Sejarah kelahiran Pancasila bermula dari peristiwa dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 sebagai dasar negara Indonesia. Agar lebih memahami sejarah lahirnya Pancasila, silahkan simak penjelasannya pada artikel berikut ini!
Daftar ISI
Sejarah Kelahiran Pancasila
Sejarah lahirnya Pancasila berawal dari kekalahan Jepang pada Perang Pasifik (1945). Setelah menyadari kekalahannya, Jepang pun berusaha untuk menarik simpati rakyat Indonesia dengan cara menjanjikan kemerdekaan. Selain itu, Jepang menjanjikan akan membentuk lembaga untuk mempersiapkan kemerdekaan.
Lahirnya Pancasila juga bermula dari rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau sidang BPUPKI yang terbentuk pada 29 April 1945. Tugas dari BPUPKI sendiri adalah untuk menyelidiki semua hal penting dalam usaha pembentukan negara Indonesia, termasuk dalam segi politik dan ekonomi.
Sidang BPUPKI
Menurut sejarah kelahiran Pancasila, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 dengan KRT Dr. Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketuanya. Dalam sidang ini, sejumlah tokoh menyampaikan pidatonya yang terkait dengan perumusan asas dari dasar negara Indonesia.
Para tokoh tersebut antara lain adalah Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Tokoh-tokoh ini pun menyampaikan pendapatnya melalui pidato. Berikut penjelasan lengkapnya:
- Moh. Yamin berpidato untuk merumuskan 5 asas dasar negara pada 29 Mei 1945. Pidato tersebut terdiri dari Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
- Soepomo juga berpidato dengan mengusulkan “Dasar Negara Indonesia Merdeka”. Usulan tersebut terdiri dari Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial.
Kemudian, tepat pada 1 Juni 1945, Soekarno akhirnya memperkenalkan 5 sila sebagai asas dasar negara Indonesia. 5 sila tersebut antara lain adalah Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, serta Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pembentukan Panitia Sembilan
Setelah itu, BPUPKI pun akhirnya membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan lebih terperinci. Panitia Sembilan tersedbut terdiri dari:
- Ir. Soekarno
- Drs. Moh. Hatta
- Mr. A. A. Maramis
- Mr. Mohammad Yamin
- Achmad Soebardjo
- Abikoesno Tjokrosoejoso
- Abdul Kahar Muzakkar
- H. Agus Salim
- K. H. Abdul Wahid Hasyim
Hasil dari pembahasan Panitia Sembilan ini tertuang dalam Piagam Jakarta yang dilaksanakan pada 22 Juni 1945. Berikut hasil dari sejarah kelahiran Pancasila:
- Ketuhanan dengan kewajiban melakukan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Namun, rumusan ini ternyata masih menjadi perdebatan. Hal tersebut terlihat dari rasa keberatan J. Latuharhary atas rumusan Pancasila, sila yang pertama. Di mana menyebutkan bahwa, kewajiban melakukan syariat bagi pemeluknya.
Pada akhirnya, setelah melalui perdebatan pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. Moh. Hatta pun akhirnya membacakan rumusan akhir dari pembukaan UUD Negara Indonesia yang salah satunya adalah “Negara berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa”.
Perubahan inilah yang akhirnya menjadi rumusan dasar negara atau Pancasila. Dengan begitu, Pancasila pun akhirnya dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI.
Penetapan Hari Lahir Pancasila
Penetapan tanggal 1 Juni sebagai sejarah kelahiran Pancasila sudah diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keputusan Presiden ini juga sudah mendapatkan tanda tangan Presiden Joko Widodo.
Penetapan peringatan Hari Lahir Pancasila ini baru ada di era Presiden Joko Widodo, tepatnya pada tahun 2016 lalu. Sebenarnya, penetapan peringatan Hari Lahir Pancasila ini sudah disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.
Hanya saja, hal ini tidak mendapatkan tanggapan lebih lanjut dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Selain penetapan 1 Juni sebagai peringatan Hari Lahir Pancasila, ini juga menjadi hari libur nasional. Hal tersebut sudah jelas tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.
Hari Kesaktian Pancasila
Pada 30 September 1965, terjadi Gerakan 30 September atau G30S. Bahkan, hingga saat ini insiden tersebut masih menjadi perdebatan tentang siapa penggiat dan apa motif gerakan tersebut terbentuk.
