Mengenal Perbedaan Sumbu Simetri Lipat dan Simetri Putar

Simetri lipat dan simetri putar memiliki fungsi masing-masing pada setiap bangun datar. Berdasarkan teorinya, simetri lipat merupakan lipatan pada bangun datar. Sedangkan simetri putar merupakan jumlah putaran pada suatu bidang.

Karakteristik suatu benda yang bersifat simetris adalah ketika memindahkan, melipat, atau memutar suatu benda, maka bentuknya tidak berubah. Lalu, benda apa saja yang memiliki sifat simetris? Daripada penasaran, simak penjelasan lengkap tentang simetri pada bangun datar di artikel ini!

Apa Itu Simetri Lipat dan Simetri Putar?

Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), simetri merujuk pada makna seimbang dan selaras terkait bentuk, ukuran, dan sebagainya. Simetri juga memiliki arti yang proporsional serta membelah dua bagian dengan ukuran yang sama besar.

Walaupun memiliki bentuk yang proporsional, suatu bangun datar tidak harus memiliki panjang sisi yang sama. Maksudnya adalah meskipun bangun datar tidak beraturan, tetap ada bangun datar yang bersifat simetris, contohnya seperti persegi panjang.

Persegi panjang memiliki panjang dan lebar yang berbeda, namun jika Anda membaginya menjadi dua bagian, maka bentuknya akan tetap. Sama halnya jika Anda memutar persegi panjang ke kanan maupun ke kiri, maka bentuknya tidak akan berubah. Mengapa bisa demikian? 

Sebab, persegi panjang memiliki simetri lipat dan simetri putar. Akan tetapi, tidak semua bangun memiliki simetri. Jika Anda mencoba untuk memutar atau melipat suatu bangun datar dan ternyata tidak membentuk pola yang sama, maka bangun tersebut bersifat tidak simetris (asimetri).

Dengan demikian, simetri lipat adalah jumlah lipatan pada bidang datar yang terbentuk menjadi dua bagian identik. Sedangkan simetri putar adalah jumlah putaran pada bidang datar yang terbentuk dengan pola sama, namun berbeda dari bentuk pertama.

Apa Saja Jenis-Jenis Simetri?

Menurut Wikipedia, simetri atau setangkup merupakan sebuah karakteristik pada bidang geometri. Seperti yang Anda sudah tahu di awal artikel, simetri terbagi menjadi dua jenis, yaitu simetri putar dan simetri lipat. Penjelasannya bisa Anda pahami melalui ulasan di bawah ini:

1. Simetri Putar

Salah satu syarat bangun datar memiliki simetri putar adalah adanya titik pusat. Apabila Anda mencoba untuk memutar bangun tersebut kurang dari satu putaran penuh dan membentuk pola bayangan yang sama, maka bangun tersebut memiliki simetri putar. 

Coba perhatikan contoh berikut ini:

Contoh Simetri Putar
Contoh Simetri Putar | Image source : Kabar Lumajang

Pada gambar di atas, terdapat segitiga dengan 1/3 perputaran yang diputar berlawanan arah jarum jam. Ternyata, hasilnya sesuai dengan bentuk yang sama dengan kondisi awal.

Begitu pula jika diputar dengan 2/3 perputaran berlawanan arah jarum jam. Segitiga tersebut tetap memiliki bentuk yang sama. Oleh karena itu, bangun datar segitiga ini memiliki 3 simetri putar.

Akan tetapi, yang perlu Anda ingat bahwa tidak selalu semua bangun datar memiliki simetri putar. Salah satu contoh bangun datar yang tidak memiliki simetri putar adalah trapesium.

Begitu juga dengan segitiga sembarang, bangun datar tersebut tidak memiliki simetri putar dan simetri lipat. Sebab, segitiga sembarang tidak memiliki sisi yang sama panjang atau tidak identik satu sama lain.

Jika Anda mencoba untuk memutar trapesium 1/3 maupun 2/3 putaran, maka bentuk yang Anda dapatkan bukan trapesium. Oleh karena itu, trapesium membutuhkan satu putaran penuh untuk mendapatkan hasil yang sama dari kondisi awal.

2. Simetri Lipat

Simetri lipat merupakan suatu bangun datar yang dapat membagi dua bagian yang sama sehingga membentuk setengah bagian dari bentuk awal. Pembagian dua bagian biasanya ditandai dengan garis putus-putus atau biasa disebut sebagai sumbu simetri. 

