Apakah kamu pernah mendengar istilah hotel chain dalam industri hospitality? Jika belum, simak penjelasan mengenai hotel jaringan berikut ini.
Menilik dari status kepemilikan, hotel diklasifikasikan menjadi hotel independen dan hotel chain yang memiliki perbedaan dalam manajemen pengelolaannya.
Jika hotel independen dikelola perorangan atau keluarga, maka hotel jaringan atau chain hotel memiliki induk perusahaan dengan konsep waralaba.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut pembahasan tentang hotel chain, mulai dari pengertian, ciri, dan contohnya.
Daftar ISI
Pengertian Hotel Chain
Hotel Chain adalah kumpulan hotel yang memiliki satu nama dan saling bekerja sama dengan aturan bisnis atau cara dan sistem pengelolaan yang sama.
Sering dikenal juga dengan istilah Group of Affiliated Hotel atau hotel jaringan, biasanya hotel yang tergabung menerapkan konsep waralaba.
Sistem ini memungkinkan pengelolaan hotel dilakukan oleh satu perusahaan tunggal yang menjadi induk sekaligus memegang hak kepemilikan.
Dalam menjalankan manajemen bisnisnya, hotel jaringan menyepakati sebagian maupun keseluruhan sistem yang sama dengan perusahaan induk.
Ciri Hotel Chain
Untuk memudahkan pemahaman, pengenalan lebih jauh mengenai hotel chain sendiri bisa dilakukan melalui ciri-ciri yang ada.
Berikut ini beberapa ciri hotel chain yang penting untuk dikenali dan diketahui, terutama jika terjun dalam bisnis hospitality.
- Berada di bawah kepemilikan satu perusahaan yang sama.
- Menggunakan nama yang sama dengan hotel induk.
- Dikelola dengan konsep waralaba.
- Menyepakati sistem manajemen atau cara pengelolaan perusahaan induk, baik sebagian maupun keseluruhan.
- Memiliki branding yang kuat dan sudah dikenal luas sebelumnya.
Bentuk Kerja Sama Hotel Chain
Dalam penerapannya, hubungan kerja sama dalam hotel jaringan dikelompokkan dalam beberapa bentuk.
Berikut bentuk kerja sama hotel chain yang banyak ditemui dan diterapkan dalam sistem pengelolaan hotel jaringan.
1. Parent Company
Parent company atau perusahaan induk merupakan bentuk kerja sama di mana hotel-hotel yang tergabung berada di bawah kepemilikan satu unit perusahaan.
Hotel-hotel tersebut menginduk pada satu perusahaan yang sama dan umumnya menggunakan brand atau merek yang sama pula.
Tipe kerja sama ini seringkali mengambil lokasi pembangunan hotel yang potensial seperti di kota-kota besar atau daerah wisata.
2. Franchise
Bentuk kerjasama berikutnya adalah franchise atau waralaba di mana hotel baru membeli wewenang lisensi dengan menganut sistem manajemen yang sama.
Selain itu, bentuk kerja sama ini juga mengharuskan hotel dalam jaringan menerapkan standar dan kualitas yang sama, termasuk desain, equipment, prosedur, dan operating procedures.
Aturan dalam sistem waralaba ini juga dapat menggunakan nama, produk, teknik, dan advertising dalam kawasan tertentu.
Dengan kata lain, hotel baru akan menggunakan sistem dan cara yang diterapkan atau dikembangkan oleh hotel lain yang menjadi pemilik utama lisensi.
3. Management Contract
Management contract menjadi bentuk lain dari kerja sama hotel chain yang juga cukup banyak dipilih dan diterapkan.
Sistem kerja sama ini akan memisahkan manajemen pengelola dengan pemilik hotel dengan menempatkan orang lain yang disewa melalui kesepakatan tertentu berupa pembayaran uang.
4. Referal Group
Bentuk kerja sama yang terakhir adalah referal group, di mana setiap hotel yang berada dalam satu jaringan yang sama saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Hotel yang dimiliki oleh perorangan akan membangun sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dalam hal pemasaran, sistem pemesanan kamar, dan pengalihan hotel.
Contoh Hotel Chain
Jika bicara contoh, sebenarnya cukup banyak hotel chain yang ada di sekitar kita dan cukup familar bahkan mendunia.
Namun, contoh hotel chain sendiri terbagi menjadi dua, yaitu chain hotel nasional dan internasional.
Diklasifikasikan berdasar lokasinya, chain hotel nasional merupakan jaringan hotel yang berada dalam satu negara.
Sedangkan chain hotel internasional adalah grup afiliate hotel yang ada di luar negeri dan memiliki anak cabang.
Contoh chain hotel nasional antara lain Dafam Hotel & Resort, Parador Hotels & Resorts, Sahid Group, dan Santika Indonesia Hotels & Resorts.
Untuk contoh chain hotel internasional sendiri jauh lebih banyak, di antaranya Aston Internasional, Best Western, Fairmont Hotels and Resorts, Hyatt, Marriott, The Peninsula Hotels, The Ritz-Carlton, Sheraton Hotels and Resorts, dan masih banyak lagi lainnya.
Dari beberapa contoh chain hotel nasional maupun internasional di atas, biasanya bentuk kerja sama yang diterapkan juga berbeda-beda tergantung kesepakatan dengan pemilik brand.
Keuntungan Hotel Chain
Banyaknya hotel yang tergabung dalam hotel chain tidak lepas dari berbagai keuntungan yang dibidik dalam menjalankan bisnis perhotelan.
Berikut beberapa keuntungan hotel chain yang membuat pelaku industri hospitality merasa tertarik untuk bergabung dan menerapkan sistem dalam jaringan perhotelan.
- Hotel lebih mudah dikenal karena sudah memiliki branding dengan nama besar dan kualitas serta kepercayaan dari konsumen.
- Standar pengelolaan, pelayanan, dan sistem manajemen yang digunakan sama dengan perusahaan induk hingga mudah menjalankan operasional hotel.
- Standar baku yang diberlakukan juga akan memudahkan dalam pengelolaan sumber daya manusia, dalam hal ini staf hotel yang bekerja.
- Sistem marketing yang dilakukan juga lebih mudah karena konsumen atau pelanggan cenderung menyukai brand atau merek tertentu yang sudah populer.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai hotel chain yang meliputi pengertian, ciri, dan contohnya hingga bentuk kerja sama serta keuntungan penerapan sistem jaringan ini.
Melalui informasi tentang hotel chain di atas, kamu juga jadi lebih mudah memahami penerapan hotel jaringan dalam bisnis hispitality.