Namun, otoritas militer dan kelompok keagamaan pada kala itu mengatakan bahwa, insiden tersebut merupakan usaha dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Tujuannya untuk mengubah unsur sejarah kelahiran Pancasila menjadi ideologi komunis.
Pada saat itu, terdapat enam jenderal, satu kapten dan beberapa orang dibunuh oleh oknum tak dikenal. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kudeta. Namun, otoritas militer Indonesia akhirnya bisa meredam gejolak yang timbul akibat insiden G30S ini.
Hingga pada akhirnya, pemerintah Orde Baru pun kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan gerakan 30 September atau G30S. Selain itu, pemerintah Orde Baru juga menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Makna Hari Lahir Pancasila
Jika mengutip dari laman DJKN Kemenkeu RI, Hari Lahir Pancasila merupakan momen sakral. Baik untuk mengenang, menghormati, dan menghargai perjuangan para pendiri bangsa. Terutama untuk merumuskan dasar negara Indonesia.
Sejarah kelahiran Pancasila sendiri seharusnya dijadikan sebagai landasan seseorang berperilaku dalam bermasyarakat. Sebagai dasar negara Indonesia, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan alat pemersatu.
Pengamalan nilai-nilai dari Pancasila sendiri merupakan wujud rasa cinta kepada tanah air. Dengan begitu, warga negara Indonesia pun bisa turut serta dalam membangun Indonesia menjadi lebih maju.
Selain itu, nilai-nilai dari Pancasila ini juga bisa diamalkan dalam bentuk yang sederhana. Mulai dari saling menghargai, saling menghormati, dan mau bekerja sama.
Fungsi dan Kedudukan Pancasila
Berikut ini adalah beberapa fungsi serta kedudukan Pancasila bagi Indonesia:
- Sebagai jiwa bangsa: Nilai kehidupan dalam masyarakat Indonesia sebagai acuan hidup.
- Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia: Bentuk peran dalam menunjukkan adanya perbedaan kepribadian bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Mulai dari mental, tingkah laku, hingga amal dan perbuatannya.
- Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia: Pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia. Ini bahkan sudah membentuk sikap, watak, perilaku, norma, hingga etika pada pandangan hidup.
- Sejarah kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia: Mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Ini mencakup semua pelaksanaan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang sesuai dengan Pancasila.
- Sebagai sumber dari semua sumber hukum Indonesia: Semua kehidupan negara Indonesia berdasar pada Pancasila. Selain itu, sumber hukum ini juga harus berlandaskan pada hukum. Jadi, semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat pun harus berlandaskan pada hukum.
- Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia: Ketika Indonesia mendirikan negara Pancasila merupakan sebuah perjanjian luhur. Hal tersebut bahkan sudah disepakati oleh para pendiri negara.
- Sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan yang menjadikannya sebagai landasan pemersatu bangsa.
Cara Memperingati Hari Lahir Pancasila
Dalam Keputusan Presiden, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional. Karena itu, masyarakat diharapkan bisa mengisi hari libur nasional tersebut dengan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat. Salah satunya adalah untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.
Ada banyak sekali cara masyarakat dalam turut serta memperingati sejarah kelahiran Pancasila ini. Misalnya dengan berwisata sejarah ke berbagai museum di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mengenal cikal bakal lahirnya ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
Mengutip laman Kemenparekraf RI, ada banyak museum yang bisa kamu jadikan sebagai destinasi wisata sejarah Indonesia. Mulai dari Gedung Pancasila – Jakarta, Rumah Pengasingan Bung Karno – Ende, Monumen Nasional atau Monas – Jakarta, dan masih banyak lagi.
Baca Juga : Bhineka Tunggal Ika: Sejarah, Makna, Prinsip, & Fakta Menarik
Sudah Paham Bagaimana Sejarah Kelahiran Pancasila?
Itu dia penjelasan detail mengenai sejarah kelahiran Pancasila yang perlu kamu ketahui. Dengan mengetahui pentingnya Hari Lahir Pancasila, maka sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu akan turut serta dalam melakukan hal-hal baik dan bermanfaat apapun untuk bangsa Indonesia.
Salah satunya adalah dengan saling menghargai, menghormati, dan selalu bekerja sama dalam kebaikan. Bagaimana, sudahkan kamu menerapkan setiap butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?