulangi dayungan dan tarikan lengan.
Untuk memberi gambaran seperti apa gerakan mendayung tersebut, kedua lengan nantinya akan membentuk pola lingkaran setiap kali mendayung. Namun perlu tetap waspada; jangan terlalu fokus pada gerakan tangan sebab kaki adalah pendorong badan yang utama.
3. Alur Gerakan Kaki
Bukan hanya lengan dan tangan yang membutuhkan teknik gerakan tertentu; kaki pun harus bergerak dengan cara tertentu pula. Dalam renang gaya dada, kedua kaki bermula dalam keadaan lurus dari sikap sedia hingga kamu masuk ke dalam air.
Begitu masuk, mulailah tarik kaki hingga lutut tertekuk dan tumit menyentuh bokong. Lalu, lakukan gerakan menendang ke bagian luar dengan pola menyapu seperti membentuk lingkaran ke arah samping (menendang ke samping). Jagalah supaya kaki agar tidak lemas atau longgar.
Begitu kedua kaki menyatu lagi di belakang badan, kembali tarik kakimu lagi sehingga lutut menekuk dan siap menendang ke samping. Sebagai catatan, lutut sebaiknya berjarak sedikit lebih lebar daripada pinggul, dan telapak kaki harus menghadap ke permukaan air.
4. Pengambilan Napas
Perenang tidak boleh berhenti di tengah jalan apabila hendak mengangkat kepala demi mengambil napas. Sebaiknya, kamu mengangkat kepala ke atas air setelah melakukan gerakan mendayung dengan kedua lengan. Angkatlah kepala sehingga hidung dan mulut keluar dari air.
Begitu mulut sudah berada di atas permukaan air, segera ambil napas dan tahan, lalu kembali masukkan kepala ke dalam air. Usahakan untuk mengambil napas dengan mulut, bukan dengan hidung, sehingga kamu bisa cepat menarik udaranya dan air tidak sampai masuk ke dalam mulut.
Kamu tak perlu susah payah menahan napas selama di dalam air; hembuskan udara di dalam mulut dengan cara mengeluarkannya sedikit demi sedikit. Setelah melakukan dua kali gerakan mendayung di bawah air, angkat kepala kamu dan tarik lagi napas melalui mulut.
Ada catatan tambahan, yaitu ketika kamu mengangkat kepala, jangan mengangkat kepala dengan keras seakan hendak menyundul bola. Itu karena gerakan kepala yang tiba-tiba dapat menimbulkan sakit atau nyeri pada tulang punggung.
Manfaat Olahraga Renang Gaya Dada
Olahraga berenang itu sebenarnya bukan hanya untuk hiburan dan rekreasi saja. Ada sejumlah manfaat yang bisa kamu dapatkan jika rajin berenang dengan gaya ini. Di bawah ini ada tiga contoh kegunaan dari berenang gaya dada, antara lain:
1. Memperkuat Tulang dan Otot
Perhatikan gerakan tubuh seseorang yang sedang berenang; otot-otot dan sendi orang tersebut pasti bergerak terus dan tidak pernah kaku. Semakin sering menggerakkan otot, tulang, dan sendi saat berenang, maka semakin kuat pula massa tulang dan otot dalam tubuh kita.
Penguatan massa tulang dan otot ini sangat bermanfaat untuk mencegah timbulnya penyakit osteoporosis atau pengeroposan lapisan dalam tulang. Karena osteoporosis rentan menyerang orang-orang yang jarang berolahraga, kamu bisa menghalaunya dengan cara berenang secara rutin.
2. Mengembangkan Jantung dan Paru-paru
Kemudian ada pula manfaat bagi kesehatan paru-paru yang dapat kamu rasakan dengan melakukan renang gaya dada. Pada saat kamu berenang, paru-paru akan bekerja keras supaya mampu menarik dan melepaskan udara secara teratur demi mengalirkan lebih banyak oksigen.
Penarikan napas secara teratur dan berkala ini dapat membantu jantung agar mampu memompa darah dengan lebih baik. Peningkatan kinerja jantung dan paru-paru ini berdampak positif dalam menjaga kebugaran raga dan mencegah tubuh agar tak mudah lelah.
3. Menormalkan Kadar Gula Darah
Kegunaan berenang dengan gaya breast stroke yang ketiga adalah menormalkan kadar gula darah. Jantung yang sehat adalah jantung yang sirkulasi darahnya baik. Sirkulasi darah yang baik akan mampu melancarkan metabolisme tubuh supaya timbunan lemak dan kolesterol bisa terbakar.
Kadar gula darah yang normal karena rajin berenang dengan teknik ini mampu membantu melawan risiko penyakit diabetes dan hipertensi. Selain itu, sensitivitas tubuh terhadap zat insulin menjadi lebih tinggi, sehingga jaringan dalam tubuh akan lebih aman dari serangan diabetes.
Baca Juga : Renang Gaya Kupu-Kupu: Pengertian, Ciri, Tujuan, dan Tekniknya
Siap Mencoba Renang Gaya Dada?
Olahraga berenang, apapun gayanya, membutuhkan sejumlah teknik dan persiapan yang matang agar kamu dapat menikmatinya tanpa takut tenggelam. Mau itu di kolam renang, danau, maupun laut, kamu sebaiknya belajar segala macam gaya berenang dengan perenang handal supaya lebih siap.
Sebelum berenang atau hendak memulai latihan renang, jangan lupa lakukan pemanasan dan peregangan tubuh agar terhindar dari risiko kram otot selama berada di dalam air.