Richard Silaban General Manager Azana Hotel & Resort, Dulunya Seorang Daily Worker Banquet

Dulu ia hanya seorang Daily Worker Banquet di sebuah hotel, yang mana pekerjaannya adalah menyiapkan dan menset up ruangan, piring, gelas, sendok serta peralatan event yang akan di adakan dihotel.

Hal ini kerap ia lakukan sambil tetap menjalankan pendidikan kuliahnya di Perguruan Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta Selatan. Karena rasa ingin tahunya tentang perhotelan serta belum adanya ijazah kelulusan, maka profesi banquet ia jalani mulai tahun 2005 sampai 2006.

Setelah lulus kuliah tahun 2008 dan mempunyai ijazah, profesi baru mulai ia geluti yakni sebagai Sales Marketing Eksekutif, hampir dua tahun menjalani profesi ini kemudian ia naik jabatan menjadi banquet Sales Manager yang dijalani kurang lebih hampir dua tahun.

Kegigihan serta keuletannya membuat karirnya terus meningkat, pasalnya selang berapa lama kemudian ia dipromosikan menjadi Sales Marketing Manager selama hampir dua tahun lebih.

Baca Juga: Suwamana Wahyu Putra: Lulusan SMA Yang Kini Menjadi Chief Operating Officer

Tidak berhenti disitu saja pada tahun 2017 ia kembali diangkat menjadi Asisten Director Of Sales and Marketing selama satu tahun, terus semangat bekerja dengan kegigihannya pria kelahiran Jakarta 25 September 1984 ini kembali naik jabatan lagi kini menjadi Director Of Sales and Marketing.

Sempat berpindah pekerjaan, kini ia menempati posisi General Manager di Azana Hotel and Resort.

“Kalau bicara cita-cita sebetulnya saya ingin menjadi pengacara karena basic saya memang senang ngomong, senang debat khususnya debat dalam hal-hal yang positif ya, tapi karena mendengar masukan dari keluarga khususnya orang tua yang mengatakan bahwa bisnis perhotelan atau pariwisata ini akan terus berkembang,akhirnya saya memilih untuk mengambil pendidikan pariwisata dan ternyata memang terbukti dengan apa yang saya raih saat ini, ”

Ujar Richard kepada hotelier.id disela-sela wawancara eksklusifnya 15/01/2022 di Azana Hotel and Resort Jakarta.

Pria yang mempunyai hobi olahraga futsal ini memiliki berbagai pengalaman sebagai hotelier yang dapat diandalkan.

Perpisahan

Dengan pengalaman di industri perhotelan yang tidak perlu dipertanyakan lagi, Richard telah membuktikan dirinya sebagai seorang hotelier yang berkualitas selama 14 tahun (2005 -2019), hingga akhirnya ia beberapa kali mendapatkan promosi jabatan.

Richard Saliban juga berprinsip, dalam menjalankan pekerjaan khususnya dibidang perhotelan yang terkait dengan layanan dan jasa semua harus dilakukan dengan tulus dari hati bukan karena terpaksa dan dilakukan secara profesional.

”Jadi apa pun yang kita rasakan diluar pekerjaan itu harus bisa kita kesampingkan pada saat kita melayani tamu, karena itu memang telah menjadi tolak ukur seorang hotelier memberikan pelayanan yang maksimal, excellent serta tulus dari hati, ”

Terang Richard.

“Akan menjadi kepuasan tersendiri bagi saya jika tamu di hotel saya bisa merasakan kepuasan dalam segala hal, kemudian pencapaian revenue atau target dari hotel itu tercapai,kuncinya adalah kita wajib memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap tamu, sehingga tamu tersebut interest untuk kembali ke hotel kita bahkan mau memberikan referensi kepada kolega lainnya. ”

Tambah Richard lagi.

Dalam menyikapi persaingan bisnis sekarang ini khususnya diera digital Richard mengatakan, bagaimanapun kita nggak bisa tutup mata dengan keadaan sekarang dimana persaingan semakin ketat baik itu dengan hotel yang berkonsep sama atau dengan aplikasi digital.

“Caranya adalah kita tetap memberikan satu pelayanan yang baik kemudian konsisten dengan apa yang sudah kita berikan, dari fasilitas sampai SDM yang harus betul – betul dijaga agar tidak ada up and down nya dalam memberikan pelayanan, ”

Papar Richard.

Sementara kalau dengan aplikasi digital kita melawannya dengan cara added value dengan memberikan benefit misalkan dengan include laundry, dinner bahkan penjemputan bandara hotel dan hotel bandara, pasalnya semua itu tidak mungkin dilakukan oleh aplikasi digital, mereka hanya bisa menjual kamar dan sarapan saja.

Untuk mencapai itu semua pastinya diperlukan dengan tim yang solid.

”Maka dari itu saya sangat menekankan disiplin yang tinggi kepada seluruh tim saya, juga harus mengetahui jobdesknya dan harus kuat mental karena bicara target, yang tak kalah penting ialah mau belajar, maka dari itu saya memberikan banyak training kepada tim saya supaya mereka memiliki pengetahuan, memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan dan mempunyai perilaku sesuai dengan pekerjaannya, ”

Sambung Richard lagi.

Di akhir wawancaranya pria yang sudah memiliki satu putera ini dan kerap menghabiskan waktu senggangnya pergi kulineran bersama sang anak, serta bermain futsal bersama teman-temannya untuk sekedar menyalurkan hoby mengatakan.

”Saat ini saya sudah merasa cukup enjoy di perhotelan, mungkin cita-cita awal saya menjadi pengacara dulu bisa saya terapkan di hotel dengan cara saya memberikan pendapat serta masukan yang baik yang pastinya sejalan dengan perhotelan, tapi kalau untuk putar haluan kembali ke cita-cita awal kayanya sudah tidak mungkin lagi, ”

Tutup Richard.sambil berseloroh.
SHARE:

Seorang lifestye enthusiast dan traveller Indonesia yang suka berbagi inspirasi melalui tulisan. Mari diskusi di kolom komentar ya...

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste