Mengenal Apa itu Account Officer, berikut Tugas, dan Besaran Gajinya

Account Officer (AO) merupakan salah satu bagian  yang bekerja pada sebuah bank, baik itu BUMN atau swasta.  Staff ini mempunyai tugas untuk mencari nasabah sesuai kriteria yang ditentukan oleh pihak bank tempatnya bekerja.

Jadi, tugas dasar dari seorang pekerja account adalah memasarkan produk-produk perbankan, terutama kredit bank. Seperti yang diketahui, keuangan adalah salah satu divisi yang memegang peran vital dalam perusahaan.

Hal ini karena petugas account harus mengelola arus kas  finansial, baik arus masuk ataupun keluar. Supaya bagian keuangan bisa berjalan dengan kondusif, maka dibutuhkan tim AO yang kompeten dan profesional.

Apa itu Account Officer

Account officer adalah karyawan yang bertugas dalam mengkoordinasi pendapatan maupun pengeluaran di suatu bank atau perusahaan.

Seorang AO juga memegang tanggung jawab dalam menyusun pembukuan, mengelola kas, gaji karyawan, faktur, serta memastikan terjadinya transaksi bersama klien dengan lancar.

Perlu diingat bahwa AO berbeda dengan accounting officer. Pasalnya, karena biasanya AO akan mudah dijumpai pada perusahaan di sektor finansial.

AO merupakan suatu jabatan yang ada pada lembaga keuangan seperti bank atau koperasi. Namun, ruang lingkup AO secara umum berada pada sistem perkreditan.

Seperti yang diketahui, bank dan koperasi tidak terpisahkan dengan sistem perkreditan, sehigga AO memegang peran sentral dalam memastikan agar perusahaan tidak merugi.

Baca juga: 8 Jenis Online Payment yang Paling Banyak Digunakan

Tugas Account Officer

Berikut adalah serangkaian tugas account officer yang perlu dipahami:

1. Mengenalkan Produk kepada Klien

Tugas AO yang pertama yakni mengenalkan produk-produk perusahaan kepada klien potensial.

Seorang AO hendaknya memiliki ketrampilan dalam mengenalkan produk yang dijual di perusahaannya dengan singkat, jelas dan menarik agar klien lebih mudah memahami fungsi dan keuntungan jika memakai produk tersebut.

Produk yang ditawarkan oleh AO tentu berkaitan dengan keuangan, misalnya produk deposito, kredit, dan lain-lain. Pasalnya, apabila klien tidak mampu menangkan penjelasan AO dengan baik, maka akan terjadi miskomunikasi.

Alhasil, klien menjadi tidak tertarik untuk mengambil produk tersebut karena penjelasan dari AO yang kurang bisa dimengerti. Oleh karena itu, AO perlu bertanggung jawab kepada atasan dan menemukan solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Baca juga: 9 Tantangan Utama dalam Membangun Startup yang Sukses!

2. Collecting

Tugas AO yang kedua adalah melakukan collecting yang mencakup menyebarkan brosur, memakai media sosial, hingga meminta referensi kepada orang lain.

Tujuannya yaitu untuk menemukan calon nasabah baru yang bisa direkrut untuk menggunakan produknya. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh AO adalah saay ada calon nasabah yang menolak secara kasar produk yang telah mereka tawarkan.

3. Melakukan analisis kredit

Seorang AO bertugas untuk melakukan analisis terhadap jumlah kredit yang diajukan oleh klien. Melalui proses ini, staff AO juga bisa melakukan evaluasi dan memberikan saran terkait jumlah kredit yang bisa disetujui oleh pihak perusahaan.

4. Membuat dan Memproses Invoice

Tugas Seorang AO yang berikutnya adalah membuat dan menerbitkan invoice atau faktur.  Invoice merupakan serangkaian proses yang mengikutsertakan aneka tahapan, mulai dari penerimaan hingga pembayaran invoice.

Jenis invoice yang dapat digunakan cukup bervariasi, yakni dalam bentuk email, PDF, hingga kertas.

5. Mengecek Ulang Invoice Antara Pembayaran dan Pengeluaran

Mengecek Ulang Invoice Antara Pembayaran dan Pengeluaran

Jika invoice sudah diproses, tugas AO yang berikutnya adalah memastikan ulang bahwa invoice sudah sesuai dengan pembayaran dan pengeluaran. Hal ini perlu dilakukan agar data yang masuk bisa lebih akurat.

Periksalah semua tanggal di dalam invoice untuk memastikan bahwa tidak ada alur yang terlewati. Apabila terdapat tanggal invoice yang salah, baik dengan pembayaran maupun pengeluaran, maka AO haru melakukan follow up kepada klien.

6. Menjaga Hubungan Baik dengan Klien

Selain bertugas dalam pengelolaan invoice, AO juga berperan penting dalam menjaga hubungan yang baik dengan klien. Seorang AO hendaknya juga tidak membedakan antara klien baru dan klien lama ketika memberikan pelayanan.

Pastinya, AO harus dapat menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh kliennya dengan berbagai cara, misalnya seperti memberikan pelayanan yang cekatan, ramah, solutif dalam memberikan jalan keluar, dan lain-lain.

7. Memperkenalkan Produk kepada Konsumen

Tugas AO yang berikutnya adalah memperkenalkan produk-produk kredit kepada calon klien atau nasabahnya. Agar bisa memperkenalkan produknya, maka seorang AO tidak harus membawa nasabah ke kantor secara langsung.

