Inilah 5 Peran Pengacara untuk Perusahaan Startup. Yuk, Simak!

Setiap bidang bisnis, termasuk startup, yang sedang dijalankan tentu saja membutuhkan sentuhan pemikiran ahli hukum. Sebab itu, banyak perusahaan yang membentuk divisi khusus, yakni departemen legalitas atau lawyer.

Departemen ini adalah yang dipercaya untuk mengatur masalah hukum di dalam perusahaan. Nah, bagi Anda yang ingin membangun perusahaan, khususnya di bidang startup, penting sekali untuk memiliki badan hukum atau pengacara.

Pertimbangan dalam memilih pengacara internal perusahaan

Tujuan utama adanya pengacara atau badan hukum di suatu perusahaan adalah untuk menghindari hal-hal yang berdampak buruk bagi perusahaan di masa yang akan datang.

Namun, Anda juga harus melakukan pertimbangan yang cukup matang ketika memilih pengacara internal untuk perusahaan, antara lain;

  • Beban Kerja
  • Harga Pengacara

Penjelasa detailnya sebagai berikut

Beban Kerja Pengacara

Saat perusahaan startup masih di tahap awal, beban kerja yang dimiliki oleh pengacara cenderung sedikit sehingga pengacara tidak melakukan banyak kewajiban untuk perusahaan.

Selain itu, income perusahaan pun mungkin terbilang masih sedikit. Dengan begitu, perusahaan hanya mampu membayar pengacara sesuai budget.

Harga Pengacara Pribadi Cenderung Mahal

Pertimbangan selanjutnya yang penting untuk diperhatikan saat akan merekrut pengacara pribadi untuk perusahaan startup adalah harganya yang mahal. Biaya yang mahal ini bisa saja menjadi beban keuangan tersendiri bagi startup yang baru saja berjalan.

5 Peran Pengacara untuk Perusahaan Startup

Pertimbangan dalam memilih pengacara internal perusahaan

Keberadaan seorang pengacara juga akan sangat bermanfaat untuk sebuah perusahaan.

Lalu, kapan startup butuh pengacara?

Sejatinya, ada lima kondisi yang menandakan perusahaan membutuhkan pengacara. Kelima kondisi tersebut berhubungan langsung dengan peranan pengacara di perusahaan.

1. Sebagai Pemberi Ide

Sebuah perusahaan, khususnya startup, tentunya memiliki banyak pemegang saham di dalamnya sehingga penting sekali untuk memiliki pengacara pribadi.

Dalam hal ini, pengacara akan berperan sebagai pemberi solusi ketika suatu perusahaan tidak memiliki badan hukum, tetapi ingin memiliki perjanjian  secara sah di mata hukum.

Pengacara akan merancang sebuah perjanjian yang memuat hak dan juga kewajiban untuk berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis, menentukan alokasi penggunaan saham, dan juga tanggung jawab yang terdapat dalam proyek masing-masing mitra atau rekan.

2. Sebagai Pihak yang Mendaftarkan Perusahaan ke Badan Hukum

Dalam tahap ini, pengacara pribadi yang direkrut oleh perusahaan startup harus dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Memastikan agar perusahaan selalu dalam kondisi yang stabil dengan cara yang benar dalam bidang peradilan, antara lain hubungan antarperusahaan dan badan hukum, jumlah badan hukum, dan juga struktur kepemilikan.
  • Melakukan persiapan ketika akan membuat peraturan. Persiapan biasanya meliputi pembagian saham, algoritma dalam pengambilan keputusan, dan juga pembentukan struktur perusahaan.
  • Memperbaiki dan menentukan struktur manajemen. Struktur manajemen mencakup cara membuat keputusan yang dinilai sulit, menentukan direktur atau CEO, dan juga kekuatan yang bisa didapatkan oleh CEO.

3. Sebagai Pihak yang Mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)

Selanjutnya, peran seorang pengacara pribadi yang ada dalam perusahaan startup adalah perwakilan perusahaan untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dimiliki oleh perusahaan.

Pendaftaran HAKI ini tentu saja sangat penting untuk dilakukan karena nilai utama yang dimiliki oleh sebuah perusahaan startup adalah produk yang dijualnya. Dengan begitu, untuk menghindari masalah di masa depan, Sebuah perusahaan harus memiliki dokumen perjanjian yang sesuai.

4. Sebagai Pengaman Informasi

Pengacara juga memiliki peran sebagai pengaman informasi penting yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

Informasi penting tersebut bisa meliputi dokumen, data pribadi pelanggan dan karyawan, hingga file-file yang berkaitan dengan pekerjaan. Dengan begitu, pihak pemilik perusahaan tidak akan mengalami kesulitan jika mencari dokumen-dokumen penting tersebut.

Baca Juga: 5 Tips Mengembangkan Jenjang Karier di Startup, Sudah Tahu?

5. Menjembatani Hubungan Antara Pemilik Perusahaan dengan Karyawan

Perannya yang terakhir adalah sebagai penghubung antara pemilik perusahaan dengan para karyawan.

Hubungan kerja di perusahaan tentunya membutuhkan dokumen kerja penting yang harus didokumentasikan dengan baik dan benar. Dokumen-dokumen tersebut meliputi:

  • Perjanjian kontrak
  • Peraturan internal
  • Kode etik perusahaan, dan pekerjaan

Dokumen tersebut menjadi tanggung jawab pengacara pribadi pada sebuah perusahaan.

Dengan adanya pengacara dalam perusahaan startup, hal ini diharapkan dapat membantu Anda dalam mengembangkan bidang usaha startup yang dijalankan.

Carilah pengacara pribadi yang tepercaya sehingga dapat bekerja sama dan berkonsultasi dengan baik dan juga menemukan titik terang jika menemukan masalah pada perusahaan.

SHARE:

Seorang lifestye enthusiast dan traveller Indonesia yang suka berbagi inspirasi melalui tulisan. Mari diskusi di kolom komentar ya...

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste