Sejarah Bulu Tangkis Dunia dan Indonesia, Perlu Tahu!

Bulu tangkis masih menjadi cabang olahraga yang eksis sampai sekarang. Meskipun hanya bermodalkan raket dan shuttlecock dengan menggunakan gaya menangkis, tidak semua yang bermain bulu tangkis tergolong mahir. Tak heran kalau dalam sejarah bulu tangkis banyak atlet berlomba-lomba mencetak prestasi.

Memainkan bulu tangkis bisa dalam ruangan (indoor) atau luar ruangan (outdoor). Olahraga ini terus mengalami perkembangan dari masa ke masa dan punya sejarah unik.

Mengenal Sejarah Bulu Tangkis

Ada beberapa versi yang membahas asal-muasal olahraga bulu tangkis. Menariknya, olahraga ini muncul dari permainan sederhana yang ada di Cina, India, dan populer sampai Inggris.

Prediksi perkembangan bulu tangkis pertama kali berawal dari jianzi permainan tua orang Tionghoa pada zaman Cina kuno. Jianzi adalah permainan sederhana dengan menggunakan shuttlecock dan mengandalkan kekuatan kaki. Olahraga itu memiliki aturan ketika bermain untuk mempertahankan shuttlecock tetap mengudara. 

Para pemain jianzi tidak boleh memakai tangan untuk menangkis, melainkan hanya menggunakan kaki. Shuttlecock harus bertahan mengudara dan tidak boleh jatuh ke permukaan selama mungkin.

Meski demikian, India menjadi negara penemu olahraga bulutangkis yang sah. Awalnya, olahraga ini muncul pada abad ke-19 di salah satu kota bernama Pune, India. Kota Pune dahulu kala memiliki sebutan lain, yaitu Poona. Sehingga istilah pertama permainan ini banyak yang menyebut poona  atau battledores.

Battledores merupakan permainan antara dua orang yang memukul bola dengan arah depan (forehand) dan arah belakang (backhand). Saat itu, masyarakat India memainkan battledores memakai alat bernama bat. Bat sendiri terbuat dari kayu dan berbentuk menyerupai dayung sebelum akhirnya India terjajah oleh Inggris.

Alat pemukul permainan battledores dulu kala
Alat pemukul permainan battledores dulu kala | Sumber: hubpages.com

Asal Muasal Istilah Badminton

Pada masa penjajahan Inggris tahun 1850, tentara Inggris sering memainkan battledores sampai terbawa ke negaranya. Alhasil, tahun 1860, permainan bernama battledores ini berubah menjadi badminton. Istilah badminton muncul karena setelah menggelar pertandingan di Badminton House kepunyaan Duke de Beaufort.

Badminton House miliknya terletak pada kawasan Gloucestershire dengan kisaran jarak 200 kilometer dari barat London, Inggris. Duke de Beaufort dan keluarganya sendiri merupakan pegiat olahraga bulu tangkis. Namun, Duke de Beaufort bukan seseorang yang menemukan atau bahkan menciptakan bulu tangkis.

Sejak waktu itu, bulu tangkis mengalami perkembangan yang signifikan. Olahraga ini pada tahun 1920 mulai menyebar sampai ke Amerika Utara, Eropa, bahkan Asia. Setelah olahraga bulu tangkis mengalami perkembangan pesat, akhirnya tepat pada tanggal 5 Juli 1934 berdiri sebuah federasi resmi tingkat internasional.

Federasi itu bernama IBF (International Badminton Federation). IBF sendiri merupakan organisasi yang membuat peraturan olahraga badminton level internasional. Melihat perkembangannya, bulu tangkis atau badminton ini pun akhirnya masuk ke Indonesia dari orang-orang Belanda yang membawanya.

Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia

Bagi pecinta bulu tangkis di Indonesia, apakah kenal nama Rudy Hartono? Ya, dia merupakan atlet bulu tangkis yang mengawali kejayaan olahraga ini di Indonesia pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Rudy mencatatkan namanya pada Guinnes Book of World Records dengan menjuarai ajang All England 8 kali beruntun.

Rudy Hartono saat memegang trophy All England
Rudy Hartono saat memegang trophy All England | Sumber: linetoday.com

Berbicara mengenai sejarah pun artinya membahas tentang dimensi waktu. Sejarah bulu tangkis masuk ke Indonesia pada tahun 1930. Pada saat itu, Indonesia belum mempunyai federasi resmi khusus bulu tangkis sehingga berada pada payung organisasi Ikatan Sport Indonesia (ISI).

Bulu tangkis menjadi salah satu olahraga yang populer di Indonesia. Semua kalangan bisa memainkan olahraga ini. Mulai dari anak-anak, remaja, laki-laki atau perempuan pun banyak yang berminat pada bulu tangkis. Sedangkan bulu tangkis di Indonesia berkembang pasca kemerdekaan.

