Setiap larutan memiliki ciri tersendiri yang membedakannya dengan yang lain. Salah satu ciri-ciri larutan asam misalnya, yakni memiliki rasa yang masam. Lalu, apa saja faktor dan tanda larutan asam yang membuatnya berbeda dari larutan jenis lain?
Daftar ISI
Apa Itu Larutan Asam Basa?
Pada umumnya, larutan terbagi menjadi dua, yakni asam dan basa dengan ciri yang berbeda. Larutan asam memiliki rasa yang masam, sedangkan larutan basa terasa pahit.
Nama asam basa menurut istilah berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka dan basa yang berasal dari bahasa Arab alkali yang berarti abu. Apabila dilihat dalam sejarah basa merupakan bahan utama dari pembuatan sabun.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asam berarti zat yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan menerima sepasang elektron, zat ini juga dapat memberikan proton. Sebaliknya, basa merupakan zat yang memberikan elektron dan menerima proton.Â
Baca Juga: Memahami Sifat Logam Alkali hingga Unsur dan Manfaatnya
Teori Asam Basa
Teori terkait larutan asam basa terus berkembang seiring perkembangan zaman dan teknologi yang terjadi. Berikut ini teori dari beberapa ahli terkemuka terkait asam basa.
1. Arrhenius
Svante August Arrhenius, seorang ilmuwan asal Swedia, menyatakan bahwa asam adalah senyawa yang apabila terlarut dalam air akan menghasilkan ion H+ dalam larutan. Sementara itu, basa adalah senyawa yang apabila terlarut dalam air akan menghasilkan ion OH– dalam larutan.
Teori tersebut menunjukkan bahwasanya larutan asam akan menghasilkan hidrogen dalam air yang bermuatan positif. Sedangkan, larutan basa akan menghasilkan hidroksida dalam air dan bermuatan negatif.
2. Bronsted Lowry
Menurut Bronsted Lowry, asam basa merupakan kemampuan suatu senyawa dalam menerima proton, sedangkan senyawa tersebut disebut sebagai amfoter. Amfoter sendiri merupakan suatu kondisi di mana suatu senyawa dapat memiliki sifat asam dan basa sesuai keadaannya.
Lowry juga menjelaskan bahwasanya zat asam memiliki kecenderungan untuk memberikan ion H+ pada zat lain. Sebaliknya, basa memiliki kecenderungan menerima H+ dari zat lain.
Kondisi ini membuat kedua zat tersebut saling berkesinambungan. Lowry menyebut keduanya sebagai pasangan asam basa konjugasi.
3. Lewis
Terakhir teori asam basa dari Lewis. Lewis menjelaskan bahwasanya asam basa terkait dengan struktur dan ikatannya. Keduanya memiliki kecenderungan saling memberi dan menerima.
Menurut Lewis, zat asam cenderung menerima pasangan elektron zat basa. Begitu pula sebaliknya, zat basa memiliki kecenderungan memberikan pasangan elektron pada zat asam.
Lalu, Bagaimana Membedakan Larutan Asam dan Basa?
Ciri-ciri larutan asam dan basa tentunya berbeda, dan dapat kamu lihat melalui beberapa sifat yang dijelaskan berikut ini.
- Kedua larutan memiliki rasa yang berbeda.
- pH pada larutan asam kurang dari 7, sedangkan pH dari larutan basa lebih dari 7.
- Larutan asam mengakibatkan kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan larutan basa adalah kebalikannya, yakni membuat kertas lakmus biru menjadi merah.
- Larutan asam bersifat korosif pada benda logam, sedangkan basa bersifat kaustik.
Baca Juga: 11 Contoh Larutan Asam Kuat-Lemah dalam Kehidupan Sehari-hari
Klasifikasi Larutan Asam
Ada dua jenis klasifikasi larutan asam, yaitu berdasarkan sumber dan kekuatannya. Masing-masing kelompok juga memiliki jenis turunannya.
1. Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, larutan asam dibedakan menjadi dua.
a. Asam Anorganik
Larutan asam anorganik merupakan larutan yang terbentuk melalui senyawa-senyawa anorganik. Contohnya terdapat pada asam klorida, sulfat, dan nitrat. Zat asam tersebut dapat Anda jumpai pada bahan alami, seperti jeruk dan air hujan.
b. Asam Organik
Berbeda dengan larutan asam anorganik, larutan asam organik terbentuk dari senyawa-senyawa organik. Contohnya terdapat pada asam asetat, asam sitrat, dan asam format. Zat asam jenis ini biasanya diproduksi secara khusus.