AO dapat memperkenalkan produknya dinmana saja dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Contohnya seperti datang langsung ke rumah nasabah, melalui pameran, event, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, AO juga dituntut memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar bisa menerangkan produk-produk perusahaannya dengan baik.

Tujuannya yakni agar nasabah lebih mudah memahami fungsi dan manfaat dari produk yang ditawarkan, lalu disesuaikan dengan keperluan yang sedang mereka hadapi.

Dalam bekerja, AO juga perlu bersikap perfeksionis untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan informasi kepada klien. Sebab, jika sampai terjadi kesalahan, hal ini dapat menimbulkan risiko yang cukup fatal, salah satunya pemecatan.

8. Memberikan Solusi kepada Klien yang Mengalami Kendala

Tugas AO yang berikutnya adalah memberikan jalan keluar bagi klien yang mengalami hambatan, baik saat proses pengajuan, pembayaran, atau pelunasan.

Seorang AO hendaknya memberikan solusi yang bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik itu klien maupun perusahaan.

Oleh karena itu, tidak heran jika seorang AO harus bisa berpikir cepat, memiliki kemampuan analitis yang baik, komunikatif, dan persuasif supaya dapat memperoleh kepercayaan dari klien.

9. Mengelola Utang dan Piutang Perusahaan

Uutang dan piutang adalah dua aktivitas yang tidak bisa terpisahkan dari dunia bisnis. Pasalnya, setiap perusahaan tentu pernah mengalaminya untuk mengembangkan maupun  memperlancar usahanya.

Namun, apabila utang dan piutang tidak dikelola dengan baik, hal ini akan menimbulkan dampak yang negatif bagi operasional perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan memerlukan AO untuk biaa mengelola utang piutang dengan aman dan terkendali. Dengan adanya staf AO profesional, maka laju utang piutang tetap aman dan tidak akan mengganggu sirkulasi keuangan perusahaan.

10. Melakukan Koordinasi dengan Marketing

Dalam bekerja, AO tidak bisa bergerak sendirian karena bagian ini perlu bekerja sama dengan staf yang lain, termasuk bagian marketing.

Langkah ini perlu dilakukan. untuk memperlancar pekerjaannya dalam merancant strategi pemasaran. Dengan kata lain, tugas pemasaran tidak hanya dibebankan kepada staff marketing saja, melainkan juga kepada pihak AO yang notabene sering berhadapan dengan calon klien.

Seorang AO perlu menjaga efektivitas dalam bekerja, sehingga berkoordinasi dengan staf lain adalah langkah yang cukup efektif untuk menyelesaikan tanggung jawab pemasaran.

11. Melakukan Uji Kelayakan Nasabah

Melakukan uji kelayakan nasabah juga termasuk bagian dari tugas seorang AO. walaupun mendapatkan nasabah adalah tugas utama dari AO, namun pekerjaan ini tidak memperkenankan untuk memilih nasabah secara asal-asalan.

Pasalnya, setiap perusahaan perkreditan memiliki kriteria masing-masing dalam menentukan nasabah yang cocok dan tepat untuk mengajukan kredit di perusahaan tersebut.

Jika AO tidak mempertimbangkan dengan matang dalam memilih nasabah, dikhawatirkan nantinya nasabah tersebut memiliki rekam jejak yang buruk dalam catatatn sejarah perusahaan pembiayaan yang lain.

Oleh karena itu, melakukan uji kelayakan adalah tugas yang tidak boleh terlewatkan bagi seorang AO agar bisa menjaring nasabah yang benar-benar berkualitas dan tidak mudah mangkir saat ditagih untuk membayar kredit.

12. Membuat Laporan Kerja

Tugas AO yang berikutnya adalah mengerjakan laporan kerja yang berisi analisis terhadap setiap klien yang saat ini ditangani.  Laporan kerja perlu dibuat secara berkala dan disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

Gaji Account Officer

Setelah menyimak berbagai tugas yang diemban oleh account officer, kamu tentu penasaran dengan besaran gaji yang didapatkan oleh profesi tersebut.

Secara umum, setiap instansi atau perusahaan memiliki standar masing-masing dalam memberikan gaji kepada karyawannya.

Ada banyak variabel yang dijadikan pertimbangan dalam memberikan gaji, sehingga tidak bisa disamaratakan.

Beberapa pertimbangan perusahaan dalam menentukan gaji yaitu kemampuan dan pengalaman kerja pegawai, kemampuan perusahaan dalam menggaji, kesepakatan bersama, dan lain sebagainya.

Adapun besaran gaji AO yaitu sebagai berikut:

JabatanGaji
AO bank BUMNRp4.000.783 – Rp11.009.555
AO bank swastaRp3.8003.900 – Rp10.100.840
AO permodalan BUMNRp2.900.700 – Rp4.000.670
AO koperasiRp2.700.654 – Rp4023.880
AO BPRRp2.880.440 – Rp4.500.320

Tugas dan tanggung jawab seorang account officer sangat banyak dalam dunia perkreditan. Namun, hal ini juga sebanding dengan gajinya yang cukup menggiurkan, apalagi jika ditambah dengan berbagai tunjangan yang diberikan oleh perusahaan.

SHARE:

Seorang lifestye enthusiast dan traveller Indonesia yang suka berbagi inspirasi melalui tulisan. Mari diskusi di kolom komentar ya...

Tinggalkan komentar

Konten dengan Hak Cipta Dilarang Copy-Paste