Namun, ada juga bangun datar yang tidak memiliki sumbu simetri. Apa sajakah itu? Anda bisa lihat contoh di bawah ini untuk mengetahui apa saja bangun datar yang memiliki sumbu simetri:

Gambar Simetri Lipat
Gambar Simetri Lipat | Image source : Mathematikaku

Garis putus atau garis-garis berwarna merah itulah yang menjadi penanda lipatan. Anda bisa melipat mengikuti garis-garis tersebut. Untuk segitiga sembarang tidak terdapat garis putus, karena tidak memiliki simetri lipat.

Bagaimana Menentukan Jumlah Simetri Lipat dan Simetri Putar?

Nah, agar Anda tidak bingung bagaimana cara menentukan simetri lipat dan simetri putar, Anda bisa pahami panduan di bawah ini:

1. Simetri Putar

Bagian yang pertama adalah simetri putar. Terdapat empat langkah-langkah yang mudah untuk mengetahui simetri putarnya. Berikut ini penjelasannya:

1. Menentukan Titik Pusat

Seperti pembahasan sebelumnya, suatu bangun datar dapat dikatakan memiliki simetri jika terdapat titik pusatnya. Maka dari itu, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan menentukan titik pusat.

Titik pusat bisa Anda dapatkan melalui perpotongan sumbu simetri pada bangun datar. Anda hanya perlu menghubungkan antar titik satu ke titik lainnya.

2. Salin Gambar Bangun Datar

Selanjutnya, gambarlah bangun datar yang sama dengan bangun yang akan Anda tentukan simetri putarnya di atas kertas. Fungsinya adalah sebagai pembanding bentuk simetri lipat dan simetri putar bangun datar pada kondisi awal.

3. Beri Kode pada Setiap Sudut

Kemudian, tentukan nama di tiap sudut bangun datar. Fungsinya tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yaitu ketika Anda memutar bangun tersebut, Anda bisa tahu bentuknya kembali seperti semula atau tidak.

Bukan hanya simetri putar saja, tapi tidak menutup kemungkinan simetri lipat juga membutuhkan kode dan inisial pada setiap sudut bangun datar. Kode tersebut berfungsi untuk menunjukkan garis sudut serta memudahkan pembaca mengenali bangun datar.

4. Lakukan Perputaran

Langkah terakhir, putar bangun datar hingga 360 derajat dan hitung berapa kali perputarannya. Dengan begitu, Anda bisa tahu bangun datar tersebut memiliki simetri putar berapa.  

2. Simetri Lipat

Sementara itu, penentuan jumlah simetri lipat juga tidak jauh berbeda. Anda membutuhkan beberapa tata cara untuk melakukannya, berikut ini panduannya:

1. Tentukan Sumbu Simetri

Jika simetri putar menggunakan titik pusat, maka simetri lipat menggunakan sumbu simetri sebagai acuannya. Anda bisa menentukan sumbu simetri dengan cara membagi dua bagian yang sama pada bangun datar.

2. Lipat Bangun Datar

Kemudian, Anda tinggal melipat bangun datar tersebut sesuai sumbu simetri. Lakukan lipatan terus hingga habis. Dengan begitu, Anda bisa tahu berapa simetri lipat pada bentuk yang Anda inginkan.

Daftar Tabel Simetri Lipat dan Simetri Putar

Sebenarnya, ada cara yang lebih mudah untuk Anda mengetahui suatu bangun datar apakah memiliki simetri lipat dan simetri putar atau tidak. Melalui artikel ini, Anda lebih mudah menemukan jumlah simetri. Langsung saja, berikut tabelnya:

Gambar Daftar Simetri Lipat dan Simetri Putar
Gambar Daftar Simetri Lipat dan Simetri Putar | Image source : Rumus Hitung

Baca Juga : Rumus Persegi Panjang: Luas, Keliling serta Contoh Soalnya

Sudah Tahu Apa Perbedaan Simetri Lipat dan Simetri Putar?

Berdasarkan definisi sebelumnya, perbedaan simetri lipat dan simetri putar terletak pada pengertiannya. Simetri lipat berarti membagi dua bagian bangun datar. Sedangkan simetri putar memiliki arti perputaran oleh bangun datar.

Anda juga bisa memetakan berdasarkan ciri-cirinya. Simetri lipat fokus pada garis sumbu, karena garis khayal itu menandakan adanya simetri lipat. Sedangkan simetri putar fokus pada titik sumbunya.

Ketika Anda memahami konsep simetri lipat dan simetri putar, Anda akan melihatnya lebih jelas dalam banyak aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam bidang seni, bentuk-bentuk simetris dapat memberikan rasa harmoni dan keseimbangan dalam komposisi artistik.

Memahami konsep ini membantu kita melihat dunia dengan cara yang lebih dalam dan memungkinkan kita untuk menjelajahi keindahan simetri dalam segala bentuknya. Semangat belajar!

Share:

Leave a Comment

You cannot copy content of this page