2. Berdasarkan Kekuatannya
Berdasarkan kekuatannya terdapat dua klasifikasi larutan asam, yaitu kuat dan lemah.
a. Larutan Asam kuat
Ciri-ciri larutan asam kuat adalah ketika larut dalam air maka, zat tersebut dapat melepaskan ion H+ dengan mudah. Kondisi ini akan membuat terjadinya proses disosiasi total dalam larutan. Proses disosiasi sendiri merupakan proses pemecahan molekul dalam larutan yang mengakibatkan munculnya molekul lain.
Apabila terdapat larutan asam dan basa yang keduanya bersifat kuat, maka akan menghasilkan larutan dengan sifat netral. Larutan netral yang dimaksud adalah pH dari larutan tersebut adalah 7.
b. Larutan Asam Lemah
Larutan asam yang bersifat lemah memiliki tanda yaitu kesulitan dalam melepaskan ion H+ apabila larut dalam air. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya proses disosiasi.
4 Ciri-ciri Larutan Asam yang Penting untuk Diketahui
Sejatinya, sifat larutan menjadi penanda khas masing-masing larutan. Tanda-tanda tersebut bisa dilihat dari berbagai faktor, di antaranya adalah rasa dan besaran pH. Mari simak penjelasan singkatnya berikut ini.
1. Rasa Asam
Rasa asam merupakan ciri-ciri utama dari larutan asam. Larutan asam dengan rasa masam dapat Anda temui pada buah lemon yang mengandung asam sitrat.
2. pH Kurang dari 7
Larutan asam memiliki pH sebesar kurang dari 7. Besaran pH tersebut menyebabkan larutan ini memiliki rasa yang asam. Makin kecil pHnya maka ,kandungan asamnya juga makin tinggi.
3. Kemampuan Menghasilkan Ion Hidrogen (H+)
Ciri-ciri larutan asam selanjutnya adalah kemampuannya menghasilkan ion hidrogen. Apabila dilarutkan, larutan asam akan melepaskan ion hidrogen di dalam air.
4. Reaksi dengan Logam
Larutan asam dapat menghasilkan gas hidrogen apabila bereaksi terhadap logam. Peristiwa ini dapat Anda temui pada besi yang ditambahkan larutan asam klorida. Reaksi kedua benda tersebut akan menghasilkan gas hidrogen dan ion besi.
5 Contoh Larutan Asam dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada berbagai jenis larutan asam dapat Anda temui dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, beberapa di antara contoh dalam daftar berikut ini sering Anda manfaatkan.
1. Air Jeruk Lemon atau Air Jeruk Nipis
Rasa asam pada air perasan jeruk lemon dan jeruk nipis berasal dari asam sitrat, yang merupakan salah satu larutan asam. Asam nitrat menjadi sumber dan penghasil rasa asam pada jeruk lemon, maupun jeruk nipis.
2. Minuman Bersoda
Minuman bersoda yang sering kali Anda temui pada toko swalayan atau toserba merupakan salah satu contoh larutan asam juga, lo. Kandungan larutan asam pada minuman ini berasal dari asam fosfat dan asam karbonat di dalamnya. Asam ini juga merupakan penyebab munculnya gelembung pada minuman bersoda.
3. Asam Klorida pada Lambung
Larutan asam lambung merupakan salah satu larutan asam alami yang terkandung pada pencernaan manusia. Dalam lambung manusia terdapat asam klorida yang berguna untuk mengoptimalkan proses pencernaan manusia. Ciri-ciri larutan asam, yaitu memiliki rasa asam, juga terdapat dalam asam lambung.
4. Saus tomat
Saus tomat mengandung asam asetat pada saus tomat yang menyebabkan rasa asam. Asam asetat sendiri lebih banyak orang kenal sebagai cuka dalam bahan makanan.
5. Pupuk Organik
Pada proses pembuatan pupuk dan baterai, terdapat larutan asam yang juga digunakan. Asam batu atau asam sulfat merupakan larutan asam yang berguna dalam proses pembuatan pupuk dan baterai. Dalam pembuatan pupuk, asam sulfat berguna untuk meningkatkan kualitas tanah dengan memasok sulfur.
Apa Peran Larutan Asam dalam Kehidupan Manusia?
Berdasarkan pembahasan di atas, Anda telah mengetahui ciri-ciri larutan asam basa dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Ternyata jenis larutan tersebut punya banyak peran penting bagi manusia dalam menjalani aktivitas. Salah satunya adalah dapat membantu memberikan rasa pada makanan atau minuman.
Tidak hanya itu, larutan asam juga berguna untuk membantu proses pencernaan dalam tubuh. Apabila tidak ada larutan asam yang berperan makan proses pencernaan akan mengalami hambatan. Itu dapat terjadi karena fungsi asam klorida yang membantu proses penghancuran makanan dalam lambung.