Memahami dan mengidentifikasi kepribadian seseorang bisa menjadi tugas yang menantang karena pada dasarnya setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian yang unik. Jika kamu tertarik memahami teori-teori tentang kepribadian, berikut adalah empat teori kepribadian utama menurut para ahli.
Pengertian Kepribadian
Sebelum membahas apa saja teori kepribadian utama, sebaiknya kamu memahami terlebih dahulu apa itu kepribadian. Menurut Philip Kotler, kepribadian adalah atribut bawaan dari psikologi manusia. Atribut tersebut bersifat unik dan memberikan tanggapan yang relatif konsisten serta dapat bertahan dalam rangsangan lingkungan tertentu.
Kepribadian umumnya tercermin dalam karakteristik perilaku individu. Seperti tingkat kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, dominasi, cara mempertahankan diri, adaptabilitas, otonomi, dan tingkat agresivitas. Kepribadian juga memiliki kaitan yang erat dengan konsep diri, yang menjadi inti dari kepribadian individu.
Teori Kepribadian Utama Menurut Para Ahli
Terdapat empat teori kepribadian utama yang menjadi fokus para ahli. Berikut ini adalah penjelasan dari keempat teori tersebut:
1. Teori Kepribadian Freud

Sigmund Freud dalam Psychoanalytic Theory of Personality pernah mengemukakan teori kepribadian utama Freud, yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan psikologi modern.
Menurut teori kepribadian Freud, ada kebutuhan yang tidak disadari atau unconscious needs, serta dorongan internal seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis lainnya yang menjadi inti dari motivasi dan kepribadian seseorang.
Freud mengidentifikasi tiga unsur utama dalam kepribadian yaitu Id, Superego, dan Ego. Berikut adalah penjelasan dari unsur-unsur dalam teori kepribadian Freud:
a) Id
Unsur Id adalah aspek bawaan dalam diri individu yang muncul sejak lahir dan mendorong munculnya kebutuhan fisiologis. Seperti rasa lapar, dorongan seksual, haus, dan sebagainya.
Id mencerminkan naluri manusia secara biologis yang membutuhkan makanan, seks, dan minuman. Manusia secara alami cenderung memenuhi kebutuhan ini untuk menghindari ketegangan dan mencari kepuasan sesegera mungkin.
Unsur Id juga mengacu pada prinsip kepuasan atau pleasure principle yang mempengaruhi unsur-unsur lainnya dalam membentuk kepribadian individu secara lebih spesifik.
b) Superego
Superego adalah aspek psikologis dalam diri individu yang mencerminkan kecenderungan manusia untuk patuh pada norma-norma etika, sosial, dan nilai-nilai masyarakat.
Unsur Superego ini membuat individu memperhatikan apa yang dianggap baik dan buruk dalam suatu masyarakat. Sehingga individu akan menyesuaikan perilakunya dengan norma yang berlaku dalam lingkungannya.
Superego juga merupakan dorongan yang berfungsi menekan atau mengurangi dorongan biologis dari Id dalam diri individu. Ketika seseorang melakukan kesalahan, seringkali muncul rasa bersalah atau malu. Itulah contoh bagaimana Superego bekerja dalam menekan dorongan Id secara tidak sadar.
c) Ego
Ego adalah unsur ketiga dalam teori kepribadian utama Freud yang dapat disadari dan dikendalikan oleh individu. Unsur Ego ini berfungsi sebagai perantara antara dorongan Id dan tuntutan Superego dalam kepribadian individu.
Dengan kata lain, Ego berusaha menciptakan keseimbangan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh Id dan tuntutan yang diberikan oleh Superego, sesuai dengan norma sosial yang berlaku dalam lingkungan individu.
Ego beroperasi berdasarkan prinsip realitas atau reality principle, yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan fisiologis individu sekaligus sesuai dengan aturan dan norma-nilai yang berlaku dalam masyarakatnya.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010), banyak penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar manusia tidak menyadari motivasi mereka. Sehingga seringkali konsumen tidak menyadari alasan sebenarnya di balik keputusan mereka dalam membeli produk tertentu.
Oleh karena itu, apa yang konsumen beli dan konsumsi akan mencerminkan bagaimana kepribadian mereka dalam mengendalikan diri. Sebagai contoh, pilihan pakaian, kendaraan, dan aksesoris yang digunakan oleh seseorang dapat mencerminkan aspek-aspek dari kepribadian individu tersebut.
2. Teori Kepribadian Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)

Para ahli yang juga merupakan rekan Sigmund Freud turut mengembangkan suatu teori kepribadian utama yang merupakan teori sosial psikologi atau teori Neo-Freud. Teori ini memiliki perbedaan dari teori Freud dalam dua aspek utama.
Pertama, teori ini menekankan bahwa lingkungan sosial memiliki pengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang, bukan hanya insting atau dorongan bawah sadar manusia. Kedua, motivasi perilaku individu dalam teori ini lebih mengacu pada pemenuhan kebutuhan masing-masing individu.
Teori kepribadian utama Neo-Freud merupakan hasil gabungan antara kajian ilmu sosial dan psikologi. Neo-Freud juga mengedepankan gagasan bahwa manusia berusaha memenuhi kebutuhan mereka dalam konteks lingkungan sosial.
Artinya, komponen masyarakat akan membantu individu untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan mereka dalam lingkungan tersebut.
Teori Neo-Freud juga menjelaskan bahwa hubungan sosial menjadi faktor yang paling dominan dalam membentuk dan mengembangkan kepribadian seseorang.
Berdasarkan teori ini, model kepribadian manusia dapat dikategorikan menjadi tiga tipe, yaitu sebagai berikut:
a) Compliant
Compliant adalah jenis kepribadian yang ditandai oleh ketergantungan individu pada orang lain. Individu dengan tipe kepribadian ini menginginkan kasih sayang, penghargaan, dan kebutuhan mereka terpenuhi oleh orang lain. Mereka cenderung mendekati dan membentuk kedekatan dengan orang-orang di sekitar mereka.
b) Aggressive
Kepribadian tipe Aggressive adalah jenis kepribadian yang cenderung memiliki motivasi untuk memperoleh kekuasaan dalam situasi dan lingkungan tertentu. Individu dengan tipe kepribadian ini sering berkonflik dengan orang lain, selalu mencari pengakuan, dan cenderung menjauhkan diri dari orang lain.
c) Detached
Kepribadian tipe Detached adalah jenis kepribadian yang mencerminkan keinginan individu untuk memiliki kemerdekaan, mandiri, dan kemampuan untuk bergantung pada diri sendiri. Individu dengan tipe kepribadian ini cenderung menghindari interaksi dengan orang lain dan lebih fokus pada diri mereka sendiri.
3. Teori Ciri (Trait Theory)
Jenis teori kepribadian utama berikutnya adalah teori ciri. Teori ciri atau trait theory, menjelaskan bahwa manusia dapat diklasifikasikan berdasarkan karakteristik atau sifat-sifat khusus yang paling mencolok dalam diri mereka. Ciri atau trait merupakan aspek karakteristik individu dalam kajian psikologi yang memiliki sifat yang spesifik.
Definisi dari trait adalah setiap atribut yang membedakan individu satu dengan lainnya dan bersifat relatif konstan. Trait theory menjadikan setiap individu memiliki perbedaan dengan individu lain.
4. Teori Konsep Diri (Self-Concept)

Jenis teori kepribadian utama berikutnya adalah teori konsep diri. Teori ini mengindikasikan bahwa manusia memiliki pandangan atau pemahaman mengenai diri mereka sendiri, yang melibatkan penilaian terhadap diri sendiri.
Dalam hal ini, setiap individu berperan sebagai subjek dan objek persepsi dalam konteks diri mereka sendiri.
Menurut Mowen, konsep diri adalah hasil dari totalitas pikiran dan perasaan individu yang merujuk pada diri mereka sebagai objek. Konsep diri juga dapat didefinisikan sebagai gambaran diri atau persepsi mengenai diri yang sangat terkait dengan kepribadian seseorang.
Dalam konteks kepribadian, setiap individu memiliki suatu konsep tentang diri mereka. Teori ini mencerminkan bahwa konsep diri didasarkan pada pemahaman siapa diri mereka sebenarnya.
Teori ini juga memiliki keterkaitan yang erat dengan dua konsep kunci dalam teori kepribadian psikoanalitik, yaitu unsur Ego dan Superego. Unsur Ego adalah hasil dari pemantauan objektif terhadap realitas seseorang, sehingga mirip dengan actual self.
Di sisi lain, unsur Superego dibentuk oleh norma-norma atau harapan yang seharusnya terpenuhi dalam situasi dan konteks tertentu. Oleh karena itu, Superego mencerminkan ideal self dalam keadaan tersebut.
Fase Perkembangan Kepribadian Seseorang
Perkembangan kepribadian adalah proses kompleks yang berlangsung sepanjang hidup. Berbagai faktor seperti genetik, lingkungan, dan pengalaman hidup saling berinteraksi untuk membentuk dan mengubah kepribadian seiring berjalannya waktu. Berikut adalah tahap perkembangan kepribadian pada seorang individu:
1. Masa Awal Kehidupan (Bayi)
Pada tahap ini, interaksi awal dengan orang tua atau pengasuh memiliki pengaruh besar dalam membentuk kepercayaan diri, rasa aman, dan pola hubungan antar pribadi.
Pengalaman masa kanak-kanak, apakah kebutuhan dasar terpenuhi atau tidak, dapat mempengaruhi pembentukan pola berpikir dan perilaku.
2. Masa Remaja
Saat individu berada di masa remaja, identitas diri mulai terbentuk ketika mereka mencari tahu siapa mereka dan bagaimana mereka berada dalam masyarakat. Interaksi dengan teman sebaya dan eksplorasi berbagai kegiatan dapat membentuk minat dan nilai-nilai individu.
3. Masa Dewasa Muda
Pendidikan, pekerjaan, dan hubungan asmara memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kepribadian. Pengalaman hidup, seperti pernikahan, kelahiran anak, atau perubahan pekerjaan juga dapat memicu perubahan dalam cara individu berpikir dan bertindak.
4. Masa Dewasa Pertengahan dan Lanjut
Peran keluarga, seperti menjadi orang tua atau kakek/nenek, dapat membentuk pandangan individu terhadap diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Peristiwa penting, seperti pensiun atau kematian pasangan, bisa menjadi pemicu refleksi mendalam tentang tujuan hidup dan makna.
5. Proses Penuaan
Kepribadian dapat mengalami perubahan seiring bertambahnya usia karena faktor-faktor biologis dan pengalaman hidup. Pengalaman hidup yang mendalam dan penumpukan pengetahuan dapat membentuk pola pikiran yang lebih bijaksana dan kematangan emosional.
Baca Juga : Perbedaan Karakter dan Kepribadian Orang serta Penjelasannya
Sudah Tahu Apa Saja Teori Kepribadian Utama?
Itulah penjelasan tentang teori kepribadian utama dalam konteks studi ilmu psikologi. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik dan bervariasi. Oleh karena itu, jika kamu ingin belajar entang perilaku seseorang dan memperdalam pemahaman tentang teori kepribadian utama, kamu butuh banyak referensi tambahan.