Alhasil, pada tahun 1947 Indonesia mendirikan organisasi bulu tangkis dengan sebutan PORI (Persatuan Olahraga Republik Indonesia). PORI menjadi organisasi pertama yang menaungi olahraga bulu tangkis.

Perjalanan PBSI Era Soekarno

Potret kompetisi badminton tahun 90-an
Potret kompetisi badminton tahun 90-an | Sumber: kompas.com

Seiring berkembangnya olahraga bulu tangkis, pemerintah era presiden Soekarno resmi mendirikan federasi khusus bulu tangkis. Ketika tanggal 5 Mei 1951, berdiri federasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Saat itu, Soekarno menggaungkan National Building untuk mencetak  sejarah bulu tangkis Indonesia.

Berdasarkan perjalanan PBSI pun bergabung dengan organisasi bulu tangkis internasional, yaitu IBF tahun 1953. Tujuan itu untuk membuat bulu tangkis Indonesia mendunia sesuai dengan Keppres (Keputusan Presiden) No. 263/1963. 

Isi dari Keppres itu merencanakan Indonesia masuk kategori 10 besar negara dengan prestasi olahraga pada tingkat Internasional

Setelah Rudy Hartono, ada nama lain seperti Susi Susanti dari kategori tunggal putri dan Alan Budikusuma kategori tunggal putra yang berhasil membawa medali emas. 

Kedua atlet itu berhasil mencetak  sejarah bulu tangkis Indonesia dengan mempersembahkan medali emas untuk Indonesia pada kompetisi Olimpiade Barcelona, tepatnya pada tahun 1992.

Medali emas itu menjadi yang pertama kalinya untuk Indonesia pada kompetisi internasional. Terlebih lagi pada ajang olimpiade yang memang bergengsi untuk semua negara. Selang empat tahun kemudian, bulu tangkis Indonesia mendapatkan medali emas kembali dari ganda putra Rexy Mainaky dan Ricky Subagja.

Pasangan ganda putra itu mendapatkan medali emas pada Olimpiade Atlanta. Selanjutnya, tim bulu tangkis Indonesia juga mendapatkan satu perak dan dua perunggu pada olimpiade itu. Prestasi para tim bulu tangkis semakin bertambah dan membanggakan.

Indonesia mengukir sejarah bulu tangkis dengan menjadi kontingen tim bulu tangkis yang menorehkan gelar piala Thomas lima kali berturut-turut. Piala Thomas itu terselenggara pada tahun 1994, 1996, 1998, dan tahun 2002. Selain itu, tim bulu tangkis Indonesia pun meraih kejuaraan All England sebanyak tiga kali.

Pada kompetisi All England, Ardi Wiranata pada tahun 1991 berhasil menjuarai pertandingan itu. Selanjutnya, Haryanto Arbi tepat tahun 1993 dan 1994 menyusul prestasi dalam kompetisi All England.

Baca Juga : Macam-Macam Teknik Dasar Bola Basket dan Cara Melakukannya

Jenis Kelompok Bulu Tangkis

Setelah membahas sejarah bulu tangkis, mari bahas mengenai jenis kelompok dalam olahraga ini. Bulu tangkis menjadi satu cabang olahraga yang masuk kategori olahraga permainan. 

Olahraga ini dapat menjadi wadah saling menjunjung solidaritas dalam persaingan. Sebenarnya, bulu tangkis hampir mirip dengan olahraga tenis. Hanya saja perbedaannya pada penggunaan bola tenis dan shuttlecock untuk bulu tangkis.

Dalam permainan bulu tangkis dapat membentuk menjadi beberapa tim atau kelompok. Kategori itu memiliki istilah seperti Tunggal Putra, yaitu tim yang terdiri dari satu pemain putra, sedangkan Ganda Putra untuk dua pemain putra. Selain itu, ada kategori Tunggal Putri yang hanya terdiri dari satu pemain putri saja.

Pada kategori bulu tangkis regu putri pun ada istilah Ganda Putri. Tim ini terdiri dari dua pemain putri dan melawan tim Ganda Putri pula. Menariknya, dalam kategori bulu tangkis ada kategori Ganda Campuran. Kategori itu merupakan tim yang terdapat satu orang pemain putra dan satu orang pemain putri menjadi satu tim.

Sudah Tahu Sejarah Bulu Tangkis dan Perkembangannya?

Bulu tangkis atau badminton sudah tak asing lagi bagi pemandangan dunia olahraga mancanegara. Berdasarkan bukti dari berbagai sumber sejarah bulu tangkis, olahraga ini muncul pertama kali di negara India dan berkembang di Inggris.

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page